Dalam dunia SEO, tentu kamu sudah tidak asing dengan penggunaan kata kunci dalam sebuah konten, bukan? Kali ini, kamu juga bisa mempelajari seperti apa itu keyword density, cara kerjanya, dan mengapa begitu penting bagi SEO serta dampaknya untuk hasil pencarian di Google.
Satu hal yang perlu kamu tahu adalah pentingnya keyword density dalam berbagai algoritma peringkat mesin pencari, termasuk Google tentu sudah berubah dari tahun ke tahun.
Table of Contents
Apa itu Keyword Density?
Bagi yang penasaran, ini dia jawabannya! Keyword density adalah berapa kali kata kunci muncul di halaman web atau konten sebagai rasio persentase dari keseluruhan jumlah kata.
Juga bisa diartikan sebagai frekuensi kata kunci atau frekuensi dengan kata kunci spesifik mana yang muncul di halaman web. Nah, kepadatan kata kunci ternyata dapat dihitung sebagai angka tertentu apabila diperlukan.
Caranya adalah dengan membagi berapa kali kata kunci disebutkan dengan jumlah total kata di halaman tertentu. Hasilnya adalah keyword density di halaman tersebut.
Keyword Density yang Tepat untuk SEO
Dengan segala aspek dari SEO, sebenarnya tidak ada aturan jelas tentang keyword density. Kamu tidak akan menemukan panduan apapun dari Google yang menjelaskan dengan pasti berapa banyak kata kunci yang harus ada dalam sebuah konten. Atau statistik tertentu yang bisa kamu gunakan untuk mengatur seberapa padat kata kunci harus atau tidak harus muncul di situs.
Akan tetapi, ada beberapa pertimbangan yang akan membantu dalam memastikan konten yang optimal. Sehingga bisa meningkatkan visibilitas konten dan pengalaman audiens secara keseluruhan.
Bagi yang baru mulai belajar SEO, bisa memanfaatkan panduan belajar SEO bagi pemula.
Keyword Stuffing
Sekitar 10 tahun lalu, SEO masih menerapkan ilmu yang baru muncul, yaitu teknik keyword stuffing yang begitu populer. Yang merupakan praktik menjejalkan sebanyak mungkin kata kunci di konten sebuah halaman web. Yang tampak sebagai cara yang begitu dipaksakan serta tidak wajar bagi para pembaca.
Hal tersebut biasanya dilakukan dengan memasukkan footer panjang di bagian bawah halaman web yang berisi hingga ratusan varian kata kunci kecil dari istilah penelusuran umum.
Teknik SEO semacam ini umumnya terlihat di situs web hotel, di mana kata kunci hyperlink bisa pembaca lihat di bagian footer. Masing-masing kata kunci mengarahkan pengunjung ke beberapa pilihan hotel lain yang juga menampilkan footer dengan kata kunci yang tidak kalah banyak.
Cara tersebut mungkin tampak tidak biasa saat ini. Akan tetapi teknik tersebut menjadi cara yang mudah dalam meningkatkan ranking di halaman hasil pencarian pertama. Perlu diketahui bahwa algoritma Google pada saat ini belum secanggih sekarang dalam menafsirkan halaman dengan konten yang berisi keyword stuffing.
Justru hal tersebut merupakan hack yang murah untuk bisa merekayasa halaman hasil mesin pencari. Oleh sebab itu, tidak sedikit situs menggunakan keyword stuffing untuk bisa mendapatkan peringkat yang tinggi.
Sayangnya, teknik tersebut tidak bisa kamu gunakan sekarang. Google dalam algoritmanya memiliki berbagai faktor dalam menentukan peringkat yang begitu rahasia. Tidak ada yang tahu dengan pasti situs web dengan teknik optimasi mana yang akan muncul di hasil pencarian teratas.
Namun, perlu kamu ingat bahwa Google akan menghukum situs yang menggunakan keyword stuffing dalam kontennya. Itulah mengapa kamu harus menghindari cara optimasi situs web satu ini. Dengan begitu, kamu bisa memaksimalkan peluang untuk bisa mendapatkan posisi peringkat yang diharapkan.
Baca Juga: Keyword Stuffing dan 4 Cara Menghindarinya
Berapa Banyak Keyword yang Harus Digunakan dalam Konten?
Sebenarnya, tidak ada aturan tegas tentang keyword density dalam sebuah konten di halaman web. Bahkan rumitnya, kepadatan kata kunci dapat berubah bergantung pada sifat konten. Misalnya, artikel berita tersindikasi memerlukan lebih sedikit kata kunci dibandingkan postingan blog evergreen untuk bisa mendapatkan peringkat yang tinggi.
Tetapi, kamu bisa mempertimbangkan beberapa pedoman yang akan sangat membanty dalam memutuskan strategi penargetan keyword. Coba gunakan satu kata kunci untuk setiap 200 kata konten. Artinya, konten yang hanya terdiri dari satu paragraf dengan 200 kata, tidak boleh memiliki lebih dari satu kata kunci.
Variasi Keyword
Apakah kamu tahu? Penargetan kata kunci masih menjadi dasar dari berbagai teknik SEO yang dewasa ini digunakan oleh para profesional. Adapun penggunaan varian kata kunci merupakan praktik SEO terbaik lain yang tidak boleh kamu abaikan.
Misalnya, saat pengguna internet menelusuri jual mobil bekas, mereka juga mungkin menggunakan istilah lain seperti mobil bekas untuk dijual untuk bisa menemukan dealer mobil yang tepat. Atau menggunakan kata kunci lain yang relevan sehingga Google akan menampilkan konten yang berkaitan dengan pencarian tersebut.
Maksud di balik pencarian tersebut sebenarnya sama, yaitu untuk bisa menemukan lokasi dealer yang menjual mobil bekas. Akan tetapi, penggunaan kata kuncinya sangat bervariasi. Jadi, kamu harus bisa menargetkan variasi kata kunci sebagai antisipasi untuk bisa menemukan lead potensial dalam pencarian Google.
Baca juga: 8 Cara Tepat Menggunakan Canonical URL untuk Berbagai CMS
Intinya, kamu bisa menggunakan variasi kata kunci di satu atau beberapa halaman web untuk memaksimalkan visibilitas secara lebih luas dan relevan dengan apa yang audiens cari. Akan tetapi, pastikan untuk menargetkan satu kata kunci untuk setiap 200 kata dari kopi atau konten yang dibuat.
Keyword Clustering
Berkaitan dengan algoritma Google, relevansi menjadi hal yang begitu krusial. Memang penting untuk menghindari keyword stuffing di halaman web. Namun, algoritma Google juga mencari kelompok kata kunci yang terikat secara semantik. Tujuannya agar bisa mendapatkan petunjuk kontekstual tentang konten yang akan ditampilkan serta fungsinya.
Konsepnya seperti ini! Saat spider Google, yaitu software yang melakukan crawling dan indexing halaman situs web, kemudian menemukan kata kunci di halaman web, maka software tersebut akan mengkontekstualisasikan kata kunci dalam kaitannya dengan konten di sekitarnya.
Dengan kata lain, Google mengharapkan kata kunci tertentu hadir yang berkaitan dengan kata kunci lain. Apabila ingin meningkatkan visibilitas situs web, mengelompokkan kata kunci yang relevan bisa menjadi cara yang efektif dan patut untuk kamu coba.
Lakukan Tes
Dalam praktiknya, begitu penting untuk menggunakan data dalam penerapan SEO dibandingkan hanya asumsi semata. Hal ini berlaku saat membuat keputusan, termasuk dalam keyword density.
Akan lebih baik untuk melakukan A/B test pada kopi, konten, maupun iklan situs web kamu. Dengan begitu kamu bisa menghindari risiko merusak visibilitas situs atau iklan di hasil pencarian Google.
Apabila traffic situs web menurun, kamu juga bisa kembali melakukan A/B test pada konten. Kemudian, salin untuk melihat apakah terjadi pengurangan keyword density dapat meningkatkan peringkat di halaman hasil pencarian.
SEO memang begitu sulit dipahami, namun kamu tetap bisa mendapatkan hasil optimal dari upaya tersebut. Salah satu cara yang paling mudah dan efektif adalah dengan mengandalkan profesional di bidangnya.
Hubungi Optimaise sekarang juga dan dapatkan jasa SEO Malang terbaik yang akan membantu kamu meningkatkan peringkat situs web di mesin pencari.