Digital MarketingSEO

Ini 9 Langkah Membuat Content Reporting Lengkap Template dan Contohnya

Tiara Motik

Ini 9 Langkah Membuat Content Reporting Lengkap Template dan Contohnya

Sebagai pengelola konten, kamu sering kali fokus pada menciptakan konten berkualitas untuk memajukan bisnis.

Terlebih lagi di dalam dunia content marketing, kita sering mendengar ungkapan “semuanya berulang.” Artinya, pekerjaan content marketing tidak akan pernah selesai dan selalu ada peluang untuk meningkatkan hasil.

Ini terjadi karena pentingnya rutinitas untuk mengukur keberhasilan upayamu. Content reporting modern, berupa dasbor online interaktif, memberikan cara yang mudah dan intuitif untuk mengevaluasi kinerja kontenmu dan ROI-nya secara real time.

Inilah sebabnya mengapa merek yang tanggap selalu mencoba menyajikan konten baru yang relevan dan berkualitas kepada audiens yang selalu berubah.

Di dalam panduan ini, akan dijelaskan tentang content reporting, termasuk definisinya, manfaatnya, contoh penerapannya, dan praktik terbaik yang dapat kamu terapkan. Ayo mulai!

Apa yang Dimaksud dengan Content Reporting?

Apa yang Dimaksud dengan Content Reporting?
Apa yang Dimaksud dengan Content Reporting?

Content reporting adalah proses penting dalam pemasaran di mana kamu mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data tentang kinerja kontenmu.

Ini membantumu memahami seberapa baik kontenmu berinteraksi dengan audiens, melalui pelacakan metrik, seperti tampilan halaman, tingkat keterlibatan, konversi, dan share.

Melalui laporan ini, kamu dapat mengidentifikasi tren, mengarahkan pembuatan konten di masa mendatang, dan mengoptimalkan saluran distribusimu. Sehingga pada akhirnya, laporan ini membantumu membuat keputusan berdasarkan data.

Content reporting yang efektif tidak hanya tentang menyajikan data mentah, tetapi juga tentang cara penyampaian informasi dengan jelas dan mudah dipahami.

Melalui proses di mana marketer menganalisis data dari berbagai sumber, seperti analisis web dan media sosial untuk mengevaluasi keberhasilan kontennya dan meningkatkan strategi pemasarannya.

Alasan Penting Melakukan Content Reporting

Alasan Penting Melakukan Content Reporting
Alasan Penting Melakukan Content Reporting

Sebagai seorang marketer, kamu perlu sebuah laporan untuk mengukur keberhasilan strategi kontenmu.

Namun, laporan yang baik tidak hanya tentang mengukur kinerja konten, tetapi juga memberikan wawasan tentang atribusi channel dan ROI. Secara singkat, content reporting membantumu:

  1. Mengetahui berapa banyak orang yang membaca kontenmu dan berapa lama mereka terlibat dengannya.
  2. Mengetahui channel pemasaran mana yang memberikan kontribusi terbesar terhadap klik dan konversi.
  3. Menemukan topik yang menarik bagi audiens dan mengapa mereka mencari keyword tertentu.
  4. Evaluasi ROI dengan memahami konten, topik, dan channel mana yang memberikan nilai paling besar agar kamu dapat menyesuaikan anggaran pemasaranmu.
  5. Menggunakan temuan dari laporan untuk meningkatkan strategi pemasaran. Misalnya, jika laporan menunjukkan traffic tinggi dari YouTube, maka kamu dapat mengalihkan lebih banyak anggaran ke video YouTube.

Metrik Penting di Dalam Content Reporting

Metrik Penting di Dalam Content Reporting
Metrik Penting di Dalam Content Reporting

Metrik penting di dalam content reporting merujuk pada sejumlah indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur efektivitas strategi pemasaran konten.

Metrik-metrik ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana kontenmu berkinerja, seberapa baik konten tersebut berinteraksi dengan audiens, dan seberapa efektif konten dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Beberapa metrik penting di dalam content reporting meliputi:

  1. Metrik website engagement
    • Metrik ini menunjukkan bagaimana pengunjung merespons konten situs webmu. Contohnya adalah tingkat interaksi, seperti jumlah halaman yang dilihat oleh pengunjung atau berapa lama mereka tinggal di situs.
  2. Metrik conversion dan performance
    • Metrik ini mencerminkan seberapa baik kontenmu mendorong tindakan yang diinginkan, seperti klik atau konversi juga mencakup analisis kinerja konten dalam menghasilkan laba.
  3. Metrik SEO dan outreach
    • Metrik ini mengungkapkan hasil dari strategi SEO, seperti peringkat keyword dan jumlah backlink yang dibangun. Ini membantu menilai seberapa efektif kontenmu dalam mencapai peringkat yang lebih baik di mesin pencari.
  4. Metrik media sosial
    • Metrik ini mencakup berbagai data dari platform media sosial, seperti jumlah follower baru, jangkauan postingan, dan tingkat keterlibatan dengan konten yang diposting di media sosial.
  5. Metrik content reach dan impact
    • Metrik ini mengukur seberapa banyak orang yang melihat dan terlibat dengan kontenmu, serta dampak keseluruhan kontenmu. Metrik ini membantumu memahami sejauh mana kontenmu berhasil menjangkau dan memengaruhi audiensmu.

Baca juga: Ketahui 7 Metrik User Behavior untuk Optimalkan SEO

Cara Membuat Content Reporting

Cara Membuat Content Reporting
Cara Membuat Content Reporting

Untuk membuat content reporting, kamu membutuhkan proses untuk merangkum dan menganalisis kinerja kontenmu.

Proses melibatkan pengumpulan data, seperti jumlah pengunjung, tingkat engagement, konversi, dan lainnya, dari berbagai sumber, seperti Google Analytics, platform media sosial, dan alat analisis lainnya.

Tujuannya adalah untuk membantumu memahami seberapa baik kontenmu berkinerja, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan mengoptimalkan strategi kontenmu agar lebih efektif.

Baca juga: 4 Strategi Small Business Marketing untuk Tingkatkan Visibilitas

Agar lebih jelas, kamu bisa menyimak beberapa langkah untuk membuat content reporting berikut ini.

Identifikasi Tujuan

Identifikasi Tujuan
Identifikasi Tujuan

Dengan menganalisis data, kamu dapat melihat jenis konten yang paling efektif dan memutuskan taktik terbaik untuk mencapai tujuan merek.

Namun, untuk berhasil dalam eksperimen, kamu perlu memiliki tujuan yang jelas sebagai panduan.

Menentukan tujuan utama laporan adalah langkah krusial dalam memastikan bahwa laporan tersebut relevan dan bermanfaat bagi perusahaan atau organisasimu. Tujuan-tujuan ini haruslah jelas dan sejalan dengan tujuan bisnis secara keseluruhan.

Menggunakan kerangka tujuan pemasaran SMART salah satu cara untuk menetapkan tujuan yang efektif. Terdiri dari tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu.

Misalkan tujuan bisnismu saat ini adalah meningkatkan konversi melalui situs web dengan fokus pada peningkatan jumlah pembelian produk. Maka tujuan spesifiknya adalah meningkatkan tingkat konversi situs webmu dari 2% menjadi 3% dalam waktu 3 bulan.

Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu dapat menentukan KPI dan metrik yang relevan untuk melacak kemajuanmu.

Tentukan Metrik dan KPI yang Sesuai

Sebelum menyiapkan laporan, penting untuk mengidentifikasi metrik dan KPI yang sesuai dengan tujuanmu.

Dengan cara ini, kamu dapat memastikan laporanmu mencakup informasi yang relevan dan berguna bagi pemangku kepentingan.

Sesuai dengan contoh sebelumnya, traffic organik, backlink, CTR, dan page views dapat menjadi metrik yang relevan. Metrik ini akan membantumu memantau kinerja SEO, konten, dan engagement situs web.

Setelah mengidentifikasi metrik yang relevan, kamu perlu menetapkan KPI spesifik untuk setiap metrik. KPI harus relevan dengan tujuan bisnismu. Misalnya, jika tujuanmu adalah meningkatkan pendapatan sebesar 10%, maka kamu perlu menetapkan KPI untuk jumlah penjualan yang diperlukan untuk mencapai target tersebut.

Kumpul dan Atur Data

Untuk membuat content reporting yang akurat, kamu perlu mengidentifikasi sumber data yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengukur metrik yang relevan dan melacak KPI.

Untuk membuat laporan yang akurat, pastikan untuk mengumpulkan data dari sumber yang berbeda secara konsisten.

Dalam contoh sebelumnya, Google Analytics, Google Search Console, serta alat analisis seperti Organic Traffic Insights, Position Tracking, dan Backlink Analytics dari SEMrush bisa menjadi sumber data yang kamu butuhkan.

Penting untuk menentukan jangka waktu untuk laporanmu, apakah itu mingguan, bulanan, atau triwulanan. Pilihlah jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu dan memberikan wawasan yang cukup untuk membuat keputusan strategis.

Rencanakan untuk mengumpulkan data pada waktu yang sama setiap kali periode pelaporan berakhir untuk memastikan konsistensi dan akurasi data.

Manfaatkan Software Content Reporting

Manfaatkan Software Content Reporting
Manfaatkan Software Content Reporting

Pertimbangkan metrik dan sumber data yang kamu pilih, serta kompleksitas pelaporan yang kamu perlukan.

Jika kamu hanya perlu mengakses satu sumber data, maka memilih software yang tepat relatif mudah.

Namun, jika kamu perlu melaporkan dari berbagai sumber data, memilih software bisa lebih rumit. Solusinya adalah menggunakan satu alat untuk pelaporan khusus.

Misalnya, kamu dapat menggunakan fitur “My Reports” di SEMrush. Melalui ini, kmau dapat membuat laporan khusus dengan mengakses dasbor SEMrush milikmu.

Tambahkan Sentuhan Visual

Tambahkan Sentuhan Visual
Tambahkan Sentuhan Visual

Laporan konten yang efektif tidak hanya mencakup data mentah, tetapi juga menggunakan visualisasi, seperti bagan dan grafik.

Visualisasi data menjadi cara yang lebih efektif untuk menyampaikan informasi karena dapat membantu menyoroti pola dan tren yang mungkin sulit dilihat hanya dengan melihat data mentah.

Analisis dan Tafsirkan Data

Setelah membuat content reporting, langkah selanjutnya adalah meninjau laporan dan menganalisis data yang disajikan.

Penting untuk memahami apa yang disampaikan oleh data tersebut dan mengidentifikasi tindakan yang perlu diambil berdasarkan wawasan yang diperoleh.

Berikut ini adalah beberapa peninjauan yang bisa kamu lakukan:

  1. Tinjau apakah kamu memenuhi KPI yang telah kamu tetapkan. Jika tidak, pertimbangkan langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk memperbaiki jalannya dan mencapai targetmu dengan membuat garis besar tindakan yang perlu dilakukan.
  2. Perhatikan tren yang ditunjukkan oleh data. Apakah tren tersebut mendukung atau menghambat kemungkinan kamu mencapai tujuan kontenmu? Identifikasi hal-hal yang dapat kamu perbaiki atau tingkatkan berdasarkan tren ini.
  3. Identifikasi saluran atau konten yang memberikan kontribusi nilai paling besar. Pahami alasan di balik kontribusi ini dan pertimbangkan untuk mengalokasikan sumber daya lebih lanjut ke saluran atau konten tersebut.
  4. Evaluasi ROI dari upaya content marketingmu dan perubahannya seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat membantumu menilai efektivitas strategi kontenmu dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan ROI di masa mendatang.

Buat Narasi yang Menarik

Sangat penting untuk merangkum informasi dalam bentuk narasi yang dapat dengan mudah dipahami dan disampaikan kepada para pemangku kepentingan. Kamu bisa menggunakan kerangka seperti berikut:

  1. Mulailah dengan gambaran besarnya: bagian ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman umum tentang tujuan utama dan kemajuan timmu dalam mencapainya.
  2. Soroti keberhasilan upaya: di sini, kamu akan menyoroti pencapaian atau keberhasilan dari upaya pemasaran kontenmu.
  3. Nyatakan di mana upaya yang gagal: bagian ini penting untuk memberikan wawasan tentang area di mana kamu mungkin telah mengalami kegagalan atau tantangan.
  4. Akhiri dengan catatan positif: meskipun menghadapi tantangan, penting untuk mengakhiri laporanmu dengan catatan positif.

Contohnya seperti narasi di bawah ini:

Ringkasan:

Pada Kuartal 1, tujuan utama tim pemasaran konten kami adalah meningkatkan pendapatan sebesar 10%, yang setara dengan $100.000. Pada akhir bulan pertama kuartal ini, kami telah mencapai peningkatan pendapatan sebesar 5%, atau $50.000.

Sorotan:

Kemenangan terbesar kami adalah peningkatan traffic ke tiga landing page berkinerja tinggi. Selama bulan pertama kuartal ini, ketiga halaman tersebut berhasil mengonversi 50 pelanggan baru.

Ketiga halaman tersebut menarik kombinasi organic search dan traffic media sosial. Kami merekomendasikan untuk meninjau kembali strategi distribusi konten kami guna menemukan lebih banyak peluang untuk membagikan halaman-halaman ini dari akun media sosial kami dan mengarahkan lebih banyak lalu lintas.

Kegagalan:

Namun, salah satu landing page yang kami terbitkan pada kuartal ini gagal mengonversi pelanggan. Tim konten harus meninjau halaman ini untuk memastikan kesesuaiannya dengan maksud pencarian.

Ringkasan:

Meskipun terdapat beberapa tantangan, kami optimis dapat mencapai atau bahkan melampaui tujuan Kuartal 1 kami. Dengan menemukan lebih banyak peluang untuk melipatgandakan apa yang berhasil, kita akan mampu mencapai atau bahkan melampaui tujuan tersebut.

Selesaikan dan Distribusikan Laporan

Selesaikan dan Distribusikan Laporan
Selesaikan dan Distribusikan Laporan

Untuk menyelesaikan laporanmu, pastikan untuk melakukan tinjauan terhadap keakuratannya.

Periksa apakah kamu telah menyertakan semua metrik penting dan apakah kamu telah memilih jangka waktu yang tepat sesuai dengan tujuanmu.

Setelah yakin bahwa laporanmu lengkap dan akurat, kamu dapat menyusunnya dalam format yang sesuai, seperti mencetaknya dalam format PDF. Sesuaikan pengaturan laporan sesuai kebutuhanmu.

Setelah laporan selesai, kamu dapat mengirimkannya melalui email atau menjadwalkan pengiriman rutin, seperti setiap hari, mingguan, atau bulanan. Jangan lupa untuk menyertakan narasi yang telah kamu buat sebelumnya.

Ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk menyertakan narasi di dalam laporanmu:

  1. Salin dan tempel narasi ke dalam email dan lampirkan laporannya sebagai file terpisah.
  2. Buat rekaman layar dan bagikan pemikiranmu di dalam pesan video untuk menjelaskan laporanmu secara langsung.

Dapatkan Feedback dan Evaluasi

Untuk membuat content reportingmu berguna dan dapat ditindaklanjuti, penting untuk memperhatikan masukan dari stakeholder. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan:

  1. Jika ada pertanyaan yang tidak terjawab dalam laporan, pertimbangkan untuk memperbarui format laporan atau rencanakan untuk membahas masalah ini dalam narasi mendatang. Cara ini akan membantu memastikan bahwa laporanmu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh tim.
  2. Kalau ada bagian dari laporan yang dianggap berlebihan atau tidak relevan dengan sasaran pemasaran atau bisnismu, pertimbangkan untuk menghapus metrik atau bagian cantik yang tidak berhubungan.
  3. Ingatlah bahwa laporan tidak boleh statis. Dengarkan masukan dari stakeholder dan terus tingkatkan prosesmu. Dengan memperhatikan masukan, kamu dapat membuat laporan yang menghasilkan nilai lebih bagi timmu.

Melalui langkah-langkah ini, kamu dapat memastikan bahwa content reportingmu tidak hanya berguna, tetapi juga dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam strategi content marketing.

Baca juga: 7 Langkah Simpel Membuat Content Briefs Menggunakan Template

Template dan Contoh dari Content Reporting

Template dan Contoh dari Content Reporting
Template dan Contoh dari Content Reporting

Kamu dapat menggunakan template yang sudah ada, seperti My Reports SEMrush atau Studio Looker Google untuk memonitor kinerja keyword.

Template ini menyediakan beberapa informasi, mulai dari posisi penelusuran organik, volume keyword, engagement, user, dan masih banyak lagi.

Organic Search Positions Template dari My Reports SEMrush

Organic Search Positions Template dari My Reports SEMrush
Organic Search Positions Template dari My Reports SEMrush

Gunakan template SEMrush ini untuk memantau kinerja keyword. Selain melihat posisi keyword dalam hasil penelusuran organik, template ini juga memberikan informasi tentang keyword volume, keyword difficulty, traffic share, dan search intent.

Untuk membuat laporan ini lebih menarik secara visual, pilih sumber data yang ingin kamu gunakan dari menu My Reports. Kemudian, seret dan lepas grafik yang relevan ke dalam laporanmu.

Template Google Search Console Looker Studio

Template Google Search Console Looker Studio
Template Google Search Console Looker Studio

Gunakan template Looker Studio untuk memantau semua metrik penting dari Google Search Console dalam satu dasbor.

Template ini mencakup impressions, klik, device performance, landing page performance, dan search query performance.

Informasi ini dapat membantumu mengidentifikasi strategi konten mana yang berhasil dan yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan visibilitas dan kinerja situs webmu di dalam SERP.

Template GA4 Looker Studio

Template GA4 Looker Studio
Template GA4 Looker Studio

Template Google Analytics dari Looker Studio untuk melacak metrik kinerja situs web yang penting bagi stakeholder bisnismu.

Template ini melaporkan tentang user, page views, engagement time, traffic channels, dan conversions.

Gunakan wawasan ini untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang di mana harus menginvestasikan lebih banyak anggaran content marketingmu, serta untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan kinerja situs webmu secara keseluruhan.

Penting untuk mengingat bahwa content reporting tidak hanya tentang menyajikan data mentah, tetapi juga tentang menghasilkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan strategi content marketing.

Melalui penggunaan berbagai metrik dan sumber data yang relevan, kamu dapat memahami kinerja kontenmu dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Namun, laporan ini harus dinamis dan terus diperbarui sesuai dengan masukan dari stakeholder.

Jika kamu membutuhkan bantuan dalam menganalisis atau meningkatkan kinerja SEO situs webmu, jangan ragu untuk menghubungi Optimaise, sebagai penyedia jasa SEO yang dapat membantumu dalam mengoptimalkan strategi SEOcontent marketingmu dan mencapai hasil yang lebih baik.

Baca Juga

Optimaise