Digital MarketingSEOWebsite

Bagaimana 4 Jenis Redirects Mempengaruhi SEO Websitemu?

Mohamad Katavi

Bagaimana 4 Jenis Redirects Mempengaruhi SEO Websitemu?

Salah satu elemen yang kerap kali dianggap sepele namun memiliki dampak besar adalah penggunaan redirects.

Pengalihan atau redirect ini hadir dalam berbagai jenis, dan masing-masing memiliki peran tersendiri dalam memengaruhi peringkat situs webmu di mesin pencari.

Tapi, bagaimana sebenarnya redirect ini bekerja, dan apa dampaknya pada SEO websitemu? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai jenis-jenis redirect yang paling umum digunakan, serta bagaimana mereka dapat memengaruhi visibilitas dan performa websitemu.

Permanent Redirects

Permanent Redirects
Permanent Redirects

Pengalihan permanen (permanent redirects) menunjukkan bahwa sebuah halaman atau sumber daya telah dipindahkan ke URL baru secara tetap.

Kamu perlu menggunakan pengalihan permanen dalam beberapa situasi, seperti ketika mengubah URL halaman, memindahkan situs ke domain baru, beralih dari HTTP ke HTTPS, memperbaiki masalah duplikat antara versi www dan non-www, menggabungkan beberapa halaman, atau ketika mengubah struktur URL situs web.

Permanent redirects juga berfungsi sebagai sinyal kuat bagi mesin pencari untuk mentransfer semua sinyal, seperti backlink, dari halaman lama ke halaman baru. Ini memungkinkan URL baru mendapatkan manfaat SEO dari URL sebelumnya.

Contohnya, jika kamu memindahkan halaman dari site1.com/x ke site2.com/x tanpa mengubah konten, maka semua tautan dari site1.com/x akan diarahkan ke site2.com/x.

Jadi, jika site1.com/x memiliki 10 backlink, maka site2.com/x akan mendapatkan keuntungan seolah-olah tautan itu langsung mengarah ke sana.

Tapi, jika redirects dilakukan dengan halaman yang tidak relevan, Google bisa memperlakukannya sebagai soft 404, yang berarti tautan dari halaman lama tidak diteruskan ke halaman baru.

Baca juga: 2 Langkah Mendapatkan Search Traffic Tanpa Harus Ranking di Halaman Pertama

Misalnya, jika kamu mengarahkan sebuah postingan blog ke homepage, Google mungkin tidak memindahkan sinyal karena kedua halaman itu sangat berbeda.

Untuk memeriksa bagaimana Google menangani redirects, kamu bisa menggunakan Google Search Console. Begini caranya:

  1. Masuk ke bagian “Links” > “External Links” > “Top linked pages“.
  2. Cari URL baru dan klik untuk memeriksa backlink.
  3. Gunakan filter “Target page” untuk memudahkan pencarian.
  4. Jika backlink dari reffering domain di URL lama tidak muncul, kemungkinan Google memperlakukan redirects sebagai soft 404.

Jika backlink terlihat pada URL baru, berarti Google telah menggabungkan tautan dari halaman lama ke halaman baru. Mari pelajari lebih lanjut berbagai jenis permanent redirects yang perlu kamu ketahui.

HTTP 301

301 redirect adalah jenis redirect yang dilakukan dari sisi server, yang artinya perubahan URL ini terjadi langsung di server tempat situs web di-hosting. Ketika 301 redirect diterapkan, pengguna dan bot mesin pencari yang mengakses URL lama akan otomatis diarahkan ke URL baru.

Redirects ini juga mengirimkan sinyal kepada mesin pencari, seperti Google, bahwa halaman atau sumber daya tersebut telah dipindahkan secara permanen ke alamat yang baru.

Keuntungan utama dari 301 redirect adalah bahwa mesin pencari akan memindahkan sebagian besar sinyal peringkat, seperti backlink dan otoritas halaman dari URL lama ke URL baru. Ini sangat penting untuk menjaga peringkat dan visibilitas halaman di hasil pencarian.

301 redirect adalah pilihan terbaik ketika kami ingin mengarahkan trafik secara permanen, seperti saat mengganti struktur URL, memindahkan situs ke domain baru, atau mengalihkan halaman dari HTTP ke HTTPS.

HTTP 308

308 redirect sangat mirip dengan 301 redirect, dengan perbedaan utama pada cara pengalihan ini menangani metode HTTP yang digunakan dalam permintaan asli. Hanya saja dalam 301 redirect, metode HTTP, seperti GET atau POST dari permintaan awal bisa berubah ketika redirects dilakukan.

Misalnya, jika permintaan awal menggunakan metode POST yang biasanya digunakan saat mengirimkan data melalui formulir, maka 301 redirect dapat mengubahnya menjadi permintaan GET, yang biasanya digunakan untuk mengambil data dari server. Ini bisa menjadi masalah jika data yang dikirimkan harus tetap menggunakan metode POST.

Sebaliknya, 308 redirect memastikan bahwa metode HTTP yang digunakan dalam permintaan asli tetap dipertahankan. Artinya, jika permintaan awal menggunakan metode POST, maka 308 redirect akan tetap menggunakan metode POST saat mengarahkan ke URL baru.

Ini sangat penting ketika kamu berurusan dengan data sensitif atau formulir, karena perubahan metode bisa menyebabkan kehilangan data atau kegagalan dalam pengiriman informasi.

JavaScript Redirects

JavaScript redirects menggunakan kode JavaScript untuk memberi instruksi pada browser agar mengarahkan pengguna atau bot ke halaman lain. Jenis redirects ini terjadi di sisi klien, artinya redirect terjadi setelah halaman dimuat dan di-render JavaScript redirects di browser.

Karena JavaScript redirects hanya berjalan setelah halaman sepenuhnya dimuat, pengalihan ini tidak seandal pengalihan dari sisi server.

Google memang merender halaman sebelum mengindeksnya, tetapi terkadang bisa terjadi masalah yang menyebabkan halaman tidak berhasil di-render, yang dapat memengaruhi indexing. Ini contoh sederhana JavaScript redirects di HTML:

<script> 
// Mengarahkan ke halaman baru 
window.location.href = "https://example.com/new-page"; 
</script>

Selain dalam HTML, redirect dengan JavaScript juga bisa ditemui dalam file konfigurasi di framework tertentu seperti Next.js. Di sana, ada fungsi khusus yang bisa digunakan untuk mengatur redirect. Di framework atau sistem lain, ia sering kali diatur melalui pengaturan di router atau alat pengelola rute halaman.

Meta Refresh

Meta refresh redirect adalah jenis pengalihan yang menginstruksikan browser untuk memuat ulang atau mengalihkan halaman setelah jeda waktu tertentu, biasanya beberapa detik.

Berbeda dengan pengalihan server, seperti 301 atau 302, redirect ini terjadi langsung di browser dan bekerja di sisi klien, artinya dijalankan oleh browser setelah halaman dimuat.

Tag meta refresh biasanya ditempatkan di bagian <head> dari kode HTML. Saat browser menemukan tag ini, pengguna akan diarahkan ke URL baru setelah waktu yang ditentukan, yang bisa segera (dengan angka “0”) atau setelah jeda beberapa detik. Contoh sederhana redirect jenis ini di dalam HTML akan seperti ini:

<meta http-equiv="refresh" content="0; url=https://example.com/halaman-baru">

Dalam contoh di atas, browser akan langsung mengarahkan pengguna ke “https://example.com/halaman-baru” tanpa menunggu. Jika kamu ingin menambahkan jeda waktu, misalnya 5 detik, kamu bisa mengubah angka 0 menjadi 5:

<meta http-equiv="refresh" content="5; url=https://example.com/halaman-baru">

HTTP Refresh

HTTP refresh bekerja dengan cara yang mirip dengan meta refresh redirect, tetapi alih-alih menggunakan kode HTML, refresh ini dikirim melalui header HTTP.

Artinya, refresh ini ditangani di sisi server dan dikirim sebagai bagian dari respons HTTP ke browser, tetapi tetap dieksekusi di sisi klien, yakni browser pengguna yang akan melakukan pengalihan setelah menerima instruksi tersebut.

Berikut contoh bagaimana HTTP refresh diterapkan di header HTTP:

Refresh: 0; url=https://example.com/halaman-baru

Crypto Redirect

Redirects tanpa redirects sebenarnya? Mungkin terdengar aneh, tetapi Google memperlakukan jenis ini layaknya permanent redirects. Ini berarti semua sinyal yang terkait dengan URL lama akan diarahkan ke URL baru.

Crypto redirect adalah situasi khusus di mana kamu memberi tahu pengguna bahwa sebuah halaman telah berpindah ke domain baru, tetapi tidak ada redirect otomatis yang terjadi.

Sebaliknya, pengguna harus meng-klik tautan yang disediakan untuk menuju situs web baru. Contoh sederhana dari crypto redirect terlihat seperti ini:

<a href="https://new-domain.com/">Kami telah pindah! Kunjungi situs baru kami!</a>

Tapi, redirect ini tidak ideal. Sebaiknya gunakan metode redirect yang lebih andal, karena tidak semua bot atau mesin pencari mengenali atau mendukung crypto redirect. Ini bisa mengakibatkan URL lama tidak mendapatkan sinyal peringkat yang seharusnya dialihkan ke URL baru.

Temporary Redirects

Temporary Redirects
Temporary Redirects

Temporary redirects berarti sumber daya di suatu halaman dipindahkan untuk sementara ke alamat lain. Kamu sebaiknya menggunakan temporary redirects dalam situasi seperti ini:

  1. Mengarahkan pengguna ke versi situs yang lebih relevan untuk mereka, berdasarkan lokasi atau bahasa.
  2. Mencoba berbagai versi desain atau fitur halaman web dengan A/B testing.
  3. Mengarahkan pengunjung ke halaman promosi selama periode tertentu.

Temporary redirects memberikan sinyal lemah kepada mesin pencari bahwa sinyal peringkat seperti tautan seharusnya diarahkan ke halaman baru. Tapi, karena ini adalah sinyal yang lemah, sering kali sinyal peringkat akan tetap terhubung ke halaman asli.

Tidak ada batas waktu pasti kapan Google akan memperlakukan pengalihan sementara sebagai permanent redirects jika terlalu lama digunakan.

HTTP 302

302 redirect adalah jenis pengalihan sementara yang mengarahkan pengguna dari satu URL ke URL lain, tetapi memberi tahu mesin pencari bahwa pemindahan ini hanya bersifat sementara.

Ini berarti mesin pencari, seperti Google, tetap menyimpan URL asli di indeks mereka dan mengaitkan sinyal SEO seperti tautan atau peringkat ke halaman aslinya, bukan halaman baru.

Kamu bisa menggunakan 302 redirect saat kamu sedang melakukan perbaikan pada halaman atau menjalankan promosi sementara waktu, dan berniat mengembalikan halaman ke URL aslinya nanti.

Redirect ini membantu memastikan bahwa peringkat halaman asli tidak terganggu selama pemindahan sementara tersebut.

HTTP 307

307 redirect berfungsi mirip dengan 302 redirect, tetapi dengan satu perbedaan penting, yakni redirect ini mempertahankan metode HTTP, seperti POST atau GET dari permintaan awal saat melakukan redirect.

Ini sangat penting jika kamu mengirim data melalui formulir. Kamu ingin memastikan bahwa metode yang digunakan tetap konsisten, sehingga tidak terjadi perubahan dari POST ke GET atau sebaliknya.

Ketika kamu menyelesaikan masalah redirect, kamu mungkin menemukan versi 307 yang di-cache di browser. Ini biasanya terkait dengan HSTS (HTTP Strict Transport Security), yang menginstruksikan browser untuk selalu menggunakan koneksi aman HTTPS saat meminta sumber daya yang sebelumnya tidak aman.

Permintaan awal mungkin menunjukkan kode respons 301 atau 302, tetapi untuk permintaan berikutnya, browser akan menampilkan kode 307. Ini bisa menyulitkan kamu untuk mendiagnosis masalah redirect.

HTTP 303

303 redirect adalah jenis redirect sementara yang mengarahkan pengguna ke sumber daya lain yang terkait dengan permintaan awal mereka.

Redirect ini sering digunakan untuk menghindari masalah saat pengguna menekan tombol “kembali” di browser setelah mengirimkan formulir, sehingga mencegah pengiriman ulang yang tidak diinginkan.

Dalam konteks SEO, kamu tidak sering melihat penggunaan 303 redirect. Tapi, jika redirect ini muncul, ia akan diperlakukan serupa dengan 302 atau 307 redirect, yang juga merupakan pengalihan sementara.

Ini berarti mesin pencari akan tetap mengindeks URL asli dan mengaitkan sinyal SEO ke halaman tersebut, bukan ke URL baru yang dialihkan.

Meta Refresh

Meta refresh adalah teknik yang memberi tahu browser untuk mengalihkan pengguna ke URL baru setelah jangka waktu tertentu. Jika waktu refresh diatur ke 0 detik, redirect ini dianggap permanen.

Tapi, jika waktu refresh lebih dari 0 detik, maka dianggap sebagai temporary redirect. Redirect ini bersifat klien, artinya dijalankan di sisi pengguna dan bukan di server.

Untuk menggunakan meta refresh, kamu perlu menempatkan kode tertentu di bagian <head> HTML dari halamanmu. Ini contoh kode meta refresh yang mengalihkan setelah 5 detik:

<meta http-equiv="refresh" content="5; url=https://example.com/halaman-baru">

HTTP Refresh

HTTP refresh adalah metode yang mirip dengan penyegaran meta, tetapi digunakan dalam respons HTTP header untuk mengarahkan pengguna ke URL baru. Ini dapat diterapkan dari sisi server, tetapi redirect sebenarnya berlangsung di sisi klien.

Seperti meta refresh, HTTP refresh dianggap sebagai permanent redirect jika waktu penyegaran diatur ke 0 detik. Sebaliknya, jika waktu refresh lebih dari 0 detik, maka redirect ini dianggap sementara. Contoh penggunaan HTTP refresh bisa terlihat seperti ini:

Refresh: 5; url=https://example.com/halaman-baru

Server-side Redirects

Server-side Redirects
Server-side Redirects

Server-side redirects adalah jenis pengalihan yang dilakukan oleh server ketika pengguna atau mesin pencari meminta halaman tertentu. Dalam redirect ini, server memutuskan ke mana mereka akan diarahkan, dan biasanya menggunakan kode status, seperti 301, 302, 303, 307, atau 308.

Metode redirect ini sangat dianjurkan untuk keperluan SEO, karena lebih efektif dalam mengalihkan sinyal dari halaman lama ke halaman baru, sehingga membantu mesin pencari memahami perubahan dan meningkatkan peringkat halaman yang baru.

Server-level

Server-level redirect adalah proses yang dilakukan di server tempat situs web mmu dihosting. Caramu mengatur redirect ini tergantung pada penyedia hosting dan jenis server atau bahasa pemrograman yang digunakan untuk backend.

Server yang umum digunakan, seperti Nginx, Apache, Cloudflare, LiteSpeed, Microsoft-IIS, dan Node.js, biasanya memiliki dokumentasi yang baik tentang cara melakukan redirect.

Jika kamu menggunakan plugin atau solusi redirect pada CMS, seperti WordPress, Shopify, Wix, Squarespace, Joomla, atau Drupal, redirect tersebut akan diatur di tingkat server.

Misalnya, banyak instalasi WordPress menggunakan Apache, dan redirect plugin biasanya mengedit file .htaccess di direktori root situs webmu. Untuk mengatur pengalihan di file .htaccess dari satu halaman ke halaman lainnya, kamu dapat menambahkan kode seperti ini:

Redirect 308 "/lama" "https://example.com/baru"

Kamu juga bisa menggunakan bahasa pemrograman lain seperti PHP untuk melakukan redirect. Contohnya:

header('HTTP/1.1 308 Moved Permanently'); header('Location: https://www.example.com/newurl'); exit();

Di banyak sistem, kamu hanya perlu memasukkan pengalihan, dan semuanya akan berjalan otomatis. Tapi, beberapa sistem bekerja sebagai penangkap kesalahan, yang berarti redirect tidak akan aktif sampai kamu menghapus halaman lama.

Ini menambah satu langkah tambahan dalam proses, tetapi juga mengurangi kemungkinan kesalahan saat mengatur redirect.

DNS-level

Name server biasanya akan dikelola oleh pendaftar domain atau mungkin oleh CDN (Content Delivery Network) yang kamu gunakan. Masing-masing penyedia memiliki cara yang sedikit berbeda, tetapi mereka umumnya menyediakan dokumentasi yang bisa kamu akses.

Redirect di level name server sering digunakan saat kamu memindahkan atau melakukan migrasi situs web. Beberapa layanan hosting memungkinkan kamu mengatur kode status redirect, seperti 301 untuk permanent redirects atau 302 untuk temporary redirects.

Beberapa penyedia juga memungkinkan kamu mengalihkan versi HTTPS dari suatu halaman. Meskipun secara teknis, HTTPS tidak bekerja di level name server, tapi beberapa penyedia telah menemukan solusi untuk memungkinkan redirect ini. Di masa lalu, fitur ini tidak tersedia, tetapi sekarang beberapa penyedia telah mengimplementasikannya.

CDN-level

Banyak CDN (Content Delivery Network) menawarkan berbagai cara untuk melakukan redirect.

Misalnya, di Cloudflare, kamu bisa melakukan redirect tunggal atau massal, membuat aturan redirect, menulis aturan halaman dengan redirect, menggunakan worker scripts dan penyimpanan key-value untuk mengelola pengalihan, atau bahkan mengubah header dan menambahkan redirect dengan worker scripts.

Client-side Redirects

Client-side Redirects
Client-side Redirects

Client-side redirects terjadi di browser pengguna, yang berarti browserlah yang memproses redirect tersebut. Pengguna mungkin akan melihat halaman asli sebentar saja sebelum diarahkan ke halaman baru.

Secara umum, sebaiknya hindari redirect jenis ini kecuali jika tidak ada pilihan lain, karena metode lain seperti server-side redirects akan lebih andal dan cepat.

HTML

Kita sudah membahas bahwa meta refresh redirect dan JavaScript redirect dijalankan di sisi klien, artinya pengalihan ini dilakukan oleh browser pengguna, bukan di server.

Meta refresh redirect ditempatkan di bagian <head> pada file HTML. Contohnya:

<meta http-equiv="refresh" content="5; url=https://example.com/halaman-baru">

Kode ini menginstruksikan browser untuk mengalihkan pengguna ke URL baru setelah 5 detik. JavaScript redirect menggunakan script untuk langsung mengarahkan pengguna ke halaman lain saat halaman dimuat. Contohnya:

<script>   
    window.location.href = "https://example.com/new-page";
</script>

Kode ini akan segera mengalihkan pengguna ke URL baru begitu JavaScript dijalankan. Client-side redirects ini biasanya lebih lambat dibandingkan dengan server-side redirects dan sebaiknya digunakan hanya jika opsi server-side redirects tidak memungkinkan.

Baca juga: 4 Strategi Mengoptimalkan Kinerja PPC dan SEO Secara Bersamaan

HTTP Header Response

HTTP header response mirip dengan penyegaran meta, tetapi terjadi melalui HTTP header yang dikirim dari server. Meski dikirim dari server, redirect ini sebenarnya dieksekusi di sisi klien, yakni oleh browser pengguna.

Contohnya seperti ini:

Refresh: 5; 
url=https://example.com/halaman-baru

Header ini memberi tahu browser untuk menunggu selama 5 detik sebelum mengarahkan pengguna ke URL baru yang ditentukan. Redirect ini umum digunakan untuk situasi di mana server ingin mengatur waktu tunggu sebelum mengarahkan pengguna ke halaman lain.

CDN-level

Pekerja ini memungkinkan kamu mengubah berbagai elemen langsung di edge (CDN) sebelum konten dikirim ke pengguna.

Meskipun memungkinkan untuk memodifikasi HTML di tahap ini dan menambahkan pengalihan sisi klien seperti meta refresh, pendekatan ini jarang digunakan karena ada metode yang lebih efektif untuk melakukan redirect.

Dengan pengelolaan redirect yang baik, kamu bisa meminimalkan dampak negatif pada SEO dan tetap menjaga kredibilitas website di mata Google.

Jika kamu membutuhkan bantuan dalam mengoptimalkan SEO website atau mengelola strategi digital marketingmu, Optimaise sebagai Digital Marketing Agency Malang dapat menjadi solusi terbaik.

Optimaise menawarkan jasa SEO Malang serta jasa pembuatan website yang profesional dan sesuai kebutuhan bisnismu. Percayakan kepada Optimaise untuk memastikan websitemu selalu berada di puncak pencarian!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise