Membangun kesadaran merek kini tidak hanya bergantung pada iklan pada umumnya, tetapi juga pada bagaimana kamu berinteraksi dengan audiens.
User Generated Content (UGC) menawarkan peluang unik untuk melibatkan pelanggan dan memanfaatkan suara mereka sebagai bagian dari strategi marketingmu.
Ketika pelanggan berbagi pengalaman mereka dengan produkmu, itu bukan hanya sekadar promosi, tapi itu adalah bukti sosial yang menginspirasi orang lain untuk mengenal merekmu lebih dalam.
Pada artikel ini, kami akan menyajikan beberapa tips praktis yang akan membantu kamu memanfaatkan UGC secara maksimal untuk meningkatkan brand awareness dan membangun komunitas yang solid di sekitar merekmu.
Table of Contents
Apa Itu User Generated Content dan Kenapa Penting?
User Generated Content (UGC) adalah konten promosi yang dihasilkan dan dibagikan oleh pelanggan atau pengguna suatu merek secara sukarela, bukan oleh merek itu sendiri.
Contoh UGC yang sering ditemui termasuk ulasan produk, unggahan di media sosial, foto, video, atau artikel blog yang berkaitan dengan suatu merek atau produk.
Misalnya, seorang pelanggan menggunakan produk sunscreen dari La Roche-Posay dan membagikan video dirinya saat sedang beraktivitas di New York melalui Instagram. Di dalam unggahannya, ia menulis tentang betapa ia menyukai perlindungan dari sinar matahari di segala musim yang diberikan produk tersebut.
Ia menambahkan tagar “#larocheposaypartner” dan menandai akun resmi La Roche-Posay. Dengan cara ini, tanpa diminta oleh merek, pengguna ini mempromosikan produk sunscreen kepada pengikutnya, memperlihatkan pengalaman positif yang ia rasakan.
Karena itu, UGC memberikan bukti langsung dari pengguna di dunia nyata, yang sangat efektif dalam membantu merek membangun kepercayaan dengan pelanggannya. Jenis bukti sosial ini memiliki pengaruh besar.
Baca juga: 4 Metode SEO Forecasting untuk Prediksi Pertumbuhan Websitemu
Menurut sebuah studi oleh Brightlocal, hampir 46% konsumen mempercayai ulasan bisnis online sama seperti mereka mempercayai rekomendasi dari teman atau keluarga. Berikut ini adalah beberapa alasan utama UGC yang lebih mendetail.
Hemat Biaya
Dengan memanfaatkan konten yang dibuat secara gratis oleh audiensmu, kamu bisa mengurangi biaya untuk memproduksi konten berbayar.
Pada akhirnya, anggaranmu akan lebih fleksibel dan bisa dialokasikan untuk aktivitas promosi lainnya, seperti SEO atau iklan online, yang biasanya memerlukan biaya lebih besar.
Menggunakan UGC yang gratis atau murah dalam strategi marketingmu memungkinkan lebih banyak anggaran dialokasikan untuk saluran berbayar, yang pada akhirnya bisa memperluas jangkauan promosimu.
Berpotensi untuk Viral
Meskipun kebanyakan User Generated Content tidak selalu viral, tapi tetap ada peluang bagi hal itu terjadi. Contohnya adalah kampanye “Share a Coke” dari Coca-Cola.
Di dalam kampanye legend pada tahun 2011 ini, Coca-Cola mengganti label botol minumannya dengan nama-nama populer, sehingga mendorong pelanggan untuk mencari botol dengan nama mereka atau orang yang mereka kenal. Banyak orang kemudian membagikan foto botol mereka di media sosial menggunakan tagar “#ShareACoke.”
Kampanye ini mendorong banyak pengguna untuk berpartisipasi dan membagikan konten, bahkan jika tidak semuanya viral, tapi tetap berhasil menjangkau audiens yang lebih luas dan menarik perhatian pada merek Coca-Cola.
Mendorong Loyalitas Merek
Mengajak pelanggan untuk membuat konten tentang merekmu dan menjadi bagian dari ceritanya bisa membantu membangun komunitas online yang setia dan aktif.
Ini bisa menghasilkan pembelian berulang dan advokasi pelanggan yang mendukung pertumbuhan bisnis. Menurut Survei Loyalitas Pelanggan PwC, lebih dari 52% responden menunjukkan loyalitas dengan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.
Sebagai contoh, Lay’s mengadakan kontes di mana pelanggan dapat mengusulkan rasa keripik baru. Pelanggan yang terlibat membagikan ide mereka di media sosial menggunakan tagar #DoUsAFlavor.
Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan pelanggan, tetapi juga membantu Lay’s mengidentifikasi rasa baru yang akhirnya mereka produksi.
Menyediakan Bukti Sosial
User Generated Content (UGC) yang positif memiliki dampak besar pada keputusan pembelian dengan menunjukkan kepada calon pelanggan bahwa orang lain telah memiliki pengalaman baik dengan merekmu.
Banyak orang cenderung mencari bukti sosial seperti ini sebelum memutuskan untuk membeli dari sebuah perusahaan atau produk, terutama untuk pertama kalinya.
Tipe UGC yang paling efektif untuk memberikan bukti sosial adalah testimonial dan ulasan produk. Keduanya memungkinkan calon pelanggan untuk melihat bagaimana pengalaman pengguna lain dengan perusahaanmu.
Sebagai contoh, Female Daily yang memiliki banyak ulasan produk dari anggota komunitas yang berbagi pengalaman mereka menggunakan berbagai produk kecantikan. Ulasan ini sering mencakup detail tentang efek, tekstur, dan hasil penggunaan produk, yang sangat membantu calon pembeli dalam membuat keputusan yang lebih informasional.
Ulasan semacam ini juga sangat berharga untuk pengembangan produk. Ulasan membantu kamu memahami apa yang dihargai dan tidak dihargai oleh audiens targetmu, sehingga kamu bisa menyempurnakan penawaranmu dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Original
USER Generated Content (UGC) sering kali dianggap lebih kredibel dibandingkan konten promosi langsung dari merek. Sebuah studi oleh Nosto menunjukkan bahwa orang tiga kali lebih mungkin melihat UGC sebagai konten yang lebih autentik. Selain itu, 88% konsumen percaya bahwa keaslian sangat penting saat memilih merek yang ingin mereka dukung.
Misalnya, di Female Daily, banyak pengguna yang memberikan ulasan tentang berbagai produk kecantikan dan perawatan kulit. Dalam ulasan tersebut, tidak jarang mereka membahas baik kelebihan maupun kekurangan produk. Ini memberi pembaca gambaran yang lebih lengkap dan realistis.
Sebagai contoh, seorang pengguna mungkin mengulas produk serum wajah dengan menyebutkan bahwa ia menyukai tekstur dan hasilnya setelah penggunaan, tetapi juga mencatat bahwa produk tersebut memiliki aroma yang kurang menyenangkan.
Informasi ini sangat berharga bagi calon pembeli yang ingin mengetahui lebih dalam sebelum membuat keputusan. Ini menciptakan suasana di mana calon pembeli merasa lebih nyaman dalam memilih produk, karena mereka mendapatkan informasi yang jujur dari pengguna lain yang telah mencoba produk tersebut.
Pembuat User Generated Content
User Generated Content (UGC) adalah cara promosi gratis yang bisa membantu merek untuk menjangkau lebih banyak orang. Ini adalah beberapa pihak yang sering membuat konten jenis ini:
- Pelanggan: mereka berbagi pengalaman dan ulasan tentang produk yang telah mereka gunakan.
- Followers di media sosial: mereka mungkin mengunggah foto atau video tentang produk di akun media sosial mereka.
- Pendukung merek: orang-orang yang secara sukarela mempromosikan merek karena mereka menyukai produk tersebut.
Selain itu, ada juga yang disebut konten yang dibuat karyawan atau Employee Generated Content (EGC). Ini adalah konten yang dibuat oleh karyawan tentang merek tempat mereka bekerja. Konten ini termasuk ke dalam kategori UGC asalkan postingan tersebut bersifat asli dan tidak diminta oleh perusahaan.
Contohnya, jika seorang karyawan di apotik menampilkan produk baru perusahaan di akun media sosial pribadinya, maka ini dianggap sebagai EGC.
Tapi, ada juga pembuat konten yang dibayar untuk membuat konten bersponsor. Konten ini dirancang agar terlihat seperti UGC, tetapi sebenarnya bersifat promosi. Ini tidak termasuk dalam kategori UGC karena konten tersebut bukan hasil dari inisiatif sukarela pengguna.
Jenis-jenis User Generated Content
User Generated Content (UGC) muncul dalam berbagai bentuk yang mungkin tidak kamu sadari, dan setiap bentuk tersebut memberikan kesempatan bagi merek untuk disebutkan, dibagikan, dan direkomendasikan secara online.
Ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kepercayaan di antara audiens target. Ini adalah beberapa jenis utama dari UGC:
- Konten video: misalnya, video unboxing di mana pengguna merekam momen saat membuka produk baru, serta video demonstrasi produk dan penghormatan merek yang diunggah oleh orang-orang nyata di media sosial. Ini membantu meningkatkan kesadaran dan membangun kepercayaan.
- Swafoto bermerek: foto selfie yang diambil oleh pelanggan dengan produk atau materi bermerek, seperti produk atau latar belakang dari toko. Ini juga berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran merek di media sosial.
- Ulasan dan testimoni: ulasan yang ditulis oleh pengguna di berbagai platform, seperti Google, TripAdvisor atau situs web perusahaan memberikan umpan balik yang jujur dari pelanggan. Ini juga bisa termasuk video yang mereview produk.
- Podcast: terkadang, pembawa acara dan tamu di podcast membahas pengalaman mereka dengan merek atau produk tertentu, yang dapat membantu meningkatkan kesadaran merek dan membangun kepercayaan di antara pendengar.
- Artikel: pengguna dan karyawan bisa menulis artikel atau posting blog tentang pengalaman mereka dengan merek. Beberapa mempublikasikannya di blog pribadi sebagai ulasan, sedangkan yang lain membagikannya di forum atau platform komunitas, seperti Quora atau Medium.
- Kontes: kontes mendorong pengguna untuk membuat dan mengirimkan konten, seperti foto atau video, dengan iming-iming hadiah. UGC ini tidak hanya berfungsi sebagai alat promosi, tetapi juga mendorong keterlibatan dan kreativitas di antara audiens.
Jadi, jenis UGC mana yang sebaiknya kamu dorong? Jawabannya adalah semua jenis tersebut. Masing-masing jenis UGC akan menarik perhatian berbagai segmen audiens.
Melihat konten yang menampilkan pelanggan di situs web atau profil sosial dapat memotivasi pengunjung lain untuk berpartisipasi. Ini adalah salah satu dari banyak manfaat yang diperoleh dari UGC yang organik.
Tips Menggunakan User Generated Content Sebagai Strategi Marketing
Salah satu cara yang efektif untuk mencapai hal ini adalah dengan memanfaatkan User Generated Content (UGC) atau konten yang dibuat oleh pengguna. UGC tidak hanya memberikan suara kepada pelangganmu, tetapi juga menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dan membangun kepercayaan merek.
Dengan melibatkan audiensmu di dalam proses pembuatan konten, maka kamu tidak hanya mendapatkan materi yang beragam dan kreatif, tetapi juga memperkuat hubungan dengan pelangganmu.
Pada bagian ini ada beberapa tips dan strategi untuk memaksimalkan potensi UGC sebagai alat marketing yang ampuh.
Prioritaskan Platform yang Tepat
Untuk memaksimalkan interaksi yang berharga dengan pelangganmu, penting untuk mengetahui di platform mana mereka paling aktif. Dengan memahami ini, kamu dapat mendorong mereka untuk membagikan User Generated Content (UGC) di tempat yang tepat.
Pertama, tinjau demografi targetmu dan analisis metrik keterlibatan di media sosial, seperti jumlah followers, jumlah klik, komentar, dan jumlah share konten.
Sebagai contoh, jika kamu bekerja di bidang kreatif dan menyasar audiens yang menyukai konten visual, maka platform, seperti Instagram dan TikTok adalah pilihan yang sangat baik untuk mempromosikan UGC.
Tapi, jika bisnismu berfokus pada hubungan B2B, maka LinkedIn mungkin lebih cocok, terutama jika kamu memiliki lebih banyak followers di platform tersebut dibandingkan yang lain.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan forum, blog, dan situs ulasan yang relevan dengan industrimu. Platform, seperti Quora juga bisa menjadi tempat yang baik untuk memicu diskusi tentang produk dan membangun komunitas.
Jika kamu masih bingung harus mulai dari mana, Nosto mencatat bahwa Instagram, Facebook, dan YouTube adalah platform sosial yang paling banyak digunakan orang untuk mencari inspirasi dalam membeli produk.
Tetapkan Tujuan dan Sasaran
Tentukan tujuan yang jelas dan terukur untuk kampanye User Generated Content (UGC). Tujuan ini akan membantu kamu merancang strategi dan menentukan jenis konten yang perlu didorong, serta memberikan cara untuk mengevaluasi hasilnya.
Beberapa contoh tujuan UGC yang dapat kamu tetapkan meliputi:
- Meningkatkan kesadaran merek.
- Membangun komunitas yang aktif dan terlibat.
- Meningkatkan interaksi di antara followers yang sudah ada.
- Meningkatkan kunjungan ke situs webmu.
Misalnya, jika tujuanmu adalah meningkatkan kesadaran merek untuk bisnis kecilmu, maka kamu bisa mengumpulkan 10 cerita dari pengguna yang menampilkan produkmu. Cerita-cerita ini bisa kamu bagikan di media sosial, dan kamu dapat melacak jumlah klik dan like untuk menilai efektivitas kampanye.
Jika kamu ingin meningkatkan trafik ke situs web, kamu bisa mendorong pengguna untuk membagikan pendapat mereka tentang konten blog atau visual yang sudah ada. Kemudian, pantau jumlah pengunjung baru ke situs webmu untuk melihat apakah strategi ini berhasil.
Selalu ingat tujuan pemasaran yang lebih besar saat menetapkan sasaran untuk UGCmu. Pada akhirnya, taktik yang kamu pilih harus selaras dengan apa yang ingin dicapai melalui konten dan strategi media sosialmu.
Jangan Memaksakan Banyak Ketentuan
Jangan terlalu banyak membatasi atau menetapkan ketentuan yang ketat untuk kiriman User Generated Content (UGC). Jika kamu melakukannya, kamu akan mengecualikan beberapa pengguna dan mengurangi tingkat keterlibatan.
Semakin banyak kebebasan yang kamu berikan kepada pengguna untuk berkreasi, maka akan semakin besar antusiasme yang akan terbentuk. Ini memungkinkan lamu mendapatkan konten yang lebih autentik dari berbagai perspektif dan latar belakang.
Contohnya, nerek fashion ASOS memiliki kampanye yang mendorong pelanggan untuk membagikan foto mereka mengenakan pakaian ASOS di media sosial dengan tagar #AsSeenOnMe. Ini tidak hanya memberikan inspirasi gaya kepada pelanggan lain tetapi juga menunjukkan bagaimana produk ASOS dapat digunakan sehari-hari.
Dengan memberikan kebebasan untuk berkreasi seperti ini, kamu dapat memanfaatkan keinginan pelanggan untuk mengekspresikan diri. Pendekatan ini sangat efektif, terutama bagi perusahaan yang menargetkan remaja dan dewasa muda.
Karena itu, mendorong ekspresi diri melalui kampanye UGC adalah cara yang sangat baik untuk meningkatkan keterlibatan online.
Dorong Kampanye yang Sesuai dengan Identitas Merek
Doronglah pembuatan konten yang relevan dengan merek, produk, atau industrimu. Dengan cara ini:
- Konten tersebut lebih mungkin diterima oleh audiens targetmu, yang meningkatkan peluang mereka untuk terlibat dengan kampanyemu.
- UGC yang kamu kumpulkan akan selaras dengan kampanye konten lainnya, sehingga memberikan pengalaman yang konsisten bagi pengunjung situs web dan followers media sosial tentang merekmu.
Jika merekmu berfokus pada kesehatan dan kebugaran, kamu bisa mendorong pengguna untuk membagikan cerita atau foto tentang perjalanan kebugaran mereka.
Misalnya, Nike meluncurkan kampanye sejak tahun 1988 yang kini didominasi dengan hashtag #JustDoIt, yang mendorong pengguna untuk membagikan pengalaman latihan mereka, baik itu lari, yoga, atau olahraga lainnya.
Kampanye ini sejalan dengan misi Nike untuk memotivasi orang-orang aktif dan sehat. Dengan cara ini, pelanggan bisa merasa terhubung dengan komunitas yang memiliki semangat yang sama dan mendapatkan dukungan dari orang lain dalam perjalanan kebugaran mereka.
Contoh ini menunjukkan bagaimana merek dapat menggunakan UGC yang relevan dan menarik untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan sambil meningkatkan visibilitas dan kepercayaan terhadap produk mereka.
Mintalah Izin untuk Repost
Jika seseorang membuat konten tentang merekmu tanpa diminta, penting untuk meminta izin sebelum membagikannya di akun media sosial, situs web, atau materi pemasaran lainnya. Ini berguna untuk:
- Meminta izin menunjukkan bahwa kamu menghargai karya mereka, yang dapat memperkuat hubungan dengan followermu.
- Dengan mendapatkan izin, kamu dapat menghindari potensi keluhan atau masalah hukum terkait penggunaan konten.
- Menghubungi pembuat konten memberi kamu kesempatan untuk mengajak mereka berkontribusi lebih banyak di masa depan.
Ketika kamu meminta izin, pastikan untuk menjelaskan dengan jelas bagaimana kamu berencana menggunakan konten tersebut, seperti dalam iklan online atau di halaman produk, agar pembuat konten tahu apa yang diharapkan.
Jika kamu yakin konten tersebut akan menguntungkan bisnismu, pertimbangkan untuk menawarkan kompensasi kepada pembuatnya.
Jika kamu mengadakan inisiatif konten buatan pengguna yang terorganisir, seperti kontes, kamu dapat mencantumkan persetujuan dalam syarat dan ketentuan.
Dengan cara ini, kamu tidak perlu menghubungi setiap orang secara terpisah. Ketika kamu meminta pengikut untuk berbagi konten dengan menggunakan tagar merek atau menyebut akun media sosialmu, partisipasi mereka sudah dianggap sebagai bentuk izin.
Temukan Brand Mentions
Gunakan alat brand monitoring untuk memantau komentar dan konten yang dibuat pengguna tentang perusahaan dan produkmu. Dengan alat ini, kamu bisa berinteraksi dengan pengguna dengan cepat, menjawab komentar atau pertanyaan mereka, dan menangani masalah yang mungkin muncul.
Selain itu, alat ini membantu kamu menemukan peluang untuk kolaborasi atau keterlibatan lebih lanjut. Kamu akan mendapatkan pemberitahuan otomatis setiap kali seseorang menyebut perusahaanmu di dalam konten media sosial.
Misalnya, kamu bisa menggunakan fitur Media Monitoring dari Semrush AppCenter untuk tetap mendapatkan informasi terbaru tentang penyebutan sosial yang tidak ditandai dan referensi di berbagai platform.
Alat Media Monitoring dirancang untuk membantu kamu melacak reputasi merek di seluruh internet. Ini akan memberi tahu kamu tentang penyebutan merek di postingan media sosial, artikel berita, blog, dan banyak lagi.
Kamu juga dapat memfilter penyebutan berdasarkan sentimen, seperti positif, negatif, atau netral, agar sesuai dengan tujuan pemantauanmu.
Baca juga: Ketahui Apa Itu Content Mapping dan 5 Langkah Mudah untuk Menerapkannya
Analisis Kinerja User Generated Content
Secara rutin, lakukan analisis kinerja kampanye UGC merekmu untuk memahami hal-hal ini:
- Temukan jenis User Generated Content yang paling menarik bagi pelanggan dan followersmu.
- Identifikasi UGC mana yang paling berhasil dalam meningkatkan keterlibatan, seperti jumlah suka, komentar, dan berbagi.
Dengan memahami kedua poin ini, kamu dapat merancang kampanye yang lebih sesuai dengan minat audiensmu, sehingga bisa mendapatkan lebih banyak kontribusi. Ini juga akan membantu kamu menghasilkan konten yang bermanfaat untuk mendukung strategi marketing yang lebih luas.
Sebagai contoh, jika kamu mengadakan kontes resep yang menarik perhatian banyak orang terhadap merekmu, coba lihat tema yang paling diminati. Kamu bisa membuat kampanye lanjutan untuk mempertahankan antusiasme tersebut.
Jika kamu mendapati banyak kiriman yang kualitasnya tidak memenuhi standar untuk digunakan di situs web, maka pertimbangkan untuk memperbaiki syarat dan ketentuan pengiriman agar lebih fokus pada gambar dengan kualitas tinggi.
Alat seperti Semrush dan Google Analytics dapat memberikan berbagai metrik penting untuk membantu kamu mengukur dan menyesuaikan strategi UGC, termasuk Click through-Right (CTR), conversion rate, dan sentimen pelanggan.
Ketika pelanggan merasa terlibat dan dihargai, mereka lebih cenderung untuk merekomendasikan produkmu kepada orang lain. Ingatlah untuk selalu menganalisis hasil kampanyemu agar dapat terus meningkatkan strategi yang ada.
Jika kamu mencari cara untuk lebih meningkatkan visibilitas online dan memastikan kontenmu menarik perhatian yang tepat, Optimaise siap membantu.
Sebagai penyedia jasa SEO yang berpengalaman, kami menawarkan solusi SEO yang komprehensif, termasuk jasa penulisan artikel SEO friendly dan jasa SEO Bali. Bergabunglah dengan Optimaise untuk mengoptimalkan strategi marketingmu!