Digital MarketingKeyword researchSEO

5 Celah Umum di Google SERP yang Bisa Jadi Peluang Besar untuk SEO

Deric

5 Celah Umum di Google SERP yang Bisa Jadi Peluang Besar untuk SEO

Saat mencari sesuatu di Google, sebenarnya tidak semua hasil pencarian benar-benar relevan atau dioptimalkan dengan baik. Banyak halaman di Google SERP yang bertahan di peringkat atas bukan karena kualitasnya terbaik, tetapi karena kurangnya persaingan atau optimasi yang kurang maksimal. Inilah celah yang bisa dimanfaatkan.

Dengan memahami titik-titik lemah ini, ada peluang besar untuk mengungguli pesaing dan meningkatkan visibilitas di Google SERP. Mulai dari konten yang sudah ketinggalan zaman hingga optimasi teknis yang terabaikan, setiap celah bisa menjadi kesempatan untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi.

Yuk, cari tahu beberapa celah umum di Google SERP yang bisa dimanfaatkan untuk strategi SEO yang lebih efektif!

Apa yang Dimaksud “Weak Spot” Pada Google SERP?

Apa yang Dimaksud "Weak Spot" Pada Google SERP?
Apa yang Dimaksud “Weak Spot” Pada Google SERP?

Di hasil pencarian Google (SERP), ada celah atau “weak spot” yang bisa dimanfaatkan untuk mengalahkan halaman yang sudah berperingkat tinggi.

Ini terjadi ketika halaman-halaman tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya relevan, memiliki konten yang sudah usang, atau hanya bertahan di posisi atas karena sudah lama ada dan persaingannya masih lemah.

Artinya, tidak semua halaman di peringkat atas benar-benar memberikan jawaban terbaik bagi pengguna. Jika bisa menemukan kelemahan ini, seperti informasi yang kurang lengkap, struktur yang kurang rapi, atau kurang memenuhi kebutuhan pencari, maka ada peluang besar untuk membuat konten yang lebih baik dan merebut posisi tersebut.

Baca juga: 5 Tips SEO Google News agar Beritamu Muncul di Pencarian

Umumnya kamu akan lebih sering menemukan weak spot pada Google SERP seperti berikut ini.

Konten Kedaluwarsa

Konten Kedaluwarsa
Konten Kedaluwarsa

Artikel lama yang belum diperbarui bisa saja masih bertahan di peringkat atas Google, tetapi isinya mungkin sudah tidak lagi relevan.

Misalnya, saat mencari “tren content marketing terbaru”, maka hasil teratas mungkin menampilkan artikel dari tahun 2024, padahal sekarang sudah 2025. Ini bisa menjadi kelemahan besar karena kebanyakan orang tentu ingin mendapatkan informasi terbaru.

Jika melihat artikel yang sudah lama tidak diperbarui, kemungkinan mereka akan melewatkannya dan mencari sumber lain yang lebih up-to-date. Hal seperti ini bisa menjadi peluang untuk membuat konten baru yang lebih segar dan relevan agar lebih menarik bagi pencari informasi.

Halaman Berotoritas Rendah

Halaman Berotoritas Rendah
Halaman Berotoritas Rendah

Situs dengan Domain Authority (DA) atau Page Authority (PA) yang rendah tetap bisa mendapatkan peringkat tinggi di Google, terutama jika persaingannya masih rendah.

Misalnya, saat mencari “ruby on rails tutorial” salah satu blog bernama Learn Enough To Be Dangerous bisa muncul di 5 besar Google SERP.

Menariknya, halaman ini sebenarnya memiliki skor otoritas 0. Meski begitu, tetap berhasil menarik banyak pengunjung dan mendapat peringkat tinggi untuk keyword yang cukup kompetitif.

Ini menunjukkan bahwa halaman dengan otoritas rendah pun bisa bersaing jika kontennya berkualitas dan sesuai dengan apa yang dicari orang. Jadi, ada peluang besar untuk mengungguli halaman seperti ini dengan membuat konten yang lebih baik, menggunakan internal link yang strategis, dan membangun backlink dari sumber terpercaya.

Kurangnya Pengoptimalan Metadata

Kurangnya Pengoptimalan Metadata
Kurangnya Pengoptimalan Metadata

Beberapa halaman yang berada di peringkat atas Google sebenarnya belum dioptimalkan dengan baik, terutama dalam hal title tag dan meta description.

Jika elemen-elemen ini tidak dibuat dengan menarik dan relevan, halaman tersebut bisa mendapatkan click through-right (CTR) yang lebih rendah.

Misalnya, saat mencari “ruby on rails mistakes” di Google, ada halaman yang muncul di peringkat keenam, tetapi judulnya sama sekali tidak mengandung kata yang sesuai dengan pencarian. Selain itu, meta descriptionnya juga tidak memuat istilah yang dicari.

Karena kurang relevan, kemungkinan besar orang akan melewati halaman ini dan memilih hasil lain yang lebih sesuai. Ini bisa menjadi peluang besar untuk bersaing.

Dengan membuat judul dan meta description yang lebih menarik serta kaya keyword, halaman bisa lebih mudah ditemukan, mendapat lebih banyak klik, dan berpeluang naik ke peringkat yang lebih tinggi.

User Experience yang Buruk

Jika sebuah halaman web memuat terlalu lama atau tidak nyaman digunakan di perangkat seluler, pengunjung bisa cepat merasa frustrasi dan langsung meninggalkannya. Ini meningkatkan bounce rate, yang bisa berdampak buruk pada peringkat di Google SERP.

Misalnya, jika sebuah situs butuh beberapa detik untuk dimuat di ponsel, banyak orang mungkin akan menutupnya dan mencari sumber lain yang lebih cepat. Ini menjadi kelemahan yang bisa dimanfaatkan untuk mengungguli pesaing.

Dengan memastikan situs memiliki kecepatan yang baik dan desain yang responsif di semua perangkat, peluang untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi akan meningkat.

Untuk mengecek seberapa cepat halaman dimuat, bisa menggunakan Google PageSpeed Insights dan melihat skornya. Dari situ, bisa dilakukan perbaikan agar pengalaman pengguna lebih baik.

Kurangnya Data Terstruktur

Beberapa pesaing mungkin belum memanfaatkan schema markup, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk membuat hasil pencariannya lebih menarik. Schema markup adalah kode khusus yang membantu Google menampilkan informasi tambahan di hasil pencarian.

Misalnya, dalam pencarian resep, halaman yang menggunakan schema markup bisa menampilkan informasi seperti waktu memasak, jumlah kalori, dan peringkat bintang langsung di hasil pencarian. Sebaliknya, blog resep yang tidak menggunakan data terstruktur hanya akan menampilkan judul dan deskripsi biasa, sehingga kurang menarik bagi pengguna.

Jika pesaing tidak memanfaatkan fitur ini, ada peluang untuk mengungguli mereka dengan menerapkan data terstruktur. Ini bisa membantu halaman lebih mencolok di Google SERP, meningkatkan jumlah klik, dan pada akhirnya meningkatkan peringkat.

Cara Menemukan Weak Spot Pada Google SERP

Cara Menemukan Weak Spot Pada Google SERP
Cara Menemukan Weak Spot Pada Google SERP

Cara paling mudah untuk menemukan “Weak Spot” atau peluang peringkat di Google SERP adalah dengan menganalisis hasil pencarian terbaru secara mendalam.

Misalnya, jika ingin menargetkan keyword “mesin kopi terbaik”, berikut ini ada beberapa hal yang bisa diperhatikan.

Periksa Tanggal Penerbitan

Coba lihat apakah halaman yang berada di peringkat atas masih menampilkan rekomendasi produk terbaru atau justru sudah ketinggalan zaman.

Jika banyak artikel lama yang belum diperbarui dengan daftar mesin kopi terbaru tahun 2025, itu adalah titik lemah yang bisa dimanfaatkan. Orang yang mencari informasi ini tentu lebih tertarik pada rekomendasi produk yang masih relevan.

Dengan membuat daftar mesin kopi terbaru yang lebih lengkap dan akurat, ada peluang besar untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi.

Baca juga: Apa Itu Cumulative Layout Shift dan 4 Cara Terbaik Mengoptimasinya

Perhatikan Title Tag

Judul yang muncul di hasil pencarian juga penting. Jika hanya sedikit halaman di peringkat atas yang benar-benar menggunakan frasa “mesin kopi terbaik” dalam judulnya, ini bisa menjadi peluang.

Dengan mengoptimalkan title tag agar sesuai dengan keyword yang paling relevan, halaman bisa lebih menarik perhatian dan meningkatkan kemungkinan diklik oleh pengguna.

Evaluasi Kedalaman Konten dan Aspek Teknis

Selain judul dan tanggal, cek juga apakah konten pesaing cukup mendalam dan informatif. Jika masih ada yang kurang lengkap, buat artikel yang lebih detail dan bernilai bagi pembaca.

Dari sisi teknis, schema markup juga bisa digunakan untuk menampilkan rating ulasan, harga, atau fitur produk langsung di hasil pencarian, sehingga halaman lebih menonjol.

Menganalisis weak spot secara manual memang bermanfaat, tetapi jika ingin hasil yang lebih cepat, ada banyak alat SEO seperti SERP Gap Analyzer Semrush yang bisa membantu mengidentifikasi kelemahan dan peluang peringkat dengan lebih efisien.

Memahami weak spot di Google SERP bisa menjadi kunci untuk meningkatkan peringkat dan visibilitas situs. Dengan mengidentifikasi celah, ada peluang besar untuk mengungguli pesaing.

Strategi SEO yang tepat tidak hanya membantu meningkatkan peringkat, tetapi juga memastikan bahwa konten yang disajikan benar-benar relevan dan bermanfaat bagi pengguna.

Jika ingin mengoptimalkan situs tanpa repot, Optimaise siap membantumu!

Sebagai penyedia jasa SEO Malang dan jasa SEO Bali, kami menawarkan strategi yang terukur dan efektif untuk meningkatkan trafik organik dan membawa bisnismu ke peringkat terbaik di Google. Hubungi Optimaise sekarang dan mulai optimasi SEO yang lebih strategis!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise