Apabila hendak belajar SEO, kamu harus tahu adanya teknik yang memungkinkan konten dan URL berbeda kemudian ditampilkan kepada mesin pencari dan pengguna internet. Tujuannya adalah untuk menyembunyikan identitas situs web dan mencegah mesin pencari melakukan indexing pada situs tersebut. Sehingga pengguna tidak bisa melihatnya di hasil pencarian.
Teknik yang disebut sebagai cloaking itu akan kita bahas lebih lanjut di artikel satu ini.
Table of Contents
Mengenal Apa Itu Cloaking
Apabila mengacu pada kamus besar Oxford, cloaking memiliki beberapa arti, yaitu menutupi, menyembunyikan, atau menyamarkan sesuatu. Cloaking dalam dunia internet dan SEO merupakan metode yang memberikan kesan pada mesin pencari bahwa suatu situs web memiliki konten berbeda dengan isi yang pengguna internet lihat.
Dengan kata lain, pengguna internet mendapatkan konten berbeda dari apa yang muncul di mesin pencari. Meski demikian, hal tersebut tidak selalu terjadi karena adanya kesengajaan.
Salah satu contoh dari cloaking adalah gambar ditampilkan kepada pengguna internet sedangkan mesin pencari hanya mendeteksi halaman dengan teks HTML. Teknik tersebut juga bisa berupa kata kunci yang dimasukkan ke dalam halam yang diminta oleh mesin pencari, bukan oleh pengguna.
Saat mesin pencari mendeteksi adanya penyembunyian konten, bukan tidak mungkin situs web akan mendapatkan penalti. Bisa berupa penghapusan halaman dari search engine result page apabila sebuah situs diketahui menyembunyikan URL.
Untuk memahami SEO secara lebih lanjut, pastikan terlebih dahulu kamu sudah mengetahui dasar-dasarnya melalui panduan belajar SEO untuk pemula.
Jenis-jenis Cloaking
Secara umum, terdapat beberapa jenis praktik cloaking, yaitu:
User Agent Cloaking
Jenis user agent adalah program yang beroperasi mengatasnamakan pengguna. Misalnya browser web bertindak sebagai pengguna yang kemudian mengambil informasi situs di sistem operasi. Dengan memasukkan kueri tertentu, browser mengirimkan server sebuah kode dan kemudian membedakan pengguna.
Apabila pengguna diidentifikasi melakukan cloaking, akan muncul konten terselubung.
IP-based
Pengguna yang mengakses situs web tentunya memiliki IP address masing-masing yang berdasarkan layanan internet dan lokasi saat mengakses situs tersebut. Pengguna diarahkan ke halaman yang mereka inginkan melalui halaman di mesin pencari.
HTTP_Referer
Jenis lain yang harus kamu waspadai dari praktis penyelubungan adalah HTTP_referer. Pada metode satu ini, terdapat pemeriksaan header HTTP_referer dari pengguna. Kemudian, konten tersembunyi atau asli akan ditampilkan berdasarkan hasil analisis.
JavaScript Cloaking
Kamu juga harus menyadari ada banyak cara yang bisa seseorang lakukan dalam menyelundupkan konten, termasuk melalui JavaScript. Di mana pengguna internet yang menggunakan browser dengan JavaScript melihat konten yang berbeda dengan pengguna browser non JavaScript.
Baca Juga: Kenali JavaScript dan 3 Cara Optimalkan Konten SEO Friendly
HTTP Accept Language Cloaking
Header HTTP accept language diperiksa dan didasarkan hasil pencocokan. Selanjutnya, versi halaman situs tertentu akan ditampilkan kepada pengguna internet.
Accidental Cloaking
Seperti namanya, praktik cloaking satu ini terjadi tanpa disengaja. Pembuat konten mungkin tidak sengaja menempatkan teks di halaman yang kemudian cocok dengan background. Sayangnya, mesin pencari dapat beranggapan bahwa hal tersebut merupakan penyelundupan konten agar konten bisa disembunyikan dari pengguna.
Teks dan Gambar
Teks dan gambar juga tidak lepas dari kemungkinan praktik penyelundupan konten. Saat memasukkan teks ke dalam gambar alih-alih membiarkannya dalam bentuk teks asli, memungkinkan mesin pencari tidak dapat menafsirkan informasi. Sehingga akhirnya dicurigai sebagai cloaking.
Mengapa Perlu Mencegah Cloaking?
Saat membangun, mengimplementasikan, atau bahkan mengoptimasi sebuah situs web, pastikan kamu selalu menghindari berbagai bentuk cloaking. Tidak ada alasan apapun yang membenarkan praktik tersebut karena akan berdampak buruk bagi situs di mesin pencari.
Baca juga: Apa itu Linkbait? Ini 8 Praktik Terbaik dan Contohnya
Cloaking mungkin tampak seperti ide yang bagus sehingga tidak jarang membuat orang tertarik untuk melakukannya. Sayangnya, praktik tersebut justru membawa lebih banyak dampak negatif daripada dampak positifnya.
Cloaking mengirimkan beberapa halaman ke crawler mesin pencari sekaligus menyediakan sekumpulan halaman kepada manusia sebagai pengguna internet.
Cloaking dalam SEO, Apakah Bahaya?
SEO merupakan optimasi agar situs web mendapatkan peringkat tertinggi di hasil pencarian Google. Lantas, apakah praktik cloaking berbahaya bagi SEO? Penyelubungan konten tentu tidak disarankan, terlebih dengan adanya aturan yang ditetapkan oleh mesin pencari. Apabila situs web kamu terbukti melakukan praktik tersebut, artinya kamu harus bersiap untuk mendapatkan penalti.
Menyembunyikan konten berdampak buruk bagi situs web. Bukan tidak mungkin Google akan menghapus indeks terhadap situs yang melakukan cloaking. Satu hal yang harus selalu kamu ingat adalah Google maupun mesin pencari lain selalu memperbarui algoritma. Jadi, penyelubungan konten bisa dengan mudah terdeteksi.
Hindari cloaking agar situs kamu tetap kredibel bagi mesin pencari. Maksimalkan upaya SEO on-page untuk bisa mendapatkan peringkat tinggi di halaman hasil pencarian Google. Dengan begitu, pengguna internet bisa lebih mudah menemukan situs kamu dan mengunjunginya untuk mendapatkan apa yang mereka cari.
Contoh Negatif dari Cloaking
Agar semakin yakin bahwa cloaking merupakan strategi yang tidak boleh kamu lakukan dalam mengoptimasi situs web, perhatikan beberapa contoh negatif yang tidak hanya merugikan tetapi juga membahayakan pengguna internet:
- Mengelabui sistem spam email dengan menyembunyikan URL asli yang seharusnya secara otomatis terblokir oleh sistem
- Menyembunyikan tautan berbagai situs terlarang seperti judi, pornografi atau lainnya melalui konten berkedok animasi atau kartu
- Menyembunyikan data
Cara Mengetahui Situs Web Melakukan Cloaking
Praktik penyelundupan konten merupakan hal yang harus dihindari. Namun, bagaimana cara mengetahui adanya praktik tersebut di sebuah situs web? Coba kamu lihat kode sumber situs web apakah berbeda dari kode yang ditampilkan sebagai konten.
Kamu juga bisa menggunakan cara lain, yaitu dengan mengakses situs web dari beberapa perangkat berbeda. Apabila kamu melihat konten berbeda di perangkat yang berbeda, hal tersebut bisa menjadi indikasi adanya cloaking pada situs web yang kamu kunjungi.
Selanjutnya, tinjau beberapa elemen situs web yang kamu onlinekan. Kemudian pastikan semua halaman situs mempunyai kontrak 4.5 hingga 1. Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan manual untuk mengetahui apakah ada teks tersembunyi di JavaScript atau tidak.
Gunakan alat yang tepat seperti Screaming Frog untuk mengetahui apakah terdapat teks yang CSS sembunyikan atau tidak di situs kamu.
Cloaking mungkin saja terjadi tanpa adanya unsur kesengajaan. Oleh sebab itu, pastikan situs kamu berisi konten berkualitas dan bernilai bagi para pengunjung dan mesin pencari. Kamu juga harus memastikan mesin pencari bisa menemukan halaman dari situs kamu yang sesuai dengan pencarian pengguna internet.
Apakah situs web kamu mendapatkan posisi peringkat yang tinggi di hasil pencarian? Jika belum, ini saatnya untuk memulai optimasi secara maksimal dengan memilih jasa SEO Malang terbaik. Jasa tersebut bisa kamu dapatkan dari penyedia terpercaya seperti Optimaise.
Semakin yakin untuk memilih Optimaise? Hubungi sekarang juga dan dapatkan hasil optimal dari upaya yang kamu lakukan agar situs web bisa dengan mudah ditemukan oleh pengguna internet di mesin pencari.