Keyword atau kata kunci adalah bagian yang sangat penting dalam penerapan SEO. Bahkan, bisa dibilang bahwa penerapan kata kunci menjadi dasar dari SEO. Kata kunci berkaitan dengan seberapa mudah pengguna Google menemukan kontenmu dari lautan rekomendasi pilihan dari Google. Jika tidak ada yang menelusuri apa yang kam tulis, kamu tidak akan mendapatkan traffic sekecil apapun dari Google.
Itulah kenapa penguasaan seni riset Keyword / kata kunci punya peranan yang sangat penting untuk kesuksesanmu dalam menerapkan SEO. Mengetahui teknik riset Keyword / kata kunci bisa menghindarkanmu dari resiko menggunakan kata kunci yang buruk yang tentunya bisa berdampak negatif terhadap reputasi websitemu.
Kenyataannya, belajar tentang riset keyword SEO memang tidak bisa dikuasai dalam semalam. Kamu mungkin akan mempelajari sebagian besarnya hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Tapi, sebaiknya jangan gegabah. Karena, kamu memerlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai topik ini untuk menghindarkanmu dari malpraktek yang dapat berakibat pada kerugian. Yuk, simak informasi lebih jelas di sini.
Dasar dari Riset Keyword / Kata Kunci
Jika kamu tergolong baru dalam mengenali topik ini, mungkin lebih baik jika kamu tidak melewati bagian ini. Di sini, kamu akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan tentang apa itu riset kata kunci dan juga peranannya terhadap penerapan optimasi mesin pencari (SEO). Berikut penjelasannya.
Apa Itu Riset Keyword / Kata Kunci?
Riset Keyword / kata kunci adalah proses untuk menemukan pertanyaan-pertanyaan yang dicari oleh calon pelanggan targetmu melalui mesin pencari seperti Google. Tujuannya tak lain adalah untuk mencari produk, layanan, dan informasi. Dengan melakukan riset kata kunci, kamu bisa mendapatkan pemahaman mengenai hal-hal apa yang paling banyak dicari oleh pengguna internet dan membuat konten yang sesuai dan bisa menjawab kebutuhan mereka.
Alasan Mengapa Riset Keyword / Kata Kunci Penting
Seperti yang kami nyatakan di atas, riset Keyword / kata kunci membantumu memahami tren kata kunci apa saja yang paling banyak dicari pengguna pada periode wkatu tertentu. Jika kamu menerbitkan halaman tentang topik yang tidak ada yang mencarinya, artikel tersebut tidak akan menerima traffic dari Google maupun mesin pencari lainnya. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Ahrefs, sebanyak 90.63% website di internet tidak mendapatkan lalu lintas atau traffic dari Google dikarenakan kesalahan sederhana tersebut.
Riset Keyword / kata kunci membantu kamu memastikan bahwa ada permintaan pencarian untuk konten apapun yang ingin kamu tulis. Dengan begitu, jika websitemu akhirnya menduduki peringkat tinggi di Google untuk kata kunci targetnya, kamu akan menikmati aliran pengunjung yang sangat terarah ke halaman tersebut.
Bagaimana Cara Menemukan Inspirasi untuk Keyword?
Untuk memulai riset Keyword / kata kunci, pertama-tama kamu harus menempatkan dirimu di posisi target konsumenmu. Misalnya, kata atau kalimat apa yang mereka masukkan ke dalam mesin pencarian untuk menemukan jawaban dari masalah yang mereka hadapi? Kamu bisa menggunakan bantuan tools seperti Keyword Explorer dari Ahrefs untuk mendapatkan informasi mengenai variasi kata kunci yang bisa kamu pakai. Pada dasarnya proses riset Keyword / kata kunci memang sederhana. Tapi, pastikan kamu menguasai 2 hal berikut:
- Pengetahuan mengenai industri atau bisnis yang sedang kamu jalankan
- Pemahaman yang baik mengenai cara kerja keyword tools.
Untuk tips lebih lanjut, kamu bisa simak ulasan berikut:
Mulai dari Menemukan Seed Keyword
Seed keyword atau Kata kunci dasar adalah titik awal dari proses riset Keyword / kata kunci. Kata kunci ini mendefinisikan niche kamu dan membantu kamu mengidentifikasi pesaingmu. Setiap keyword research tool pastinya akan memintamu untuk memasukkan kata kunci yang kemudian digunakan untuk menghasilkan daftar panjang ide kata kunci.
Jika kamu sudah memiliki produk atau bisnis yang ingin kamu promosikan secara online, menciptakan kata kunci “benih” adalah hal yang mudah. Cukup pikirkan apa yang orang ketik di Google untuk menemukan apa yang kamu tawarkan.
Contohnya, jika kamu menjual kue kering secara online, maka kata kunci inti atau seed keyword yang cocok adalah:
- Kue kering
- Kue lebaran
- Kue nastar
- Kue kastangel, dan lain-lain.
Perlu diingat bahwa kata kunci inti itu mungkin belum tentu layak untuk kamu jadikan sebagai target pada kontenmu jika berdiri sendiri. Sesuai dengan namanya, kamu akan menggunakannya sebagai “dasar” untuk langkah-langkah berikutnya dalam proses ini. Untuk mengidentifikasi kata kunci inti yang cocok pun seharusnya tidak terlalu memakan banyak waktu. Setelah kamu memiliki beberapa ide umum terkait dengan topik untuk kontenmu, lanjutkan ke langkah berikutnya.
Lihat Kata Kunci yang Digunakan Pesaingmu
Mengobservasi kata kunci yang berhasil mengundang traffic ke website pesaing biasanya jadi cara terbaik untuk mempermudah riset kata kunci yang kamu lakukan. Tapi sebelumnya, kamu perlu mengidentifikasi pesaing-pesaing tersebut. Di sinilah daftar kata kunci inti yang kamu pikirkan menjadi berguna. Caranya, cukup cari di Google salah satu seed keyword yang kamu pilih dan lihat siapa yang menduduki halaman depan.
Jika tidak ada situs pesaing yang menduduki peringkat teratas untuk kata kunci inti tersebut yang sesuai dengan arah yang ingin kamu capai, maka kamu harus mencoba mencari hal yang lebih spesifik. Misalnya, kamu mendapati bahwa pencarian untuk kata kunci “kue lebaran” mendapatkan kompetitor yang lebih faktual dibandingkan kata kunci “nastar”. Hal ini bisa jadi karena sebagian besar toko e-commerce seperti milikmu menduduki peringkat untuk jenis kata kunci yang pertama, sedangkan blog menduduki peringkat untuk yang kedua.
Setelah kamu menemukan situs web pesaing yang sesuai, kamu bisa menggunakan keyword research tool seperti Ahrefs atau Ubersuggest untuk memeriksa halaman mana yang menghasilkan lalu lintas terbanyak dan kata kunci apa yang ditargetkan oleh website pesaing tersebut. Setelah mengulangi proses ini dengan beberapa pesaingmu, kamu akan memiliki daftar kata kunci yang relevan yang cukup berlimpah.
Saat ini, tujuanmu adalah mengumpulkan sebanyak mungkin ide kata kunci yang relevan. Jadi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan tujuan dari kata kunci tersebut (informatif atau mengandung nilai komersil). Itu semua akan kamu dapatkan pada proses selanjutnya. Pastikan untuk mengulangi proses ini untuk sebanyak mungkin pesaing yang kamu bisa. Dengan begitu, kamu akan memiliki data yang lebih lengkap mengenai kata kunci yang digunakan oleh para pesaing.
Gunakan Tool untuk Riset Keyword / Kata Kunci
Kamu mungkin sudah tahu bahwa pesaingmu bisa menjadi sumber ide kata kunci yang bagus. Namun, kemungkinan besar ada banyak kata kunci yang belum dicakup oleh pesaingmu. Di sinilah fungsi dari keywords research tool, yang akan membantu mempermudah proses riset Keyword / kata kuncimu. Simak ulasannya berikut.
Semua alat riset Keyword / kata kunci sebenarnya punya mekanisme yang kurang lebih sama. Kamu bisa mendapatkan informasi mengenai berbagai variasi kata kunci yang berkaitan dengan seed keyword dengan cara memasukkan kata kunci inti tersebut dan alat tersebut akan menarik ide kata kunci dari database mereka berdasarkan kata kunci itu. Berikut adalah beberapa keyword research tool yang bisa kamu gunakan:
Google Keywords Planner
Google Keyword Planner (GKP) mungkin adalah alat kata kunci yang paling terkenal. Sebenarnya, alat ini digunakan untuk orang yang ingin menampilkan iklan berbayar di Google. Tapi, kamu juga bisa menggunakannya untuk menemukan kata kunci untuk tujuan SEO.
Penting untuk dicatat bahwa GKP mampu menghasilkan ide kata kunci yang tidak selalu mengandung kata kunci intimu. Ambil contoh kata kunci “perkolator.” Kecuali kamu seorang pecinta kopi berat, kamu mungkin tidak akan tahu bahwa ini berkaitan dengan kopi. Hal ini membuat GKP menjadi alat yang cukup berguna untuk menemukan ide kata kunci yang kurang umum.
Dan setiap kali kamu menemukan kata kunci menarik seperti itu, coba gunakan sebagai kata kunci inti yang baru dan lihat ide kata kunci baru seperti apa yang akan kamu dapatkan. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan lebih banyak ide mengenai kata kunci terbaik untuk kontenmu.
Keywords Explorer
Keywords Explorer dari Ahrefs juga bisa kamu jadikan sebagai salah satu alternatif keyword research tool yang bisa diandalkan. Berbeda dari jenis alat periset Keyword / kata kunci lainnya, untuk mendapatkan fitur-fitur terbaik di dalamnya kamu memang harus mengeluarkan biaya berlangganan. Tapi, itu semua akan terbayarkan, apalagi jika kamu ingin mendapatkan hasil maksimal terhadap peningkatan traffic ke dalam websitemu.
Mempelajari tentang Nichemu
Untuk mendapatkan hasil riset Keyword / kata kunci yang lebih mendalam, kamu juga perlu mempelajari tentang nichemu. Pemahaman yang mendalam mengenai niche dari konten yang akan kamu buat bisa membantu memperkaya koleksi kata kunci yang bisa kamu gunakan untuk membuat konten yang lebih bermanfaat.
Caranya, kamu bisa mengunjungi berbagai platform tempat target audiensmu biasanya berada. Mulai dari forum online, forum komunitas, grup, dan situs yang membahas Q&A. Kamu juga bisa mendapatkan ide kata kunci dengan berbincang-bincang santai dengan konsumenmu. Coba perhatikan bahasa serta pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. Dari situ, siapa tahu kamu bisa mendapatkan ide kata kunci yang unik untuk memperkaya konten dalam websitemu.
Bagaimana Cara Menganalisa Keyword?
Melalui tips kami di atas mungkin memudahkanmu dalam memiliki akses ke jutaan ide kata kunci, tetapi bagaimana cara mengetahui mana yang terbaik? Tentunya, kamu tidak bisa melakukan pengecekan kata kunci tersebut satu-persatu secara manual. Nah, solusinya kamu bisa menggunakan metrik SEO untuk memecahkan masalah tersebut. Terdapat 4 jenis metrik SEO yang bisa kamu gunakan, yaitu:
Volume Pencarian
Volume pencarian memberitahumu rata-rata berapa kali sebuah kata kunci dicari setiap bulan. Sebagai contoh, “donald trump” memiliki volume pencarian bulanan sebesar 3,1 juta hanya di Amerika Serikat. Ada empat hal penting yang perlu kamu ketahui tentang metrik volume pencarian:
- Metrik volume pencarian adalah metrik yang mengukur jumlah pencarian, bukan jumlah orang yang mencari kata kunci tersebut. Ada kasus di mana seseorang mungkin mencari kata kunci beberapa kali sebulan (misalnya, “cuaca di Singapura”). Semua kejadian semacam itu berkontribusi pada volume pencarian kata kunci itu, meskipun orang yang sama yang melakukan pencarian.
- Metrik ini tidak sama dengan berapa banyak kunjungan yang akan dikirimkan jika kamu peringkat untuk kata kunci itu – Bahkan jika kamu berhasil meraih peringkat #1, lalu lintas kamu dari satu kata kunci itu jarang akan melebihi 30% dari volume pencariannya. Itupun jika kamu beruntung
- Metrik volume pencarian mengambil data rata-rata tahunan – Jika ada 120 ribu pencarian untuk sebuah kata kunci pada bulan Desember dan tidak ada untuk 11 bulan lain dalam setahun, volume pencarian bulanan yang dilaporkan akan menjadi 10 ribu (120 ribu/12 bulan).
- Hasil dari metrik ini mengukur hasil pencarian dari negara tertentu. Tool untuk riset Keyword / kata kunci sering menampilkan volume pencarian untuk negara yang dipilih. Tetapi beberapa dari mereka juga memiliki opsi untuk menunjukkan volume pencarian global, yang merupakan jumlah volume pencarian di seluruh negara.
Hampir setiap alat riset Keyword / kata kunci punya filter volume pencarian. Filter ini memungkinkan kamu untuk fokus pada ide keyword dengan rentang popularitas tertentu. Mari kita bahas lebih lanjut. Fitur ini punya 2 kegunaan utama, yaitu:
- Menyaring kata kunci tipe super high volume: Jika situsmu baru, mungkin kamu tidak ingin membuang-buang waktu dengan melihat kata kunci dengan pencarian bulanan 10.000+ karena kemungkinan besar terlalu kompetitif bagimu. Dengan mengaktifkan filter volume pencarian, kamu bisa melakukan riset keyword dengan kata kunci yang lebih kompatibel denganmu saat ini
- Menyaring kata kunci dengan volume lebih rendah secara spesifik: Filter kata kunci ini bisa membantu kamu menemukan kata kunci dengan volume pencarian yang lebih rendah. Kata kunci tipe ini cocok banget buat kamu yang mencari keyword yang tidak memiliki banyak pesaing. Sebutan lain dari jenis kata kunci low volume ini adalah “longtail keyword” atau kata kunci turunan.
Potensi Besar Longtail Keyword
Long-tail keywords punya peranan besar dalam SEO. Namun, mereka sering diabaikan. Hal ini bisa jadi disebabkan karena tidak ada yang ingin mengejar kata kunci kecuali mendapat setidaknya seratus pencarian per bulan. Apalagi jika volume pencarian nol.
Kata kunci dengan “zero volume” seperti itu hanya akan membawa beberapa pengunjung per bulan jika kamu merankingnya. Tetapi, yang perlu diingat, jumlah tersebut akan bertambah! Jika kamu menerbitkan seratus artikel yang mengincar kata kunci semacam itu, total lalu lintas tahunan kamu mungkin akan mencapai beberapa ribu pengunjung target tinggi.
Kesalahan Paling Umum Mengenai Riset Kata Kunci Volume Rendah
Sebuah kesalahan umum bagi pemula adalah mengabaikan kata kunci volume rendah atau longtail keyword ini. Padahal, tipe kata kunci ini sama berguna dengan rekan-rekan mereka yang lebih populer. Bahkan, seringkali lebih berguna, karena lebih spesifik dan seringkali memiliki nilai komersial yang tinggi.
Satu hal penting lainnya yang perlu kamu ingat tentang volume pencarian adalah bahwa mereka mungkin sedikit bervariasi dari satu alat ke alat lainnya. Ini karena setiap alat bantu punya metode tersendiri dalam hal menghitung dan memperbaharui metrik tersebut.
Awasi Perkembangan Tren Volume Pencarian saat Riset Keyword
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan seseorang saat meriset kata kunci adalah mereka mengabaikan perkembangan kueri pencarian dalam jangka waktu tahunan. Jika suatu kata kunci mengalami lonjakan popularitas, hal ini dapat menggelembungkan volume pencarian rata-ratanya, sementara popularitasnya sebenarnya dapat menurun dari sana.
Sebagai contoh, permainan NFT yang terkenal, yaitu Axie Infinity, mengalami lonjakan besar dalam volume pencarian pada Juli 2021. Namun, sejak saat itu, volume pencariannya hanya menurun. Jadi, meskipun volume pencarian rata-rata tahunan dilaporkan dengan jumlah 169K, volume pencarian bulan lalu hanya 39K dan kemungkinan akan turun lebih jauh dalam beberapa bulan mendatang. Jika kamu belum pernah mendengarnya sebelumnya, Google Trends adalah alat bantu gratis yang bagus untuk menganalisis pencarian yang sedang trending.
Potensi Traffic
Jenis kata kunci pencarian apapun yang kamu pikirkan, setiap orang tentunya akan merumuskannya dengan cara yang berbeda. Tapi, pada dasarnya, mereka mencari hal yang sama. Google cukup pintar untuk memahaminya. Oleh karena itu, Google akan memberi peringkat halaman yang sama untuk semua kueri pencarian serupa ini.
Ini berarti kamu tidak boleh sepenuhnya mengandalkan volume pencarian dari satu kata kunci ketika memperkirakan trafik pencarian yang akan diterima halamanmu jika peringkat untuk itu. Sebaliknya,hal yang perlu kamu lakukan adalah memeriksa halaman peringkat teratas untuk keyword tersebut dan melihat seberapa banyak trafik pencarian yang mereka terima secara total dari semua variasi kata kunci yang sudah melalui proses perankingan.
Tingkat Kesulitan Kata Kunci / Keyword Difficulty (KD)
SEO profesional berpengalaman biasanya menilai tingkat kesulitan peringkat setiap kata kunci secara manual. Mereka melakukannya dengan melihat hasil pencarian untuk setiap kata kunci dan menganalisanya. Mereka juga mempertimbangkan banyak faktor berbeda untuk menilai seberapa sulit atau mudah suatu kata kunci akan diperingkatkan, antara lain:
- Search intent
- Kedalaman, relevansi, kebaruan, otoritas konten
- Jumlah (dan kualitas) backlink
- Rating Domain
- Fitur SERP, dan lain-lain
Proses ini bervariasi dari orang ke orang, dan tidak ada konsensus tentang apa yang penting dan tidak penting di sini. Seorang mungkin berpendapat bahwa Rating Domain penting, dan yang lain mungkin berpikir bahwa relevansi memainkan peran lebih besar. Opini-opini tersebut juga dapat bervariasi tergantung pada jenis kueri pencarian yang sedang mereka analisis. Karena untuk jenis kueri yang berbeda, Google memberikan preferensi pada hal-hal yang berbeda.
Ini tentunya membuat pusing para pencipta alat SEO, yang mencoba merangkum konsep kesulitan peringkat yang kompleks dan rumit menjadi angka dua digit yang sederhana. Namun, setelah berbicara dengan banyak SEO profesional tentang sinyal-sinyal yang harus dimasukkan dalam skor Keyword Difficulty (KD) yang yang bisa ditindaklanjuti, kami semua sepakat bahwa keberadaan backlink sangat penting.
Banyak orang salah menggunakan metrik KD dengan mengatur filter dari 0 hingga 10 dan hanya fokus pada ide kata kunci yang mudah. Namun, inilah mengapa menghindari kata kunci ber-KD tinggi merupakan kesalahan:
Mengincar Kata Kunci Ber-KD Tinggi Lebih Awal
Kamu seharusnya mengejar kata kunci dengan skor KD tinggi lebih awal, bukan nanti. Kamu akan membutuhkan banyak backlink untuk menempati peringkat kata kunci ber-KD tinggi, yang membutuhkan banyak waktu dan sumber daya. Jadi, lebih baik mulailah membuat websitemu dan mempromosikannya sesegera mungkin. Semakin cepat kamu memulai, semakin cepat kamu akan mencapainya.
Memandang Kata Kunci Ber-KD Tinggi sebagai Peluang Backlink
Faktanya, banyak website dengan peringkat teratas untuk beberapa kata kunci memiliki banyak backlink jadi pertanda website tersebut punya topik yang “layak untuk di-link.” Jika kamu membuat konten yang orisinal tentang topik tersebut, ada kemungkinan besar banyak orang akan memberikan backlink ke halamanmu.
Intinya, adanya KD bukan untuk menghalangi kamu dalam menargetkan kata kunci tertentu. Metrik tersebut ada untuk membantumu memahami apa yang diperlukan untuk menempati peringkat untuk kueri tertentu (serta “seberapa berharga link” dari topik tertentu).
Jangan lupa bahwa kamu harus selalu menilai kata kunci secara manual sebelum mengejarnya dan tidak hanya mengandalkan skor kesulitan alat apa pun untuk membuat keputusan akhirmu. Tidak ada skor tunggal yang dapat merangkum kompleksitas algoritma peringkat Google menjadi satu angka. Hati-hati terhadap pencipta alat yang menyarankan sebaliknya.
Cost-per-Click
Cost Per Click (CPC) menunjukkan seberapa banyak pengiklan bersedia membayar untuk satu klik pada iklan yang ditampilkan di bagian atas hasil pencarian untuk suatu kata kunci. Meskipun lebih berfokus pada pengiklan, CPC dapat menjadi proxy berguna untuk menilai nilai suatu kata kunci.
Sebagai contoh, kata kunci “project management software” memiliki CPC yang cukup tinggi, yaitu $30. Ini karena orang yang mencarinya nampaknya sedang mencari produk untuk dibeli. Namun, situasinya berbeda untuk “project management methodologies.” Ini jelas merupakan kueri pencarian informatif, dan kemungkinan menjual perangkat lunak manajemen proyekmu kepada orang-orang ini tidak sebesar—maka dari itu, CPC yang jauh lebih rendah, yaitu $6.
Hal penting yang perlu diketahui tentang CPC adalah bahwa ini lebih volatil daripada volume pencarian. Meskipun permintaan pencarian untuk sebagian besar kata kunci tetap kurang lebih sama dari bulan ke bulan, nilai CPC mereka dapat berubah setiap menit seiring dengan lebih banyak perusahaan menampilkan iklan untuk mereka.
Bagaimana Cara Menargetkan Keyword?
Sebuah langkah yang sangat penting dalam menganalisis kata kunci adalah mengidentifikasi jenis halaman yang perlu kamu buat untuk memaksimalkan peluang peringkatmu. Dan jika kamu dapat menggunakan halaman itu untuk menargetkan sekelompok kata kunci yang relevan sekaligus. Atau mungkin membuat beberapa halaman tambahan untuk menargetkan beberapa kata kunci secara individual. Berikut adalah beberapa metode efektif dalam menargetkan kata kunci untuk optimasi situsmu:
Mengidentifikasi Topik Utama
Misalkan kamu memiliki daftar kata kunci berikut:
- Whipped coffee
- Cara membuat whipped coffee
- Resep whipped coffee
- Apa itu whipped coffee
- Whipped coffee tanpa gula.
Semua kueri pencarian ini sepertinya membicarakan topik yang sama: “whipped coffee.” Tetapi apakah itu berarti satu halaman dapat menduduki peringkat baik untuk semua kata kunci ini? Atau mungkin kamu perlu membuat halaman individu untuk menargetkan masing-masing dari mereka secara terpisah? Jawabannya sangat bergantung pada bagaimana Google melihat kata kunci ini. Apakah Google melihatnya sebagai bagian dari topik yang sama? Atau melihatnya sebagai topik individual?
Kamu dapat memahami hal ini dengan mencari setiap keyword satu per satu dan membandingkan hasil pencarian. Mengevaluasi hasil pencarian untuk keyword yang tampaknya terkait adalah cara yang bagus untuk memahami seberapa dekat hubungan mereka dan apakah kamu harus menargetkannya dengan satu halaman atau beberapa halaman.
Namun, melakukan ini untuk ratusan keyword bisa menjadi suatu hal yang lumayan menantang. Untuk membantumu, kamu bisa menggunakan tool seperti Keywords Explorer, yang membantu kamu mengidentifikasi apakah suatu keyword yang kamu lihat adalah bagian dari topik yang lebih luas atau, sebaliknya, layak mendapatkan halaman khusus.
Mencari Tahu tentang Search Intent
Langkah selanjutnya adalah menentukan search intent atau maksud seseorang dalam melakukan pencarian di Google. Saat memasukkan keyword ke dalam mesin pencarian Google, tentunya tiap orang punya maksud yang berbeda-beda di benak mereka. Nah, inilah yang perlu kamu ketahui untuk menciptakan konten yang relevan. Beberapa keyword menunjukkan search intent yang jelas. Misalnya, keyword “cara membuat kopi tubruk” menunjukkan bahwa orang tersebut ingin mengetahui cara membuat kopi tubruk.
Tapi, ada juga beberapa keyword yang menyiratkan search intent yang ambigu. Misalnya, dengan keyword “kopi tubruk” saja, tentunya kamu harus bisa menebak jenis informasi seperti apa yang mereka inginkan. Apakah itu tutorial? Atau informasi yang memuat serba-serbi tentang topik tersendiri. Atau, mereka punya niat untuk membeli kopi tersebut.
Cara Memprioritaskan Keyword
Mengutamakan daftar keyword dan memutuskan di mana kamu harus menginvestasikan usahamu adalah mungkin bagian yang bersifat “individual” dalam proses riset keyword.
Ada terlalu banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti:
- Potensi trafik keyword
- Kesulitan ranking dan persaingan
- Perkiraan dalam menciptakan situs atau halaman web yang ideal
- Nilai bisnis dari keyword tersebut.
Poin terakhir ini sangat penting. Sementara volume pencarian, potensi lalu lintas, tingkat kesulitan peringkat, dan niat pencarian semuanya adalah pertimbangan penting, kamu juga perlu mempertimbangkan apa yang akan didapatkan bisnismu dari peringkat untuk keyword ini.
Menilai nilai dari sebuah keyword seringkali dilakukan oleh pemasar dengan mengaitkannya dengan apa yang disebut sebagai perjalanan pembeli, yaitu proses yang dilalui orang sebelum melakukan pembelian. Konvensi mengatakan bahwa semakin awal seseorang berada dalam perjalanannya, semakin kecil kemungkinan mereka untuk membeli.
Berikut adalah kerangka perjalanan pembeli yang populer:
Top of the Funnel (TOFU): Orang mencari informasi umum tentang subjek.
Middle of the Funnel (MOFU): Orang sedang mencari solusi yang tersedia untuk masalah mereka.
Bottom of the Funnel (BOFU): Orang mencari untuk melakukan pembelian produk atau layanan tertentu.
Keyword TOFU cenderung memiliki volume pencarian tinggi tetapi tingkat konversi rendah (contohnya, “keyword research” yang memiliki 5.700 pencarian bulanan). Sementara keyword BOFU sangat menguntungkan tetapi volume pencarian mereka jauh lebih rendah (contohnya, “best keyword research tool” yang memiliki 800 pencarian bulanan).
Di Optimaise, kami berpikir bahwa kerangka semacam ini agak membatasi dan mungkin bahkan menyesatkan.
Berikut adalah tiga alasan mengapa:
Pertama, fakta bahwa seseorang mencari istilah TOFU seperti “keyword research” bukan berarti bahwa kamu tidak dapat mempromosikan produkmu kepada mereka. (Itulah yang saya lakukan dalam artikel ini dengan segenap penjelasan tentang Keywords Explorer kami.)
Kedua, cukup sulit untuk memberi label TOFU, MOFU, atau BOFU yang pasti pada setiap keyword karena tidak selalu semudah itu. Misalnya, “best keyword research tool” bisa jadi keyword MOFU atau BOFU untuk kami. Itu tergantung pada perspektifmu.
Ketiga, beberapa pemasar memperluas definisi TOFU mereka hingga pada tingkat yang cukup luas sehingga mereka akhirnya mencakup topik yang sama sekali tidak terkait. Misalnya, orang-orang di HubSpot telah menulis artikel yang menargetkan keyword berikut: “famous quotes,” “ice breaker games,” dan, yang paling lucu dari semua, “shrug emoji.”
Di Optimaise, kami mengembangkan cara sendiri untuk menentukan nilai bisnis suatu keyword. Kami menyebutnya “potensi bisnis,” dan ini adalah skor sederhana dari 0 hingga 3, yang menunjukkan seberapa mudahnya memasarkan produk kami sambil menutupi keyword tertentu.
Keyword Mana yang Harus Kamu Kerjakan Terlebih Dahulu?
Sayangnya, tidak ada jawaban langsung untuk pertanyaan ini. Seperti yang sering dikatakan oleh para ahli SEO, “Tergantung.” Berikut beberapa poin yang bisa menjadi pertimbanganmu:
- Apakah kamu sedang bekerja pada situs web baru atau bisnis yang sudah mapan?
- Apakah kamu satu-satunya pemasar, atau apakah kamu mengelola tim besar?
- Apakah kamu bertanggung jawab atas konversi sebenarnya atau memberikan prospek baru kepada tim penjualan?
- Seberapa cepat kamu perlu menunjukkan hasil?
Riset keyword adalah tindakan seimbang antara keadaan unikmu dengan seperangkat metrik dan konsep, yang baru saja kami bahas: potensi lalu lintas, kesulitan keyword, potensi bisnis, dan niat pencarian.
Dalam beberapa kasus, pekerjaanmu adalah mendapatkan sebanyak mungkin lalu lintas secepat mungkin, yang berarti menemukan keyword dengan volume tinggi dan tingkat kesulitan rendah. Di lain waktu, kamu perlu fokus pada prospek atau konversi, dalam hal ini, potensi bisnis akan menjadi metrik terpenting untuk difokuskan.
Riset keyword bukanlah proses untuk menemukan keyword yang “mudah untuk diingkat”. Ini adalah proses untuk menemukan keyword yang paling masuk akal untuk bisnismu. Kamu juga harus memiliki tujuan peringkat jangka pendek, menengah, dan panjang. Jika kamu hanya fokus pada tujuan jangka pendek, kamu tidak akan pernah meraih peringkat untuk keyword paling menguntungkan. Jika kamu hanya fokus pada tujuan jangka menengah dan panjang, akan memakan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan lalu lintas apa pun.
Tools Terbaik untuk Riset Keyword
Melakukan riset keyword hampir tidak mungkin tanpa menggunakan alat khusus. Dan jika kamu baru memulai atau memiliki anggaran yang ketat, berikut adalah beberapa alat riset keyword gratis untukmu:
- Google Search Console: Tool ini menampilkan semua pertanyaan pencarian yang saat ini mendapatkan klik dan meraih peringkat pada situs webmu
- Ahrefs Webmaster Tool: Tool ini Ini bisa kamu manfaatkan secara gratis dengan fitur yang sangat mirip dengan Google Search Console. Tetapi selain menunjukkan keyword apa yang menduduki peringkat situs webmu, tool satu ini juga menampilkan skor Kesulitan Keyword (KD) mereka.
- Google Keyword Planner:Tool riset keyword ini adalah alat untuk mereka yang ingin menjalankan iklan di Google. Tetapi kamu juga bisa menggunakannya untuk optimasi SEO
- Keyword Generator: Alat gratis dari Ahrefs untuk menghasilkan ide keyword
- Keyword Difficulty Checker: Tool gratis lainnya dari Ahrefs yang berfungsi untuk memeriksa kesulitan peringkat suatu keyword.