Digital MarketingContent CreationSEO

7 Langkah Content Pruning untuk Mendorong Visibilitas Situs Web

Mohamad Katavi

7 Langkah Content Pruning untuk Mendorong Visibilitas Situs Web

Memiliki konten berkualitas tinggi di situs webmu adalah suatu keharusan. Tapi, seiring waktu, beberapa konten mungkin menjadi tidak relevan atau berkinerja buruk, menghambat strategi SEOmu.

Inilah saatnya untuk melakukan pemangkasan konten, atau content pruning, yang tidak hanya membersihkan situs webmu tetapi juga meningkatkan visibilitasnya.

Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah efektif dalam proses content pruning yang dapat membantu kamu dalam mengidentifikasi, menyegarkan, atau menghapus konten yang tidak lagi memberikan nilai. Mari kita mulai!

Apa Itu Content Pruning?

Apa Itu Content Pruning?
Apa Itu Content Pruning?

Content pruning atau pemangkasan konten adalah langkah untuk menghapus atau memperbaiki konten yang tidak efektif atau sudah usang dari situs webmu. Dengan melakukan ini, kamu bisa meningkatkan performa SEO dan memastikan konten terbaikmu lebih mudah diakses oleh audiens yang tepat.

Tapi, content pruning tidak selalu berarti menghapus semuanya. Beberapa halaman yang mendapatkan sedikit kunjungan mungkin masih memiliki potensi untuk meningkatkan SEO, konversi, atau keterlibatan dengan pengunjung.

Karena itu, proses content pruning bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu refreshing, konsolidasi, dan penghapusan.

Dengan menemukan dan memperbaiki halaman yang berkinerja rendah, kamu memberi kesempatan bagi konten yang berkualitas tinggi untuk lebih berkembang. Ini juga membuat situs webmu menjadi tempat yang lebih baik untuk pengunjung.

Baca juga: 6 Langkah Analisis Keyword Gap untuk Mengungguli Kompetitor

Manfaat dari Content Pruning

Manfaat dari Content Pruning
Manfaat dari Content Pruning

Content pruning bisa membantu meningkatkan peringkat situs webmu di mesin pencari. Proses ini memungkinkan kamu untuk menemukan dan memperbaiki atau menghapus informasi yang sudah tidak relevan atau akurat di situs webmu.

Ingat, Google berfokus pada penyajian informasi yang paling berguna, relevan, dan terbaru kepada penggunanya. Selain itu, ada beberapa manfaat lain dari content pruning yang patut diperhatikan.

Memaksimalkan Crawl Budget

Google mengalokasikan waktu dan sumber daya tertentu untuk merayapi situs web, yang dikenal sebagai crawl budget. Pada situs web yang besar, beberapa halaman mungkin tidak di-crawling dan tidak muncul dalam hasil pencarian karena crawl budget yang terbatas.

Dalam situasi seperti ini, content pruning dapat membantu kamu mengelola crawl budget dengan lebih efektif.

Dengan menghapus konten yang tidak ingin kamu tampilkan di hasil pencarian, kamu mengurangi jumlah total halaman yang harus di-crawl. Ini meningkatkan peluang halaman-halaman penting lainnya untuk di-crawl dan di-index oleh Google.

Meningkatkan Kinerja Halaman-halaman yang Tersisa

Beberapa sistem yang digunakan oleh Google, seperti algoritma Helpful Content, akan menganalisis situs webmu secara keseluruhan untuk menentukan peringkat konten yang ada.

Ini berarti bahwa kualitas dan relevansi konten di seluruh situs webmu dapat memengaruhi bagaimana setiap halaman dinilai dan ditampilkan di dalam hasil pencarian.

Dengan melakukan content pruning, kamu dapat mencegah masalah seperti kanibalisasi keyword, di mana beberapa halaman di situs webmu bersaing untuk keyword yang sama. Ini bisa menyebabkan kebingungan bagi mesin pencari, yang akhirnya menurunkan peringkat dan visibilitas halaman-halaman tersebut.

Memberikan Pengalaman Pengunjung yang Lebih Baik

Content pruning berfungsi untuk menyederhanakan perjalanan pengguna di situs webmu, sehingga mereka dapat dengan mudah menemukan halaman-halaman yang paling penting.

Dengan mengurangi konten yang tidak relevan atau berlebihan, pengunjung dapat menavigasi situs webmu dengan lebih cepat dan efisien, tanpa harus melewati banyak informasi yang tidak perlu.

Selain itu, dengan memastikan bahwa informasi yang tersedia di situs webmu selalu terkini dan relevan, kamu telah memberikan pengalaman yang positif kepada pengunjung.

Ketika pengguna menemukan konten yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka lebih cenderung untuk merasa puas dan mempercayai situs webmu.

Pengalaman positif ini dapat meningkatkan kemungkinan mereka untuk kembali ke situs webmu di lain waktu, yang dapat meningkatkan trafik dan keterlibatan di masa mendatang.

Langkah-langkah Content Pruning

Langkah-langkah Content Pruning
Langkah-langkah Content Pruning

Content pruning sebaiknya menjadi kegiatan rutin dalam pemeliharaan situs webmu, terlepas dari ukuran situs tersebut. Bagi situs web yang lebih besar atau yang menerbitkan konten baru setiap hari atau minggu, disarankan untuk secara bertahap mengidentifikasi konten yang perlu dipangkas setiap satu hingga tiga bulan. Ini karena sulit untuk menyelesaikan peninjauan semua halaman yang berkinerja buruk dalam satu waktu.

Sementara itu, situs web yang lebih kecil bisa melakukan pemangkasan ini satu atau dua kali dalam setahun. Dengan pendekatan yang teratur dan terencana, kamu dapat memastikan bahwa situs webmu tetap relevan dan berkualitas tinggi.

Untuk prosesnya, content pruning membutuhkan pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber. Untuk menjaga keteraturan dan memudahkan analisis setiap halaman selama proses ini, ada baiknya menggunakan spreadsheet.

Setelah itu, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut.

Tentukan Jenis Halaman

Tentukan jenis halaman yang ingin kamu analisis lebih mendalam. Mengaudit seluruh situs bisa memakan waktu, terutama jika sebagian besar konten webmu masih baru atau berkinerja baik.

Mulailah dengan mengetahui tujuanmu. Jika kamu ingin konten yang berfokus pada konversi mendapatkan peringkat lebih baik di Google, fokuskan audit pada halaman produk.

Langkah pertama adalah mendapatkan daftar lengkap halaman di situs webmu. Kamu bisa melakukannya dengan menggunakan alat Site Audit Semrush. Cukup ikuti langkah-langkah ini:

  1. Masukkan nama domainmu ke dalam alat audit.
  2. Klik “Start Audit”.
  3. Masukkan nama domainmu lagi dan beri nama proyek, lalu klik “Create project”.
  4. Pilih pengaturan auditmu, termasuk jumlah halaman yang akan di-crawling. Contohnya, jika situs webmu memiliki 182 halaman, tetapkan batas menjadi 200 untuk memastikan semua halaman tercakup.
  5. Centang opsi “Send an email every time an audit is complete” agar kamu mendapatkan pemberitahuan saat audit selesai, lalu klik “Start Site Audit”.
  6. Tunggu beberapa menit hingga alat selesai merayapi situs webmu. Setelah selesai, kamu akan mendapatkan ringkasan tentang kesehatan dan kinerja situs.
  7. Klik tab “Crawled Pages” untuk melihat daftar halaman yang telah di-crawling.

Ekspor laporan ini ke format CSV atau XLSX, kemudian salin dan tempel semua URL ke kolom pertama di spreadsheet kosong yang kamu gunakan.

Selanjutnya, hapus semua halaman yang ingin kamu abaikan. Fokus pada halaman produk, jadi kamu bisa menghapus ini:

  1. Halaman penting, seperti homepage, halaman kontak, halaman tentang, dan lain-lain
  2. Artikel blog
  3. Landing page
  4. Halaman produk yang baru diterbitkan,vyang belum memiliki data kinerja yang cukup
  5. Halaman basis pengetahuan
  6. Halaman lain yang tidak relevan

Identifikasi Halaman yang Berkinerja Buruk

Selanjutnya, kamu perlu mengidentifikasi halaman yang berkinerja buruk. Misalnya, jika targetmu adalah mendapatkan setidaknya 1.000 kunjungan organik per bulan untuk setiap halaman produk, maka halaman yang dianggap berkinerja buruk adalah yang mendapatkan kurang dari 1.000 sesi dalam sebulan.

Untuk menemukan informasi ini, masuklah ke Google Analytics dan pilih situs web yang ingin kamu evaluasi. Ikuti langkah-langkah ini:

  1. Buka “Reports”, lalu pilih “Acquisition” dan klik “Traffic acquisition”.
  2. Atur rentang tanggal ke bulan penuh terakhir untuk mendapatkan data yang relevan.
  3. Filter daftar halaman dengan menambahkan filter “Page path and screen class” dan tempelkan URL slug yang ingin kamu analisis.
  4. Gulir ke bawah ke tabel untuk menemukan jumlah sesi organik yang diterima halaman tersebut.

Kemudian, tambahkan kolom untuk sesi organik di spreadsheetmu dan catat nilai ini untuk halaman pertama. Ulangi proses ini untuk setiap halaman di dalam daftarmu.

Metrik yang kamu gunakan untuk menilai konten yang kurang efektif akan bergantung pada sasaran marketingmu. Metrik ini dapat mencakup:

  1. Peringkat keyword
  2. Jumlah dan kualitas backlink
  3. Tingkat konversi
  4. Tingkat keterlibatan

Identifikasi Masalah Halaman yang Berkinerja Buruk

Melakukan audit teknis pada halaman yang berkinerja buruk penting untuk menentukan apakah ada kesalahan teknis yang mungkin menyebabkan masalah tersebut. Jika tidak ada masalah teknis yang ditemukan, kamu perlu melakukan penyelidikan lebih mendalam.

Di spreadsheetmu, buat kolom untuk mencatat masalah apa pun yang mungkin ada di halaman tersebut. Kemudian, kembali ke laporan “Crawled Pages” di dalam Site Audit Semrush.

Temukan setiap halaman yang berkinerja buruk dalam tabel, lalu klik URL halaman tersebut untuk meninjau masalah yang terdeteksi. Jika ada masalah teknis, catat informasi tersebut di baris yang sesuai di dalam spreadsheetmu.

Tapi, jika kamu menemukan halaman berkinerja buruk yang tidak memiliki masalah teknis, langkah selanjutnya adalah meninjau konten di halaman tersebut. Pertimbangkan search intent audiens, yaitu alasan di balik pencarian mereka dan bagaimana kontenmu dibandingkan dengan kompetitor.

Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut mengenai kontenmu:

  1. Apakah konten ini sesuai dengan search intent pengguna?
  2. Apakah informasi yang disajikan akurat dan terkini?
  3. Apakah konten memberikan gambaran yang menyeluruh tentang topik yang dibahas?
  4. Apakah konten ditulis dengan mempertimbangkan pengalaman pembaca?
  5. Apakah konten memberikan nilai yang signifikan dibandingkan dengan konten peringkat teratas?
  6. Apakah ejaan dan tata bahasa digunakan dengan benar?
  7. Apakah konten ini unik dan tidak mirip dengan konten lain di situs webmu?

Jika kamu menjawab “tidak” untuk salah satu pertanyaan di atas, catat hal tersebut sebagai masalah di samping halaman berkinerja buruk yang relevan di spreadsheetmu.

Tinjau Backlink Profile

Backlink dapat membantu meningkatkan peringkat kontenmu di mesin pencari. Ini karena Google menganggap backlink sebagai tanda bahwa situs web lain mempercayai kontenmu.

Dengan kata lain, jika situs yang terpercaya memberikan tautan ke kontenmu, maka Google juga akan menilai konten tersebut sebagai berkualitas. Karena itu, sebelum memangkas halaman berkinerja buruk, penting untuk mengecek apakah halaman tersebut memiliki backlink.

Ini langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk mengidentifikasi backlink sebelum memutuskan memangkas halaman yang berkinerja buruk:

  1. Buka spreadsheet yang berisi daftar halaman situs webmu.
  2. Buat kolom baru dengan nama “Backlink” untuk mencatat jumlah backlink di setiap halaman.
  3. Gunakan alat seperti Backlink Analytics dari Semrush untuk memeriksa jumlah backlink.
  4. Masukkan nama domain situs webmu ke dalam kotak teks yang tersedia dan klik “Analyze”.
  5. Setelah kamu klik “Analyze,” alat tersebut akan memberikan data tentang backlink profile situs webmu. Informasi yang ditampilkan akan mencakup jumlah reffering domain yang menautkan ke situs webmu, total backlink, serta Authority Score.
  6. Buka tab “Indexed Pages” di alat Backlink Analytics. Ini akan menampilkan daftar halaman di situs webmu bersama dengan jumlah backlink yang dimiliki masing-masing halaman.
  7. Salin jumlah backlink dari setiap halaman yang diindeks dan masukkan informasi tersebut ke kolom “Backlink” di spreadsheetmu.

Jika halaman berkinerja buruk tetapi memiliki banyak backlink, pertimbangkan untuk tidak menghapusnya. Memangkas halaman yang memiliki banyak backlink dapat merusak SEO situs webmu.

Untuk halaman dengan sedikit atau tidak ada backlink, kamu bisa mempertimbangkan untuk menambah internal link ke halaman tersebut atau menyimpannya jika masih ada potensinya.

Beri Label Pada Setiap Konten

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah mengelompokkan kontenmu. Sebaiknya gunakan label yang memudahkan dalam mengidentifikasi alasan di balik performa buruk suatu halaman.

Buat kolom baru di spreadsheetmu yang diberi nama “Masalah”. Gunakan label sederhana yang menggambarkan alasan mengapa setiap URL tidak berkinerja baik. Sementara itu, kamu bisa membiarkan kolom kosong untuk halaman yang berkinerja baik.

Ini beberapa contohnya:

  1. Masalah teknis: halaman yang memiliki masalah teknis berdasarkan audit situs.
  2. Kedaluwarsa: halaman yang berisi informasi lama atau sudah tidak relevan.
  3. Thin content: halaman dengan konten yang kurang mendalam atau tidak memberikan informasi lengkap.
  4. Ketidakcocokan maksud: halaman yang tidak sesuai dengan apa yang dicari oleh pengguna.
  5. Konten duplikat: halaman yang memiliki konten mirip atau sama dengan halaman lain. Ini biasanya ditemukan saat melakukan audit teknis, tetapi sebaiknya dicatat terpisah.
  6. Membutuhkan backlink: halaman tanpa backlink atau memiliki sedikit tautan.

Beberapa halaman mungkin perlu diberi lebih dari satu label, tergantung pada masalah yang ditemukan.

Dengan menandai setiap halaman dengan jelas, kamu bisa lebih mudah menentukan tindakan yang tepat untuk setiap halaman, sehingga kamu dapat mengambil keputusan strategis apakah halaman tersebut perlu diperbaiki atau dihapus.

Tetapkan Tindakan

Content pruning bisa dilakukan dengan memperbarui, menggabungkan, atau menghapus konten yang ada. Setiap halaman yang tidak berkinerja baik sebaiknya diberi salah satu tindakan ini.

Tambahkan kolom terakhir di spreadsheetmu untuk mencatat langkah yang akan diambil pada setiap halaman. Sekarang, mari kita bahas langkah-langkah tersebut lebih lanjut.

Refreshing

Content pruning berarti memperbarui kontenmu untuk meningkatkan kualitas, akurasi, dan relevansi. Halaman yang diberi label, seperti “Tidak sesuai dengan search intent,” “Usang,” “Thin content,” atau “Masalah teknis” bisa menjadi kandidat untuk disegarkan.

Untuk menyegarkan halaman tersebut, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:

  1. Tambahkan lebih banyak informasi pada konten yang tipis agar halaman lebih lengkap dan bermanfaat.
  2. Perbarui informasi lama dengan data terbaru.
  3. Tulis ulang konten agar lebih sesuai dengan apa yang dicari pengguna.
  4. Tautkan ke riset, studi, atau data terbaru yang mendukung konten.
  5. Atasi masalah teknis atau kesalahan di halaman yang teridentifikasi saat audit.
  6. Fokus pada keyword yang lebih tepat atau kurang kompetitif.

Menyegarkan konten membantu kamu memaksimalkan manfaat dari konten yang sudah ada. Ini juga bisa meningkatkan performa konten tersebut di hasil pencarian organik.

Jika konten lama memiliki backlink, maka memperbarui konten akan membantumu mempertahankan kekuatan dari tautan-tautan tersebut.

Konsolidasikan

Konsolidasi konten dilakukan dengan menggunakan 301 redirect untuk menggabungkan halaman-halaman yang mirip di situs webmu. Ini membantu mengarahkan pengguna dan mesin pencari ke versi halaman yang memiliki kualitas terbaik.

Sebagai contoh, jika ada 2 halaman yang serupa di situs webmu, di mana satu halaman berkinerja baik sementara yang lainnya tidak, kamu dapat menggabungkannya dengan menambahkan 301 redirect dari halaman yang kurang berkinerja ke halaman yang lebih baik.

Setelah itu, perbarui halaman yang berkinerja baik jika diperlukan dengan menambahkan informasi penting dari halaman yang dihapus.

Halaman dengan label “Konten duplikat” adalah kandidat ideal untuk konsolidasi. Kamu hanya perlu menemukan versi halaman yang terbaik dan mengarahkan halaman yang kualitasnya lebih rendah ke sana.

Menggabungkan konten ini berguna jika kamu ingin menghapus halaman tanpa kehilangan kekuatan backlink. Sebab, 301 redirect biasanya akan meneruskan kekuatan tautan ke halaman tujuan.

Baca juga: Ketahui 4 Cara Website Agar Cepat Terindex dan Tak Terlewatkan oleh Google

Hapus

Menghapus konten adalah pilihan terakhir dalam proses content pruning. Tindakan ini berguna untuk mencegah audiens menemukan informasi yang sudah usang dan memberikan ruang bagi halaman baru di situs webmu agar lebih optimal di mesin pencari.

Halaman yang diberi label “Kedaluwarsa” di spreadsheetmu mungkin cocok untuk dihapus jika tidak lagi akurat atau tidak relevan bagi audiensmu. Tapi, sebelum menghapus halaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Halaman yang dihapus akan menghasilkan 404 error. Jika ada halaman atau sumber daya terkait, lebih baik gunakan 301 redirect daripada menghapusnya langsung.
  2. Jika halaman yang dihapus memiliki internal link, pastikan untuk memperbaiki tautan yang rusak agar situs webmu tetap berfungsi dengan baik.
  3. Google akan menghapus halaman 404 dari indeks pencariannya. Jika halaman tersebut sebelumnya menarik trafik organik, kamu akan kehilangan trafik tersebut.

Lakukan Secara Bertahap

Content pruning secara bertahap memungkinkan kamu mengelola proses ini dengan lebih teratur, tanpa membebani diri dengan terlalu banyak perubahan sekaligus.

Dengan melakukan sedikit demi sedikit, kamu dapat melihat dampak dari perbaikan yang kamu lakukan sebelum melanjutkan ke halaman lain.

Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah memilih beberapa halaman yang kinerjanya paling buruk untuk diperbaiki. Misalnya, kamu bisa menyegarkan konten yang usang, memperbaiki masalah teknis, atau mengoptimalkan halaman tersebut agar lebih sesuai dengan maksud pencarian audiens.

Setelah itu, pantau kinerja halaman-halaman yang telah diperbaiki selama beberapa bulan. Metrik yang dapat kamu perhatikan termasuk peningkatan trafik organik, peringkat di mesin pencari, atau tingkat keterlibatan pengunjung.

Jika hasilnya positif, seperti peningkatan peringkat atau lebih banyak trafik, ini berarti perbaikan yang kamu lakukan efektif.

Kalau saat ini kamu tengah membutuhkan bantuan dalam menerapkan strategi optimasi SEO yang menyeluruh, Optimaise siap membantu. Sebagai penyedia jasa SEO yang berpengalaman, kami menawarkan jasa penulisan artikel SEO friendly dan jasa SEO di Bali untuk mendukung kesuksesan digitalmu. Hubungi Optimaise untuk mendapatkan solusi terbaik bagi kebutuhan marketing onlinemu!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise