Digital MarketingSEO

5 Tips Bagaimana Cara Menulis Kesimpulan yang Bagus dan Menarik

Tiara Motik

5 Tips Bagaimana Cara Menulis Kesimpulan yang Bagus dan Menarik

Kamu telah menyelesaikan bagian pengantar dan pembahasanmu dengan baik. Sekarang saatnya untuk menulis kesimpulan yang kuat.

Kesimpulan adalah bagian yang penting karena ini adalah kesempatan terakhirmu untuk meninggalkan kesan pada pembaca. Ini adalah saat untuk merangkum poin-poin utamamu dan menguatkan argumenmu.

Kesimpulan yang baik dapat memotivasi pembaca untuk bertindak, seperti mendaftar ke daftar emailmu atau membeli produk ataupun layananmu.

Pastikan untuk mengakhiri dengan cara yang membangkitkan emosi atau memberikan dorongan kepada pembaca untuk bertindak sesuai dengan pesanmu.

Jika kamu membutuhkan panduan untuk membuat sebuah kesimpulan, artikel ini mungkin bisa membantumu.

Apa itu Kesimpulan?

Apa itu Kesimpulan?
Apa itu Kesimpulan?

Kesimpulan adalah bagian akhir dari tulisanmu, seperti esai, artikel, atau postingan blog. Ini adalah pesan terakhir yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca.

Kesimpulan bisa berupa satu atau beberapa paragraf yang merangkum poin-poin utamamu. Tergantung pada tujuan tulisanmu, kesimpulan bisa berisi hal-hal seperti:

  1. Mengulang kembali argumen utama yang kamu ajukan di dalam tulisan.
  2. Mengajukan pertanyaan kepada pembaca untuk merangsang pemikiran mereka.
  3. Menawarkan solusi untuk masalah yang dibahas dalam tulisan.
  4. Membahas implikasi lebih luas dari topik yang dibahas.
  5. Memberikan rekomendasi tambahan tentang topik tersebut.

Kesimpulan juga bisa berfungsi sebagai call to action yang sangat dianjurkan dalam membuat postingan blog yang SEO friendly, sehingga mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu berdasarkan informasi yang telah kamu sampaikan.

Baca juga: 5 Hal tentang Pogo-Sticking dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Dengan demikian, kesimpulan merupakan bagian yang penting untuk meninggalkan kesan yang kuat pada pembaca.

Komponen Kunci dari Kesimpulan

Komponen Kunci dari Kesimpulan
Komponen Kunci dari Kesimpulan

Menulis kesimpulan bisa mencakup beberapa langkah atau bagian, tergantung pada apa yang ingin kamu capai dengan kesimpulan tersebut.

Misalnya, dalam kesimpulanmu mungkin ingin merangkum poin-poin utamamu, kemudian mengajukan pertanyaan kepada pembaca untuk merangsang pemikiran mereka, dan akhirnya memberikan rekomendasi untuk tindakan selanjutnya.

Jumlah langkah atau bagian di dalam kesimpulan dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas tulisanmu dan tujuan akhirmu dalam menulisnya.

Ulangi Poin Pembahasan

Ulangi Poin Pembahasan
Ulangi Poin Pembahasan

Untuk menulis kesimpulan yang kuat, mulailah dengan pertanyaan “Apa?” Ini membantumu merangkum topikmu tanpa hanya mengulang pendahuluan.

Jelaskan kembali topikmu dan mengapa itu relevan, tetapi dengan pendekatan yang baru. Kemudian, ulangi argumen utamamu berdasarkan informasi yang kamu sajikan di dalam tulisan.

Contohnya, artikel Healthline menulis tentang efek lemak jenuh pada kesehatan jantung, ia merangkum temuannya di dalam kesimpulan.

Kesimpulannya menjelaskan bagaimana lemak jenuh memengaruhi kesehatan jantung berdasarkan literatur dan bukti yang ia sampaikan.

Kesimpulannya memberikan jawaban atas pertanyaan yang mungkin timbul dari pembahasan, sambil merujuk kembali pada tesisnya.

Bahas Poin-poin Pendukung dan Argumennya

Bahas Poin-poin Pendukung dan Argumennya
Bahas Poin-poin Pendukung dan Argumennya

Selanjutnya, tinjau kembali poin-poin utama atau argumen utama yang telah kamu bahas di dalam tulisanmu, dan jelaskan singkat mengapa poin-poin tersebut penting.

Baca juga: 5 Hal tentang Pogo-Sticking dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Bagian ini membantu menyoroti pertanyaan “Jadi apa?” dari tesismu, yakni apa implikasi dari argumenmu.

Misalnya, Healthline menyimpulkan bahwa dari hasil penelitian terbaru, di mana komposisi makanan secara keseluruhan lebih berpengaruh terhadap kesehatan daripada nutrisi individu seperti lemak jenuh.

Ia juga memberikan beberapa contoh yang mendukung temuan ini. Selain itu, bagian kesimpulan juga bisa digunakan untuk membahas sudut pandang yang berlawanan.

Kamu dapat menyebutkan penelitian sebelumnya yang memiliki pandangan berbeda dengan argumenmu dan menjelaskan mengapa penelitian tersebut mungkin memiliki kelemahan. Ini adalah teknik yang sering digunakan dalam esai akademis dan makalah penelitian.

Akhiri dengan Pertanyaan, Ajakan Bertindak, atau Rekomendasi Lebih Lanjut

Akhiri dengan Pertanyaan, Ajakan Bertindak, atau Rekomendasi Lebih Lanjut
Akhiri dengan Pertanyaan, Ajakan Bertindak, atau Rekomendasi Lebih Lanjut

Bagian terakhir dari kesimpulanmu sebaiknya menantang pembaca dengan pertanyaan, “Sekarang bagaimana?” Ini bisa mendorong mereka untuk bertindak, misalnya dengan membeli produkmu, mengikuti saran yang kamu berikan, atau merenungkan topik yang kamu bahas.

Kamu juga dapat merekomendasikan sumber daya tambahan, seperti artikel terkait untuk membantu pembaca lebih lanjut.

Contoh lainnya bisa dilihat dari sebuah postingan blog Old School Labs yang membahas bubuk protein. Di bagian akhir, penulis menanyakan kepada pembaca seberapa banyak protein yang mereka konsumsi setiap hari, serta mengajak mereka untuk berbagi resep favorit berprotein tinggi.

Tips Menulis Kesimpulan yang Bagus

Tips Menulis Kesimpulan yang Bagus
Tips Menulis Kesimpulan yang Bagus

Meskipun memiliki struktur kesimpulan yang jelas dan baik itu penting, tapi yang lebih penting adalah membuat kesan yang kuat pada pembaca.

Kesimpulanmu harus mendorong pembaca untuk bertindak atau merenungkan topik yang kamu bahas, sehingga mereka merasa terlibat dan terinspirasi oleh tulisanmu.

Nah, agar kesimpulan yang kamu tulis bisa semakin bagus dan menarik. Coba terapkan beberapa tips menulis kesimpulan berikut ini!

Buat dengan Singkat

Kesimpulan harus singkat dan langsung pada tujuan, tanpa memperkenalkan ide baru atau detail yang tidak perlu. Panjangnya tergantung pada jenis konten dan topiknya.

Kesimpulan esai bisa sekitar 5%-10% dari jumlah kata, sedangkan untuk postingan blog, 3-5 kalimat saja sudah cukup.

Tapi, yang terpenting adalah merangkum semuanya dengan cara yang memuaskan pembaca dan menyampaikan pesanmu dengan jelas.

Hubungkan Setiap Pembahasan

Hubungkan Setiap Pembahasan
Hubungkan Setiap Pembahasan

Dalam paragraf penutup, pastikan untuk:

  1. Menjawab pertanyaan yang masih belum terpecahkan.
  2. Memikirkan sudut pandang lain yang relevan.
  3. Menyoroti bidang yang perlu diteliti lebih lanjut.

Contohnya, dalam sebuah artikel Shape yang membandingkan treadmill, elliptical, dan stationary bike, ketiga mesin kardio tersebut memiliki manfaat yang jelas.

Namun, pilihan antara ketiganya sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan individu. Misalnya, stationary bike mungkin lebih cocok untuk orang dengan masalah punggung karena efek rendahnya terhadap sendi.

Shape mengakhiri artikelnya dengan mendorong pembaca untuk mempertimbangkan tujuan dan kondisi fisik mereka.

Ciptakan Koneksi Emosional

Ciptakan Koneksi Emosional
Ciptakan Koneksi Emosional

Kesimpulanmu harus mampu menginspirasi pembaca untuk berpikir secara berbeda atau melakukan perubahan positif.

Pikirkan mengapa pembaca membaca kontenmu dan coba tarik emosinya untuk memberikan dampak yang berkesan.

Kamu bisa menggunakan metafora atau analogi untuk menyampaikan emosi kompleks dengan cara yang dapat dimengerti pembaca.

Selain itu, hubungkan pesanmu dengan nilai atau keyakinan pembaca untuk memberikan dampak yang lebih dalam.

Jika topikmu sensitif, seperti perceraian atau rasa takut, gunakan nada emosional dalam kesimpulanmi.

Tujuannya adalah untuk menginspirasi, memotivasi, atau memberdayakan pembacamu, sehingga mereka terhubung secara emosional dengan pesanmu.

Jawab 5 W

Jawab 5 W
Jawab 5 W

Kamu dapat menggunakan konsep “5 W” yang umumnya digunakan dalam jurnalisme untuk membuat paragraf penutup yang menarik. Konsep ini melibatkan 5 pertanyaan dasar ini:

  1. Siapa yang terlibat?
  2. Apa yang terjadi?
  3. Kapan itu terjadi?
  4. Di mana kejadiannya?
  5. Mengapa itu terjadi?

Kamu dapat memulai kontenmu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar ini dalam beberapa baris pertama untuk memberikan gambaran singkat. Selanjutnya, jelaskan secara rinci di paragraf isi.

Kemudian, dalam paragraf penutup, rangkum jawaban-jawaban tersebut berdasarkan bukti yang telah kamu sajikan dalam artikel.

5 W dalam paragraf penutup akan memperkuat poin-poin pentingmu dan memberikan kejelasan pada kesimpulanmu.

Misalnya, jawaban untuk pertanyaan “Apa” dapat digunakan untuk mengulangi gagasan utama, argumen, atau temuanmu. Sedangkan, jawaban untuk pertanyaan “Mengapa” dapat digunakan untuk merangkum implikasi topikmu dan relevansinya bagi pembaca.

Gunakan Bahasa yang Sederhana

Gunakan Bahasa yang Sederhana
Gunakan Bahasa yang Sederhana

Gunakan bahasa sederhana di paragraf penutup agar pesanmu mudah dipahami oleh berbagai pembaca, kecuali jika kamu menulis untuk audiens akademis. Ini penting agar pesanmu efektif sampai kepada semua pembaca.

Contohnya, Health.com telah menulis tentang topik yang kompleks seperti hipertrofi, tapi ia menggunakan bahasa yang sederhana meskipun ia juga menyertakan studi dan data ilmiah.

Ini memastikan bahwa pembaca dari berbagai latar belakang, termasuk pemula dalam kebugaran dapat memahami pesannya.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menulis Kesimpulan

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menulis Kesimpulan
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menulis Kesimpulan

Dalam mempelajari cara menulis kesimpulan untuk esai atau artikel, latihan adalah kunci. Penting untuk secara rutin memeriksa kembali pekerjaanmu dan mencari kesalahan umum yang dapat menghalangi pesanmu.

Sehingga pada akhirnya kamu dapat terus meningkatkan kemampuan menulismu dan menghasilkan kesimpulan yang lebih kuat dan efektif.

Saat belajar untuk menulis kesimpulan yang bagus, sebaiknya hindari beberapa kesalahan ini.

Memperkenalkan Konsep yang Baru

Ketika menulis kesimpulan, hindari memperkenalkan ide atau konsep baru. Hal ini dapat membingungkan pembaca dan meninggalkan pertanyaan yang belum terjawab.

Kesalahan ini juga dapat melemahkan argumenmu dan mengurangi kredibilitasmu. Satu-satunya pengecualian adalah jika kamu mengusulkan arah baru untuk penelitian di masa depan.

Namun, bahkan dalam hal ini, ide-ide barumu harus terkait dengan apa yang telah kamu diskusikan sebelumnya dalam tulisanmu.

Mengulang Informasi yang Telah Ditulis

Kesimpulan yang kuat seharusnya tidak sekadar mengulang informasi yang telah disampaikan dalam makalah.

Sebaliknya, itu harus mensintesis poin-poin kunci dan bukti-bukti yang telah kamu berikan, sehingga menunjukkan bagaimana semuanya saling terkait dan mendukung argumenmu secara keseluruhan.

Dengan cara ini, kesimpulanmu memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang apa yang telah kamu buktikan atau sampaikan dalam tulisanmu.

Menambahkan Detail yang Tidak Relevan

Kesimpulanmu harus singkat agar dampaknya maksimal. Menambahkan detail yang tidak perlu atau tidak relevan dapat mengganggu pesan utamamu dan mengalihkan perhatian pembaca.

Misalnya, jika kamu menulis tentang latihan kekuatan dalam sebuah blog, kamu bisa saja menyebutkan bahwa latihan kardio juga penting. Sebagai contoh, “latihan kardio dan kekuatan yang saling melengkapi”, tapi jangan membahasnya secara detail.

Orang membaca blogmu untuk mempelajari tentang latihan kekuatan, bukan latihan kardio. Jika mereka ingin informasi lebih lanjut tentang kardio, mereka akan mencarinya di tempat lain.

Baca juga: Bangun Content Strategy Terbaik dalam 2 Langkah Mudah

Meninggalkan Kesan yang Lemah

Kesimpulanmu harus memberikan nilai tambah bagi pembaca, baik itu dalam bentuk nasihat, sudut pandang baru, atau pesan inspiratif.

Kesimpulan yang kuat dapat memperkuat keseluruhan tulisanmu dan membuat pembaca merasa puas.

Sebagai contoh, Green Element menerbitkan artikel tentang dampak konsumsi daging terhadap lingkungan, ia mengakhiri artikelnya dengan mengingatkan pembaca bahwa mengurangi konsumsi daging dapat secara signifikan mengurangi jejak karbon mereka.

Penulis juga mendorong pembaca untuk berhenti mengonsumsi daging dengan menjelaskan bahwa langkah ini memiliki dampak positif yang besar dalam mengurangi jejak karbon mereka.

Ini menunjukkan cara yang efektif untuk mengakhiri sebuah tulisan dengan menginspirasi tindakan dan meninggalkan kesan yang kuat.

Menggunakan Kata-kata Kosong

Hindari menggunakan kata-kata seperti “ringkasan”, “kesimpulan”, atau “singkat” karena mereka tidak menambah nilai pada artikel.

Meskipun kata-kata tersebut mungkin berguna dalam presentasi lisan, tapi mereka tidak diperlukan dalam tulisan dan dapat mengganggu alur.

Lebih baik fokus pada ide utama dari artikel atau postingan blogmu. Pastikan bagian ini singkat dan langsung pada intinya.

Menulis kesimpulan adalah kesempatan terakhir untuk meninggalkan kesan yang kuat pada pembaca. Kesimpulan harus memberikan gambaran singkat namun kuat tentang apa yang telah dibahas, dan mengapa hal tersebut relevan dan penting.

Jadi, dengan mengingat pentingnya menulis kesimpulan yang kuat, Optimaise siap membantumu dalam menulis artikel yang menarik dan informatif.

Dengan tim penulis yang berpengalaman dan berkomitmen, Optimaise menyediakan jasa penulisan artikel yang dapat memberikan konten berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu. Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk diskusi lebih lanjut tentang bagaimana Optimaise dapat menjadi mitra penulisan artikelmu yang handal!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise