TipsEdukasi

Revamp: Kenali 5 Tanda dan Waktu Tepat Melakukannya

Siti Rohmah Noviah

Revamp Kenali 5 Tanda dan Waktu Tepat Melakukannya

Dalam menjalankan bisnis, terutama bisnis online, kamu akan semakin sering mendengar berbagai istilah. Misalnya istilah revamp, yaitu istilah untuk menyesuaikan bisnis dengan kondisi pasar.

Istilah tersebut juga tidak jarang ditemukan dalam penggunaan situs web yang berhubungan dengan pemasaran digital. Nah, kamu bisa mencari tahu selengkapnya di artikel satu ini!

Sekilas tentang Revamp

Revamp adalah istilah yang wajib kamu pahami saat memutuskan menjadi pebisnis online. Istilah tersebut merujuk pada perubahan agar menjadi lebih baik, baik meningkatkan kredibilitas, efisiensi, penyesuaian pasar, rebranding, atau lainnya.

Ternyata, istilah tersebut juga banyak digunakan dalam penggunaan website. Revamp website adalah perubahan pada situs yang bertujuan untuk pengembangan yang biasanya berkaitan dengan kepuasan pelanggan, dari segi user experience (UX) maupun user interface (UI).

Perubahan tentu tidak terbatas pada tampilan saja. Nah, kamu bisa melakukan perubahan dalam berbagai hal, termasuk:

  • Menyajikan konten yang lebih baru dan fresh
  • Melakukan update UI
  • Merubah tema situs web

Peremajaan situs atau revamp mengacu pada pembaruan beberapa hal, termasuk tampilan, fungsi, dan struktur situs. Adapun tujuannya adalah:

  • Mengubah tampilan situs agar lebih menarik dan modern
  • Meningkatkan pengalaman pengguna
  • Mengoptimalkan situs di perangkat mobile
  • Meningkatkan SEO
  • Mengintegrasikan situs dengan CMS, analytic tools, sosial media, dan lainnya
  • Meningkatkan kredibilitas situs

Perubahan secara berkala memungkinkan kamu dapat bersaing di dunia digital. Jadi, kamu tidak akan tertinggal dalam sebuah kompetisi yang tampak semakin hari semakin kuat dengan banyaknya pendatang baru.

Waktu Tepat Melakukan Revamp

Perubahan sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan bisnis. Apabila kamu saat ini sedang mengelola situs bisnis dan melihat perlunya perubahan, kapan waktu yang tepat melakukannya?

Nah, berikut adalah beberapa tanda yang mengindikasikan waktu yang tepat untuk melakukan revamp, yaitu:

Website Sudah Tidak Ramah Pengguna

Pengalaman pengguna adalah hal krusial dalam menjalankan aplikasi maupun situs web. Oleh karena itu, apabila situs sudah tidak lagi ramah pengguna (user-friendly), ini bisa menjadi tanda sekaligus waktu yang tepat untuk segera melakukan revamp.

Pengguna cenderung menyukai situs web yang memudahkan dalam mencari informasi atau produk. Termasuk keberadaan konten menarik dan mudah dipahami, waktu loading situs yang cepat, navigasi, minim iklan, dan lainnya. Beberapa hal tersebut mendorong pengunjung merasa puas sehingga berdampak pada pengalaman pengguna.

Apabila jumlah pengunjung menurun secara drastis, sebaiknya lakukan evaluasi. Bisa jadi itu merupakan tanda perlu adanya perubahan. Kondisi semakin diperparah dengan bounce rate yang turut meningkat.

Baca Juga: Catat! 9 Cara Menurunkan Bounce Rate

Versi Mobile Website Tidak Responsif

Dewasa ini, keberadaan smartphone mempermudah penggunaan dalam beraktivitas. Tidak heran jika semakin banyak orang yang mengakses situs melalui perangkat tersebut. Bagi pebisnis, ini merupakan peluang untuk bisa menjangkau lebih banyak target audiens. Akan tetapi, masalah seperti situs versi mobile tidak responsif justru mendatangkan masalah.

Ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk melakukan revamp. Tampilan yang tidak responsif membuat tampilan situs terlihat berantakan saat diakses melalui smartphone. Hal tersebut bisa dikarenakan adanya perbedaan karakter layout pada desktop dan smartphone.

Perubahan Target Konsumen

Waktu tepat lain untuk bisa melakukan revamp pada situs web adalah saat terjadi perubahan target konsumen. Apabila bisnis kamu pada awalnya menargetkan anak remaja, kemudian menargetkan orang dewasa sebagai target konsumen. Ini artinya, kamu harus segera melakukan perubahan pada situs bisnis.

Salah satunya pada konten yang dibuat berbeda sesuai dengan target audiens. Selain itu, hal tersebut juga berkaitan dengan bagaimana kamu akan menyajikan situs di kemudian hari. Bisa jadi kamu juga nantinya akan melakukan perubahan cara branding dari situs tersebut.

Tingkat Konversi Rendah

Apakah situs yang kamu buat bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak konsumen baru dari berbagai wilayah? Apabila tujuan tersebut tidak tercapai, ini bisa menjadi indikator lain mengapa kamu harus melakukan revamp pada situs web. Yang sangat berkaitan dengan perubahan strategi bisnis.

Beberapa hal yang umum dilakukan adalah:

  • Membenahi konten
  • Memperbaiki user experience (UX)
  • Menggunakan call-to-action (CTA)

Hasil SEO Tidak Sesuai Harapan

Apabila kamu masih mempertimbangkan alasan dan waktu tepat melakukan revamp pada situs web, pertimbangkan hasil Search Engine Optimization (SEO). Jadi, apabila hasil dari upaya optimasi tersebut tidak sesuai dengan harapan, kamu bisa melakukan revamp.

Bagi kehadiran online dan pemasaran digital, SEO menjadi hal penting. Mengapa? Dengan upaya tersebut, situs atau konten akan lebih mudah ditemukan oleh pengguna internet melalui mesin pencari dengan mengetikkan keyword yang relevan.

Perubahan yang bisa kamu lakukan di antaranya adalah dengan mengganti strategi optimasi. Perhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan SEO, seperti kecepatan situs, penggunaan backlink berkualitas, dan lainnya.

Perbedaan Revamp dan Redesign

Jika dilihat sekilas, revamp mungkin tampak sama dengan redesign dengan tujuan meningkatkan performa website. Akan tetapi, terdapat perbedaan antara keduanya.

Salah satunya adalah di mana redesign seringkali melibatkan pengerjaan ulang keseluruhan dari segi tata letak, navigasi, dan fungsionalitas website. Sementara revamp hanya merubah beberapa elemen situs.

Redesign dimaksudkan untuk menciptakan pengalaman pengguna baru. Juga untuk meningkatkan arsitektur informasi sekaligus memungkinkan pengguna lebih mudah dalam mengakses konten.

Waktu pengerjaannya juga berbeda. Revamp perlu waktu satu bulan atau bahkan kurang. Sementara redesign memerlukan setidaknya 3 hingga 6 bulan hingga selesai.

Langkah-langkah Melakukan Revamp

Dengan tanda perlunya revamp, kamu akan semakin yakin untuk melakukannya pada situs, bukan? Adapun langkah-langkah yang dapat kamu tempuh di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Pahami tujuan dari peremajaan situs, apakah meningkatkan kinerja SEO, meningkatkan konversi, memperbarui tampilan, atau tujuan lain yang ingin kamu capai
  • Lakukan evaluasi performa situs saat ini menggunakan tool analitik yang akan membantu dalam memahami perilaku pengunjung situs
  • Tentukan prioritas guna memastikan fitur atau elemen mana yang akan kamu dahulukan dalam proses peremajaan situs
  • Pilih desain yang responsif, yaitu desain yang kompatibel dengan berbagai perangkat yang orang-orang gunakan dalam mengakses situs
  • Uji situs dilakukan untuk memastikan tidak ada celah kesalahan setelah proses revamp dilakukan
  • Luncurkan dan pantau kinerja situs guna memastikan apakah sesuai kebutuhan atau tidak

Dari penjelasan di atas, kamu mungkin dapat menyimpulkan bahwa revamp adalah proses memperbarui dan memperbaiki situs web agar dapat menyesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan bisnis maupun target audiens.

Menjalankan bisnis online dan menjadi pemilik situs web mengharuskan kamu siap dengan perubahan yang bisa terjadi kapan saja. Oleh sebab itu, penting untuk benar-benar memahami mengapa kamu harus melakukan revamp dan kapan waktu tepat melakukannya. Setiap keputusan harus bisa mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi bisnis.

Namun, jika kali ini kamu baru berencana membangun situs dan tidak bisa melakukannya sendiri karena beberapa hal dan alasan, percayakan saja kebutuhan tersebut pada Optimaise, yang merupakan penyedia jasa pembuatan website terpercaya.

Baca Juga

Optimaise