TipsEdukasi

Ada Daging Tumbuh di Gusimu? Ketahui 4 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tiara Motik

Ada Daging Tumbuh di Gusimu Ketahui 4 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pernahkah kamu mengalami ada daging tumbuh di gusimu? Tentu saja hal ini bisa membuatmu khawatir, apalagi jika kamu belum tahu penyebab pastinya.

Jangan panik dulu, karena kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda. Mulai dari infeksi ringan hingga masalah lebih serius, seperti polip atau tumor jinak.

Di dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai penyebab umum daging tumbuh di gusi dan cara-cara efektif untuk mengatasinya. Dengan mengetahui lebih lanjut, kamu bisa lebih siap menghadapi masalah ini dan menjaga kesehatan gusi dengan baik.

Penyebab Daging Tumbuh di Gusi

Penyebab Daging Tumbuh di Gusi
Penyebab Daging Tumbuh di Gusi

Pernahkah kamu merasakan ada daging tumbuh di gusi dan merasa penasaran apa penyebabnya? Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah ini hal yang biasa atau ada masalah yang perlu diwaspadai.

Sebenarnya, ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan daging tumbuh di gusi, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi yang lebih serius, seperti polip atau tumor jinak.

Berikut ini kita akan mengupas tuntas penyebab-penyebab umum dari kondisi ini, sehingga kamu bisa lebih memahami dan tahu langkah apa yang perlu diambil untuk mengatasinya.

Polip Pulpa

Polip biasanya ditemukan di usus atau hidung, tapi ternyata kondisi ini juga bisa menyerang gigi, lho. Pada gigi, kondisi ini dikenal sebagai pulpitis hiperplastik kronis, yaitu peradangan di dalam pulpa gigi yang memicu pertumbuhan jaringan baru.

Jaringan ini tumbuh sebagai reaksi tubuh terhadap iritasi atau infeksi bakteri yang meningkat di area pulpa. Pada beberapa orang, polip pulpa mungkin tidak menimbulkan keluhan sama sekali.

Tapi, pada sebagian lainnya, kamu bisa saja merasakan beberapa gejala, seperti:

  1. Gusi dan gigi yang terkena mudah berdarah.
  2. Adanya lubang gigi yang ukurannya makin lama makin besar.
  3. Gigi terasa lebih sensitif, sehingga membuat aktivitas mengunyah jadi kurang nyaman.

Baca juga: Berapa Biaya Memasang Behel Gigi? Temukan 4 Estimasi Harga Lengkap di Sini!

Abses Gigi

Salah satu penyebab paling umum tumbuhnya daging di gusi adalah abses gigi. Abses ini merupakan infeksi bakteri yang menyebabkan terbentuknya kantong nanah di sekitar gigi atau gusi.

Infeksi ini biasanya terjadi karena gigi yang rusak, karies yang tidak diobati, atau kebersihan mulut yang kurang terjaga. Gejala abses gigi umumnya meliputi rasa sakit berdenyut, demam, dan bau mulut yang tidak sedap.

Jika kamu mengalami abses gigi, penting untuk segera pergi ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan, agar infeksi tidak menyebar ke bagian lain dari mulut atau tubuh. Jika tidak diobati, tubuh bisa merespons infeksi ini dengan daging tumbuh di gusimu yang terinfeksi sebagai reaksi alami.

Tumor Jinak

Penyebab daging tumbu di gusi selanjutnya disebut epulis. Epulis sendiri bukan kanker, melainkan pembentukan massa atau tumor pada gusi. Ada 3 jenis epulis yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  1. Epulis fissuratum: pertumbuhan berlebih pada jaringan ikat fibrosa yang terjadi di sekitar tepi gigi tiruan yang tidak pas.
  2. Giant-cell epulis granuloma: tumor yang muncul dari ligamen periodontal yang menutupi akar gigi, dan memiliki sel-sel raksasa.
  3. Epulis kongenital: tumor langka yang muncul pada bayi baru lahir di mukosa gingiva (lapisan dalam gusi).

Gejala utama dari epulis adalah munculnya lesi atau luka yang membentuk jaringan berlebih. Jika kamu melihatnya, jaringan tambahan tersebut biasanya terasa keras, berserat, dan berwarna merah muda.

Selain itu, kondisi ini bisa menyebabkan iritasi yang cukup parah dan membuat gusi jadi terlihat merah. Tergantung jenis epulis, lesi bisa tumbuh di antara 2 gigi, di tepi gigi tiruan, atau di bagian depan gusi yang mengelilingi gigi.

Kista Periapikal

Kista periapikal atau yang juga disebut kista radikular adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di antara gusi dan gigi. Biasanya, pada pencitraan, kista ini terlihat sebagai lesi kecil berukuran kurang dari 1 sentimeter.

Kista ini terjadi ketika gigi mengalami infeksi, yang menyebabkan jaringan di sekitarnya membusuk. Infeksi bisa menyebar hingga ke ujung akar gigi dan ke tulang di sekitarnya, yang akhirnya memicu pembentukan kista.

Kista periapikal juga bisa disebabkan oleh peradangan pada pulpa gigi atau karies yang tidak diobati. Gejala umum dari kista ini adalah munculnya benjolan kecil yang berisi cairan, bisa berupa darah, gas, atau cairan lain.

Pada awalnya, kista ini mungkin tidak terlihat, tapi jika dibiarkan berkembang, kista yang membesar bisa mempengaruhi posisi gigi dan kondisi sekitarnya.

Cara Mengatasi Daging Tumbuh di Gusi

Cara Mengatasi Daging Tumbuh di Gusi
Cara Mengatasi Daging Tumbuh di Gusi

Kamu mungkin pernah merasakan ada yang aneh di gusi, seperti daging tumbuh di gusimu yang membuat tidak nyaman. Meskipun sering kali tidak berbahaya, kondisi ini tetap perlu perhatian lebih agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini, mulai dari menjaga kebersihan mulut hingga mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Mengobati Polip Pulpa

Polip pulpa biasanya diobati dengan cara mengangkat massa jaringan ikat yang tumbuh dan melakukan terapi endodontik (perawatan saluran akar) pada bagian akar gigi yang masih bisa diselamatkan.

Jika polip pulpa dibiarkan tanpa perawatan, kamu bisa mengalami berbagai masalah. Bakteri berbahaya dari polip ini bisa menyebar ke gigi sehat lainnya, menyebabkan gigi berlubang yang lebih banyak. Ini tentu membuat kamu membutuhkan perawatan gigi yang lebih rumit dan lebih banyak.

Jika kondisi gigi semakin parah, gigi yang terinfeksi mungkin tidak lagi bisa dipulihkan dan harus dicabut, karena kerusakannya sudah terlalu dalam. Jadi, penting untuk segera menangani polip pulpa agar masalah tidak semakin besar.

Mengobati Abses Gigi

Untuk mengobati abses gigi, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengunjungi dokter gigi. Mereka akan memeriksa kondisi gigi yang terinfeksi dan bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan sinar-X untuk melihat sejauh mana infeksi menyebar.

Setelah itu, dokter gigi mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi bakteri. Penting bagi kamu untuk mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran dokter, meskipun rasa sakit sudah mereda, agar infeksi benar-benar hilang.

Jika abses sudah terbentuk nanah, dokter gigi biasanya akan melakukan prosedur untuk mengalirkan nanah tersebut, sehingga tekanan di area yang terinfeksi berkurang. Proses ini dilakukan dengan memberikan anestesi lokal supaya kamu tidak merasa sakit.

Jika infeksi sudah mengenai saluran akar, perawatan saluran akar atau root canal treatment mungkin diperlukan untuk membersihkan infeksi di dalam gigi. Pada beberapa kasus, jika gigi sudah sangat rusak dan tidak bisa diselamatkan lagi, dokter gigi bisa menyarankan pencabutan gigi yang terinfeksi.

Setelah itu, kamu mungkin perlu perawatan lanjutan untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh dan mencegah masalah di kemudian hari. Jangan tunda pengobatan, ya, karena abses gigi bisa menyebar dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Mengobati Tumor Jinak

Kebanyakan epulis kongenital, yang terjadi pada bayi baru lahir, cenderung menghilang dengan sendirinya dalam 8 bulan pertama kehidupan. Jika lesinya kecil, biasanya tidak perlu pengobatan.

Tapi, jika lesinya besar dan mengganggu pernapasan atau makan, mungkin perlu diangkat dengan pembedahan. Untuk lesi yang besar, teknologi laser karbon dioksida telah terbukti efektif untuk menghilangkannya.

Kekambuhan tumbuh daging di gusi akibat epulis kongenital jarang terjadi, dan umumnya tidak mengganggu tumbuhnya gigi. Sedangkan untuk giant-cell epulis granuloma, perawatan biasanya melibatkan pengangkatan lesi melalui pembedahan, serta pembersihan cacat tulang di sekitarnya. Gigi yang terkena mungkin perlu dicabut, atau bisa juga dilakukan prosedur scaling dan root planing.

Untuk epulis fissuratum, pengobatannya biasanya dilakukan dengan pembedahan untuk mengangkat lesi. Meskipun sangat jarang, lesi ini bisa terkait dengan kanker mulut, jadi untuk tindakan pencegahan, lesi yang diangkat akan diperiksa di bawah mikroskop. Selain itu, gigi tiruan yang digunakan harus dimodifikasi agar pas dengan gusi, sehingga tidak menimbulkan iritasi lebih lanjut.

Mengobati Kista Periapikal

Jika kamu mengalami daging tumbuh di gusi, salah satu cara untuk mengobatinya adalah dengan melakukan perawatan saluran akar pada gigi yang terinfeksi. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menyelamatkan bagian dalam gigi, yaitu pulpa, dan mengurangi infeksi.

Proses perawatan dimulai dengan dokter gigi yang akan mengebor gigi untuk membuka saluran akar, memungkinkan nanah yang terperangkap keluar. Jaringan pulpa yang sudah mati akan diangkat, dan ruang kosongnya akan diisi dengan bahan khusus untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

Perawatan untuk daging yang tumbuh di gusi ini akan disesuaikan dengan penyebab utama dari masalah tersebut. Setelah penyebabnya diatasi, dokter gigi akan mengangkat jaringan berlebih yang tumbuh pada gusi agar kondisi ini hilang.

Baca juga: Berapa Harga Bersihkan Karang Gigi? Ini Biaya dan 7 Cara Melakukannya di Rumah

Cara Mencegah Daging Tumbuh di Gusi

Cara Mencegah Daging Tumbuh di Gusi
Cara Mencegah Daging Tumbuh di Gusi

Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan hal ini juga berlaku untuk daging yang tumbuh di gusi. Agar kondisi ini tidak terjadi, penting bagi kamu untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik dan menghindari hal-hal yang dapat memicu masalah daging tumbuh di gusi. Ini adalah beberapa tips yang bisa kamu coba:

  1. Pastikan kamu menyikat gigi minimal 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Ini membantu menghilangkan plak dan sisa makanan yang bisa mengiritasi gusi.
  2. Benang gigi sangat berguna untuk membersihkan sisa makanan dan plak yang terjebak di antara gigi, tempat yang sulit dijangkau oleh sikat gigi.
  3. Obat kumur antiseptik bisa membantu mengurangi bakteri di mulut dan menjaga kesehatan gusi.
  4. Lakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi secara berkala untuk mendeteksi masalah pada gigi dan gusi sebelum menjadi lebih serius.
  5. Kebiasaan, seperti menggigit pensil atau kuku bisa melukai gusi dan menyebabkan daging tumbuh di sana, jadi sebisa mungkin hindari hal tersebut.

Meskipun banyak kasus yang tidak berbahaya, tetap penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat dari dokter gigi. Dengan menjaga kebersihan mulut yang baik dan rutin memeriksakan gigi, kamu dapat mencegah kondisidaging tumbuh di gigi ini.

Jika kamu merasa ada daging tumbuh di gusi, segera konsultasikan dengan dokter gigi agar masalahnya bisa ditangani dengan baik dan tidak berkembang menjadi lebih serius.

Selain itu, jika kamu membutuhkan bantuan untuk memperkuat kehadiran online bisnismu, Optimaise, digital agency Malang, siap membantu. Dengan layanan, seperti jasa press release, jasa penulisan artikel SEO-friendly, dan jasa SEO, kami akan memastikan website kamu mendapatkan visibilitas maksimal di mesin pencari. Hubungi Optimaise untuk solusi digital terbaik!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise