Digital MarketingSEO

Pentingnya Website Taxonomy dan 5 Tips Menjalankannya

Siti Rohmah Noviah

Pentingnya Website Taxonomy dan 5 Tips Menjalankannya

Sebagai orang yang sedang mempelajari lebih jauh tentang SEO, kali ini kamu bisa mulai mencari tahu apa itu website taxonomy dan peran pentingnya bagi SEO.

Mengenal Apa itu Website Taxonomy

Situs web memerlukan struktur untuk dapat mengelompokkan konten berdasarkan kategori tertentu guna membantu pengguna internet dan mesin pencari memahami konten situs dengan mudah. Untuk tujuan tersebut, kamu perlu website taxonomy.

Situs dengan taksonomi yang baik akan mempermudah pengunjung dan crawler menjelajahi isi sebuah situs. Nah, kamu harus paham bahwa taksonomi dan struktur URL memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Agar bisa menjalankan taksonomi, sebuah URL harus memiliki struktur yang jelas dan terorganisir.

Mengapa Website Taxonomy Penting

Bagi yang masih penasaran dengan pentingnya website taxonomy, mari simak penjelasan ini. Taksonomi yang terencana dengan baik bisa mengubah cara pengguna berinteraksi dengan situs kamu, terlebih jika kamu memastikan semua konten tersusun secara logis.

Baca juga: Pahami 5 Hal tentang ccTLDs Beserta Contoh Penggunaannya

Apabila pengunjung dapat mengakses situ dan kemudian menemukan yang mereka cari, mereka akan menganggap bahwa situs kamu adalah sumber yang dapat dipercaya. Hal tersebut bukan hanya membuat mereka bertahan lama tetapi juga membentuk reputasi dan kepercayaan.

Sebaliknya, situs yang tidak memiliki struktur tertentu akan cenderung sulit dipahami oleh pengguna. Ternyata, banyak pengunjung yang kemudian meninggalkan situs yang tidak terorganisir dengan baik.

Mesin pencari seperti Google juga melakukan crawling situs dengan mengikuti tautan di halaman, baik tautan internal maupun eksternal menggunakan Googlebot. Sehingga, Google bisa memahami hubungan antar halaman dan menentukan bagaimana konten akan teridenks.

Dengan kata lain, struktur situs berperan sebagai panduan bagi mesin pencari dalam menemukan serta memahami konten pada sebuah situs. Jadi, masih meragukan pentingnya website taxonomy untuk SEO?

Pelajari panduan belajar SEO untuk pemula sebagai langkah awal yang baik.

Jenis-jenis Website Taxonomy

Dengan mengetahui siapa yang menjadi audiens dan membuat kategori berdasarkan keyword yang relevan, penting bagi kamu untuk menentukan struktur taksonomi yang akan bekerja dengan sangat baik untuk situs kamu.

Terdapat beberapa jenis website taxonomy yang harus kamu tahu, yaitu:

Flat Taxonomy

Flat taxonomy adalah struktur situs yang mudah dan biasanya hanya terdiri dari beberapa kategori tingkat tinggi. Dengan kata lain, semua kategori di website memiliki level hierarki yang sama. Apabila kamu hendak membangun situs berskala kecil dengan konten yang tidak terlalu banyak, jenis taksonomi satu ini tampaknya cocok dijadikan pilihan.

Contoh situs satu ini adalah profil perusahaan yang terdiri dari beberapa kategori saja, yaitu tentang kami, layanan, kontak, dan alamat.

Facet Taxonomy

Jenis kedua dari taksonomi situs adalah facet taxonomy yang banyak digunakan pada situs dengan konten yang dapat dimasukkan ke dalam berbagai kategori berbeda. Situs web e-commerce adalah situs yang banyak menggunakan taksonomi jenis satu ini. Mengapa?

Situs e-commerce terdiri dari halaman produk dengan berbagai atribut yang bisa disortir untuk mempermudah pengguna menemukan produk yang mereka cari atau inginkan.

Network Taxonomy

Jenis taksonomi yang mengelompokkan konten berdasarkan hubungan antara kategori adalah network taxonomy. Sistem pengkategorian pada situs bersifat dasar maupun acak namun harus bermakna untuk audiens. Contohnya adalah situs dengan banyak kategori, di antaranya sepatu, jaket, dan baju.

Konten pada masing-masing kategori mempunyai jenis produk yang sama. Terdapat juga kategori populer yang berisi berbagai produk populer dari berbagai kategori, yaitu jaket, baju, dan sepatu.

Hierarchical Taxonomy

Jenis taksonomi hierarchical taxonomy mengurutkan kategori situs web berdasarkan konten dari yang umum ke spesifik. Media, toko online, atau blog banyak menggunakan jenis taksonomi satu ini.

Konten yang spesifik membantu audiens mengidentifikasi hubungan setiap halaman dan menavigasinya. Apabila struktur situs tidak begitu dalam dan tidak terdiri dari banyak subfolder, kamu bisa memanfaatkan jenis taksonomi ini. Sehingga tidak akan menyulitkan pengguna internet dan crawler.

Baca Juga: Web Crawler: Ketahui Cara Kerja dan 4 Metode untuk Memblokirnya

Tips Menjalankan Website Taxonomy

Ingin membuat website taxonomy namun tidak tahu harus memulainya dari mana? Pertama-tama, kamu harus memastikan situs kamu akan memudahkan pengguna internet dan mesin pencari dalam memahami konten pada situs tersebut. Untuk mendapatkan hasil terbaik, berikut adalah beberapa tips menjalankan taksonomi situs yang bisa kamu jadikan sebagai panduan:

Lakukan Riset Keyword dan Topik

Dalam menjalankan strategi optimasi berupa SEO, riset keyword dan topik merupakan fondasi utama. Jadi, tidak boleh sampai terlewatkan. Keduanya membantu mengetahui informasi apa yang audiens inginkan atau cari menggunakan mesin pencari.

Mengetahui keyword dan topik yang relevan akan membantu taksonomi dari kategori konten situs. Dengan demikian, kamu juga bisa memastikan jenis taksonomi mana yang paling sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Mulailah dengan menggunakan topik umum dari daftar topik yang kamu gunakan sebagai kategori konten.

Selanjutnya, jangan lupa untuk menentukan sub topik dan kata kunci yang relevan dengan topik umum menjadi cluster turunannya. Cara ini memungkinkan situs memiliki cluster konten yang terstruktur dengan hubungan yang jelas antara masing-masing konten.

Buat Sesederhana Mungkin

Apakah membuat website taxonomy harus serumit yang kamu bayangkan? Tujuan dari taksonomi situs adalah mempermudah pengguna internet dan mesin pencari dalam memahami konten pada situs kamu. Itulah mengapa sebaiknya buat situs sesederhana mungkin.

Taksonomi yang rumit dengan ratusan kategori dan sub kategori tidak akan memberikan hasil yang baik. Justru hal tersebut akan memperburuk keadaan karena mesin pencari dan pengunjung akan kesulitan dalam memahami konten situs kamu. Pastikan situs hanya terdiri dari beberapa kategori utama. Apabila ingin menambahkan konten lain, masukkan ke dalam sub kategori dari kategori utama.

Miliki Ruang untuk Menambah Kategori

Meski lebih banyak membuat taksonomi situs sederhana dengan beberapa kategori utama, bukan berarti kamu tidak menyediakan ruang. Bukan tidak mungkin konten nantinya akan semakin berkembang dan mengalami perubahan.

Dalam membuat konten baru, kamu mungkin harus menata ulang kategori yang sudah ada. Ada juga kemungkinkan yang mengharuskan kamu menambahkan beberapa kategori pada situs agar semua konten terhubung dengan baik.

Satu hal yang harus dipahami adalah merubah struktur dan kategori situs bukan praktik yang baik. Hal tersebut dapat berpengaruh pada peringkat situs di SERP. Meski memiliki kategori yang mapan, tetap berikan ruang untuk perubahan yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Perhatikan Struktur URL

Dalam menjalankan website taxonomy, kamu juga harus memperhatikan URL. Struktur yang baik biasanya memiliki hirarki dan hubungan semantis yang jelas. Sebagai gambaran, coba banding beberapa URL di bawah ini!

https://contohartikel.com/2023/03/14/contoh-judul-artikel-1/
https://contohartikel.com/2022/12/08/contoh-judul-artikel-2/
https://contohartikel.com/2021/05/13/contoh-judul-artikel-3/

Beberapa URL di atas dikategorikan berdasarkan tanggal publish artikel. Perlu diketahui bahwa pengkategorian tersebut dinilai kurang baik karena cukup komplek. Taksonomi pada URL tidak menunjukkan relevansi antara konten yang di-posting.

Untuk membuat taksonomi situs, kamu bisa melihat beberapa contoh URL berikut yang memiliki struktur yang jelas:

https://contohartikel.com/content-marketing/cara-membuat-content-mapping/
https://contohartikel.com/social-media-marketing/tools-social-media-marketing-terbaik/
https://contohartikel.com/search-engine-marketing/cara-menggunakan-google-keyword-planner/

Gunakan Content Silo untuk Mengelompokkan Konten

Bagi sebagian orang, istilah content silo masih begitu asing. Padahal content silo adalah teknik mendasar dalam upaya SEO. Yaitu metode untuk mengelompokkan konten berdasarkan kesamaan keyword atau topik yang relevan. Caranya adalah dengan mengelompokkan konten relevan menjadi struktur hirarki, di mana setiap level konten dihubungan dengan tautan internal.

Bagi yang akan menjalankan SEO, memahami website taxonomy tentu sangat penting. Namun, bukan berarti kamu harus menguasai strategi dan implementasinya dalam satu malam. Apabila ingin segera mendapatkan hasil namun masih perlu waktu untuk mempelajari segala hal tentang SEO, mengapa tidak gunakan jasa SEO Malang terbaik dari Optimaise?

Baca Juga

Optimaise