Digital Marketing

Reseller Adalah Pilihan Bisnis Tepat? Kenali Perbedaannya dengan Dropshipper

Siti Rohmah Noviah

Reseller Adalah Pilihan Bisnis Tepat Kenali Perbedaannya dengan Dropshipper

Menjadi reseller adalah salah satu ide bisnis yang patut kamu coba dengan mempertimbangkan berbagai hal, terutama modal yang cukup. Apabila belum begitu paham tentang reseller, cara kerja, dan bedanya dengan dropshipper, kamu bisa membaca artikel ini.

Sekilas tentang Reseller Adalah

Jika dilihat dari kata reseller, arti secara harfiah adalah menjual kembali. Sederhananya, reseller adalah penjual yang menjual kembali produk yang mereka dapatkan dari produsen atau supplier.

Masih bingung dalam memahami arti reseller secara lebih mendalam? Reseller bisa diartikan sebagai unit usaha atau individu yang membeli produk dari produsen untuk kembali dijual kepada target konsumen. Salah satu sektor yang sering menggunakan sistem penjualan ini adalah bisnis ritel.

Saat ini bahak istilah reseller begitu familiar seiring dengan semakin banyaknya pihak yang menjadi reseller dengan menawarkan produk secara online atau menjadi bagian dari bisnis online.

Untuk dapat menjual kembali produk, terjadi kenaikan harga di setiap level. Kenaikan harga terjadi mulai dari produsen, pedagang grosir, pedagang eceran, hingga konsumen akhir. Setiap pihak yang terlibat dalam rantai penjualan ini mendapatkan keuntungan.

Pada praktiknya, reseller seringkali mendapatkan harga yang lebih rendah dari harga jual di pasaran. Sehingga mereka bisa menjual barang secara eceran dengan harga jual yang sama dengan supplier atau produsen.

Ini tentu menjadi salah satu kelebihan dari reseller. Mereka bisa menjual dengan harga pasar yang kompetitif.

Perbedaan Reseller dengan Dropshipper

Meski sama-sama memberikan kemudahan dalam mendapatkan penghasilan secara online, namun reseller dan dropshipper adalah dua istilah berbeda.

Adapun perbedaan antara keduanya adalah:

Baca juga: 6 Elemen dan Kiat Location Landing Pages untuk Jangkau Audiens Lokal

  • Reseller perlu modal cukup besar untuk membeli stok sementara dropshipper bisa dimulai dengan modal kecil atau bahkan tanpa modal
  • Reseller memerlukan sistem inventori dan penyimpanan produk yang memadai sedangkan dropshipper tidak memerlukannya
  • Operasi reseller relatif lebih rumit karena adanya keharusan dalam mengurus setiap tahapan dalam perjalanan pelanggan, hal tersebut berbeda dengan dropshipper yang memiliki operasional yang lebih praktis karena proses pelayanan konsumen adalah bagian dari produsen dan supplier
  • Keterbatasan dalam produk yang ditawarkan berdasarkan niche dan kemampuan penyediaan produk, sedangkan dropshipper bisa menawarkan variasi produk yang lebih banyak
  • Risiko menjadi reseller tergolong tinggi dibandingkan menjadi dropshipper

Cara Kerja Reseller Online

Reseller adalah menjual kembali, jadi cara kerjanya dilakukan dengan menjual barang-barang yang mereka beli dari supplier. Kualitas barang bergantung pada supplier, jadi pastikan kamu akan memilih supplier dengan bijak.

Akan lebih baik untuk mempertimbangkan dan menilai beberapa hal sehingga bisa menghindari salah pilih supplier. Hal tersebut berdampak pada kemajuan dan kesuksesan usaha yang kamu lakukan.

Memutuskan untuk menjadi reseller online? Jika demikian, berikut adalah cara kerja yang harus kamu pahami sebelum terjun langsung sebagai reseller:

Siapkan Modal

Dalam memulai sebuah usaha, tentu kamu harus mempersiapkan modal dengan bijak. Adapun besar kecilnya modal tergantung pada kebutuhan dan keputusan bisnis yang kamu buat. Mengapa harus mempersiapkan modal?

Tanpa modal, bagaimana kamu bisa mendapatkan barang dari supplier yang nantinya bisa dijual kembali? Modal bisa kamu sesuaikan dengan jumlah produk yang akan dibeli.

Pilih Produk

Setelah menyiapkan sejumlah dana sebagai modal, langkah dari cara kerja reseller selanjutnya adalah memilih produk. Sudah tahu produk apa saja yang akan kamu tawarkan atau jual kepada konsumen?

Pertimbangkan produk yang berpotensi mendapatkan penjualan tinggi. Apakah produk fashion, kecantikan, kebutuhan pokok rumah tangga, elektronik, atau lainnya. Menentukan produk juga bisa kamu lakukan dengan mempertimbangkan ketertarikan terhadap suatu hal tertentu.

Misalnya, apabila kamu suka fashion, kamu bisa memilih produk fashion untuk dijual. Dengan begitu, kamu akan lebih semangat dan memiliki bekal pemahaman terhadap kualitas barang. Bukan tidak mungkin kamu juga sudah melakukan riset untuk mengetahui produk apa yang akan laris di pasaran.

Dengan memilih produk yang tepat, kamu bisa mendalami informasi seputar produk tersebut sehingga bisa menjelaskan kepada pelanggan baik melalui deskripsi produk maupun saat menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan.

Sudah menentukan pilihan produk yang akan kamu jual sebagai reseller?

Menentukan Pilihan Supplier

Tahapan selanjutnya dari cara kerja reseller adalah menentukan pilihan supplier. Hal ini tentu sangat penting karena akan berdampak pada produk yang didapatkan dan peluang penjualan.

Salah satu hal yang perlu diingat adalah kenyataan bahwa tidak semua supplier akan memberikan produk berkualitas. Artinya, sebagai reseller kamu harus siap dengan segala risiko yang mungkin terjadi, termasuk merasa kecewa saat kualitas produk tidak sesuai harapan.

Kualitas produk yang buruk akan mengakibatkan kerugian. Dengan begitu, kamu tidak bisa mendapatkan laba atau keuntungan dari bisnis yang dilakukan. Belum lagi citra yang buruk di mata konsumen.

Oleh sebab itu, jangan tergesa-gesa dalam memilih supplier. Lakukan riset, cari tahu ulasan dari mereka yang sudah terlebih dahulu membeli produk dari supplier tertentu, dan cek kualitas produk secara langsung.

Selain itu, kamu juga harus mencatat harga yang ditawarkan agar bisa mempertimbangkan apakah harga tersebut sesuai dengan kualitas barang atau tidak.

Pasarkan Produk

Tahapan selanjutnya dari cara kerja reseller adalah mulai memasarkan produk. Saat ini, lebih banyak yang memilih pemasaran secara digital melalui berbagai channel pemasaran. Misalnya, berbagai platform media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, hingga TikTok.

Tidak sedikit pula reseller yang membangun situs agar konsumen bisa menemukan produk yang dijual dengan lebih mudah. Bergabung dengan platform e-commerce juga bisa menjadi cara memasarkan produk.

Terlepas dari cara pemasaran yang akan kamu lakukan, penting untuk membangun strategi pemasaran yang tepat sehingga akan mampu menarik lebih banyak calon konsumen.  Strategi pemasaran yang tepat juga dapat membuat konsumen kembali melakukan pembelian karena merasa puas dengan produk yang mereka dapatkan.

Baca Juga: 4 Fungsi Strategi Pemasaran, Elemen, dan Contohnya

Bangun dan Pertahankan Hubungan Baik dengan Konsumen dan Supplier

Hal yang tidak kalah penting untuk kamu pahami dari menjadi reseller adalah membangun dan mempertahankan hubungan baik dengan konsumen maupun supplier.

Kamu paham betul bahwa mendapatkan supplier yang bisa dipercaya itu tidak mudah. Oleh sebab itu, bangun hubungan baik dengan mereka. Menjaga hubungan baik juga harus kamu lakukan dengan pelanggan. Sehingga mereka akan merasa nyaman dan kembali membeli produk dari kamu untuk kebutuhan di masa mendatang.

Pastikan selalu menanggapi pelanggan, misalnya membalas pesan dengan cepat, menjawab pertanyaan, dan lainnya. Apabila menggunakan media sosial untuk pemasaran produk, jangan lupa untuk merespon komentar pelanggan di postingan produk yang kamu bagikan. Mereka juga mungkin bertanya melalui pesan. 

Hubungan baik yang terjaga baik dengan konsumen maupun supplier akan memberikan dampak positif untuk keberlangsungan dan pertumbuhan usaha kamu di masa mendatang.

Cara Menjadi Reseller

Menjadi reseller adalah salah satu pilihan sekaligus ide bisnis menguntungkan. Meski membutuhkan modal yang lebih tinggi dibanding dropshipper, tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba menekuni pekerjaan satu ini. Untuk bisa menjadi reseller, mulailah dengan beberapa langkah berikut:

  • Pilih produk untuk dijual yang sesuai dengan konsumen yang ditargetkan
  • Lakukan riset untuk melihat pesaing dan keadaan pasar
  • Cari supplier yang tepat agar mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau dan ketersediaan produk
  • Siapkan strategi pemasaran secara digital untuk menjangkau lebih banyak target konsumen dengan memanfaatkan berbagai platform, termasuk media sosial dan website
  • Lakukan evaluasi penjualan secara berkala untuk melihat pergerakan penjualan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.

Dengan memahami beberapa hal di atas, kamu bisa meyakini bahwa menjadi reseller adalah pilihan tepat. Sehingga kamu akan siap menjalankan bisnis tersebut dengan segala tantangan, risiko, dan kemungkinan yang bisa terjadi.

Untuk menjual produk secara online, mengapa tidak membangun website? Kamu bisa memiliki situs toko online dengan menggunakan jasa pembuatan website dari Optimaise.

Baca Juga

Optimaise