Digital MarketingSEO

5 Jenis Branding dan Peranannya yang Wajib Kamu Tahu

Farid

jenis branding

Dalam dunia bisnis, branding adalah salah satu hal yang paling diprioritaskan. Apalagi, jika kamu ingin bisnismu lebih unggul dibandingkan bisnis kompetitor lainnya. Definisi dari branding adalah rangkaiain strategi yang dilakukan perusahaan untuk membangun sebuah merek bisnis dan citra yang baik di mata para konsumen.

Dengan kata lain, branding akan menjadi wajah dari perusahaanmu yang tentunya harus kamu jaga dengan baik. Selain itu, taktik branding ternyata juga punya peranan yang lebih luas daripada itu. Jenis branding pun beragam dan digunakan untuk bermacam-macam keperluan. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut.

Definisi Branding

Definisi Branding
Definisi Branding

Branding adalah proses menciptakan identitas unik untuk bisnismu. Ini melibatkan segala hal yang membuat bisnismu berbeda, seperti logo, tagline, desain, dan suara.

Tujuannya adalah agar konsumen mengenali dan memilih produk atau layananmu. Branding dapat terlihat dari cara bisnismu berkomunikasi di media sosial, warna iklan, dan kemasan produk.

Perusahaan yang berhasil menciptakan merek yang kuat tahu bahwa branding mereka harus terlihat di semua hal. Mereka paham bahwa merek mereka tidak hanya sebatas nama, tapi juga dapat membuat produk mereka lebih menarik di mata konsumen.

Contohnya, Coca-Cola memiliki logo yang sangat terkenal di seluruh dunia. Logo merah putihnya yang khas dan desain yang timeless telah menarik minat orang selama lebih dari seabad.

Kemampuan Coca-Cola untuk tetap relevan dan disukai oleh konsumen adalah bukti dari kekuatan merek yang solid dan sukses.

Meskipun demikian, branding adalah proses yang terus berlangsung dan membangun hubungan emosional antara pelanggan dan bisnismu. Penting untuk diingat bahwa branding bukanlah hal yang sama dengan marketing.

Peranan Branding dalam Bisnis

Peranan Branding dalam Bisnis
Peranan Branding dalam Bisnis

Sebelum mengenal tentang jenis branding, kamu perlu tahu peranan dari taktik ini. Secara umum, branding bertujuan untuk membangun citra positif serta memperkuat kepercayaan konsumen terhadap brand dan produk yang kamu luncurkan. Loyalitas pelanggan pun juga akan semakin kuat apabila branding tersebut kamu aplikasikan secara tepat. Selain itu, tujuan lainnya yang nggak kalah penting dari taktik ini adalah:

Memperkuat Identitas Merek

Memperkuat Identitas Merek
Memperkuat Identitas Merek

Salah satu tujuan utama dari branding adalah memperkuat identitas merek, atau brand identity. Dengan adanya identitas brand yang kuat, merekmu tentunya akan terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan merek serupa. Adanya brand identity juga membantu menjamin agar konsumen bisa mendapatkan pengalaman yang konsisten saat menggunakan produk atau jasamu.

Baca juga: 9 Contoh Copywriting Terbaik untuk Kontenmu

Meningkatkan Brand Awareness

Meningkatkan Brand Awareness
Meningkatkan Brand Awareness

Branding juga bisa kamu gunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek dan produk-produkmu. Ini tentunya penting banget. Karena, nggak kenal maka tak sayang, kan? Dengan memperkenalkan produk atau merek ke kalangan masyarakat luas, maka akan semakin besar pula peluang mereka menjadi calon konsumenmu.

Meningkatkan Brand Equity

Meningkatkan Brand Equity
Meningkatkan Brand Equity

Branding yang baik juga bisa membantu meningkatkan brand equity atau nilai merek, lho. Semakin tinggi nilai merek dari sebuah brand, maka hal itu menandakan bahwa brand tersebut punya nilai lebih dibandingkan merek-merek lain yang serupa. Jadi, jika kamu ingin lebih unggul dari segi value merekmu, sebaiknya kamu mulai fokus dalam membangun branding.

Membangun Image Perusahaan

Membangun Image Perusahaan
Membangun Image Perusahaan

Dalam berbisnis, kamu memang perlu banget untuk mengedepankan image perusahaan yang baik. Brandi image yang baik bisa membuat lebih banyak orang yang percaya dan loyal terhadap produk-produk yang kamu luncurkan. Nggak hanya mempertahankan pelanggan yang sudah lama menggunakan produkmu, brand imagemu juga berperan penting untuk menggaet calon konsumen baru.

Meningkatkan Angka Penjualan

Meningkatkan Angka Penjualan
Meningkatkan Angka Penjualan

Pada akhirnya, tujuan akhir dari penerapan branding adalah untuk meningkatkan angka penjualan. Strategi branding yang kuat bisa membuat masyarakat jadi lebih aware dan lebih tertarik untuk mengenal merekmu dan produk-produk yang kamu luncurkan. Selain itu, mereka juga akan jadi lebih percaya dan mempermudah keputusan dalam menggunakan produkmu.

Baca juga: Atasi Error Missed Schedule dengan 2 Cara Mudah Ini

Elemen Branding

Elemen Branding
Elemen Branding

Branding tidak hanya tentang nama dan logo. Ini melibatkan bagaimana bisnismu berinteraksi dengan pelanggan, dari awal hingga akhir. Tetapi bagaimana kamu memastikan bahwa kamu memperhatikan semua hal yang penting?

Mari kita lihat elemen-elemen kunci dalam branding yang perlu kamu pertimbangkan saat membangun merekmu.

Misi dan Nilai Merek

Misi dan Nilai Merek
Misi dan Nilai Merek

Misimu adalah panduan penting bagi bisnismu dan harus menjadi bagian utama dari rencana bisnis dan prinsip merekmu. Ini membantu menjaga agar semua keputusan yang kamu buat tetap sejalan.

Saat kamu mengembangkan citra merekmu, penting untuk menetapkan nilai-nilai yang menjadi dasar merekmu. Nilai-nilai ini harus tetap konsisten seiring pertumbuhan dan perkembangan bisnismu.

Sebagai contoh, The Body Shop menekankan komitmen mereka pada keberlanjutan, keadilan, dan keberagaman melalui produk-produk kecantikan alami mereka. Mereka secara terbuka menyuarakan misi mereka untuk menciptakan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat yang tercermin di dalam setiap aspek merek mereka.

Ini telah membantu mereka menarik konsumen yang lebih muda, terutama Gen Z dan Gen Alpha yang semakin memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari merek yang mereka dukung.

Suara dan Nada Merek

Suara dan Nada Merek
Suara dan Nada Merek

Kamu perlu mengidentifikasi bagaimana merekmu berbicara dengan audiensnya. Ini termasuk menentukan apakah kamu ingin terdengar santai dan lucu, serius dan tenang, atau penuh pengetahuan dan percaya diri.

Kamu juga harus memutuskan apakah akan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tren atau tidak. Memahami bagaimana audiensmu berkomunikasi akan membantu kamu untuk menentukan bagaimana kamu ingin merekmu terdengar dan berbicara dalam semua bentuk komunikasi, mulai dari iklan di media sosial hingga email layanan pelanggan.

Misalnya, sebuah merek kecantikan mungkin ingin terdengar santai dan akrab. Mereka mungkin menggunakan bahasa yang santai, seperti “Hai, kamu!” daripada “Halo, pelanggan yang terhormat.” Mereka mungkin juga menggunakan emoji dan kata-kata yang populer di wanita.

Kisah Merek

Kisah Merek
Kisah Merek

Cerita atau kisah adalah alat penting dalam strategi branding. Konsumen, terutama yang aktif di social commerce biasanya mencari keaslian dari sebuah merek.

Menceritakan kisahmu, baik itu tentang asal-usul merekmu atau kisah pendirimu akan membuat merekmu terasa lebih manusiawi, menarik perhatian bisnismu, dan meningkatkan kepercayaan serta hubungan dengan merekmu.

Ceritakan kisahmu melalui situs web, media sosial, dan di setiap interaksi dengan pelanggan. Sebagai contoh, Hush Puppies didirikan pada tahun 1958 oleh dua pengusaha, George Smith dan Saul Lefcourt di Amerika Serikat.

Merek ini lahir dari ide untuk menciptakan sepatu yang nyaman dan santai, namun tetap stylish. Nama “Hush Puppies” sendiri diambil dari ungkapan yang digunakan untuk menenangkan anjing yang sedang menggonggong.

Cerita asal-usul merek ini menjadi bagian penting dari identitas mereka. Hush Puppies dikenal dengan sepatu yang nyaman dan bergaya, namun cerita di baliknya memberikan dimensi emosional yang lebih dalam bagi konsumen.

Kisah tentang bagaimana merek ini lahir dari keinginan untuk membuat sepatu yang membuat orang merasa nyaman dan santai, sambil tetap terlihat keren, sehingga menarik bagi konsumen yang mencari kenyamanan dan gaya dalam fashion mereka.

Identitas Merek

Identitas Merek
Identitas Merek

Kamu perlu memikirkan bagaimana kamu ingin merekmu terlihat secara visual. Mulailah dengan membuat papan suasana hati atau mencatat kata-kata yang menggambarkan suasana atau perasaan yang ingin kamu ciptakan saat orang berinteraksi dengan merekmu.

Ini akan membantumu menentukan warna, font, dan elemen visual lainnya yang cocok untuk merekmu. Contohnya seperti Singapore Airlines (SIA) adalah maskapai penerbangan flag carrier dari Singapura yang terkenal karena kualitas pelayanannya yang tinggi dan pengalaman penerbangan yang mewah.

Dikenal dengan tagline “A Great Way to Fly”, SIA mencerminkan keunggulan, kemewahan, dan pelayanan berkualitas tinggi melalui identitas mereknya. Huruf dalam identitas visual Singapore Airlines memiliki gaya yang modern dan unik, dengan tampilan stensil yang terlihat.

Huruf-hurufnya memiliki elemen halus dan persegi yang memberikan kesan yang kuat dan menunjukkan kecermatan perusahaan dalam segala hal yang dilakukannya. Meskipun font ini mirip dengan FM Bolyar Sans Pro 700, namun memiliki perubahan-perubahan tertentu pada kontur hurufnya.

Palet warna logo Singapore Airlines menggunakan warna-warna cerah namun berada di dalam nuansa yang tenang dan dalam. Kombinasi warna kuning dan biru melambangkan matahari dan langit, sementara kuning juga melambangkan energi dan gerakan, sedangkan biru merupakan simbol kepercayaan dan perlindungan.

Perbedaan antara Branding dan Marketing

Perbedaan antara Branding dan Marketing
Perbedaan antara Branding dan Marketing

Meskipun sering digabungkan, branding dan marketing sebenarnya memiliki peran yang berbeda dalam kesuksesan bisnis. Branding adalah tentang menciptakan identitas perusahaan, sementara marketing melibatkan strategi untuk mengkomunikasikan identitas tersebut.

Keduanya sangat penting dan perlu bekerja bersama agar bisnis dapat tumbuh dengan baik. Ketika bisnis berkembang, branding dan marketing menjadi lebih kompleks. Ini berarti kedua bidang akan mengembangkan strategi yang berbeda untuk mendukung tujuan yang berbeda pula.

Di dalam branding, tindakan biasanya mendukung cerita dan identitas bisnis, sementara dalam marketing, tindakan biasanya fokus pada produk, pelanggan, atau inisiatif lain untuk meningkatkan penjualan.

Jenis-jenis Branding

Jenis-jenis Branding
Jenis-jenis Branding

Setelah tau tujuan dari strategi branding, kini saatnya kamu tahu tentang jenis-jenisnya. Sebenarnya, jenis branding bermacam-macam. Masing-masing strategi ini diperuntukkan bagi kebutuhan promosi yang berbeda-beda.

Supaya mendapatkan hasil yang maksimal, kamu perlu mengetahui jenis strategi branding manakah yang sesuai dengan kebutuhan pemasaranmu. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Product Branding

Product Branding
Product Branding

Jenis branding satu ini tentunya termasuk yang nggak asing di telinga. Jenis branding ini fokus pada pengenalan dan pengembangan produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Di dalam strategi ini, perusahaan akan mempromosikan produk dari merek mereka dan memaparkan keunggulan dari produk tersebut yang nggak bisa ditemukan pada merek lain.

Tujuannya, tak lain adalah untuk menumbuhkan rasa kepercayaan dari para konsumen untuk membeli produk mereka. Salah satu contoh dari product branding bisa kamu temukan pada jenis iklan makanan, produk kecantikan, dan lain-lain.

Service Branding

Service Branding
Service Branding

Jenis branding selanjutnya adalah service branding. Secara garis besar, service branding sebenarnya nggak jauh berbeda dari product branding. Tapi, perbedaan utamanya terletak pada objek fokus dari promosi tersebut.

Apabila product branding fokus pada penyediaan dan pengembangan produk dari merek tertentu, maka service branding fokus pada promosi atau pengenalan sebuah layanan.

Service branding bertujuan untuk menarik konsumen baru untuk mencoba layanan yang ditawarkan. Pada promosi tersebut, calon konsumen bisa mengetahui kelebihan dari jasa yang ditawarkan yang membuat layanan tersebut berbeda dan lebih unggul dari lainnya.

Misalnya, jasa SEO yang ditawarkan oleh Optimaise menawarkan layanan optimasi yang menggunakan metode SEO White Hat optimization. Metode ini membantu memaksimalkan performa optimasi situs sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Google. Sehingga, proses optimasi pun akan lebih lancar dan membuahkan hasil yang maksimal.

Corporate Branding

Corporate Branding
Corporate Branding

Corporate branding adalah jenis branding lainnya yang juga bisa memberikan efek positif untuk pemasaran yang efektif. Jika product branding dan service branding berfokus pada pemasaran produk dan jasa, maka tipe branding satu ini fokus untuk mempromosikan perusahaan secara keseluruhan.

Cakupan identitas merek dari strategi ini juga lebih luas, yaitu mencakup seluruh bagian dari perusahaan. Tipe corporate branding ini cocok banget bagi perusahaan yang ingin meningkatkan image positif di kalangan masyarakat.

Dengan adanya brand image yang baik, tentunya akan mendorong mereka untuk mengenal perusahaanmu lebih dekat dan bahkan membeli produk atau jasa yang perusahaanmu sediakan. Jenis branding ini juga ideal bagi kamu yang ingin menjalin kerjasama yang baik dan lancar dengan para stakeholder.

Co-Branding

Co-Branding
Co-Branding

Kamu tentunya pernah melihat kolaborasi antara 2 brand terkenal yang meluncurkan produk collab yang sukses menarik perhatian banyak kalangan. Biasanya, produk ini juga dijual dalam jumlah yang terbatas.

Sehingga, nggak mengherankan jika banyak orang yang rela untuk memburunya. Nah, jika efek ini kamu temukan pada promosi brandingm, maka strategi co-branding yang kamu terapkan berhasil.

Yup, co-branding adalah jenis branding yang lahir dari kerjasama antara dua atau lebih merek untuk melahirkan produk atau jasa yang baru. Dengan melakukan co-branding, ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan.

Salah satunya adalah target pasar yang lebih luas, karena menggabungkan antara 2 produk dengan base peminat yang berbeda. Selain itu, co-branding juga bisa dipakai untuk memperkuat reputasi perusahaanmu dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan merekmu.

Personal Branding

Personal Branding
Personal Branding

Jenis branding yang terakhir adalah personal branding, yang merupakan media promosi bagi pihak perorangan. Individu ini secara otomatis mempromosikan dirinya sendiri sebagai pelaku bisnis modern, dan bukan mewakili perusahaan.

Personal branding dilakukan bukan hanya untuk menarik perhatian calon pelanggan untuk menggunakan jasa yang dipromosikan oleh pelaku bisnis. Hal ini juga membantu meningkatkan reputasi mereka dan menarik lebih banyak peminat. Beberapa contoh profesi yang menggunakan personal branding adalah pengusaha, influencer, food vlogger, dan lain-lain.

Nah, jenis branding mana nih yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu? Untuk membuat branding yang sukses, kamu perlu mendapatkan traffic yang melimpah ke dalam website atau akun media sosial bisnismu. Nah, untuk itu kamu bisa menggunakan jasa SEO yang ditawarkan oleh Optimaise.

Tim SEO Optimaise sudah berpengalaman selama puluhan tahun dalam bidang optimasi mesin pencarian. Sehingga, strategi yang diterapkan pun terbukti bisa membantu meningkatkan traffic dan ranking SEO situsmu di mata Google. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa hubungi CP Optimaise di nomor +62 83834 255 761. Atau, bisa juga melalui email marketing@Optimaise.co.id.

Baca Juga

Optimaise