TipsEdukasi

12 Contoh Soft Skill yang Bisa Ditambahkan Ke Dalam CV

Tiara Motik

12 Contoh Soft Skill yang Bisa Ditambahkan Ke Dalam CV

Soft skill atau keterampilan interpersonal sama pentingnya dengan keterampilan teknis di tempat kerja. Saat merekrut, perusahaan sering mencari kemampuan berkomunikasi yang baik dan keahlian bersosialisasi sebagai contoh soft skill yang paling umum.

Ini karena kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, bekerja sama, dan menunjukkan kepemimpinan sangat berkontribusi pada kesuksesan dalam karier.

Tampil sebagai manusia sejati di luar pekerjaan juga merupakan aspek penting. Kesadaran diri, empati, dan kemampuan menangani stres membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Dengan demikian, mengembangkan soft skill, selain keterampilan teknis akan meningkatkan peluang kesuksesan kariermu.

Apa itu Soft Skill?

Apa itu Soft Skill?
Apa itu Soft Skill?

Soft skill merujuk pada kemampuan interpersonal dan atribut pribadi yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dengan orang lain di lingkungan profesional. Ini termasuk kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan aspek interpersonal lainnya.

Meskipun sulit untuk diukur, keterampilan ini krusial di berbagai profesi. Soft skill memungkinkan kamu untuk memimpin, berkreasi, dan berkembang di bidang pekerjaanmu.

Kesuksesan dalam pekerjaan, entah sebagai manajer IT atau penulis hebat, tidak mungkin tanpa soft skill, seperti kemampuan mengomunikasikan ide dengan jelas atau mengelola waktu efektif.

Apa Perbedaan antara Soft Skill dan Hard Skill?

Apa Perbedaan antara Soft Skill dan Hard Skill?
Apa Perbedaan antara Soft Skill dan Hard Skill?

Hard skill adalah kemampuan teknis yang diperoleh melalui pelatihan atau pengalaman, seperti menulis SEO. Di sisi lain, soft skill adalah kualitas pribadi yang membantu kesuksesan di pekerjaan, seperti kemampuan mengatur waktu dan berkomunikasi dengan empati.

Jika hard skill adalah dasar kariermu, keterampilan soft skill seperti topping lezat di pizza. Mereka menambahkan nilai yang unik dan membuatmu berbeda dari “robot” yang kaku dan tidak memiliki sifat manusiawi.

Menjadi manusia sejati memerlukan kombinasi keduanya, seperti menggabungkan pengetahuan SEO dengan kemampuan berkomunikasi dan manajemen waktu untuk menjadi profesional di bidangnya.

Mengapa Kamu Perlu Menambahkan Soft Skill di Dalam Resume atau CV?

Mengapa Kamu Perlu Menambahkan Soft Skill di Dalam Resume atau CV?
Mengapa Kamu Perlu Menambahkan Soft Skill di Dalam Resume atau CV?

Perekrut mencari soft skill karena sulit diajarkan dan penting untuk kesuksesan jangka panjang. Menambahkan soft skill dalam resume atau CV dapat memberikan gambaran lengkap tentang kemampuanmu sebagai kandidat.

Meskipun hard skill mencerminkan keahlian teknismu, soft skill menunjukkan aspek kepribadian dan interpersonal yang dapat membawa dampak besar dalam lingkungan kerja.

Baca juga: Contoh CV Fresh Graduate & 5 Tips Membuatnya

Perekrut sering mencari kombinasi antara keduanya. Menyertakan contoh soft skill, seperti komunikasi yang baik, kerja tim, atau kepemimpinan dapat membuat kamu terlihat sebagai kandidat yang tidak hanya ahli dalam bidang tertentu tetapi juga mampu beradaptasi, berkolaborasi, dan berhasil berinteraksi di tim.

Ini dapat membuat resume atau CV milikmu jadi lebih menarik bagi perekrut dan meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Contoh Soft Skill untuk Resume atau CV

Contoh Soft Skill untuk Resume atau CV
Contoh Soft Skill untuk Resume atau CV

Setelah mengetahui definisi dari soft skill dan mengapa keterampilan ini penting bagi keriermu, sekarang sudah saatnya untuk mengetahui contoh soft skill yang sebaiknya ditambahkan ke dalam resume atau CV.

Daftar contoh soft skill berikut ini dapat menjadi inspirasi saat menyusun resume atau CV milikmu.

Mampu Beradaptasi

Mampu Beradaptasi
Mampu Beradaptasi

Kemampuan beradaptasi bukan hanya sekadar keterampilan, tetapi juga menjadi salah satu faktor kunci untuk terus bersaing di tengah lanskap bisnis yang berubah dengan cepat.

Seorang karyawan yang memiliki keterampilan beradaptasi dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan situasi, seperti mengganti cara bekerja atau mempelajari teknologi baru yang diperlukan di lingkungan kerja.

Ketika dihadapkan pada tantangan tak terduga, memiliki karyawan yang dapat beradaptasi dengan cepat akan membantu organisasi pulih lebih cepat dari kemunduran. Selain itu, kemampuan membaca situasi dengan cepat dan menyesuaikan pendekatan menjadi keunggulan tambahan.

Baca juga: 6 Contoh Surat Lamaran Kerja Tulis Tangan Lengkap Tipsnya

Contoh soft skill adaptasi termasuk fleksibilitas, ketangguhan, growth mindset, dan kemampuan analisis. Kamu bisa menambahkan salah satunya.

Problem Solving

Problem Solving
Problem Solving

Keterampilan pemecahan masalah atau problem solving melibatkan kemampuan untuk berpikir kreatif, melakukan riset, mengelola risiko, bekerja dalam tim, berpikir kritis, melakukan analisis, membuat keputusan, dan menggunakan kecerdasan secara efektif.

Kemampuan ini sangat berharga dalam menanggapi masalah kompleks. Sebagai anggota tim, mencari solusi untuk masalah kompleks bukan hanya menjadi keuntungan pribadi, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi keseluruhan tim.

Namun, penting untuk diingat bahwa terkadang solusi terbaik adalah dengan bertanya kepada seseorang yang memiliki pengetahuan yang dibutuhkan.

Kreativitas

Kreativitas
Kreativitas

Karyawan yang memiliki kreativitas dapat menemukan cara baru untuk menyelesaikan tugas, meningkatkan proses kerja, atau bahkan menciptakan ide-ide baru yang dapat menginspirasi perkembangan bisnis.

Kreativitas dapat diaplikasikan dalam berbagai peran dan tingkatan pekerjaan. Beberapa keterampilan terkait kreativitas mencakup rasa ingin tahu, kemampuan belajar dari orang lain, pikiran yang terbuka terhadap ide-ide baru, berani mengambil risiko, inovasi, dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru.

Dengan kata lain, kreativitas bukan hanya tentang menghasilkan ide-ide baru tetapi juga tentang keinginan untuk belajar dari orang lain, memiliki pikiran yang terbuka terhadap ide-ide segar, dan bersedia mengambil risiko yang dipertimbangkan untuk menghasilkan inovasi.

Berpikir Kritis

Berpikir Kritis
Berpikir Kritis

Di lingkungan kerja, berpikir kritis melibatkan proses pemrosesan dan pengorganisasian fakta, data, serta informasi lainnya untuk mengidentifikasi masalah dan menciptakan solusi yang efektif.

Kemampuan berpikir kritis sangat penting di berbagai industri dan tingkat karier, mulai dari pekerja pemula hingga pimpinan tertinggi.

Masalah seperti proses yang tidak efisien, manajemen, atau masalah keuangan dapat diatasi dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis.

Karena itu, pemberi kerja menghargai dan mencari kandidat yang dapat menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang kuat.

Beberapa keterampilan berpikir kritis yang umum dan berdampak termasuk kemampuan mengamati, menganalisis, membuat kesimpulan, berkomunikasi secara efektif, dan menyelesaikan masalah.

Komunikasi

Komunikasi
Komunikasi

Kemampuan berkomunikasi secara efektif membantumu dalam proses wawancara dan memengaruhi seluruh kariermu.

Komunikasi yang baik melibatkan pemahaman tentang bagaimana berbicara dengan orang lain dalam berbagai situasi atau suasana.

Contohnya, saat terlibat dalam proyek, mungkin diperlukan komunikasi saat kamu yakin ada ide atau proses yang kurang efektif.

Keterampilan berkomunikasi yang berharga bagi perusahaan di sini mencakup kemampuan untuk secara bijaksana dan terampil menyampaikan pendapat atau perbedaan pandangan tanpa menimbulkan konflik.

Kepemimpinan

Kepemimpinan
Kepemimpinan

Mengingat sebagian besar pekerja berkolaborasi dalam tim, kepemimpinan dianggap sebagai karakteristik yang sangat penting untuk meraih sukses dalam dunia kerja modern.

Beberapa keterampilan kepemimpinan yang dapat diidentifikasi melibatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, memberikan pelatihan dan pengajaran, mengelola tim secara efektif, dan memiliki pemikiran strategis.

Seorang pemimpin yang handal bukan hanya seseorang yang dapat memberikan arahan, tetapi juga seseorang yang dapat memotivasi dan membimbing anggota tim menuju pencapaian tujuan bersama.

Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan

Keterampilan pengambilan keputusan dapat membantumu memilih solusi untuk mengatasi tantangan. Dengan keterampilan ini, kamu mampu membuat keputusan yang tepat setelah mengumpulkan semua informasi dan data yang relevan, serta mempertimbangkan berbagai sudut pandang.

Saat kamu mengambil keputusan, kamu sebenarnya menggabungkan berbagai keterampilan. Beberapa keterampilan yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan meliputi keterampilan dalam menyelesaikan masalah, kepemimpinan, berpikir kritis, kerja tim, kecerdasan emosional, kreativitas, dan manajemen waktu.

Bekerja dalam Tim

Bekerja dalam Tim
Bekerja dalam Tim

Terkadang, kamu mungkin perlu bekerja sama dengan rekan kerja untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai contoh, kamu bisa berkolaborasi dengan manajer pemasaran untuk merancang pendekatan terbaik dalam menangani klien penting.

Kerja tim memungkinkan kamu untuk berbagi ide tentang solusi terbaik dalam menghadapi tantangan, memberikan berbagai sudut pandang yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Kamu dapat bertukar pikiran untuk mengatasi hambatan dan memperoleh dukungan dalam membuat keputusan dengan mempertimbangkan berbagai perspektif.

Manajemen Konflik

Manajemen Konflik
Manajemen Konflik

Situasi konflik di tempat kerja seringkali timbul ketika dua atau lebih pihak memiliki tujuan, pandangan, atau kebiasaan yang berbeda.

Keterampilan resolusi konflik atau juga dikenal dengan manajemen konflik melibatkan kemampuan mengatasi perbedaan tersebut dan menemukan titik tengah yang memungkinkan semua pihak bekerja bersama secara harmonis.

Keterampilan menyelesaikan konflik sering dianggap sebagai tanda kepemimpinan. Individu yang mampu mengidentifikasi konflik, memahami penyebabnya, mengakui perbedaan pendapat, dan membangun kesepakatan dianggap berharga bagi banyak organisasi.

Baca juga: Mudah! Ini 9 Cara Membuat CV yang Menarik

Mendengarkan Secara Aktif

Mendengarkan Secara Aktif
Mendengarkan Secara Aktif

Mengasah soft skill mendengarkan secara aktif ini akan membantumu membangun serta merawat hubungan, menyelesaikan masalah, meningkatkan proses, serta menyimpan informasi, prosedur, dan harapan.

Keterampilan ini melibatkan fokus penuh pada pembicara, memahami pesan dengan baik, dan meresponnya dengan bijaksana.

Menjadi pendengar yang aktif dapat membantumu mencapai beberapa hal, termasuk membangun hubungan yang baik, mengembangkan kepercayaan, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah, meningkatkan pemahaman tentang berbagai topik, serta menghindari kehilangan informasi penting.

Percaya Diri

Percaya Diri
Percaya Diri

Mengenali betapa pentingnya memiliki rasa percaya diri di lingkungan kerja dapat memberimu dorongan untuk mengembangkan keyakinan dalam diri sendiri.

Kepercayaan diri cenderung mendorongmu untuk lebih aktif dalam diskusi terkait pekerjaan sehingga dapat memperkuat hubungan di lingkungan kerja.

Keyakinan dalam kemampuan diri dapat membuka pikiranmu untuk menerima pendekatan baru dalam menangani situasi di tempat kerja, bahkan meningkatkan keterampilan kepemimpinanmu.

Manajemen Waktu

Manajemen Waktu
Manajemen Waktu

Dengan merencanakan tugas harian, kamu dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mengutamakan proyek, dan berkomunikasi secara efektif dengan rekan kerja dan atasan. Keterampilan manajemen waktu yang solid dapat membantumu mencapai tujuan dan mendorong kemajuan karier.

Beberapa metode yang dapat kamu gunakan adalah menyelesaikan tugas yang lebih ringan terlebih dahulu, diikuti oleh yang lebih rumit, atau memprioritaskan berdasarkan urgensi dan pentingnya tugas. Ini membantumu memastikan efisiensi dan produktivitas saat bekerja.

Beberapa contoh soft skill yang telah disebutkan ini bisa kamu tambahkan ke dalam resume atau CV yang kamu buat. Pilih soft skill yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar. Kemudian, rambahkan bagian terpisah di CV yang secara khusus mencantumkan soft skill.

Bila perlu cantumkan beri bukti konkretnya, seperti mencantumkan “Mengimplementasikan strategi komunikasi yang meningkatkan produktivitas tim hingga 20% saat memimpin tim dalam proyek kolaboratif”.

Sama halnya dengan CV atau resume, situs web juga harus tampil dengan konten yang menarik dan informatif. Dengan menggunakan jasa pembuatan artikel dari dari Optimaise, kamu dapat memastikan bahwa situs webmu tidak hanya memberikan informasi yang relevan tetapi juga menarik perhatian pengunjung. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kualitas konten situs webmu dengan layanan penulisan artikel ini!

Baca Juga

Optimaise