Mikrometer sekrup adalah salah satu alat ukur presisi yang sering digunakan untuk mengukur ketebalan, diameter, atau panjang suatu objek dengan tingkat akurasi tinggi.
Alat tersebut menjadi pilihan utama dalam dunia teknik dan sains karena kemampuannya mengukur hingga seperseratus milimeter. Tapi, memahami cara penggunaannya tidak cukup hanya dengan teori, diperlukan latihan melalui berbagai contoh soal untuk menguasainya.
Dalam artikel ini, kami menyajikan beberapa contoh soal mikrometer sekrup lengkap dengan jawaban dan pembahasannya, dirancang untuk membantu kamu memahami prinsip kerja alat ini sekaligus meningkatkan keterampilan pengukuranmu.
Table of Contents
Cara Menghitung Mikrometer Sekrup
Untuk menggunakan mikrometer sekrup dengan benar, ada dua skala yang perlu diperhatikan, yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama dapat dilihat pada bagian sleeve, sedangkan skala nonius terdapat pada thimble atau bidal.
Ini adalah langkah-langkah yang lebih mudah dipahami:
- Baca skala utama di bagian atas garis horizontal. Angka ini menunjukkan skala utama dalam satuan milimeter, biasanya 1 mm per garis.
- Perhatikan skala utama di bagian bawah garis horizontal. Jika ada garis tambahan di bawah garis atas, tambahkan nilainya, biasanya sebesar 0,5 mm atau 0,1 mm, tergantung jumlah garis tambahan tersebut.
- Baca skala nonius pada thimble atau bidal. Skala ini menunjukkan nilai dalam satuan yang lebih kecil, yaitu 0,01 mm, untuk mendapatkan hasil yang lebih presisi.
Baca juga: 5 Contoh Soal Mikrometer Sekrup Lengkap dengan Pembahasannya
Contoh Soal Mikrometer Sekrup
Mengukur ketebalan suatu benda dengan tingkat presisi tinggi sering kali menjadi kebutuhan penting, terutama dalam dunia teknik dan manufaktur. Mikrometer sekrup hadir sebagai alat ukur yang andal untuk tugas ini, mampu memberikan hasil akurat hingga seperseratus milimeter.
Tapi, memahami cara kerja dan penerapan mikrometer sekrup memerlukan latihan dan pemahaman yang baik.
Untuk membantu kamu lebih mengenal alat ini, mari kita jelajahi beberapa contoh soal mikrometer sekrup yang dirancang untuk melatih kemampuan pengukuran sekaligus memperkuat pemahamanmu.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 1
Berapa hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup seperti yang terlihat pada gambar berikut?
Jawaban: hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup adalah 4,60 mm.
Pembahasan:
- Pembacaan skala utama
- Skala utama yang terlihat pada bagian sleeve adalah 4,50 mm.
- Pembacaan skala nonius
- Skala nonius menunjukkan angka 10. Untuk menghitung nilainya, kalikan angka tersebut dengan tingkat ketelitian mikrometer sekrup, yaitu 0,01 mm. Hasilnya: 10 x 0,01 = 0,10 mm.
- Menjumlahkan hasil skala utama dan skala nonius
- Gabungkan kedua hasil pembacaan tersebut untuk mendapatkan nilai total: 4,50 + 0,10 = 4,60 mm.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 2
Kamu tengah mengukur diameter batang baja kecil. Pembacaan skala utamanya adalah 5 mm, dan skala bidal sejajar sempurna pada 28 divisi. Hitunglah diameter batang baja tersebut.
Jawaban: diameter batang baja tersebut adalah 5,28 mm.
Pembahasan:
- Skala utama menunjukkan 5 mm.
- Skala thimble menunjukkan 28 divisi. Setiap divisi pada skala thimble memiliki nilai 0,01 mm. Maka: 28 x 0,01 mm = 0,28 mm.
- Jumlahkan pembacaan skala utama dan skala thimble: 5 mm + 0,28 mm = 5,28 mm.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 3
Sebelum memulai pengukuran, kamu melihat bahwa saat tertutup sepenuhnya, tanda nol skala thimble berada 2 divisi di bawah garis dasar selongsong, yang menunjukkan kesalahan nol positif. Kamu mengukur sebuah objek, dan skala utama menunjukkan 3 mm, dengan skala thimble pada 15 divisi. Berapa ukuran objek yang dikoreksi?
Jawaban: ukuran objek yang dikoreksi adalah 3,13 mm
Pembahasan:
- Skala utama menunjukkan 3 mm.
- Skala bidal menunjukkan 15 divisi. Setiap divisi pada skala thimble memiliki nilai 0,01 mm, jadi: 15 x 0,01 mm = 0,15 mm.
- Jumlahkan pembacaan skala utama dan skala thimble. Pengukuran yang diamati: 3 mm + 0,15 mm = 3,15 mm.
- Kamu tahu bahwa ada kesalahan nol positif karena tanda nol pada skala thimble berada 2 divisi di bawah garis dasar. Kesalahan nol dihitung sebagai: 2 x 0,01 mm = 0,02 mm.
- Karena ada kesalahan nol positif, kamu harus mengurangkan kesalahan nol dari pengukuran yang diamati: 3,15 mm – 0,02 mm = 3,13 mm.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 4
Sebuah potongan aluminium tipis diukur menggunakan mikrometer sekrup. Diketahui alat memiliki kesalahan nol positif sebesar 3 divisi. Hasil pembacaan menunjukkan skala utama tepat 0 mm, dan skala thimble sejajar pada 40 divisi. Berapa ketebalan sebenarnya dari potongan aluminium tersebut?
Jawaban: ketebalan sebenarnya dari potongan aluminium tersebut adalah 0,37 mm.
Pembahasan:
- Pada skala utama, angka yang terbaca adalah 0 mm.
- Pada skala thimble, posisi sejajar adalah 40 divisi. Setiap divisi bernilai 0,01 mm, sehingga: 40 x 0,01 mm = 0,40 mm.
- Jumlahkan nilai dari skala utama dan skala bidal: 0 mm + 0,40 mm = 0,40 mm.
- Karena alat memiliki kesalahan nol positif sebesar 3 divisi, maka: 3 x 0,01 mm = 0,03 mm.
- Untuk mengoreksi pengukuran, kurangi nilai kesalahan nol dari pengukuran yang diamati: 0,40 mm – 0,03 mm = 0,37 mm.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 5
Sebuah potongan aluminium diukur. Skala utama menunjukkan 0 mm, dan skala thimble pada posisi 45 divisi. Mikrometer memiliki kesalahan nol positif sebesar 2 divisi. Berapa ketebalan yang dikoreksi?
Jawaban: ketebalan kawat adalah 0,43 mm
Pembahasan:
- Pada skala utama, angka yang terbaca adalah 0 mm.
- Pada skala thimble, posisi sejajar adalah 40 divisi. Setiap divisi bernilai 0,01 mm, sehingga: 45 x 0,01 mm = 0,45 mm.
- Karena alat memiliki kesalahan nol positif sebesar 2 divisi, maka: 2 x 0,01 mm = 0,02 mm.
- Untuk mengoreksi pengukuran, kurangi nilai kesalahan nol dari pengukuran yang diamati: 0,45 mm – 0,02 mm = 0,43 mm.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 6
Sebuah kawat tembaga diukur. Skala utama menunjukkan 3 mm, dan skala thimble sejajar pada 18 divisi. Tidak ada kesalahan nol pada alat ukur. Hitung diameter kawat tersebut.
Jawaban: diameter kawat adalah 3,18 mm.
Pembahasan:
- Pada skala utama, angka yang terbaca adalah 3 mm.
- Pada skala thimble, posisi sejajar adalah 18 divisi. Setiap divisi bernilai 0,01 mm, sehingga: 18 x 0,01 mm = 0,18 mm.
- Jumlahkan pembacaan skala utama dan skala thimble. Pengukuran yang diamati: 3 mm + 0,18 mm = 3,18 mm.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 7
Sebuah bola kecil diukur menggunakan mikrometer sekrup. Skala utama menunjukkan 10 mm, dan skala bidal sejajar pada 50 divisi. Mikrometer memiliki kesalahan nol positif sebesar 5 divisi. Hitung diameter bola tersebut setelah koreksi.
Jawaban: diameter bola adalah 10,45 mm
Pembahasan:
- Pada skala utama, angka yang terbaca adalah 10 mm.
- Skala bidal menunjukkan 50 divisi. Setiap divisi pada skala thimble memiliki nilai 0,01 mm, jadi: 50 x 0,01 mm = 0,50 mm.
- Jumlahkan nilai dari skala utama dan skala bidal: 10 mm + 0,50 mm = 10,50 mm.
- Karena alat memiliki kesalahan nol positif sebesar 5 divisi, maka: 5 x 0,01 mm = 0,05 mm.
- Untuk mengoreksi pengukuran, kurangi nilai kesalahan nol dari pengukuran yang diamati: 10,50 mm – 0,05 mm = 10,45 mm.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 8
Sebuah buku tipis diukur menggunakan mikrometer sekrup. Skala utama menunjukkan 2,5 mm, dan skala bidal sejajar pada 22 divisi. Tidak ada kesalahan nol. Berapa ketebalan buku tersebut?
Jawaban: ketebalan buku adalah 2,72 mm
Pembahasan:
- Pada skala utama, angka yang terbaca adalah 2,5 mm.
- Skala bidal atau thimbel menunjukkan 22 divisi. Setiap divisi pada skala thimble memiliki nilai 0,01 mm, jadi: 22 x 0,01 mm = 0,22 mm.
- Jumlahkan nilai dari skala utama dan skala bidal: 2,5 mm + 0,22 mm = 2,72 mm.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 9
Ketebalan kartu kredit diukur menggunakan mikrometer sekrup. Skala utama menunjukkan 0 mm, dan skala bidal sejajar pada 38 divisi. Mikrometer memiliki kesalahan nol positif sebesar 2 divisi. Berapa ketebalan kartu kredit tersebut?
Jawaban: ketebalan kartu kredit adalah 0,36 mm
Pembahasan:
- Pada skala utama, angka yang terbaca adalah 0 mm.
- Skala bidal atau thimbel menunjukkan 38 divisi. Setiap divisi pada skala thimble memiliki nilai 0,01 mm, jadi: 38 x 0,01 mm = 0,38 mm.
- Karena alat memiliki kesalahan nol positif sebesar 2 divisi, maka: 2 x 0,01 mm = 0,02 mm.
- Jumlahkan nilai dari skala utama dan skala bidal: 0,38 mm – 0,02 mm = 0,36 mm.
Baca juga: Cara Daftar KIP Kuliah dan 3 Manfaat Utamanya untuk Mahasiswa
Contoh Soal Mikrometer Sekrup 10
Sebuah lembaran kertas diukur menggunakan mikrometer sekrup. Skala utama menunjukkan 0 mm, dan skala bidal sejajar pada 50 divisi. Mikrometer memiliki kesalahan nol positif sebesar 5 divisi. Berapa ketebalan lembaran kertas tersebut setelah koreksi?
Jawaban: ketebalan kertas adalah 0,45 mm
Pembahasan:
- Pada skala utama, angka yang terbaca adalah 0 mm.
- Skala bidal atau thimbel menunjukkan 50 divisi. Setiap divisi pada skala thimble memiliki nilai 0,01 mm, jadi: 50 x 0,01 mm = 0,50 mm.
- Karena alat memiliki kesalahan nol positif sebesar 5 divisi, maka: 5 x 0,01 mm = 0,05 mm.
- Jumlahkan nilai dari skala utama dan skala bidal: 0,50 mm – 0,05 mm = 0,45 mm.
Dengan memahami cara membaca dan menghitung hasil pengukuran menggunakan nikrometer sekrup, kamu dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pekerjaanmu. Melalui latihan soal yang dilengkapi pembahasan, kamu bisa semakin terampil dalam menguasai penggunaan mikrometer sekrup.
Jika kamu membutuhkan konten berkualitas seperti artikel ini, artikel SEO-friendly, atau layanan optimasi untuk meningkatkan visibilitas bisnismu, Optimaise sebagai digital agency Malang siap membantu.
Kami menyediakan jasa press release, jasa penulisan artikel SEO-friendly, hingga jasa SEO yang dirancang khusus untuk kebutuhanmu. Percayakan kebutuhan digital marketingmu kepada Optimaise, dan jadilah yang terdepan di dunia digital!