Digital MarketingContent CreationSEO

5 Langkah untuk Content Pruning Agar Kualitasnya Tetap Terjaga

Tiara Motik

5 Langkah untuk Content Pruning Agar Kualitasnya Tetap Terjaga

Ketika kamu memiliki situs web atau blog, sering kali fokus pada membuat konten baru bisa membuatmu lupa untuk memperhatikan konten yang sudah ada. Padahal, konten yang sudah ada juga perlu perhatian.

Bayangkan jika situs webmu penuh dengan postingan atau halaman yang tidak banyak dilihat, ini tidak baik untuk bisnismu dan juga tidak disukai oleh Google.

Konten yang ketinggalan zaman, terlalu mirip dengan konten lain, atau terlalu singkat dapat membuat situs webmu tergelincir ke bawah dalam hasil pencarian. Untuk menghindari hal ini, ada praktik yang disebut content pruning atau pemangkasan konten.

Jadi, apa itu content pruning? Bagaimana mekanisme dan cara untuk melakukannya? Mari simak penjelasan content pruning berikut ini, yuk!

Apa itu Content Pruning?

Apa itu Content Pruning?
Apa itu Content Pruning?

Content pruning adalah cara untuk merawat konten di situs webmu dengan fokus pada menghapus atau memperbarui konten yang tidak berkinerja baik.

Ini bisa berarti halaman dengan sedikit pengunjung atau sedikit yang berubah menjadi pelanggan, halaman dengan konten yang kurang informatif atau sama dengan halaman lain, atau postingan yang sudah tidak relevan lagi.

Tujuannya adalah untuk membersihkan situs webmu dari konten-konten ini dan menampilkan hanya konten terbaik, terbaru, dan paling berguna kepada pengunjung dan strategi SEO-mu.

Selain itu, hal ini juga disukai oleh Google karena mereka lebih suka situs web dengan konten yang segar, unik, dan berkualitas tinggi.

Content pruning mirip dengan pemangkasan tanaman di pagar. Kamu memotong bagian yang sudah mati dan kering agar bagian yang masih sehat bisa tumbuh lebih baik.

Begitu juga dengan kontenmu, dengan memotong konten yang tidak lagi relevan atau kurang berkualitas, kamu akan memberi ruang untuk konten yang lebih baik dan bermanfaat bagi pengunjung situs webmu.

Baca juga: Benarkah Deep Content Lebih Disukai Google? Ketahui 4 Hal Ini

Jadi, content pruning adalah salah satu praktik terbaik untuk meningkatkan peringkat situs webmu di dalam hasil pencarian.

Mekanisme Content Pruning

Mekanisme Content Pruning
Mekanisme Content Pruning

Dengan memahami konsep dan praktik content pruning, pemilik situs web dapat mengoptimalkan visibilitas dan efektivitas konten mereka di dunia digital yang penuh dengan informasi. Berikut ini terdapat beberapa mekanisme dalam content pruning.

Content Pruning Memungkinkan untuk Memanfaatkan Crawl Budget dengan Lebih Baik

Google memiliki waktu dan sumber daya terbatas untuk menjelajahi situs webmu, terutama pada situs yang sangat besar. Ini berarti beberapa halaman mungkin tidak dijelajahi dan tidak muncul dalam hasil pencarian karena crawl budget tidak mencukupi.

Baca juga: Bangun Content Strategy Terbaik dalam 2 Langkah Mudah

Dengan melakukan content pruning, kamu dapat mengurangi jumlah halaman yang perlu dijelajahi oleh Google. Dengan begitu, halaman-halaman yang lebih penting dan bernilai bagi pengunjung akan lebih mungkin dijelajahi dan muncul dalam hasil pencarian.

Ini membantu memastikan bahwa sumber daya crawling yang terbatas dimanfaatkan dengan lebih efisien, sehingga meningkatkan visibilitas dan keterlihatan konten yang lebih penting di situs webmu.

Menghapus Halaman dengan Kualitas Rendah Dapat Membantu Meningkatkan Peringkat Konten Lain di Situs Web

Beberapa algoritma Google, seperti Helpful Content, menilai situs web secara keseluruhan untuk memengaruhi peringkat konten individual.

Google menjelaskan bahwa memiliki banyak konten yang tidak bermanfaat dapat merugikan kinerja konten lain di situs web tersebut dalam hasil pencarian.

Dengan menghapus konten yang tidak memberikan nilai tambah, kamu dapat membantu konten lain di situs webmu tampil lebih baik dalam hasil pencarian.

Ini berarti sumber daya crawling Google akan lebih difokuskan pada konten yang lebih berkualitas dan relevan, sehingga meningkatkan keseluruhan visibilitas situs webmu.

Navigasi yang Sederhana Bisa Memberikan User Experience yang Lebih Baik
Navigasi yang Sederhana Bisa Memberikan User Experience yang Lebih Baik

Navigasi yang lebih sederhana dan cerdas mengacu pada pengaturan situs web yang membuat pengunjung dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka cari.

Content pruning membantu dalam menyederhanakan navigasi situs web dengan mengurangi jumlah halaman yang tidak relevan atau kurang penting.

Dengan cara ini, pengunjung akan lebih mudah menemukan halaman-halaman yang memang penting dan berguna bagi mereka, meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Langkah-langkah Content Pruning

Langkah-langkah Content Pruning
Langkah-langkah Content Pruning

Content pruning tidak hanya tentang menghapus konten yang sudah ada, tetapi juga tentang mengambil keputusan yang tepat tentang halaman mana yang perlu dipangkas. Proses ini, disebut content audit, melibatkan pertimbangan beberapa faktor ini:

  1. Page traffic: seberapa banyak pengunjung yang mengunjungi halaman tersebut melalui hasil pencarian atau sumber lain.
  2. Backlink: berapa banyak situs web lain yang menghubungkan ke halaman tersebut.
  3. Manfaat Non-traffic: apakah halaman tersebut penting karena alasan lain, seperti berisi informasi penting atau membantu dalam penjualan.
  4. Usia: seberapa lama halaman tersebut sudah ada dan apakah masih relevan.
  5. Relevansi: apakah konten halaman masih relevan dengan audiens dan produk yang ditargetkan.
  6. Kanibalisasi halaman: apakah halaman tersebut bersaing dengan halaman lain di situs webmu.

Content audit membantumu membuat keputusan yang bijaksana tentang halaman mana yang perlu dipertahankan, diperbarui, atau dihapus, sehingga situs webmu tetap relevan dan bermanfaat bagi pengunjung.

Nah, setelah mempertimbangkan beberapa faktor penting tersebut, sekarang waktunya untuk mengetahui langkah-langkah untuk melakukan content pruning berikut ini.

Dapatkan Dukungan

Content pruning sangat penting untuk situs web yang besar karena biasanya situs web tersebut memiliki banyak halaman yang dikelola oleh berbagai tim, seperti tim SEO atau konten, tim produk, tim penjualan, dan unit bisnis terpisah.

Setiap tim memiliki kepentingan dan tujuan sendiri terkait dengan halaman-halaman tersebut. Jika kamu berencana untuk melakukan pemangkasan konten, penting untuk berbagi rencanamu dengan semua orang yang terlibat dan mendengarkan kekhawatiran mereka.

Ini memungkinkan kamu untuk memahami perspektif masing-masing tim dan memastikan bahwa keputusan pemangkasan konten tidak hanya bermanfaat untuk SEO atau pengelolaan situs web, tetapi juga untuk tujuan dan kepentingan yang lebih luas dari setiap tim dan unit bisnis.

Hapus Secara Bertahap

Hapus Secara Bertahap
Hapus Secara Bertahap

Sama seperti perubahan signifikan lainnya, sebaiknya content pruning dilakukan secara bertahap dan efeknya dipantau sebelum melakukan perubahan besar.

Dengan cara ini, kamu dapat melihat dampaknya terlebih dahulu sebelum melakukan perubahan yang lebih besar.

Jika terjadi kesalahan atau dampak negatif yang tidak diinginkan, seperti penurunan tiba-tiba dalam traffic organik atau halaman utama yang hilang, kamu dapat dengan mudah membatalkan perubahan yang telah dilakukan untuk mengurangi dampaknya.

Ini membantu mengurangi risiko perubahan yang tidak diinginkan dan memungkinkan kamu untuk mengambil tindakan yang sesuai jika ada masalah.

301 Redirect ke Halaman yang Mirip

301 Redirect ke Halaman yang Mirip
301 Redirect ke Halaman yang Mirip

Jika kamu memutuskan untuk memangkas halaman yang memiliki backlink atau traffic, sebaiknya alihkan URL lama halaman tersebut ke halaman lain di situs yang mirip.

Alihkan URL ini akan membantu mempertahankan backlink yang ada dan memastikan bahwa pengunjung yang meng-klik URL lama tidak mengalami 404 error atau halaman tidak ditemukan.

Halaman yang menjadi tujuan pengalihan sebaiknya memiliki topik yang serupa atau relevan dengan halaman lama, sehingga pengunjung akan merasa alami dan tidak terkejut dengan konten yang baru.

Contoh dari Belkins menunjukkan bagaimana mereka mengalihkan artikel tentang jumlah prospek yang diperlukan untuk melakukan penjualan ke artikel lain yang membahas tingkat konversi perolehan prospek.

Meskipun topiknya berbeda, tapi kedua artikel tersebut masih terkait dengan konsep yang sama, sehingga pengalihan URL akan terasa alami bagi pengunjung.

Konsolidasikan atau Gunakan Kembali Konten yang Dihapus

Meskipun halaman yang akan dipangkas mungkin memiliki konten yang baik, ada baiknya untuk menyimpan kontennya dalam beberapa format yang berbeda. Ini bisa dilakukan dengan cara:

  1. Konsolidasi: mengambil informasi terkait dari beberapa halaman yang akan dipangkas dan menggabungkannya menjadi satu halaman baru. Ini membantu mempermudah 301 redirect dari halaman yang dihapus ke halaman baru yang memiliki konten yang mirip atau sejenis.
  2. Repurposing: mengubah konten yang akan dipangkas menjadi format informasi baru yang lebih berguna. Misalnya, mengubahnya menjadi serangkaian email, konten media sosial, atau e-book yang dapat diunduh. Dengan cara ini, kamu dapat memanfaatkan kembali konten yang baik dan membuatnya lebih bermanfaat dalam format yang berbeda.

Baca juga: Ini 9 Langkah Membuat Content Reporting Lengkap Template dan Contohnya

Ukur Dampaknya

Penting untuk mengukur nilai dari content pruning, tergantung pada tujuan dan motivasimu untuk melakukannya. Beberapa metrik yang dapat kamu pertimbangkan untuk mengukur efeknya adalah:

  1. Indexing: seberapa banyak halaman penting yang berhasil diindeks oleh mesin pencari setelah pemangkasan? Apakah proses indexing halaman lebih cepat setelah pemangkasan dilakukan?
  2. Search traffic: apakah ada peningkatan dalam search traffic atau lalu lintas pencarian ke halaman yang tersisa setelah pemangkasan konten dilakukan?
  3. Pengalaman pengunjung: apakah pengalaman pengunjung situs webmu menjadi lebih baik setelah pemangkasan konten dilakukan? Apakah navigasi situs web menjadi lebih mudah? Apakah konten berkualitas tinggi lebih mudah ditemukan oleh pengunjung?

Yang penting untuk diingat adalah sulit untuk menunjukkan dampak pemangkasan konten secara pasti, karena pemangkasan biasanya dilakukan sebagai bagian dari serangkaian perbaikan dalam strategi penelusuran.

Namun, kamu tidak perlu memiliki data yang sempurna. Yang kamu cari adalah perubahan yang relatif cepat yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah oleh faktor-faktor lain.

Content pruning adalah strategi penting dalam pengelolaan situs web yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas, relevansi, dan performa konten. Proses ini melibatkan identifikasi, evaluasi, dan penghapusan konten yang tidak lagi bermanfaat atau relevan, serta pengoptimalan konten yang tersisa.

Kalau kamj memerlukan bantuan dalam menyusun strategi pemangkasan konten atau membutuhkan jasa penulisan artikel yang berkualitas untuk situs webmu, Optimaise adalah mitra yang tepat. Dengan tim penulis berpengalaman dan memiliki pengetahuan tentang SEO, Optimaise dapat membantumu membuat konten yang menarik, informatif, dan tentunya sesuai dengan kebutuhan audiensmu.

Baca Juga

Optimaise