Mendapatkan pelanggan baru adalah kunci untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Pendekatan inbound dengan content marketing dapat menjadi solusi yang lebih efisien.
Content marketing melibatkan pembuatan dan berbagi konten online yang relevan dengan audiensmu untuk menarik perhatian mereka. Namun, untuk memastikan keberhasilan kampanye pemasaran kontenmu, kamu perlu memantau beberapa content metrics yang memberikan wawasan berharga.
Metrik-metrik ini membantumu melihat apakah kontenmu efektif dalam menarik perhatian dan mempertahankan minat audiens, serta apakah investasi waktu dan sumber dayamu memberikan hasil yang diharapkan.
Di dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa content metrics penting yang dapat membantumu mengoptimalkan strategi content marketing bisnismu demi mencapai tujuan akuisisi pelanggan.
Table of Contents
Apa itu Content Metrics?
Content metrics adalah data atau angka yang digunakan untuk mengukur kinerja content marketing dalam mencapai tujuan bisnis tertentu. Keberadaannya didasarkan pada content marketing yang dapat menjadi strategi yang efektif untuk mengembangkan bisnismu.
Namun, sama halnya dengan strategi pemasaran lainnya, penting untuk memastikan bahwa kamu dapat melihat hasil yang positif dari investasi yang kamu lakukan. Untuk melakukannya kamu perlu memahami content metrics yang dapat membantumu mengevaluasi kinerja kontenmu.
Metrik ini dapat mencakup berbagai data, seperti jumlah traffic organik dari mesin pencari, jumlah penayangan konten, sumber traffic, CTR, dan seberapa sering kontenmu dibagikan di media sosial.
Memberikan gambaran tentang seberapa baik kontenmu mencapai tujuan pemasaranmu, apakah itu meningkatkan kesadaran merek, membangun otoritas, atau meningkatkan konversi.
Misalnya, Jika kamu baru memulai, sebaiknya fokuslah pada peningkatan kesadaran merek dan membangun otoritas. Tapi, jika kamu sudah memiliki keterlibatan yang baik dengan kontenmu, kamu dapat mempertimbangkan untuk fokus pada peningkatan jumlah konversi.
Content Metrics Penting yang Dapat Meningkatkan Efektivitas Konten
Setiap metrik memberikan wawasan yang berbeda terkait kinerja kontenmu dan pemilihan content metrics yang tepat sangat tergantung pada tujuan, format, dan channel kontenmu.
Misalnya, ROI atau Return on Investment membantumu untuk menilai efektivitas upaya content marketing dalam meningkatkan profitabilitas bisnismu secara keseluruhan.
Selain itu, content metrics lainnya, seperti peringkat dalam penelusuran organik, jangkauan melalui media sosial dan iklan, serta jumlah pengunjung situs webmu, semuanya memberikan gambaran yang berbeda-beda tentang kinerja kontenmu di berbagai channel dan format.
Baca juga: Ketahui 7 Metrik User Behavior untuk Optimalkan SEO
Melalui pemilihan content metrics yang sesuai dengan tujuan dan strategi content marketing berikut ini, kamu dapat memahami lebih baik seberapa efektif kontenmu di dalam mencapai audiens dan mencapai tujuan bisnismu.
Operational Metrics
Operational metrics merupakan jenis content metrics yang digunakan untuk mengukur efisiensi tim konten dalam mengelola dan menghasilkan konten.
Metrik ini penting karena setelah kamu memiliki strategi konten yang solid, kamu tentu ingin memastikan bahwa timmu dapat melaksanakannya dengan efisien. Dengan kata lain, setelah suatu strategi terbukti berhasil, kamu ingin mengulangnya dengan lebih banyak konten.
Ada 2 metrik utama yang dapat kamu pertimbangkan dalam kategori ini. Pertama, terdapat publishing frequency atau frekuensi penerbitan yang mengacu pada jumlah konten yang diterbitkan dalam periode waktu tertentu, seperti artikel, video, postingan media sosial, atau email.
Semakin sering kamu menerbitkan konten, maka semakin baik hasilnya karena konten dapat saling mendukung dan memperkuat keberhasilan masing-masing. Ini berlaku untuk semua channel konten yang kamu gunakan.
Contoh lainnya adalah mempertimbangkan bagaimana traffic dan referensi ke kontenmu tumbuh seiring dengan peningkatan jumlah konten yang diterbitkan.
Metrik kedua adalah meeting deadlines atau memenuhi tenggat waktu yang mengukur seberapa baik timmu dapat memenuhi deadline yang telah ditetapkan.
Meskipun ini mungkin lebih relevan untuk tim internal, tapi bagi agensi atau perusahaan yang memiliki klien, ini menjadi sangat penting. Memenuhi deadline dapat memberimu gambaran tentang seberapa realistis estimasimu dan seberapa efisien timmu dalam menyelesaikan tugas.
Keyword
Keyword adalah kunci utama di dalam strategi SEO, ini karena mereka menentukan seberapa tinggi peluang ranking situs webmu di mesin pencari, seperti Google.
Sehingga pada gilirannya mempengaruhi seberapa banyak traffic organik yang kamu terima. Untuk melacak kinerja keyword, ada beberapa metrik penting yang perlu diperhatikan:
- Impressions
- Merupakan seberapa sering situs webmu muncul dalam hasil pencarian untuk keyword tertentu. Ini membantumu melihat seberapa terlihatnya situs webmu di mesin pencari.
- Rangking (peringkat)
- Menunjukkan peringkat halaman situs webmu untuk keyword tertentu. Peringkat yang tinggi berarti situs webmu lebih mungkin untuk di-klik oleh pengguna.
- Organic keyword growth (pertumbuhan keyword organik)
- Merupakan jumlah keyword yang memperoleh peringkat di halaman situs webmu. Ini berguna untuk melihat apakah konten barumu mulai mendapat peringkat di Google.
- Rate of keyword acquisition (tingkat perolehan keyword)
- Menunjukkan seberapa cepat situs webmu mendapatkan peringkat untuk keyword tertentu. Semakin cepat keyword diambil, maka semakin baik peringkat situs webmu.
- Share of voice (pangsa suara):
- Persentase dari semua kemungkinan klik organik yang mendarat di situs webmu untuk keyword yang dilacak. Ini membantumu melihat seberapa efektif situs webmu dalam menarik traffic organik.
Untuk melacak content metrics ini, kamu memerlukan alat, seperti Google Search Console untuk mengukur tayangan di SERP Google dan alat pelacak peringkat, seperti Ahrefs Rank Tracker untuk melacak peringkat keyword dengan lebih baik.
Backlink
Backlink adalah link dari situs lain yang menuju ke situs webmu dan ia merupakan salah satu faktor terpenting dalam menentukan peringkat situs webmu di mesin pencari.
Backlink dapat dianggap sebagai “suara” yang memberikan otoritas pada situs webmu, ini karena semakin banyak backlink yang kamu miliki dari situs-situs yang dianggap berkualitas, maka semakin tinggi peluangmu untuk mendapatkan peringkat yang baik.
Namun, mendapatkan backlink tidak semudah yang terlihat. Backlink telah menjadi mata uang digital yang berharga, bahkan beberapa situs web tidak akan memberikan backlink ke situs webmu kecuali jika mereka mendapatkan imbalan atau manfaat lainnya.
Karena itu, penting untuk melacak backlink dan memastikan bahwa mereka berasal dari sumber yang berkualitas dan relevan dengan kontenmu. Namun, sebaiknya jangan terlalu fokus pada backlink pada tahap awal pengembangan situs webmu.
Proses mendapatkan backlink memerlukan waktu dan usaha, baik secara alami maupun melalui pembuatan link. Tapi, yang lebih penting dari kuantitas backlink adalah kualitasnya.
Traffic
Traffic menjadi ukuran yang penting dalam menilai seberapa efektif kontenmu dalam menarik pengunjung ke situs webmu.
Ini bukan hanya tentang jumlah pengguna unik yang mengunjungi situs webmu, tetapi lebih tentang jumlah klik yang dihasilkan oleh kontenmu.
Penting untuk diingat bahwa kamu ingin mengukur traffic hanya untuk konten yang dirancang khusus untuk menghasilkan traffic, bukan untuk konten, seperti postingan media sosial atau email yang dimaksudkan untuk dikonsumsi langsung tanpa perlu mengarahkan pengguna ke situs webmu.
Cara terbaik untuk mengukur traffic adalah dengan melihat pertumbuhannya dari waktu ke waktu. Marketer biasanya melakukannya secara bulanan, triwulanan, atau tahunan, karena content marketing membutuhkan waktu untuk memberikan hasil.
Namun, kamu juga dapat menggunakan waktu 7 hari pertama untuk mengidentifikasi konten yang diterima dengan baik. Untuk mengukur pertumbuhan traffic, kamu dapat menggunakan rumus sederhana:
Traffic: (Traffic periode ini - Traffic periode sebelumnya) / Traffic periode sebelumnya * 100%
Untuk melacak traffic, kamu dapat menggunakan berbagai alat analisis, namun pastikan alat tersebut dapat menunjukkan pertumbuhan traffic.
Google Search Console menjadi alat yang bagus untuk melacak traffic organik yang merupakan jenis traffic yang paling sering dicari oleh content marketer.
Leads
Prospek atau leads adalah pengunjung yang menunjukkan minat lebih pada produk atau layananmu dengan cara tertentu, seperti memberikan informasi kontak mereka atau menghubungimu untuk informasi lebih lanjut.
Untuk mengukur efektivitas konten dalam mengubah pengunjung menjadi prospek, ada beberapa content metrics yang dapat digunakan:
Baca juga: 9 Rekomendasi Paid Keyword Research Tools Terbaik
- MQL (Marketing Qualified Leads)
- MQL adalah calon pelanggan yang telah menunjukkan minat lebih pada produk atau layananmu dengan memberikan informasi kontak mereka. Mereka mungkin belum siap untuk membeli, namun menunjukkan minat yang lebih besar daripada pengunjung biasa.
- SQLs (Sales Qualified Leads)
- SQLs biasanya merupakan MQL yang telah ditinjau lebih lanjut oleh tim pemasaran dan penjualan, serta dianggap siap untuk promosi penjualan secara langsung. Mereka lebih cenderung untuk melakukan pembelian.
- Prospek dengan niat tinggi atau HIL (High Intent Leads)
- HIL sendiri adalah prospek yang menunjukkan kebutuhan yang jelas akan produk atau layananmu dan cocok dengan profil pelanggan idealmu. Mereka merupakan prospek yang paling bernilai karena kemungkinan besar akan melakukan pembelian.
Untuk melacak prospek atau leads, kamu dapat menggunakan alat, seperti Hubspot yang memungkinkan penilaian prospek dan penyerahan penjualan yang lebih mudah.
Dengan memahami dan melacak content metrics ini, kamu dapat mengoptimalkan strategi kontenmu untuk menarik lebih banyak prospek yang berkualitas dan meningkatkan konversi.
Peningkatan Audiens
Peningkatan audiens merupakan indikator permintaan konten yang lebih besar dari audiensmu. Ini bisa terlihat dari pertumbuhan pelanggan buletin, pertumbuhan audiens LinkedIn, atau pertumbuhan pemirsa YouTube, tergantung pada channel mana yang kamu fokuskan.
Content metrics ini adalah standar dan biasanya dilacak langsung di platform media sosial atau email yang kamu gunakan. Namun, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
- Kelelahan atau kebosanan penonton bisa terjadi ketika mereka sudah terlalu sering melihat format konten yang sama dari channel milikmu.
- Penurunan dalam pertumbuhan audiens juga bisa disebabkan oleh perubahan algoritma di platform, seperti YouTube.
- Ada kemungkinan bahwa kamu telah memasuki niche atau topik konten yang terlalu jauh dari minat audiensmu.
Penting untuk diingat bahwa beberapa jenis konten atau topik memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menarik pelanggan.
Misalnya, pelanggan AhrefsTV cenderung berasal dari konten tingkat pemula. Karena itu, penting untuk terus menguji dan mengoptimalkan strategi kontenmu agar tetap relevan dan menarik bagi audiensmu.
Baca juga: 4 Hal tentang KPI vs Metrics Serta Cara Mudah Membuatnya
Engagement
Metrik engagement akan mengukur seberapa baik kontenmu menarik dan mempertahankan perhatian audiens. Namun, keterlibatan atau engagement dapat menjadi kontroversial karena dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti ukuran penonton, perubahan algoritma, dan tren konsumsi konten.
Beberapa content metrics yang digunakan untuk mengukur engagement antara lain:
- Like dan komentar di media sosial.
- Tingkat keterlibatan daftar email yang dilihat dari berapa banyak orang yang membuka emailmu dan meng-klik tautan di dalamnya.
- Waktu yang dihabiskan pengunjung di halaman situs webmu.
- Seberapa jauh pengunjung menggulir halaman ke bawah.
Selain itu, ada satu metrik menarik lain, seperti content mentioned yang disebutkan di dalam percakapan dengan perwakilan sales atau marketing. Metrik ini menunjukkan bahwa kontenmu cukup bagus atau bermanfaat sehingga orang membagikannya secara langsung.
Conversions
Konversi atau conversions merupakan hasil langsung dari konten terhadap keuntungan atau kemampuan konten untuk mendorong tindakan yang bernilai, bukan hanya pembelian.
Beberapa content metrics yang dapat kamu gunakan untuk mengukur konversi meliputi:
- Revenue
- Mengasumsikan bahwa semakin banyak orang mengunjungi situs webmu, maka semakin besar peluang untuk mengubah pengunjung menjadi pelanggan yang membayar.
- Conversion growth from the bottom of the funnel content
- Konten yang ditujukan kepada pengguna yang sudah mempertimbangkan untuk membeli dan hanya memerlukan dorongan terakhir untuk memutuskan pembelian.
- First page seen to paying customer
- Menunjukkan bahwa konten tersebut berhasil memikat pengunjung untuk menjadi pelanggan setelah melihatnya.
- Content downloads
- Menunjukkan seberapa berharga kontenmu bagi audiensmu berdasarkan tingkat unduhan yang tinggi, seperti eBook atau whitepaper.
Semua metrik ini membantu mengukur efektivitas konten dalam menghasilkan tindakan yang menghasilkan keuntungan, tidak hanya penjualan secara langsung.
Metrik-metrik yang telah dijelaskan dapat memberikan pandangan yang jelas terhadap dampak konten terhadap audiens dan bisnismu. Melalui pemahaman yang mendalam tentang content metrics, kamu dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari strategi kontenmu, serta membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja kontenmu.
Untuk membantumu mengoptimalkan strategi konten dan mencapai tujuan marketingmu, Optimaise menawarkan jasa SEO yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnismu. Jika kamu tertarik untuk meningkatkan kinerja SEO dan content marketing bisnimsu, jangan ragu untuk menghubungi Optimaise hari ini!