Digital MarketingSEOWebsite

10 Metode Content Marketing yang Bisa Tingkatkan Traffic dan Konversi

Tiara Motik

10 Metode Content Marketing yang Bisa Tingkatkan Traffic dan Konversi

Persaingan bisnis di era digital ini akan terus berkembang, content marketing hadir sebagai salah satu metode ampuh untuk menarik perhatian audiens dan mendorong konversi.

Tapi, dengan begitu banyak metode yang tersedia, bagaimana kamu dapat memastikan bahwa strategi yang kamu pilih benar-benar efektif? Artikel ini akan membahas beberapa metode content marketing yang telah terbukti dapat meningkatkan trafik dan konversi, sehingga memberikan kamu cara-cara baru untuk berinteraksi dengan pelanggan.

Dari konten yang informatif hingga storytelling yang menginspirasi, beragam metode content marketing berikut ini dapat digunakan untuk menyampaikan pesan merekmu dengan cara yang menarik.

Targetkan Keyword dan Search Intent dalam Content Marketing

Targetkan Keyword dan Search Intent dalam Content Marketing
Targetkan Keyword dan Search Intent dalam Content Marketing

Buatlah konten yang menargetkan keyword yang relevan, yaitu kata atau frasa yang sering dicari orang di mesin pencari. Pastikan konten ini sesuai dengan kebutuhan pengguna, jadi benar-benar menjawab apa yang mereka cari.

Dengan cara ini, visibilitas merekmu di mesin pencari seperti Google akan meningkat secara organik, artinya tanpa biaya iklan. Ini akan membantu menarik lebih banyak calon pelanggan ke situs webmu.

Untuk menemukan keyword terbaik bagi merekmu, sebaiknya lakukan riset keyword terlebih dahulu.

Lakukan Riset Keyword

Buka Keyword Magic Tool dari Semrush, lalu masukkan kata atau frasa yang relevan dengan merekmu sebagai dasar pencarian. Setelah itu, pilih domain serta negara yang ingin kamu targetkan, lalu klik “Search“.

Alat ini akan memeriksa basis data Semrush yang mencakup lebih dari 26 miliar keyword untuk menampilkan keywordBroad Match” yang mencakup istilah utama atau variasinya. Hasilnya diurutkan berdasarkan “Volume,” yaitu jumlah rata-rata pencarian bulanan di Google.

Perhatikan juga “PKD%” atau Personal Keyword Difficulty, yang mengukur seberapa sulit bagi situs webmu untuk mencapai peringkat 10 besar secara organik dengan keyword tersebut.

Jika kamu masih baru di dalam SEO, sebaiknya fokus pada keyword dengan keyword difficulty atau tingkat kesulitan rendah, antara 0% hingga 29%, dan tingkatkan seiring waktu.

Keyword yang lebih mudah biasanya memiliki volume pencarian lebih rendah, tapi lebih realistis untuk mendapatkan peringkat tinggi di sana daripada harus bersaing di keyword dengan volume tinggi tapi peringkat rendah, karena pengguna jarang menggulir jauh.

Lihat juga kolom “Intent” yang menunjukkan search intent atau tujuan pengguna di balik setiap keyword, seperti ini:

  1. Informational (I) artinya pengguna mencari informasi.
  2. Commercial (C) artinya pengguna sedang meneliti produk, layanan, atau merek.
  3. Navigational (N) artinya pengguna mencari situs web atau halaman web tertentu.
  4. Transactional (T) artinya pengguna ingin melakukan pembelian.

Biasanya, keyword informasional dan komersial paling cocok untuk pemasaran konten. Untuk memahami jenis konten yang berhasil untuk keyword tertentu, lihat hasil pencarian atau SERP. Klik ikon di kolom “SF” untuk melihatnya.

Baca juga: 9 Google Analytics Alternatives Ini Mampu Meningkatkan Wawasan Bisnismu

Jika tipe konten itu sesuai dengan merekmu dan keyword tersebut dianggap penting, lanjutkan dengan membuat konten yang dioptimalkan untuk pencarian.

Buat Konten Sesuai Keyword dan Search Intent

Ada 2 langkah penting untuk mengoptimalkan kontenmu agar sesuai dengan keyword tertentu atau kelompok keyword terkait:

  1. Pastikan konten memenuhi search intent atau maksud pencarian pengguna.
  2. Buat konten yang mudah dikenali oleh mesin pencari.

Setelah itu, mulai tulis konten di editor dan ikuti tips terbaik ini:

  1. Pastikan pengguna cepat mendapatkan informasi yang mereka cari; hindari tambahan yang tidak perlu.
  2. Fokus untuk memberikan informasi yang bermanfaat dengan menambahkan wawasan dan ide unik.
  3. Pastikan kontenmu akurat dan mudah dibaca.
  4. Gunakan struktur heading, seperti H1, H2, dan seterusnya untuk mengatur isi konten.
  5. Berikan judul yang jelas dan menarik untuk kontenmu.
  6. Gunakan nada suara yang sesuai dengan identitas merek dan audiens target.
  7. Tambahkan visual jika diperlukan untuk membuat teks lebih menarik dan mudah dicerna.

Manfaatkan Data Primer untuk Content Marketing

Manfaatkan Data Primer untuk Content Marketing
Manfaatkan Data Primer untuk Content Marketing

Data primer adalah informasi yang unik dan khusus untuk bisnismu. Data ini bisa membantu menciptakan konten yang menarik dan berbeda.

Contohnya, seperti kampanye tahunan Spotify Wrapped, di mana Spotify memberikan ringkasan yang dipersonalisasi tentang kebiasaan mendengarkan musik para penggunanya sepanjang tahun. Spotify juga membagikan tren musik di tingkat global dan nasional, yang sering menjadi topik populer di media sosial dan diangkat oleh pers.

Untuk memulai strategi content marketing ini, identifikasi data utama yang sudah dimiliki bisnismu, atau lakukan penelitian untuk mengumpulkan data baru. Misalnya:

  1. Hasil survei
  2. Data penjualan
  3. Analisis situs web
  4. Data penggunaan produk

Selanjutnya, pikirkan pertanyaan apa yang bisa dijawab dengan data tersebut dan akan menarik bagi audiensmu. Dengan menganalisis data, kamu bisa menemukan jawaban yang unik dan berharga.

Jangan lupa gunakan visualisasi data untuk membuat informasi lebih menarik dan mudah dibagikan.

Terapkan Topic Cluster

Topic cluster adalah kumpulan halaman web yang saling terkait, biasanya berupa artikel blog yang bekerja sama untuk membahas suatu topik secara lengkap.

Kelompok ini biasanya mencakup pillar page yang memberikan gambaran umum tentang topik utama, dan beberapa cluster page yang menjelaskan subtopik terkait secara lebih detail. Semua halaman klaster dan pilar saling terhubung melalui hyperlink, sehingga membentuk struktur yang rapi.

Strategi topic cluster ini sangat efektif dalam pemasaran konten karena membantu membangun otoritasmu dalam topik tertentu. Artinya, baik pengguna maupun mesin pencari lebih cenderung menganggap kamu sebagai sumber terpercaya. Ini dapat meningkatkan trafik situs, visibilitas pencarian, dan tingkat keterlibatan.

Untuk mendapatkan ide klaster, kamu bisa menggunakan alat Topic Research. Masukkan topik utama dan negara targetmu untuk mendapatkan daftar subtopik lengkap, bersama dengan informasi tambahan yang berguna bagi setiap subtopik.

Tetapkan Repurpose Content

Repurpose content atau menggunakan kembali konten ke dalam berbagai format bisa memperluas jangkauan dan meningkatkan keterlibatan audiensmu.

Kenapa? Karena ini membantu memenuhi kebutuhan, preferensi, dan kebiasaan audiens yang beragam serta memungkinkan kamu menyebarkan konten di berbagai platform.

Selain itu, mengadaptasi konten biasanya lebih cepat dan mudah daripada membuat konten baru sepenuhnya, menjadikannya strategi content marketing yang lebih hemat biaya.

Mulailah dengan konten yang sudah memiliki performa terbaik. Coba lihat apakah kesuksesannya bisa direplikasi di platform lain.

Selanjutnya, pikirkan format pemasaran yang tepat berdasarkan topik, target audiens, dan strategi marketingmu. Misalnya, konten blog untuk B2B marketer bisa diubah menjadi ini:

  1. Webinar
  2. Podcast
  3. Video
  4. E-book
  5. Infografis
  6. Postingan LinkedIn
  7. Newsletter

Terkadang, menggunakan beberapa format bersamaan juga efektif. Misalnya, menambahkan video dalam blog post bisa menarik perhatian audiens visual dan meningkatkan keterlibatan mereka.

Bangun Content Marketing Funnel

Bangun Content Marketing Funnel
Bangun Content Marketing Funnel

Content marketing funnel adalah serangkaian konten yang dirancang untuk menarik calon pelanggan di setiap tahap perjalanan mereka menuju pembelian.

Ada 3 tahap utama dalam funnel ini:

  1. Top of the funnel (ToFu): di sini, calon pelanggan menjadi sadar akan masalah yang bisa kamu bantu selesaikan.
  2. Middle of the funnel (MoFu): pada tahap ini, calon pelanggan mulai mencari solusi dan menimbang opsi yang ada.
  3. Bottom of the funnel (BoFu): di tahap terakhir ini, calon pelanggan sudah siap mengambil keputusan dan menjadi pelanggan.

Funnel diagram menunjukkan bagaimana audiens menyusut saat mereka bergerak dari kesadaran hingga pembelian. Content marketing funnel yang kuat membantu kamu menjangkau lebih banyak orang, membangun hubungan yang solid dengan mereka, dan membimbing mereka menuju transaksi.

Jika ada kelemahan pada tahap mana pun, calon pelanggan bisa saja beralih ke kompetitormu. Sebagai contoh, lihatlah merek merek blender NutriBullet.

NutriBullet membuat artikel blog dan video yang memberikan tips kesehatan, nutrisi, dan resep smoothie. Konten ini menarik orang-orang yang ingin hidup lebih sehat, meskipun mereka mungkin belum berpikir untuk membeli blender pada tahap ToFu.

Untuk mendorong MoFu, NutriBullet mencantumkan produk blender mereka yang sesuai dengan resep yang mereka publikasikan. Ini tentu sangat membantu calon pelanggan yang sedang menimbang pilihan.

NutriBullet juga memiliki halaman produk yang informatif, customer support, dan FAQ untuk menjawab pertanyaan spesifik, seperti fitur dan garansi produk. Ini membantu calon pelanggan yang sudah siap membeli dan membutuhkan informasi akhir untuk memutuskan pembelian.

Publikasikan Gated Content

Gated content adalah konten berkualitas tinggi yang hanya bisa diakses pengguna jika mereka memberikan informasi pribadi mereka terlebih dahulu.

Tujuan utama dari strategi ini adalah untuk mengumpulkan prospek atau calon pelanggan. Setelah data mereka diperoleh dengan izin, kamu bisa menjangkau mereka melalui email yang lebih relevan dan personal.

Data yang dikumpulkan ini juga memberi wawasan penting tentang profil dan demografi audiensmu. Untuk memulai, kamu perlu membuat konten yang bermanfaat dan menarik sesuai dengan minat audiens target.

Ini adalah beberapa jenis gated content yang umumnya kita temukan:

  1. Laporan riset
  2. White papers
  3. Ebook
  4. Webinar
  5. Buletin
  6. Alat bantu
  7. Template
  8. Demo produk

Selanjutnya, siapkan halaman khusus, seperti landing page yang mengundang pengguna untuk mendaftar. Saat membuat formulir pendaftaran, pertimbangkan jumlah kolom dengan cermat.

Semakin banyak informasi yang kamu minta, maka semakin banyak data yang didapatkan, tapi risiko pengguna batal mendaftar juga meningkat.

Upayakan Thought Leadership

Thought leadership merupakan pendekatan untuk membagikan ide, wawasan, dan pandangan orisinal dengan tujuan memberikan pengaruh dan inspirasi kepada orang lain, sekaligus membangun reputasi.

Contohnya, TED Talks dikenal dengan berbagai pembicaraan inspiratif dari thought leaders global di berbagai bidang, mulai dari sains hingga seni. Mereka menyediakan platform untuk ide-ide inovatif dan wawasan baru, sehingga TED sering dianggap sebagai sumber terpercaya untuk gagasan yang menginspirasi dan mengedukasi audiens secara luas.

Strategi ini sangat efektif untuk content marketing B2B karena pembeli bisnis menghargai inovasi dan keahlian. Kamu bisa membagikan konten kepemimpinan pemikiran ini di blog perusahaan, profil media sosial, atau mencoba menerbitkannya di media industri terkait.

Untuk berhasil, buatlah ide yang menarik dan kirim email penjangkauan yang kuat ke situs web yang relevan.

Buat Skyscraper Content

Skyscraper content adalah strategi konten di mana kamu membuat artikel yang lebih baik daripada konten populer yang sudah mendapatkan banyak backlink.

Tujuannya adalah agar kontenmu bisa mendapatkan tautan yang sama atau bahkan lebih banyak, sehingga meningkatkan peringkat SEO dan mendatangkan lebih banyak pengunjung.

Untuk memulainya, kamu dapat melihat halaman kompetitor yang memiliki banyak backlink. Caranya, masukkan situs mereka atau bagian tertentu dari situs ke dalam alat Backlink Analytics Semrus. Di sana, pilih tab “Indexed Pages” untuk melihat halaman mana yang memiliki banyak tautan dari situs lain.

Selanjutnya, evaluasi kontennya dan pikirkan bagaimana kamu bisa membuat versi yang lebih baik, misalnya dengan:

  1. Menambahkan informasi lebih lengkap.
  2. Memasukkan ide, data, atau wawasan orisinal.
  3. Menggunakan visual atau elemen interaktif untuk meningkatkan pengalaman pembaca.

Setelah skyscraper content Buatanmu telah siap, hubungi situs-situs yang menautkan ke konten kompetitor dan sarankan mereka untuk menautkan ke kontenmu yang lebih unggul.

Manfaatkan User-Generated Content

Manfaatkan User-Generated Content
Manfaatkan User-Generated Content

Konten buatan pengguna (User-Generated Content atau UGC) adalah konten yang dibuat langsung oleh audiensmu. Mengajak audiens untuk membuat konten seperti ini bisa menjadi cara efektif dan hemat biaya dalam meningkatkan produksi konten.

Selain itu, UGC membantu mempererat hubungan dengan audiens dengan cara ini:

  1. Mereka yang membuat UGC bisa merasa lebih terhubung dan dihargai oleh merekmu.
  2. Mereka yang menikmati UGC dapat melihat merekmu sebagai lebih autentik dan tepercaya.

Sebagai contoh, pada tahun 2012 Lays memiliki kampanye terkenal yang disebut “Do Us a Flavor” yang juga dikenal dengan “Create-a-Chip”. Dalam kampanye ini, mereka meminta konsumen untuk menciptakan dan mengirimkan ide rasa baru untuk keripik Lays.

Lays membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mengirimkan ide rasa unik melalui platform yang disediakan, baik melalui situs web mereka maupun media sosial.

Setelah memilih beberapa ide terbaik, Lays melibatkan seluruh penggemar untuk memilih rasa favorit mereka. Ini mengundang interaksi langsung dari audiens yang membuat mereka merasa lebih dekat dengan produk.

Tidak hanya itu, Lays juga memberikan hadiah besar kepada peserta dengan ide rasa yang menang dalam bentuk uang tunai dan bahkan royalti setelah ide rasa itu diproduksi.

Strategi ini membantu Lays ini membantunya untuk memperoleh konten berkualitas tinggi dengan biaya rendah dan membangun komunitas yang terlibat di sekitar merek mereka. Pikirkan jenis konten yang dapat dibuat oleh penggunamu, lalu tawarkan insentif agar mereka tertarik untuk berpartisipasi.

Baca juga: 6 Tahapan Krusial untuk Melakukan Market Research yang Efektif bagi Startup

Cobalah Storytelling

Cobalah Storytelling
Cobalah Storytelling

Storytelling bisa menjadi cara yang ampuh dalam pemasaran konten karena memungkinkan kamu menyampaikan nilai-nilai merek dengan cara yang lebih alami dan menarik. Teknik ini sering kali melibatkan kisah nyata dari orang-orang di komunitasmu.

Contohnya adalah merek outdoor Patagonia, yang pernah membuat film pendek tentang seorang peselancar yang berusaha melindungi garis pantai yang terancam.

Film tersebut tidak langsung menyebut merek atau produknya, tetapi menggambarkan kepedulian yang sejalan dengan minat target pasar Patagonia.

Konten berkualitas tinggi semacam ini biasanya mampu menggerakkan emosi penonton. Orang-orang yang merasakan keterhubungan dengan pesan dalam film tersebut cenderung membagikannya kepada orang lain, sehingga semakin banyak orang mengenal Patagonia.

Untuk menciptakan cerita yang kuat, kamu biasanya memerlukan beberapa hal ini:

  1. Struktur cerita yang jelas, dari pembukaan, bagian utama, dan penutup.
  2. Karakter yang dapat membuat cerita terasa lebih hidup.
  3. Elemen emosional yang membuat cerita berkesan.
  4. Keaslian, yakni pesan yang benar-benar sesuai dengan nilai merekmu.

Dengan memanfaatkan berbagai metode content marketing ini, kamu dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens dan meningkatkan visibilitas merek. Tapi, penting untuk diingat bahwa setiap konten yang dihasilkan harus berkualitas tinggi dan relevan dengan nilai-nilai merekmu.

Untuk memaksimalkan potensi pemasaran kontenmu, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan Optimaise, Digital Agency Malang yang ahli dalam jasa SEO dan pembuatan website. Dengan pengalaman tim Optimaise, Optimaise siap membantu kamu meraih hasil yang optimal!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise