Digital MarketingContent CreationSEO

6 Ide Mid-funnel Content yang Harus Dicoba untuk Meningkatkan Peluang Konversi

Siti Rohmah Noviah

6 Ide Mid-funnel Content yang Harus Dicoba untuk Meningkatkan Peluang Konversi

Ketika berbicara tentang strategi digital marketing, banyak yang fokus pada top funnel atau bottom funnel penjualan. Namun, ada satu bagian yang sering terlewatkan namun memiliki potensi besar untuk meningkatkan brand awareness dan konversi, yaitu mid-funnel content.

Padahal, di tahap ini, calon pelanggan sudah mulai mengenal brandmu, tapi belum sepenuhnya yakin untuk melakukan pembelian.

Nah, melalui mid-funnel content, kamu bisa membangun kepercayaan, memberikan solusi yang relevan, dan mendorong mereka untuk semakin dekat dengan keputusan akhir. Yuk, simak beragam ide mid-funnel content yang wajib dicoba untuk memperkuat brand awareness bisnismu!

Apa Itu Mid-funnel Content?

Apa Itu Mid-funnel Content?
Apa Itu Mid-funnel Content?

Mid-funnel content atau konten middle of the funnel (MOFU) adalah jembatan penting dalam proses pembelian. Konten ini ditujukan untuk calon pelanggan yang sudah sadar akan masalah mereka dan sedang mencari solusi.

Berbeda dari konten top of the funnel yang lebih umum, konten MOFU memberikan informasi yang lebih spesifik dan mendalam tentang bagaimana produk atau layananmu bisa menyelesaikan masalah mereka.

Di mana mid-funnel content berfungsi untuk mendidik dan memberikan informasi yang berguna, membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan audiensmu. Konten ini menunjukkan keahlianmu dan membedakan produk atau layananmu dari kompetitor.

Contoh konten MOFU termasuk studi kasus yang menunjukkan kesuksesan nyata, demo produk yang menampilkan fitur dan manfaat, serta webinar yang menawarkan kesempatan untuk belajar dan berinteraksi langsung.

Baca juga: 9 Taktik Enterprise Link Building yang Cocok untuk Situs Web Skala Besar

Fokus dari Mid-funnel Content

Fokus dari Mid-funnel Content
Fokus dari Mid-funnel Content

Di dalam proses belajar SEO, content funnel menjadi strategi yang sering digunakan dalam menyampaikan informasi yang relevan berdasarkan perilaku audiens.

Konten top-of-funnel (TOFU) berfokus pada memberikan informasi dasar dan edukatif kepada orang-orang yang baru mulai mencari tahu tentang suatu topik. Ini adalah tahap awal dalam perjalanan pembelian, di mana konten lebih menekankan pada edukasi ketimbang penjualan langsung.

Konten bottom-of-funnel (BOFU) hadir saat calon pelanggan siap membuat keputusan pembelian. Konten ini biasanya berupa halaman penjualan atau halaman landing yang dirancang untuk mendorong transaksi.

Sementara itu, konten mid-funnel content (MOFU) berada di antara kedua tahap tersebut. Fokusnya untuk beberapa hal ini:

  1. Mengubah orang yang sudah sadar akan masalah mereka menjadi menyadari solusi yang ada.
  2. Membantu mereka membuat keputusan tentang solusi yang paling sesuai untuk mereka.
  3. Meningkatkan kesadaran merek dengan memperbanyak titik kontak antara merekmu dan calon pelanggan.
  4. Membangun kepercayaan, sehingga ketika mereka siap untuk membeli, mereka akan memikirkan merekmu terlebih dahulu.

Pada tahap ini, orang sering kali lebih menghargai informasi yang disampaikan oleh manusia daripada oleh AI. Karena itu, ini adalah peluang besar untuk SEO. Konten MOFU yang informatif dan relevan tidak mudah ditiru, terutama di dalam industri B2B.

Strategi Mid-funnel Content dalam Mendorong Konversi

Strategi Mid-funnel Content dalam Meningkatkan Konversi
Strategi Mid-funnel Content dalam Meningkatkan Konversi

Jika dijalankan dengan benar, konten MOFU dapat menghasilkan ROI SEO yang lebih besar dibandingkan dengan konten di tahap TOFU atau BOFU. Ini karena konten MOFU tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga membantu memperkuat hubungan dengan audiens yang sudah mulai tertarik pada solusimu.

Melalui konten yang informatif dan relevan, kamu dapat membangun kepercayaan dan meningkatkan brand awareness secara signifikan.

Pada bagian ini, kita akan membahas berbagai ide mid-funnel content yang efektif untuk meningkatkan kesadaran merek dan memperkuat kehadiran bisnismu di benak audiens.

Publikasikan Rangkuman Fitur

Publikasikan Rangkuman Fitur
Publikasikan Rangkuman Fitur

Roundup adalah jenis artikel daftar yang sering digunakan dalam affiliate marketing untuk membandingkan berbagai produk berdasarkan kategori tertentu, seperti “rekomendasi dekorasi ruangan mungil” atau “kamera Fujifilm yang bagus”.

Situs web seperti Mybest sangat bergantung pada jenis konten ini sebagai bagian utama dari strategi mereka. Tapi, banyak situs afiliasi hanya fokus pada perbandingan produk antar merek, yang membuat konten ini kurang dimanfaatkan oleh bisnis lain, seperti merek e-commerce dan SaaS.

Mereka biasanya tidak ingin menampilkan produk pesaing di dalam konten mereka. Untuk perusahaan e-commerce dan SaaS, ada peluang di mid-funnel content untuk membuat ringkasan yang membandingkan fitur produk atau solusi mereka sendiri.

Alih-alih membandingkan merek satu dengan merek lain, kamu bisa membandingkan fitur atau produk yang kamu tawarkan. Untuk menemukan peluang ini, gunakan alat seperti Keyword Explorer di Ahrefs untuk mencari topik atau kategori produk dengan keyword seperti ini:

  1. Ide
  2. Terbaik
  3. Versus
  4. Dan
  5. Atau
  6. Jenis
  7. Alternatif
  8. Perbandingan

Cari cara untuk membandingkan produk atau fiturmu sendiri. Misalnya, toko furniture IKEA membuat daftar dengan keyword “living room wall decor ideas”, di mana setiap ide adalah produk yang mereka jual.

Intinya adalah, baik membandingkan produk atau fitur, tujuan utamanya adalah memposisikan merekmu sebagai pilihan utama, sehingga ketika pembaca siap membeli, mereka akan memilih produkmu daripada produk pesaing.

Terapkan Solution Hijacking

Terapkan Solution Hijacking
Terapkan Solution Hijacking

Salah satu ide mid-funnel content (MOFU) yang efektif adalah “solution hijacking” atau “pembajakan solusi”. Berarti mengarahkan orang-orang yang sudah mencari solusi, tetapi belum memilih solusi yang tepat atau malah menggunakan solusi yang salah, untuk memilih produk atau layananmu.

Misalnya, Freshbooks menggunakan strategi ini untuk menarik orang-orang yang masih menggunakan Excel untuk akuntansi dan pembukuan. Mereka menawarkan halaman dengan solusi dan templat berbasis Excel, sambil mengundang pengguna untuk mencoba alat mereka secara gratis.

Untuk menerapkan ide ini di situs webmu, cari keyword yang berkaitan dengan solusi alternatif yang orang cari tetapi belum tentu menunjukkan niat untuk membeli.

Contohnya, jika kamu menawarkan platform pembuat undangan digital, kamu bisa menargetkan keyword seperti “cara membuat undangan digital dengan Canva” yang menunjukkan orang sedang mencari alternatif, bukan solusi akhir.

Namun, kamu harus memastikan jika keyword yang kamu pilih tidak menunjukkan niat pembelian yang kuat. Misalnya, jika kamu menargetkan keyword, seperti “undangan pernikahan gratis”, ini menunjukkan bahwa orang mencari solusi tanpa biaya, sehingga tidak ada niat kuat untuk membeli produk berbayar.

Sebaliknya, hindari keyword yang menunjukkan niat pembelian yang tinggi, seperti “software undangan digital terbaik” atau “beli undangan digital”, karena orang-orang yang mencari keyword tersebut biasanya sudah siap membeli dan lebih cenderung langsung membeli produk, bukan mencari informasi atau alternatif.

Intinya adalah, temukan keyword yang berkaitan dengan solusi alternatif dan pastikan untuk menargetkan keyword yang memiliki niat pembelian yang tidak terlalu kuat. Fokus pada jenis konten yang mendapat peringkat, seperti posting blog dan halaman produk untuk mengeksplorasi peluang yang tepat.

Beri Kuis

Beri Kuis
Beri Kuis

Kuis adalah jenis konten interaktif yang memberikan jawaban atau rekomendasi kepada pengguna berdasarkan jawaban mereka terhadap serangkaian pertanyaan. Tapi, tidak semua kuis berada di tahap mid-funnel content (MOFU). Sebagai contoh:

  • TOFU (Top-of-the-Funnel): kuis yang membantu menentukan jenis kulitmu.
  • MOFU (Middle-of-the-Funnel): kuis yang merekomendasikan rutinitas perawatan kulit yang tepat berdasarkan jenis kulitmu.

Sudah terlihat perbedaannya kan? Untuk menemukan peluang kuis yang relevan, gunakan Keyword Explorer dan cari keyword dengan istilah seperti ini:

  1. Kuis
  2. Tes
  3. What’s my…
  4. Temukan…
  5. Penemu
  6. Rekomendasi

Banyak merek tidak mengoptimalkan kuis mereka untuk SEO. Misalnya, halaman teratas untuk “kuis perawatan kulit” sering kali memiliki konten yang sangat singkat, kurang dari 100 kata.

Mengoptimalkan halaman kuismu untuk SEO bisa sangat efektif. Kamu bisa menggunakan platform tanpa kode, seperti Outgrow untuk membuat kuis dengan mudah dan tanpa perlu keahlian teknis.

Manfaatkan Kalkulator Niche

Manfaatkan Kalkulator Niche
Manfaatkan Kalkulator Niche

Kalkulator menjadi alat konten interaktif yang sangat efektif di tahap mid-funnel content (MOFU) dan sering kali bisa dibuat dengan platform tanpa kode. Kalkulator ini berguna jika hasil yang diberikan membantu pengguna membuat keputusan pembelian yang lebih baik.

Untuk menemukan peluang pembuatan kalkulator, gunakan Keyword Explorer dengan keyword seperti:

  1. Menghitung
  2. Kalkulator
  3. Perbandingan
  4. Berapa harganya
  5. Rumus
  6. Memperkirakan
  7. Taksir

Banyak bisnis, terutama yang kecil atau niche spesifik, belum memanfaatkan strategi ini secara maksimal. Padahal jika kalkulatormu sangat membantu dan menawarkan pengalaman pengguna yang bagus, kamu mungkin tidak perlu banyak konten tambahan atau membangun banyak tautan untuk peringkat yang baik di mesin pencari.

Misalnya, kalkulator yang memungkinkan pengguna menghitung takaran bahan pada resep hidangan sekaligus bisa sangat berguna dan memudahkan mereka dalam mengambil keputusan.

Dengan menyediakan alat seperti ini, kamu dapat membantu pengguna lebih dekat ke keputusan pembelian, menjadikannya aset MOFU yang sangat berharga untuk dipertimbangkan.

Buat Scorecards

Buat Scorecards
Buat Scorecards

Mirip dengan kuis, scorecards juga mengajukan pertanyaan, tetapi tujuan utamanya bukan untuk menawarkan solusi langsung. Sebaliknya, scorecards memberikan skor yang membantu pengguna mengidentifikasi masalah yang mungkin perlu diperbaiki.

Dengan kata lain, sementara kuis lebih fokus pada mengenalkan solusi, scorecards lebih bertujuan untuk membantu orang menyadari masalah dan menemukan solusi yang tepat.

Untuk menemukan peluang membuat scorecards, gunakan keyword yang berkaitan dengan penilaian kinerja, seperti:

  1. Nilai saya
  2. Seberapa baguskah milikku?
  3. Seberapa buruknya aku?
  4. Pemeriksa
  5. Pemberi Nilai

Scorecards cocok untuk berbagai jenis bisnis, terutama yang ingin membantu pengguna menilai kondisi mereka dan mencari rekomendasi.

Baca juga: Belum Menerapkan SEO OKRs? Ketahui 3 Jenis dan Contohnya Lebih Dulu

Misalnya, perusahaan SaaS yang membuat resume bisa menggunakan scorecards untuk menilai kekuatan resume pengguna, sedangkan toko e-commerce yang menjual PC dapat membuat scorecards yang memberi penilaian pada PC pengguna dan memberikan saran untuk peningkatan komponen atau modifikasi.

Gunakan Aset Alternatif

Gunakan Aset Alternatif
Gunakan Aset Alternatif

Konten tidak selalu harus berupa blog, posting media sosial, atau video. Di dalam banyak situasi, solusi yang dibutuhkan audiens tidak bisa disampaikan melalui format tersebut. Di sinilah aset alternatif dapat menjadi pilihan yang efektif.

Aset ini sangat bermanfaat untuk kampanye SEO B2B, terutama jika industri atau pasar yang dituju memiliki volume pencarian yang kecil untuk topik TOFU (top-of-funnel) atau BOFU (bottom-of-funnel). Di sinilah konten mid-funnel content (MOFU) bisa sangat menguntungkan.

Contoh aset alternatif ini bisa berupa template lembar kerja untuk pekerja profesional, blok CAD untuk insinyur atau diagram kabel untuk teknisi listrik. Untuk menemukan peluang membuat aset seperti ini, kamu bisa mulai dengan menyaring keyword berdasarkan:

  1. Ekstensi file yang umum digunakan di industri kamu, seperti .jpg, .svg, .png, .psd, atau .ai untuk desainer.
  2. Kata-kata, seperti spreadsheet, diagram, file, atau cetak biru.
  3. Software khusus industri, seperti Revit untuk insinyur atau Canva untuk desainer.

Misalnya, jika kamu menjalankan bisnis e-commerce yang menjual perlengkapan hobi seperti kerajinan tangan atau DIY (Do It Yourself). Alih-alih hanya berfokus pada produk yang kamu jual, kamu bisa menyediakan aset alternatif yang membantu audiens dalam proyek mereka, seperti:

  1. Jika kamu menjual perlengkapan scrapbooking atau peralatan kerajinan kertas, kamu bisa menawarkan template desain di dalam format .pdf atau .svg yang bisa diunduh dan dicetak oleh pelanggan. Keyword yang relevan bisa berupa “template desain scrapbooking” atau “pola kerajinan kertas gratis.”
  2. Jika kamu menjual perlengkapan renovasi rumah, seperti cat atau bahan bangunan, buatlah kalkulator yang membantu pengguna menghitung kebutuhan material mereka. yang bisa ditargetkan adalah “kalkulator jumlah cat dinding” atau “kalkulator jumlah ubin lantai.”

Contoh ini membantu memecahkan masalah praktis pelanggan sehari-hari. Mereka tidak hanya mencari produk, tetapi juga solusi lengkap yang mendukung hobi atau proyek mereka.

Saat ini, semakin sedikit klik yang masuk ke situs web dari pencarian yang berada di TOFU dan BOFU. Ini membuka peluang yang belum dimanfaatkan bagi para profesional SEO untuk fokus pada bagian mid-funnel content (MOFU).

Namun, untuk memanfaatkan peluang ini, dibutuhkan pendekatan yang lebih kreatif dan pemikiran di luar kebiasaan, terutama jika kamu ingin menemukan celah yang mungkin belum dilirik oleh pesaingmu.

Jika kamu ingin memanfaatkan peluang ini secara maksimal, bekerja sama dengan ahli SEO bisa menjadi pilihan tepat. Optimaise, digital agency Malang, memiliki pengalaman dalam menciptakan strategi SEO yang menyeluruh dan kreatif, termasuk mengoptimalkan konten di semua tahap.

Selain itu, kami juga menawarkan jasa penulisan artikel seo friendly, yang dirancang untuk menghasilkan konten yang benar-benar relevan untuk target audiensmu.

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise