Digital MarketingSEO

3 Taktik Lower-Funnel Terbaik yang Wajib Kamu Tahu

Andy Chrisman Sianturi

Lower-Funnel Cover

Dalam dunia online marketing, salah satu strategi pemasaran yang paling banyak digunakan oleh pakar strategi SEO adalah lower-funnel marketing. Apabila digunakan secara tepat, strategi ini bisa memperbesar peluang terjadinya konversi dari leads ke konsumen yang pastinya bisa menguntungkan bisnismu. Tak hanya itu, strategi ini juga bisa membantu meningkatkan jumlah konsumen setia sekaligus meningkatkan penjualan.

Melalui ulasan artikel ini, kamu tidak hanya akan mendapatkan pemahaman penuh mengenai strategi lower-funnel ini, tetapi juga sekaligus mengetahui taktik terbaik dalam menerapkannya sebagai strategi bisnismu.

Apa Itu Metode Pemasaran Lower-Funnel?

Apa Itu Metode Pemasaran Lower Funnel
Apa Itu Metode Pemasaran Lower-Funnel?

Sebelum menguak lebih lanjut tentang taktik pemasaran lower-funnel, pertama-tama kamu wajib tahu tentang definisi dan komponen-komponen yang ada di dalamnya. Pada dasarnya, pemasaran low funnel bertujuan untuk meyakinkan orang-orang yang sudah berada di fase akhir perjalanan konsumen untuk mengambil langkah terakhir dengan membeli produk yang kamu tawarkan.

Istilah funnel atau corong mengacu pada representasi visual dari perjalanan pembeli yang dapat dibagi menjadi tiga bagian utama:

  • Bagian atas funnel (ToFu): Pelanggan mulai menyadari bahwa mereka memiliki masalah atau kebutuhan dan menyadari produk atau layanan yang bisa menawarkan solusi
  • Bagian tengah funnel (MoFu): Pelanggan membandingkan berbagai pilihan untuk menentukan mana yang paling cocok dengan situasi mereka
  • Bagian bawah funnel (BoFu)—yaitu, bagian bawah funnel: Pelanggan kemudian memutuskan apakah mereka akan membeli—dan dari siapa

Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak ilustrasi di bawah ini:

Diagram Funnel
Diagram Funnel

Pada tahap bawah dari corong di atas, kamu akan menggunakan taktik pemasaran yang dirancang untuk memudahkan keputusan tersebut. Seperti melakukan kontak penjualan, menawarkan penawaran eksklusif, dan membagikan testimonial yang meyakinkan. Tindakan-tindakan inilah yang disebut dengan strategi lower-funnel.

Dengan melakukan follow-up pada calon konsumen bisa membantumu untuk langsung mengatasi pertanyaan atau keraguan terakhir pelanggan. Dengan demikian, mereka pun akan menjadi lebih tertarik untuk membeli produk atau menggunakan jasamu.

Kenapa Menggunakan Strategi Lower-Funnel Penting

Kenapa Menggunakan Strategi Lower-Funnel Penting
Kenapa Menggunakan Strategi Lower-Funnel Penting

Ada beberapa alasan yang mendasari alasan saya beropini bahwa strategi lower-funnel sangat penting. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Baca juga: Ketahui 8 Perbedaan Dasar Wix vs. WordPress Sebagai Bahan Pertimbangan

  • Meningkatkan konversi prospek: Pemasaran pada tahap bawah funnel menargetkan prospek yang siap membeli (kadang disebut sebagai prospek berkualitas) dan membantu kamu mengubahnya menjadi pelanggan yang membayar
  • Memperkuat reputasi merek: Konten pada tahap bawah funnel memperlihatkan nilai dan keahlian kamu untuk meningkatkan kredibilitas
  • Membangun loyalitas: Pemasaran lower-funnel yang dilakukan dengan baik menghasilkan pelanggan yang puas dan lebih mungkin untuk kembali dan merekomendasikan produk atau merekmu kepada orang lain

Taktik Lower-Funnel Terbaik untuk Meningkatkan Efektivitasnya

Taktik Lower-Funnel Terbaik untuk Meningkatkan Efektivitasnya
Taktik Lower-Funnel Terbaik untuk Meningkatkan Efektivitasnya

Penerapan strategi lower-funnel yang kamu terapkan belum memberikan hasil yang diinginkan? Bisa jadi kamu belum menerapkan beberapa taktik berikut ini:

Menciptakan Konten yang Menarik

Menciptakan Konten yang Menarik
Menciptakan Konten yang Menarik

Membuat konten yang sesuai dengan prospek konsumen bisa memperkuat keputusan mereka untuk membeli produkmu di tahap akhir pengambilan keputusan.

Salah satu cara adalah dengan langsung menyorot dan memberikan jawaban atas kekhawatiran atau keberatan terakhir calon pelanggan dengan menggunakan video yang memuat panduan step-by-step. Mulailah dengan mengidentifikasi kekhawatiran umum prospek kamu. Seperti harga, kekhawatiran tentang penggunaan, dll.

Kamu bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan melalui cara-cara berikut ini:

  • Berkomunikasi dengan tim penjualan mengenai kendala yang mereka hadapi saat menjual produkmu
  • Melakukan survey ke pelanggan baru
  • Memantau pembicaraan dan diskus di platform media sosial tentang produkmu. Kemudian, hasilkan konten-konten yang menangani masalah-masalah ini. Seperti panduan-panduan rinci, video panduan, dan cerita keberhasilan pelanggan yang sudah menggunakan produkmu.

Atau, kamu juga bisa mencoba membuat perbandingan dengan pesaing yang menawarkan pandangan langsung tentang bagaimana produk atau layananmu berbeda dari yang lain di pasaran. Untuk membuat perbandingan yang valid harus melibatkan penelitian tentang penawaran pesaing. Kemudian, kamu perlu membuat aset yang menjelaskan perbedaan di antara keduanya dan bagaimana merek kamu unggul dibandingkan pesaingmu.

Menyertakan Kata Kunci Transaksional

Menyertakan Kata Kunci Transaksional
Menyertakan Kata Kunci Transaksional

Ada beberapa kata kunci yang dapat kamu bidik untuk menarik pencari yang siap membeli. Ini dikenal sebagai kata kunci niat transaksional—yang artinya tujuan umum di balik pertanyaan pencari adalah untuk melakukan tindakan pembelian.

Menyertakan kata kunci transaksional dalam konten SEO situs dan iklan bayar-per-klik (PPC) membantu kamu menarik perhatian pengguna dalam tahap terakhir perjalanan pembelian mereka. Untuk membantumu menemukan kata kunci transaksional yang tepat, kamu bisa menggunakan tool Keyword Magic Tool. Untuk langkah-langkahnya bisa kamu simak berikut ini:

  1. Pertama-tama, buka tool Keyword Magic Tool dengan mengunjungi websitenya
  2. Setelah itu, masukkan seed keyword atau kata kunci inti yang berhubungan dengan bisnismu pada kolom pencarian di dalam tool tersebut. Klik tombol “Search”
  3. Tool tersebut akan menunjukkan hasil pencarian dari kata kunci yang berhubungan dengan keyword
  4. Klik menu “Intent” dan centang opsi filter “Transactional” pada menu drop down
  5.  Nah, kamu bisa langsung memilih kata kunci transaksional untuk digunakan di dalam konten pemasaranmu.

Umumnya, kamu ingin memilih kata kunci dengan volume pencarian tinggi, menunjukkan banyak orang yang mencarinya. Namun, pertimbangkan juga tingkat kesulitan kata kunci (KD %) dan biaya per klik (CPC).

Kata kunci dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah berarti lebih mudah untuk menduduki peringkat untuk kata kunci tersebut dalam hasil pencarian tak berbayar. Dan CPC yang lebih rendah berarti lebih murah untuk menawarnya dalam iklan PPC.

Pilih kata kunci berdasarkan faktor-faktor ini dan gunakan dalam konten dan iklan pemasaranmu.

Cobalah untuk Menargetkan Ulang Iklan

Cobalah untuk Menargetkan Ulang Iklan
Cobalah untuk Menargetkan Ulang Iklan

Taktik pemasaran lower-funnel lainnya yang juga bisa kamu coba adalah dengan menargetkan kembali iklan yang sudah kamu tampilkan. Penargetan ulang iklan ini bisa membantumu untuk terhubung kembali dengan prospek konsumen melalui platform media sosial maupun situsmu. Dengan demikian, mereka akan kembali mengingat produkmu dan akan lebih besar kemungkinan untuk mendorong prospek tersebut untuk melakukan pembelian.

Penargetan ulang iklan bisa kamu lakukan dengan mudah menggunakan platform periklanan seperti Google Ads. Salah satu fitur dari platform milik Google ini adalah kemudahan untuk menambahkan kode pelacakan dari media iklan ke dalam bagian header dari iklanmu.

Contohnya bisa kamu simak melalui tangkapan layar berikut:

Kode Iklan
Kode Iklan

Kode pelacakan tersebut berfungsi untuk melacak aksi pengguna yang mengunjungi situsmu. Sehingga, kamu bisa menyajikan iklan yang sesuai berdasarkan tindakan yang mereka ambil.

Kalau kamu tertarik untuk menggunakan taktik ini untuk penerapan lower-funnel marketing, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyimak iklan yang ditampilkan para kompetitor untuk mengetahui jenis iklan yang berguna dan berhasil untuk mereka. Saya menyarankan untuk menggunakan aplikasi AdClarity untuk ini. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Pertama-tama, buka aplikasi AdClarity dan tambahkan domain dari situs kompetitormu
  2. Setelah itu, gunakan menu filter berdasarkan saluran (channel), jenis perangkat, jangka waktu, dan negara yang ingin kamu ulas
  3. Klik tombol “Compare”, atau “Bandingkan”.
  4. Aplikasi ini akan menyajikan laporan yang terbagi menjadi beberapa metrik meliputi: metode pembelian iklan, penempatan iklan, perkiraan pengeluaran, dan lain sebagainya
  5. Untuk mengetahui iklan dengan performa terbaik yang dimiliki kompetitor, kamu bisa scroll hingga menemukan menu “Top Ads”.

Mengoptimasi konten dan websitemu juga bisa menjadi taktik lower-funnel yang menarik untuk kamu coba. Website yang teroptimisasi dengan baik tidak hanya mempermudah pengguna dalam mengakses seluruh informasi mengenai layanan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Jasa SEO dari Optimaise siap membantumu memaksimalkan website hingga memaksimalkan jumlah konversi leads sesuai dengan target pemasaranmu. Kamu juga bisa memperdalam pengetahuan mengenai optimisasi konten dan website dengan membaca panduan belajar SEO dari kami.

Baca Juga

Optimaise