Dalam dunia kepolisian, pangkat bukan sekadar simbol, melainkan cerminan dari peran, tanggung jawab, dan dedikasi yang diemban setiap anggotanya. Di balik setiap lambang pangkat polisi, tersimpan makna dan hierarki yang menjaga struktur organisasi tetap kokoh.
Pernahkah kamu penasaran dengan tingkatan pangkat polisi dan bagaimana lambangnya? Artikel ini akan membawa kamu mengenal lebih dekat 3 urutan pangkat polisi lengkap dengan lambang khasnya.
Table of Contents
Urutan Pangkat Polisi
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di institusi Polri. Secara umum, kepolisian mencakup semua hal terkait tugas, fungsi, dan lembaga yang diatur oleh hukum.
Sementara itu, pejabat Polri adalah anggota yang memiliki kewenangan kepolisian umum berdasarkan Undang-Undang.
Di Polri, terdapat sistem kepangkatan yang menunjukkan kedudukan, peran, serta tanggung jawab setiap anggota. Pengertian pangkat ini diatur dalam Perkapolri No. 11 Tahun 2018, yang menyatakan bahwa pangkat mencerminkan posisi dan kemampuan anggota, termasuk wewenang dan tanggung jawab mereka.
Golongan pangkat di Polri terbagi menjadi 3 tingkatan utama, yaitu Perwira, Bintara, dan Tamtama. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: 4 Cara Membuat Terbilang Excel untuk Mata Uang dan Angka Desimal
Perwira
Perwira adalah salah satu tingkatan pangkat dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang mencakup jabatan-jabatan penting dengan tanggung jawab besar.
Di mana Perwira memiliki peran penting dalam mengatur dan memimpin anggota di bawahnya, menyusun strategi, serta memastikan pelaksanaan tugas kepolisian berjalan sesuai aturan.
Karena itu, Perwira adalah tingkatan tertinggi di dalam pangkat polisi, yang terdiri dari 3 kategori ini:
- Perwira Tinggi (Pati):
- Jenderal Polisi: lambang 4 bintang.
- Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol): lambang 3 bintang.
- Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol): lambang 2 bintang.
- Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol): lambang 1 bintang.
- Perwira Menengah (Pamen):
- Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol): lambang 3 bunga melati emas.
- Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP): lambang 2 bunga melati emas.
- Komisaris Polisi (Kompol): lambang 1 bunga melati emas.
- Perwira Pertama (Pama):
- Ajun Komisaris Polisi (AKP): lambang 3 balok emas.
- Inspektur Polisi Satu (Iptu): lambang 2 balok emas.
- Inspektur Polisi Dua (Ipda): lambang 1 balok emas.
Bintara
Bintara adalah golongan pangkat polisi yang berada di antara Perwira dan Tamtama. Bintara sering disebut sebagai tulang punggung kepolisian karena peran mereka yang langsung berhubungan dengan masyarakat di dalam tugas operasional dan pelaksanaan fungsi kepolisian.
Di mana Bintara memainkan peran penting dalam memastikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat berjalan lancar. Sebagai penghubung antara pimpinan (Perwira) dan anggota yang lebih rendah (Tamtama), mereka memiliki tanggung jawab besar di dalam operasional sehari-hari.
Bintara merupakan golongan yang berada di bawah Perwira, dengan 6 tingkatan ini:
- Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu): lambang 2 balok perak bergelombang.
- Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda): lambang 1 balok perak bergelombang.
- Brigadir Polisi Kepala (Bripka): lambang 4 balok panah perak.
- Brigadir Polisi (Brigpol): lambang 3 balok panah perak.
- Brigadir Polisi Satu (Briptu): lambang 2 balok panah perak.
- Brigadir Polisi Dua (Bripda): lambang 1 balok panah perak.
Tamtama
Tamtama adalah golongan pangkat terendah di Negara Republik Indonesia (Polri) yang menjadi pelaksana utama dalam tugas-tugas operasional. Anggota Tamtama biasanya bertugas di lapangan dan melaksanakan perintah dari golongan Bintara dan Perwira.
Tamtama menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan tugas kepolisian, memastikan kebijakan dari pimpinan dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan.
Golongan terendah dalam Polri ini juga memiliki 6 tingkatan sebagai berikut:
- Ajun Brigadir Polisi (Abrip): lambang 3 balok panah merah.
- Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu): lambang 2 balok panah merah.
- Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda): lambang 1 balok panah merah.
- Bhayangkara Kepala (Bharaka): lambang 3 balok miring merah.
- Bhayangkara Satu (Bharatu): lambang 2 balok miring merah.
- Bhayangkara Dua (Bharada): lambang 1 balok miring merah.
Baca juga: Download dengan Mudah 100 Wallpaper iPhone 14 Pro Max Full HD
Pangkat Polisi untuk Lulusan S1
Lulusan S1 yang ingin bergabung dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) biasanya akan memulai karirnya dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda). Pangkat ini termasuk dalam golongan Perwira Pertama (Pama), yang merupakan salah satu jenjang pangkat polisi di Indonesia.
Untuk mencapai pangkat tersebut, lulusan S1 harus mengikuti serangkaian seleksi dan pendidikan khusus kepolisian.
Biasanya, setiap awal tahun Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali membuka pendaftaran untuk program Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) 2024. Program ini dirancang bagi lulusan sarjana (S1), magister (S2), dan dokter spesialis yang ingin bergabung menjadi perwira Polri.
Untuk mendaftar sebagai calon taruna SIPSS, pelamar harus memenuhi syarat berikut:
- Kewarganegaraan dan kepribadian:
- Warga Negara Indonesia (WNI).
- Memiliki iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Tidak terlibat tindak pidana berat dengan hukuman penjara 5 tahun atau lebih.
- Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari instansi lain, baik sebagai ASN, TNI, maupun Polri.
- Kesehatan dan usia:
- Sehat secara jasmani dan rohani.
- Berusia minimal 18 tahun dan maksimal 28 tahun saat diangkat sebagai perwira Polri.
- Pendidikan dan ijazah:
- Lulusan S1, S2, atau dokter spesialis.
- Memiliki IPK minimal 2,75 untuk S1 dan 3,00 untuk S2 atau dokter spesialis.
- Jika memiliki gelar profesi (D4, S1-Profesi, atau S2-Profesi), maka harus memiliki ijazah S1.
- Tinggi dan berat badan:
- Pria: tinggi minimal 165 cm.
- Wanita: tinggi minimal 160 cm.
- Berat badan harus seimbang sesuai standar yang berlaku.
- Dokumen pendukung:
- Bagi dokter spesialis: surat keterangan sehat dari dokter berwenang.
- Bagi lulusan S1: surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter berwenang.
- Bebas dari politik:
- Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik.
- Tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.
Pelamar yang memenuhi persyaratan administrasi akan mengikuti beberapa tahap seleksi seperti ini:
- Tes psikologi: mengukur kemampuan mental dan kepribadian calon taruna.
- Tes kesehatan: pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kondisi fisik sesuai standar Polri.
- Tes kesamaptaan jasmani: ujian kebugaran fisik untuk melihat kemampuan jasmani.
- Tes mental dan ideologi: menguji integritas moral serta wawasan kebangsaan.
- Wawancara: penilaian langsung terhadap kemampuan komunikasi dan motivasi pelamar.
- Sidang kelulusan akhir: penentuan hasil akhir berdasarkan performa selama seleksi.
Peserta yang lulus semua tahapan seleksi akan mengikuti pendidikan pembentukan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang selama 7 bulan. Selama pendidikan, mereka akan mendapatkan pelatihan intensif baik secara fisik maupun mental untuk mempersiapkan diri menjadi perwira Polri.
Setelah menyelesaikan pendidikan, peserta akan dilantik sebagai Perwira Pertama Polri dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda). Pangkat ini adalah langkah awal untuk berkarir dalam jajaran kepolisian, dengan peluang besar untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi.
Dari perwira hingga tamtama, setiap pangkat polisi memiliki arti penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara. Memahami hierarki ini memberikan wawasan tentang bagaimana Polri beroperasi secara efisien dan terstruktur.
Bagi kamu yang membutuhkan layanan profesional dalam dunia digital, seperti optimasi web ataupun pembuatan artikel seperti artikel di atas, Optimaise, digital agency Malang, hadir dengan solusi lengkap.
Kami menyediakan jasa press release, jasa penulisan artikel SEO-friendly, dan jasa SEO yang dapat membantu meningkatkan visibilitas dan keberhasilan onlinemu. Dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang terukur, Optimaise siap mendukung bisnismu menuju kesuksesan di dunia digital!