Saat sedang meriset keyword, salah satu hal paling penting yang harus kamu lakukan adalah melakukan keyword mapping. Walaupun kelihatan sepele, melakukan pemetaan kata kunci bisa membantumu dalam menemukan kata kunci yang efektif untuk mendongkrak performa SEO-mu.
Langkah ini juga bisa dibilang merupakan cara yang paling efektif. Sehingga, semua praktisi SEO profesional tentunya nggak akan melewatkannya. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai definisi, manfaat, serta 2 langkah mudah mengoptimasi pemetaan keyword berikut.
Table of Contents
Apa Itu Keyword Mapping?
Pertama-tama, kamu perlu mengetahui terlebih dulu tentang apa itu keyword mapping. Berdasarkan Search Engine Journal, keyword mapping adalah proses menata kata kunci pada sebuah website agar situs tersebut punya struktur yang lebih jelas.
Susunan kata kunci tersebut meliputi kata kunci utama serta kata kunci pendukung lainnya. Sebagai contoh, kamu mengambil “marketing” sebagai kata kunci utama pada konten websitemu.
Nah, pemetaan kata kunci ini berarti kamu harus berfokus kepada kata kunci tersebut dan menjadikannya sebagai pilar pendukung untuk menambahkan kata-kata kunci tambahan lainnya yang berkaitan. Dengan melakukan keyword mapping, ada beberapa keuntungan utama yang bisa kamu peroleh.
Baca juga: 9 Faktor SEO On-Page yang Mempengaruhi Optimasi
Yang pertama, Google akan lebih mudah dalam merayapi websitemu berkat adanya struktur kata kunci yang jelas. Keuntungan kedua adalah kamu bisa mendapatkan ide konten yang fresh terkait keyword pilihanmu.
Untuk keuntungan lainnya dari menggunakan strategi pemetaan ini akan kami ulas melalui di pembahasan selanjutnya.
Keuntungan Melakukan Keyword Mapping
Menentukan apakah suatu kata kunci harus ditargetkan oleh halaman terpisah atau dikelompokkan dengan kata kunci lain adalah masalah umum dalam SEO.
Keyword mapping adalah sebuah proses yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah ini. Pemetaan kata kunci secara umum didefinisikan sebagai penugasan kata kunci ke halaman. Namun, yang sebenarnya kamu butuhkan untuk menyelesaikan masalah ini adalah menugaskan topik ke jenis konten.
Baca juga: Apa Itu Keyword Cannibalization dan 5 Cara Menemukannya
Sebelum membahas lebih lanjut tentang keunggulan menggunakan keyword mapping, berikut adalah beberapa fakta yang perlu kamu tahu tentang kata kunci dari mata mesin pencari Google:
Fakta pertama: Google mungkin melihat kata kunci yang tampaknya berbeda sebagai topik yang sama.
Sebagai contoh, kami menduduki peringkat sepuluh teratas untuk kata kunci ini dengan satu halaman:
- “dasar-dasar SEO”
- “cara menggunakan SEO”
- “panduan pemula SEO”
- “memulai dengan SEO”
- “pengetahuan SEO”
Fakta 2: Sebaliknya, Google mungkin melihat kata kunci yang tampaknya serupa sebagai topik yang berbeda.
Sebagai contoh, mari kita bandingkan antara kata kunci “pemasaran digital” dengan “pemasaran online.” Menurut kami, kedua kata kunci itu sebenarnya sangat mirip. Tapi, faktanya Google nggak setuju akan hal itu.
Kedua fakta ini juga menjadi alasan mengapa keyword mapping hanya dengan mengandalkan kata kunci bukanlah cara yang optimal. Kamu tidak akan tahu apakah kamu sedang membuang waktu menargetkan topik yang sama dengan kata kunci yang berbeda atau hanya “membingungkan” Google.
Baca juga: 5 Rekomendasi DNS Tercepat untuk Tingkatkan Performa Internet
Dari sini, mungkin kamu bertanya-tanya: Kenapa keyword mapping lebih efektif dilakukan berdasarkan jenis konten dibandingkan halaman website tersebut atau melalui URL?
Jawabannya, sederhana! Karena sebelum kamu memutuskan halaman mana yang akan digunakan untuk menargetkan kata kunci, kamu perlu mengidentifikasi niat pencarian atau search intent dari kata kunci tersebut.
Dan titik awal yang baik untuk itu adalah dengan mengidentifikasi jenis konten dominan pada halaman pertama Google.
Dengan kata lain, keuntungan dari menggunakan keyword mapping dengan memanfaatkan topik dan jenis konten adalah sebagai berikut:
- Melihat kata kunci dengan cara yang sama seperti yang dilihat oleh Google: sebagai topik dan subtopik.
- Menyertakan niat pencarian dalam proses.
- Menjaga daftar topik yang terorganisir, yang juga membantu mencegah duplikasi konten.
Tapi, perlu kamu ingat bahwa pemetaan kata kunci nggak bisa menjadi pengganti dari riset keyword. Soalnya, mereka punya peruntukan yang berbeda-beda.
Keyword mapping pada dasarnya membantu kamu untuk menata kata kunci yang dihasilkan dari riset keyword. Selain itu, penerapan riset kata kunci yang sesuai juga akan meyakinkanmu bahwa:
- Kata kunci yang kamu pakai punya potensi untuk menarik trafik
- Kamu bisa menyesuaikan niat pencarian berdasarkan kata kunci yang kamu gunakan
- Kata kunci yang kamu pilih akan memberikan arus trafik yang berkualitas
- Peluang situsmu mendapatkan ranking dari Google dengan menggunakan kata kunci itu semakin besar.
Cara Mengoptimalkan Keyword Mapping
Berdasarkan penjelasan di atas, kamu sudah mengetahui manfaat dari menggunakan keyword mapping. Nah, selanjutnya kami akan share 2 langkah sederhana untuk membantumu memaksimalkan proses pemetaan kata kunci demi hasil optimasi SEO yang maksimal. Simak ulasannya berikut ini.
Cara Keyword Mapping Pertama: Tercepat
Bagi kamu yang ingin melakukan pemetaan kata kunci tapi terbatas dengan waktu, inilah cara tercepat. Untuk memulai, kamu membutuhkan alat pemetaan kata kunci yang dapat mengelompokkan kata kunci berdasarkan apa yang ada di SERP, seperti Ahrefs’ Keywords Explorer.
Jika kamu menggunakan keyword tool tersebut, inilah yang harus kamu lakukan:
- Masukkan kata kunci kamu.
- Buka laporan Matching terms.
- Pergi ke tab Parent topics.
Jika kamu klik menu “Parent Topic”, kamu akan menemukan topik terpisah yang “diolah” dari kata kunci kamu. Sebagai contoh, kamu akan melihat kata kunci seperti “can babies get covid” dan “babies and covid” dikelompokkan di bawah topik yang sama.
Pada tingkat pemetaan kata kunci ini, kata kunci target kamu adalah Parent Topic (bukan kata kunci di dalam Parent Topic tersebut).
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi jenis konten. Cara termudah untuk melakukannya adalah melihat jenis konten apa yang mendominasi tiga hingga lima hasil pertama di Google. Jenis konten yang digunakan biasanya meliputi:
- Artikel
- Video
- Halaman produk
- Halaman kategori produk
- Halaman arahan
Dengan demikian, pengelompokan topik pada jenis konten akan memberikan basis data yang sangat sederhana namun sangat berdaya guna. Sebagai contoh, kamu bisa simak tabel berikut:
Topik | Jenis Konten |
Gejala teething | Artikel |
Kapan bayi mulai berguling | Artikel |
Susu formula untuk bayi | Campuran (jenis kategori produk di bagian paling atas) |
Kapan bayi bisa meminum air | Artikel |
Metode ini sangat cepat dan mengotomatiskan pengelompokan kata kunci dengan menggunakan data SERP nyata (dan bukan hanya semantik). Namun, metode ini juga memiliki kekurangan.
Terkadang, cara keyword mapping ini “menyembunyikan” topik yang kurang populer yang seharusnya dapat ditargetkan dengan halaman terpisah.
Kata kunci induk berasal dari halaman peringkat teratas di SERP. Jika Google berpikir bahwa jawaban terbaik untuk pertanyaan tersebut ditemukan pada halaman yang menargetkan topik yang lebih luas, Google akan tetap menggunakannya.
Hal ini dapat mengakibatkan SERP yang membingungkan. Situasi seperti ini mungkin tidak terjadi terlalu sering. Tetapi jika kamu ingin mendapatkan hasil maksimal dari proses pemetaan kata kunci kamu, kamu perlu beralih ke level 2.
Cara Keyword Mapping Kedua: Lebih Menyeluruh tapi Memakan Banyak Waktu
Ulasan cara pertama hanya akan memberikan kamu gambaran terbatas mengenai keyword mapping. Jika dirasa nggak cukup, maka kamu bisa melakukan langkah kedua.
Cara kedua ini memang lebih rinci dan bisa menghasilkan output yang lebih menyeluruh dibandingkan cara pertama. Tapi, cara ini juga akan memakan cukup banyak waktu. Yuk, simak langkah-langkahnya berikut:
- Pertama, pilihlah Topik Induk. Urutkan kata kunci dalam topik berdasarkan KD (Keyword Difficulty)
- Perbedaan besar dalam KD akan menjadi indikasi halaman SERP yang berbeda
- Jika kamu melihat kata kunci dengan KD yang signifikan berbeda dari Topik Induk, klik tombol SERP
- Lihat apakah halaman peringkat teratas, kecuali hasil pertama, membahas tentang kata kunci daripada Topik Induk.
- Kamu dapat menggunakan fitur Bandingkan untuk gambaran cepat tentang hasil keyword mapping tersebut.
- Semakin rendah skor kesamaan SERP, semakin tinggi kemungkinan kamu melihat dua topik yang berbeda.
Cara Menggunakan Hasil Keyword Mapping
Setelah kamu berhasil menyusun keyword mapping, pekerjaan belum selesai, justru di sinilah strategi SEO-mu benar-benar mulai bekerja.
Peta kata kunci yang kamu miliki bukan sekadar daftar istilah, tapi panduan yang bisa membantumu mengarahkan konten secara lebih terstruktur, relevan, dan tepat sasaran.
Agar hasilnya maksimal, kamu perlu tahu bagaimana cara memanfaatkan data tersebut untuk mengoptimalkan halaman yang sudah ada, menciptakan konten baru yang dibutuhkan audiens, hingga menyesuaikan anchor text dalam tautan internal.
Yuk, pelajari langkah-langkah praktis menggunakan hasil keyword mapping agar situsmu makin SEO-friendly dan disukai Google!
Optimalkan Halaman
Setelah kamu membuat peta kata kunci, kini saatnya mengoptimalkan halaman yang sudah ada di situsmu. Ini adalah langkah strategis karena lebih cepat dan hemat waktu dibanding membuat konten dari nol.
Fokus utamanya adalah menyempurnakan konten lama agar lebih relevan dengan pencarian pengguna. Berikut ini ada beberapa cara kamu bisa mengoptimalkan halaman berdasarkan hasil keyword mapping:
- Gunakan kata kunci utama di elemen penting, seperti:
- Tag judul (title tag): ini yang akan muncul di hasil pencarian Google.
- Deskripsi meta (meta description): ringkasan yang menarik untuk mendorong klik.
- Tag H1: judul utama yang muncul di dalam halaman.
- Konten utama: paragraf dan isi tulisan di halaman.
- Sisipkan kata kunci sekunder secara alami, khususnya dalam:
- Subjudul atau heading (H2, H3)
- Kalimat penjelas dalam paragraf
- Daftar poin atau FAQ jika ada
Jangan hanya menambahkan kata kunci, tetapi pastikan isi halaman tetap nyaman dibaca dan memberikan jawaban yang dibutuhkan pengguna. Dengan mengoptimalkan halaman seperti ini, kamu membangun fondasi SEO yang kuat dan berkelanjutan.
Buat Konten Baru
Setelah kamu mengoptimalkan halaman yang sudah ada, langkah berikutnya adalah mengisi celah dengan membuat konten baru yang relevan dan berkualitas tinggi.
Keyword mapping yang sudah kamu buat bisa menjadi panduan utama dalam menentukan topik dan jenis konten yang perlu dibuat, sesuai dengan kebutuhan audiens dan maksud pencarian mereka.
Untuk memaksimalkan hasilnya, kamu bisa memprioritaskan pembuatan konten berdasarkan beberapa faktor berikut:
- Search volume
- Tingkat kesulitan kata kunci (KD)
- Relevansi dengan audiensmu
- Kesesuaian dengan maksud pencarian (search intent)
Gunakan kata kunci utama dan sekunder dari kluster keywordmu secara alami dalam konten. Kamu juga bisa menyusun konten dalam bentuk artikel, panduan langkah demi langkah, studi kasus, atau halaman produk, tergantung pada tujuan SEO kamu.
Dengan pendekatan ini, kamu tidak hanya menarik pengunjung baru, tapi juga membangun otoritas di topik yang kamu kuasai.
Optimalkan Anchor Text
Anchor text atau teks jangkar adalah kata atau frasa yang bisa diklik dalam sebuah tautan. Google menggunakan anchor text ini untuk memahami topik halaman yang kamu tautkan.
Jadi, ketika kamu menyisipkan link internal atau eksternal, penting sekali untuk menggunakan anchor text yang relevan dan mengandung kata kunci dari hasil keyword mappingmu.
Saat kamu menambahkan internal link ke halaman lain di situsmu, pastikan anchor text mengandung kata kunci utama atau kata kunci sekunder dari halaman tujuan.
Misalnya, jika kamu menautkan ke halaman yang menargetkan kata kunci “strategi SEO on-page”, kamu bisa menggunakan frasa seperti “strategi SEO yang efektif” sebagai anchor text, bukan hanya “klik di sini”.
Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
- Gunakan variasi anchor text yang tetap relevan agar terlihat alami.
- Jangan berlebihan mengulang-ulang kata kunci yang sama.
- Hindari anchor text generik seperti “di sini” atau “halaman ini”.
Selain itu, ketika kamu membangun backlink dari situs lain, pastikan link tersebut berasal dari situs yang relevan dan berkualitas tinggi.
Hindari membeli tautan dengan anchor text yang dioptimalkan secara berlebihan karena ini melanggar pedoman Google dan bisa merugikan peringkat situsmu.
Nah, itulah berbagai hal yang perlu kamu tahu tentang manfaat dan langkah-langkah menjalankan keyword mapping secara optimal. Penerapan pemetaan kata kunci memang membutuhkan waktu yang nggak singkat dan pastinya butuh kesabaran ekstra.
Tapi, kamu tidak perlu khawatir! Bagi kamu yang nggak memiliki banyak waktu, bisa memanfaatkan jasa SEO dari Optimaise.
Tim SEO kami yang berpengalaman akan melakukan evaluasi optimasi mesin pencari secara lengkap. Mulai dari riset keyword, pemetaan kata kunci, dan langkah-langkah optimasi SEO lainnya akan dilakukan secara optimal. Yuk, mulai kerjasamamu bersama Optimaise sekarang juga!