SEODigital Marketing

Ketahui 7 Metrik User Behavior untuk Optimalkan SEO

Tiara Motik

Ketahui 7 Metrik User Behavior untuk Optimalkan SEO

Penting bagi pemilik situs untuk memahami bagaimana orang berperilaku saat menggunakan situs web agar dapat meningkatkan traffic dan visibilitas situs tersebut di mesin pencari.

Dengan memahami bagaimana pengunjung berperilaku, pemilik situs dapat mengoptimalkan pengalaman pengguna, meningkatkan keterlibatan, dan pada gilirannya dapat meningkatkan visibilitas situs di hasil pencarian.

Melalui pemahaman yang mendalam terhadap user behavior, pemilik situs dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan traffic situs web mereka di mesin pencari.

Karena itu, sebagai pemilik situs perlu memahami secara mendalam faktor-faktor user behavior yang mendasari interaksi pengunjung dengan situs.

Mari simak dengan seksama ulasan berikut ini untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam beberapa metrik yang mempengaruhi user behavior dan hubungannya dengan mengoptimalkan strategi SEO-mu.

Apa itu User Behavior?

Apa itu User Behavior?
Apa itu User Behavior?

Perilaku pengguna atau user behavior mencakup segala tindakan yang dilakukan oleh pengunjung sebelum dan selama mereka menjelajahi sebuah situs. Bayangkan ini sebagai jejak digital yang ditinggalkan setiap kali seseorang berkunjung.

Ketika kita bicara tentang user behavior, ini melibatkan di mana mereka meng-klik, bagaimana mereka menggulir halaman, dan di titik mana mereka memutuskan untuk pergi dari halaman atau meninggalkan situs.

Contohnya, jika seseorang mencari resep kue cokelat dan meng-klik pada tautan yang menjanjikan resep yang lezat, itu adalah bagian dari user behavior. Kemudian, ketika mereka membuka halaman tersebut dan menggulir ke bawah untuk melihat bahan dan langkah-langkahnya, itu juga termasuk ke dalam user behavior.

Namun, jika tiba-tiba mereka kesulitan menemukan informasi yang mereka cari atau halaman memuat terlalu lambat, ini bisa menjadi hambatan yang dapat memengaruhi user behavior.

Jadi, memahami user behavior itu seperti membaca cerita interaktif di mana setiap klik, gulir, dan keputusan pengguna memberikan wawasan tentang bagaimana mereka menjelajahi dan berinteraksi dengan situs.

Hubungan Antara User Behavior dan Search Engine

Setiap kali kamu melakukan pencarian di mesin pencari atau search engine, seperti Google, halaman hasil pencarian (SERP) disusun oleh algoritma yang kompleks. Algoritma ini bertanggung jawab untuk menentukan peringkat setiap halaman web berdasarkan sejumlah faktor.

Untuk memahami bagaimana ini berfungsi, bayangkan Google sebagai perpustakaan besar dan bot atau crawler sebagai staf perpustakaan yang merayapi dan mengindeks setiap buku (halaman web) di dalamnya.

Setelah indeks terbentuk, algoritma Google masuk ke dalam peranannya. Ketika kamu mengetikkan pertanyaan atau kata kunci dalam mesin pencari, Google menggunakan algoritma untuk menilai puluhan bahkan ratusan faktor yang memengaruhi peringkat suatu halaman.

Google mengambil data dari indeks, menganalisisnya, dan memberikan hasil yang paling relevan dan bermanfaat. Contohnya, jika kamu mencari “sepatu kets untuk jogging”, Google akan mempertimbangkan lebih dari 200 faktor untuk menentukan urutan hasil pencarian.

Ini mencakup seberapa sering orang mengklik tautan tersebut (Click-Through-Rate), berapa lama mereka tinggal di halaman (durasi sesi), seberapa sering pengguna melihat halaman tersebut dan langsung meninggalkannya (bounce rate), dan faktor-faktor lainnya.

Google juga memperhatikan sinyal pengalaman pengguna, seperti apakah orang mengonversi (membeli atau melakukan tindakan lainnya) setelah mengunjungi halaman tersebut.

Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pencarian sesuai dengan kebutuhan pengguna dan memberikan informasi yang benar-benar bermanfaat. Jadi, setiap kali kamu melihat SERP, itu adalah hasil dari pekerjaan canggih algoritma Google yang mengoptimalkan pengalaman pencarianmu.

Baca juga: 5 Langkah Jitu Menentukan Content Personalization

Apa Saja Metrik User Behavior?

Apa Saja Metrik User Behavior?
Apa Saja Metrik User Behavior?

Melacak user behavior merupakan langkah penting dalam mengembangkan strategi SEO yang sukses. Metrik user behavior memberikan pandangan langsung ke dalam cara pengunjung berinteraksi dengan situsmu.

Ini adalah petunjuk berharga yang memungkinkan kamu memahami jalur navigasi pengguna, tingkat keterlibatan, dan respons terhadap konten.

Dengan menggali lebih dalam ke dalam data ini, kamu dapat meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan konversi, dan mengoptimalkan peringkat situsmu di mesin pencari. Mari kita eksplorasi bersama apa saja metrik user behavior dalam SEO berikut ini, yuk.

Click-Through-Rate (CTR)

Click-Through-Rate (CTR) atau kalau diartikan menjadi rasio klik-tayang adalah metrik yang memberikan informasi tentang seberapa efektif tautanmu di SERP dalam menarik perhatian pengguna.

Ketika link menuju halamanmu muncul di hasil pencarian dan dilihat oleh pengguna, itu dianggap sebagai tayangan. CTR mengukur persentase dari tayangan tersebut yang menghasilkan klik.

Misalnya, jika tautanmu muncul 2.000 kali tetapi hanya mendapatkan dua klik, maka CTR akan menjadi 0,1%. CTR memberikan gambaran tentang seberapa menarik atau relevan tautanmu bagi pengguna yang melihatnya.

Untuk melacak CTR, alat yang berguna adalah Google Search Console (GSC). kamu dapat masuk ke GSC dan klik “Search Results”.

Pilih opsi “Clicks”, “Impressions”, dan “Average CTR” untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang seberapa baik tautanmu berhasil menarik perhatian pengguna di hasil pencarian. Untuk melihat metrik ini untuk URL tertentu, gulir ke bawah dan klik “Pages”.

Sederhananya, jika CTR pada halamanmu tinggi, itu menunjukkan bahwa pengguna menganggap kontenmu relevan dengan pertanyaan pencarian mereka. Ini berarti, ketika tautan halamanmu muncul di hasil pencarian, banyak pengguna yang tertarik dan memilih untuk meng-kliknya.

Bounce Rate

Bounce rate atau rasio pentalan menjadi sebuah metrik yang mengukur seberapa banyak pengguna membuka salah satu halamanmu dan langsung keluar tanpa berinteraksi lebih lanjut.

Ini berarti mereka tidak melakukan klik apa pun atau navigasi ke halaman lain di situsmu. Bounce rate yang tinggi sering dianggap sebagai indikasi pengalaman pengguna yang buruk oleh Google.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melihat rasio pentalan di Google Analytics 4 (GA4):

  1. Masuk ke GA4:
  2. Buka Laporan:
    • Di dasbor GA4, klik tab “Report” di menu sebelah kiri.
  3. Navigasi ke Akuisisi:
    • Klik “Acquisition” di menu utama.
  4. Pilih Tipe Akuisisi:
    • Klik “User Acquisition” atau “Traffic Acquisition”, tergantung pada fokus analisismu. Dalam contoh ini, kita memilih “User Acquisition”.
  5. Klik Ikon Pena:
    • Pada bagian kanan atas layar, klik ikon pena untuk mengedit laporan.
  6. Tambahkan Metrik:
    • Klik “Metrics” untuk menambahkan metrik ke laporan.
  7. Pilih Metrik Rasio Pentalan:
    • Klik “Add Metric” dan pilih “Bounce Rate” dari daftar metrik yang tersedia.
  8. Terapkan Perubahan:
    • Setelah memilih metrik, klik “Apply” untuk menerapkan perubahan pada laporan.
  9. Analisis Rasio Pentalan:
    • Sekarang, kamu dapat melihat rasio pentalan untuk berbagai jenis lalu lintas seperti “Organic”, “Direct”, dan “Referral”.

Sebagai contoh, pada blog pribadi atau situs hiburan, pengguna mungkin datang untuk membaca tulisan, melihat gambar, atau menikmati konten hiburan. Bounce rate yang dapat diterima bisa bervariasi antara 50% hingga 70%.

Pengunjung mungkin hanya mengunjungi halaman untuk menikmati satu artikel atau postingan, dan kemudian meninggalkan situs. Bounce rate yang lebih tinggi dalam kasus ini mungkin mencerminkan sifat lebih santai dari pengalaman pengguna dan tujuan menghibur daripada membimbing pengguna ke tindakan khusus.

Setiap jenis situs memiliki karakteristik unik, dan interpretasi yang tepat terhadap bounce rate yang harus mempertimbangkan tujuan dan konteks spesifik dari situs tersebut.

Average Session Duration

Average session duration atau durasi resi rata-rata adalah metrik user behavior yang mengukur total waktu yang dihabiskan oleh pengguna pada situsmu, dibagi dengan jumlah sesi yang terjadi selama suatu periode waktu tertentu. Meskipun durasi sesi rata-rata dapat memberikan wawasan berharga tentang keterlibatan pengguna, nilai ini dapat rendah dengan banyak alasan.

Jika kamu mengelola situs berita, user behavior mungkin cenderung membaca berita utama dengan sekilas dan membaca beberapa paragraf. Mereka mungkin melakukan kunjungan berulang ke situs untuk memperbarui berita, tetapi setiap kunjungan mungkin hanya berlangsung sebentar.

Dalam hal ini, meskipun jumlah sesi tinggi karena pengguna sering kembali untuk memperoleh informasi terkini, durasi sesi rata-rata akan rendah. Hal ini terjadi karena meskipun ada banyak sesi, setiap sesi hanya melibatkan waktu singkat.

Jadi, durasi sesi rata-rata rendah tidak selalu mencerminkan pengalaman pengguna yang buruk. Pada situs berita, pengguna mungkin mencapai tujuan mereka dengan cepat dan kembali untuk informasi tambahan saat diperlukan.

Untuk melacak average session duration atau durasi sesi rata-rata, kamu dapat menggunakan alat analisis web seperti Google Analytics. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melacaknya di Google Analytics:

  1. Buka Laporan:
    • Di dasbor GA4, klik tab “Report” di menu sebelah kiri.
  2. Navigasi ke Akuisisi:
    • Klik “Acquisition” di menu utama.
  3. Pilih Tipe Akuisisi:
    • Klik “User Acquisition” atau “Traffic Acquisition”, tergantung pada fokus analisismu. Dalam contoh ini, kita memilih “User Acquisition”.
  4. Klik Ikon Pena:
    • Pada bagian kanan atas layar, klik ikon pena untuk mengedit laporan.
  5. Tambahkan Metrik:
    • Klik “Metrics” untuk menambahkan metrik ke laporan.
  6. Pilih Metrik Durasi Sesi Rata-Rata:
    • Klik “Add Metric” dan pilih “Average Session Duration” dari daftar metrik yang tersedia.
  7. Terapkan Perubahan:
    • Setelah memilih metrik, klik “Apply” untuk menerapkan perubahan pada laporan.
  8. Analisis Durasi Sesi Rata-Rata:
    • Sekarang kamu dapat melihat durasi sesi rata-rata untuk berbagai jenis lalu lintas, seperti “Organic”, “Direct”, dan “Referral”.

Interpretasikan average session duration dengan mempertimbangkan konteks dan tujuan situsmu. Misalnya, pada situs berita, durasi sesi rata-rata yang pendek mungkin wajar karena pengguna mencari informasi cepat.

Conversion Rate

Dalam konteks metrik user behavior dan SEO, conversion rate atau tingkat konversi adalah metrik yang menunjukkan seberapa efektif situs webmu dalam mengubah pengunjung menjadi pelanggan atau mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti mengisi formulir, mendaftar, atau melakukan pembelian.

Conversion rate mencerminkan seberapa baik situsmu merespons dan memenuhi tujuan bisnis atau SEO. Dalam hal ini, konversi bisa berarti berbagai tindakan, tergantung pada sasaran yang ingin kamu capai.

Dalam konteks SEO, tingkat konversi membantu mengukur sejauh mana traffic organik dapat menghasilkan nilai bisnis yang nyata. Tingkat konversi yang tinggi menunjukkan bahwa pengunjung dari hasil pencarian tidak hanya mengunjungi situs tetapi juga melakukan tindakan yang diinginkan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melacak Tingkat Konversi Pengguna (User Conversion Rate) atau Tingkat Konversi Sesi (Session Conversion Rate) menggunakan Google Analytics 4 (GA4):

  1. Masuk ke Akun Google Analytics:
    • Buka peramban web dan masuk ke akun Google Analytics.
  2. Buka Laporan GA4:
    • Di dasbor GA4, klik tab “Reports” di menu sebelah kiri.
  3. Navigasi ke Akuisisi dan Lalu Lintas:
    • Klik “Acquisition” dan kemudian “Traffic Acquisition”.
  4. Pilih Metrik Rasio Konversi:
    • Klik ikon pena di sebelah kanan grafik untuk mengedit laporan.
  5. Tambahkan Metrik Tingkat Konversi:
    • Klik “Add Metric” dan pilih antara “User Conversion Rate” atau “Session Conversion Rate”. Dalam hal ini, kita memilih “User Conversion Rate”.
  6. Lihat Hasilnya:
    • Setelah menambahkan metrik, kamu akan melihatnya dalam tabel di bawah grafik. Ini akan menampilkan User Conversion Rate, tergantung pada pilihanmu.
  7. Pilih Peristiwa Konversi Spesifik (Opsional):
    • Jika kamu ingin melihat konversi spesifik, klik “All Events” di atas tabel. Pilih peristiwa konversi yang ingin kamu analisis, seperti “Purchase” atau tindakan lainnya.

Funnel Exploration dan Path Exploration

Fitur funnel exploration dan path exploration dalam Google Analytics 4 (GA4) menjadi kunci untuk memahami dan menganalisis perjalanan pengguna di situs web.

Funnel exploration memungkinkan kita menetapkan jalur khusus yang diinginkan pengguna, seperti melihat produk, menambahkannya ke keranjang, dan melakukan pembelian. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat melihat di mana pengguna mungkin keluar atau berhasil menyelesaikan tindakan yang diinginkan.

Sementara itu, path exploration memberikan pendekatan yang lebih fleksibel dengan melacak perjalanan pengguna di seluruh situs tanpa membatasi mereka pada jalur yang telah ditetapkan sebelumnya.

Path exploration mengungkap user behavior dan pola berulang tanpa pembatasan, baik itu mengikuti jalur yang telah ditentukan atau menunjukkan keunikan dalam interaksi.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menjelajahi laporan eksplorasi jalur di Google Analytics 4 (GA4):

  1. Buka Peramban Web dan Masuk ke Akun Google Analytics:
    • Buka peramban web.
    • Masuk ke akun Google Analytics.
  2. Jelajahi Laporan Eksplorasi Jalur di GA4:
    • Di dasbor GA4, temukan dan klik opsi “Explore” di sebelah kiri layar.
    • Pilih “Path Exploration Report” dari menu yang muncul.
  3. Lihat Diagram Alur Pengunjung Situs:
    • Setelah masuk ke laporan, kamu akan melihat diagram alur yang menunjukkan langkah-langkah yang diambil oleh sebagian besar pengguna setelah mereka memulai sesi di situsmu.
  4. Eksplorasi Lebih Lanjut dengan “Step +1 more”:
    • Jika kamu ingin melihat langkah-langkah tambahan, klik “Step +1 more” untuk mengeksplorasi acara baru, seperti “Scroll”.
  5. Jelajahi Langkah-Langkah dengan Klik pada Langkah:
    • Untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut, klik pada suatu langkah di diagram. GA4 akan menampilkan langkah-langkah baru yang terkait.
  6. Sesuaikan Data dengan Memilih Segmen:
    • Di sisi kiri halaman, kamu dapat menyesuaikan data yang ditampilkan dengan memilih segmen tertentu. Contohnya, kamu dapat memilih “Mobile Traffic” untuk melihat langkah-langkah umum pengguna di perangkat seluler.

Baca juga: 6 Cara Optimasi SEO On Page Paling Mudah!

Exit Rate

Exit rate atau tingkat keluar menjadi metrik user behavior yang memantau seberapa sering pengguna meninggalkan situsmu dari laman tertentu. Ini memberikan wawasan tentang seberapa menarik atau relevan suatu halaman bagi pengguna.

Misalnya, ketika seorang pengguna membuka halaman blog tentang Ferrari dan kemudian meninggalkan situs, itu akan tercatat sebagai keluar di halaman blog Ferrari.

Untuk menghitung persentase exit rate, kamu bisa membagi jumlah keluar dengan jumlah tampilan halaman, kemudian mengalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase.

Dengan demikian, exit rate untuk halaman blog Ferrari adalah 13%. Ini dapat diinterpretasikan bahwa dari 1.000 pengunjung yang melihat halaman tersebut, 130 di antaranya memilih untuk meninggalkan situs setelah membaca postingan blog tentang Ferrari.

Dalam Google Analytics 4 (GA4), untuk melihat tingkat keluar suatu halaman, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka Jelajah:
    • Klik “Explore” pada menu di sisi kiri layar GA4.
  2. Buat Eksplorasi Baru:
    • Klik “Blank” di dalam opsi Eksplorasi.
  3. Tambahkan Dimensi:
    • Klik tanda “+” di sebelah “Dimension”.
    • Pilih “Page/Screen” dan “Page path and screen class”. Klik “Import”.
  4. Tambahkan Metrik:
    • Klik tanda “+” di sebelah “Metrics”.
    • Pilih “Exits”, “Views”, “Bounce Rates”, dan “Sessions”. Klik “Import”.
  5. Atur Baris dan Nilai:
    • Seret “Page path and screen class” ke bagian “Rows”.
    • Seret “Metrics” ke bagian “Values”.
  6. Analisis Data:
    • Sekarang kamu dapat melihat data metrik untuk URL yang berbeda.
    • Untuk menghitung tingkat keluar, bagi jumlah keluar dengan jumlah sesi.
    • Contoh: Jika jumlah keluar adalah 25 dan jumlah sesi adalah 27, tingkat keluar adalah 25 dibagi 27, sekitar 0,9%.

Monitoring exit rate dapat membantu kamu memahami seberapa efektif halaman-halaman tertentu dalam mempertahankan pengunjung di situsmu.

Retention

Dalam laporan retensi atau retention Google Analytics 4 (GA4), analisis dilakukan terhadap jumlah pengguna baru dan pengguna yang kembali yang mengunjungi situsmu dalam periode waktu tertentu.

Pengguna baru adalah individu yang belum pernah mengunjungi situsmu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh laporan, sementara pengguna kembali adalah mereka yang telah mengunjungi situsmu dalam periode tersebut dan kembali mengunjunginya.

Tingkat pengguna baru dan kembali memberikan wawasan tentang seberapa efektif upaya pemasaran awal untuk menarik perhatian pengguna baru. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada standar khusus untuk rasio pengguna baru dan kembali, karena hal ini sangat tergantung pada tujuan bisnis dan strategi pemasaran masing-masing situs.

Langkah-langkah untuk melacak retensi pengguna di Google Analytics 4 (GA4):

  1. Buka Laporan:
    • Klik “Report” pada menu di sisi kiri layar GA4.
  2. Pilih Retensi:
    • Klik “Retention” di menu laporan GA4.
  3. Lihat Ikhtisar Pengguna:
    • Amati ikhtisar pengguna baru dan pengguna kembali di situsmu. Perhatikan perbandingan antara jumlah pengguna baru dan kembali.
  4. Analisis Grafik Retensi Pengguna Menurut Kelompok:
    • Gulir ke bawah dan perhatikan grafik “User retention by cohort”. Grafik ini menunjukkan jumlah pengguna baru yang kembali setiap hari selama jangka waktu tertentu.
  5. Analisis Grafik Keterlibatan Pengguna Berdasarkan Kelompok:
    • Lihat juga grafik “User engagement by cohort”. Grafik ini memantau waktu keterlibatan rata-rata pengguna baru yang kembali.
  6. Eksplorasi Lebih Lanjut dengan Grafik Retensi dan Keterlibatan:
    • Gulir lebih jauh ke bawah dan lihat dua grafik lain untuk “User retention” dan “User engagement”. Grafik ini memberikan visualisasi tentang jumlah pengguna baru yang kembali setiap hari dan rata-rata keterlibatan mereka.

Melalui data retention, kamu dapat mengevaluasi kinerja situsmu dalam mempertahankan pengguna. Jika terdapat tingkat retensi yang rendah, pertimbangkan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, seperti User Experience (UX) atau strategi pemasaran.

Langkah Optimalkan SEO Berdasarkan User Behavior

Langkah Optimalkan SEO Berdasarkan User Behavior
Langkah Optimalkan SEO Berdasarkan User Behavior

Dalam mengoptimalkan SEO dengan memperhatikan metrik user behavior, menjadi kunci utama untuk meningkatkan daya tarik dan kinerja website. Pemahaman mendalam terhadap bagaimana pengunjung berinteraksi dengan situs dapat memberikan wawasan berharga untuk menyusun strategi SEO yang efektif.

Dengan menganalisis user behavior, kamu dapat menyesuaikan konten, struktur situs, dan elemen-elemen desain untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik.

Seiring berjalannya waktu, mesin pencari semakin menekankan relevansi dan keterlibatan pengguna, pendekatan ini bukan hanya tentang memenuhi algoritma, tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi audiens.

Karena itu, kamu membutuhkan beberapa langkah penting untuk mengoptimalkan SEO berdasarkan user behavior. Berikut ini serangkaian tindakan strategis yang bisa kamu terapkan untuk memaksimalkan dampak positif yang dihasilkan dari analisis metrik user behavior.

Struktur Situs dan User Experience (UX)

Pastikan struktur situsmu dirancang dengan baik untuk memberikan pengalaman pengguna yang mudah dipahami dan dinavigasi. Ini melibatkan penyusunan konten secara logis dan memastikan setiap halaman dapat diakses dengan mudah.

Susun menu navigasi dengan cermat, hindari membuatnya terlalu rumit. Pengguna harus dapat dengan cepat menemukan informasi yang mereka cari tanpa kebingungan.

Perlu untuk menetapkan hirarki halaman yang jelas. Halaman utama harus memiliki bobot yang lebih besar, sementara halaman-halaman terkait dapat disusun secara hierarkis sesuai dengan kepentingannya. Tak perlu desain yang menarik, sederhana dan mudah dinavigasi oleh pengguna lebih utama.

Gunakan internal link secara strategis untuk menghubungkan halaman-halaman terkait. Ini membantu mesin pencari memahami struktur kontenmu dan juga meningkatkan tingkat retensi pengguna.

Pengguna yang terlibat di dalam navigasi yang lancar cenderung tinggal lebih lama sehingga meningkatkan tingkat retensi. Selain itu, penggunaan backlink dari sumber yang otoritatif dapat memberikan nilai tambah yang signifikan pada SEO. Karena mesin pencari cenderung memberikan peringkat lebih tinggi pada website yang mendapatkan referensi dari situs-situs terpercaya.

Optimalkan Kecepatan Situs

Bayangkan betapa menyebalkannya saat mengakses sebuah situs yang lambat. Kecepatan loading halaman berpengaruh pada user experience dan peringkat SEO. Pastikan websitemu memuat dengan cepat dengan mengoptimalkan gambar, meminimalkan skrip, dan menggunakan teknik caching.

Kecepatan loading halaman bukan hanya faktor kenyamanan bagi pengguna, tetapi juga memainkan peran penting dalam peringkat SEO.

Penting untuk secara rutin memantau kinerja website menggunakan alat analisis, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan mengadopsi praktik terbaru dalam pengoptimalan kecepatan situsmu.

Sesuaikan Konten dengan Audiens

Pahami siapa target audiensmu dan sesuaikan konten secara relevan. Gunakan keyword yang sesuai dengan kebutuhan pengguna serta menciptakan konten yang menarik dan bermanfaat bagi mereka.

Dengan memahami karakteristik, kebutuhan, dan preferensi mereka, kamu dapat menciptakan konten yang benar-benar relevan. Identifikasi keyword yang sesuai dengan pencarian mereka, dan gunakan kata kunci tersebut secara strategis dalam kontenmu untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari.

Teruslah memantau tren dan perubahan dalam perilaku audiensmu, dan sesuaikan strategi kontenmu secara berkala. Dengan mengikuti pendekatan ini, kamu tidak hanya dapat memenuhi ekspektasi pengguna tetapi juga membangun hubungan yang kuat dengan audiensmu yang pada gilirannya akan berkontribusi pada keberhasilan dan pertumbuhan websitemu secara keseluruhan.

Dengan memahami dan mengintegrasikan metrik user behavior yang telah dibahas, kamu dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kinerja SEO websitemu. Setiap klik, waktu yang dihabiskan, dan tindakan pengguna memberikan petunjuk berharga untuk menyempurnakan strategi digitalmu.

Untuk mengambil langkah lebih jauh dalam mengoptimalkan websitemu, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan Optimaise, penyedia jasa SEO Malang terbaik. Dengan tim ahli yang berdedikasi, Optimaise tidak hanya membantumu menganalisis dan memahami metrik user behavior, tetapi juga menyajikan solusi SEO yang disesuaikan untuk meningkatkan traffic websitemu. Segera wujudkan potensi penuh websitemu dengan jasa SEO dari Optimaise!

Baca Juga

Optimaise