Ketika berbicara tentang kecepatan pemuatan halaman web, satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah jumlah HTTP requests yang dikirim oleh browser.
Setiap kali halaman webmu dimuat, browser harus membuat permintaan ke server untuk setiap elemen, seperti gambar, skrip, dan stylesheet yang ada di halaman tersebut. Ini membuat semakin banyak permintaan yang harus diproses, maka semakin lambat halaman webmu memuat.
Tapi, jangan khawatir! Artikel ini akan membahas beberapa teknik jitu yang dapat kamu terapkan untuk mengurangi jumlah HTTP requests. Mari kita mulai!
Table of Contents
Kurangi Jumlah Gambar dan File
Semakin banyak file yang dimuat di halaman web, semakin banyak pula HTTP requests yang harus diproses. Untuk itu, penting untuk mengurangi jumlah file dan gambar yang dimuat, karena ini bisa mempercepat pemuatan halaman web.
Inilah dua hal utama yang perlu kamu perhatikan:
- Bersihkan perpustakaan mediamu dengan menghapus gambar yang sudah tidak diperlukan. Kamu mungkin akan menemukan banyak gambar yang tidak lagi digunakan, misalnya gambar yang pernah dipakai di halaman yang sekarang sudah dihapus.
- Tapi, jangan terlalu banyak mengurangi gambar hanya demi menurunkan permintaan server. Fokuslah untuk menghapus gambar yang memang tidak diperlukan, bukan gambar yang penting bagi tampilan halaman web.
Setelah selesai dengan gambar, periksa file lain seperti video atau plugin media sosial dari pihak ketiga yang mungkin tidak diperlukan.
Baca juga: 5 Jenis OS untuk Web Server yang Paling Dominan Digunakan
Identifikasi elemen-elemen di halaman webmu yang tidak begitu penting tetapi memakan banyak sumber daya. Hapus elemen-elemen ini untuk meningkatkan kecepatan pemuatan situs.
Kurangi Ukuran Gambar
Meskipun kamu mungkin telah menghapus beberapa gambar, tapi masih ada banyak gambar lain yang tidak bisa dihapus karena penting dan diperlukan.
Karena itu, langkah berikutnya yang bisa kamu terapkan untuk mengurangi HTTP requests adalah mengurangi ukuran file gambar yang digunakan di halaman webmu.
Kamu bisa menggunakan plugin, seperti WP Smush atau EWWW Image Optimizer untuk memperkecil ukuran file gambar. Selain itu, pastikan untuk menggunakan format gambar yang lebih ringan, seperti .jpg, daripada .png jika memungkinkan.
Mengompresi ukuran gambar menjadi salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk mempercepat pemuatan halaman web. Kamu juga disarankan untuk memanfaatkan caching gambar, yang bisa membantu mengurangi beban pada server sekaligus meningkatkan kecepatan situs webmu.
Terapkan Lazy Loading untuk Mengurangi HTTP Requests
Kamu mungkin pernah mendengar tentang teknik lazy loading, bukan? Jika belum, ini penjelasan singkat tentang cara kerjanya.
Sebuah halaman web mungkin memiliki banyak gambar. Saat pengguna membuka halaman tersebut, situs webmu secara otomatis mengirim permintaan ke server untuk memuat semua gambar itu. Semakin banyak gambar, maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memuat halaman.
Tapi, bagaimana jika pengguna tidak berniat menggulir ke bawah dan melihat semua gambar tersebut? Di sinilah teknik lazy loading berperan.
Daripada langsung memuat semua gambar sekaligus, teknik ini hanya akan memuat gambar saat pengguna menggulir ke bagian gambar tersebut.
Dengan cara ini, situs webmu dapat menggunakan sumber daya dengan lebih efisien, mengurangi jumlah permintaan HTTP requests, dan mempercepat pemuatan halaman.
Gunakan Plugin Khusus untuk Mengurangi HTTP Requests
Mengabaikan aset yang tidak relevan di halaman web mirip dengan teknik lazy loading. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, lazy loading menunda pemuatan gambar yang belum dilihat oleh pengguna.
Dengan cara serupa, kamu bisa menggunakan plugin, seperti WP Asset Cleanup, yang dapat mendeteksi plugin dan file dalam tema situs webmu yang tidak diperlukan pada halaman tertentu.
Setelah plugin ini menemukan file tersebut, ia akan mencegah file itu dimuat di halaman yang tidak memerlukannya. Ini adalah cara efektif lain untuk mengurangi jumlah server HTTP request tanpa mengorbankan performa atau kualitas halaman webmu.
Minifikasi File CSS dan JavaScript
Minifikasi adalah proses yang bertujuan untuk mengoptimalkan file kode, seperti CSS, JavaScript, dan HTML dengan cara menghapus elemen-elemen yang tidak diperlukan untuk menjalankan halaman web.
Elemen-elemen ini bisa berupa spasi, komentar, garis baru, atau karakter yang tidak berpengaruh pada fungsionalitas kode, tetapi menambah ukuran file.
Dengan menghapus elemen-elemen tersebut, ukuran file menjadi lebih kecil dan lebih ringan untuk dimuat oleh browser. Sehingga ini akan mengurangi waktu yang dibutuhkan server untuk mengirim file ke pengguna, yang pada akhirnya mempercepat kecepatan pemuatan halaman web.
Meskipun minifikasi tidak mengubah cara kerja kode atau tampilan halaman, tapi ia membantu meningkatkan performa situs web tanpa mengorbankan fungsionalitas atau tampilan.
Ada banyak alat otomatis yang bisa kamu gunakan, seperti UglifyJS untuk JavaScript dan CSSNano untuk CSS yang bisa membantumu melakukan minifikasi ini dengan mudah.
Gabungkan File CSS dan JavaScript untuk Mereduksi HTTP Requests
Seperti halnya minifikasi, menggabungkan file CSS dan JavaScript adalah teknik yang bagus untuk mengurangi ukuran total file di situs webmu.
Setiap kali pengguna membuka situs webmu, browser akan mengirim HTTP requests untuk setiap file yang diperlukan, seperti file CSS, JavaScript, gambar, atau lainnya. Semakin banyak file yang diminta, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memuat halaman web.
Penggabungan beberapa file CSS menjadi satu file tunggal dan beberapa file JavaScript menjadi satu file, kamu bisa mengurangi jumlah HTTP requests. Ini membuat proses pemuatan lebih efisien karena hanya sedikit file yang perlu diminta dari server.
Misalnya, jika situs webmu menggunakan banyak file CSS dan JavaScript eksternal atau yang disimpan di luar HTML, setiap file tersebut akan menghasilkan permintaan terpisah ke server.
Jika ada 7 file, yakni 4 file JavaScript dan 3 file CSS, maka browser harus membuat 7 HTTP requests. Tapi, dengan menggabungkan file-file tersebut, kamu bisa mengurangi jumlah permintaan menjadi hanya 2, dari 1 file CSS dan 1 file JavaScript.
Tapi, meskipun teknik ini sangat bermanfaat, ada juga situasi di mana kamu perlu berhati-hati. Misalnya, jika satu halaman web membutuhkan file yang berbeda dari halaman lain, penggabungan semua file menjadi satu dapat menyebabkan file yang tidak diperlukan dimuat di setiap halaman, yang dapat mengurangi efisiensi.
Karena itu, penggabungan file harus dilakukan dengan mempertimbangkan halaman-halaman situs web yang berbeda dan kebutuhan file mereka.
Proses ini biasanya dapat dilakukan secara otomatis dengan alat atau plugin khusus, seperti Autoptimize atau WP Rocket untuk situs berbasis WordPress.
Baca juga: 5 Faktor yang Memengaruhi Performa Website dan Cara Meningkatkannya
Minimalisir External Scripts
Kamu juga disarankan untuk mengidentifikasi semua file yang menambah permintaan server. Ini bisa dilakukan menggunakan Network panel di Google Chrome.
Sering kali, external scripts menambah jumlah HTTP requests, yang bisa memperlambat situs. Misalnya, bisa berasal dari plugin media sosial, seperti X, Gravatar, atau skrip marketing yang sudah tidak digunakan, yang membuat waktu pemuatan situs bertambah beberapa detik.
Dengan mengidentifikasi external scripts dan integrasi pihak ketiga yang memperlambat situs web, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak tentang file mana yang masih diperlukan dan file mana yang bisa dihapus untuk mempercepat situs.
Gunakan CDN
Jika kamu masih kesulitan menjaga jumlah HTTP requests yang tetap rendah, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan Content Delivery Network (CDN).
CDN adalah jaringan server yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh dunia. Jaringan ini menyimpan konten statis dari situs webmu dan mengirimkan versi yang di-cache tersebut setiap kali seseorang mengunjungi situs web.
Dengan begitu, konten diambil dari server yang paling dekat dengan lokasi pengguna, sehingga waktu pemuatan halaman jadi lebih cepat.
Keputusan untuk menggunakan CDN tergantung pada beberapa faktor. Yang paling penting adalah dari mana pengunjung situs webmu berasal. Jika sebagian besar pengunjungnya lokal, dari wilayah yang sama dengan server utamamu, maka CDN mungkin tidak begitu diperlukan.
Tapi, jika situs webmu dikunjungi oleh pengguna dari berbagai negara, maka CDN bisa sangat membantu dalam mempercepat waktu muat halaman bagi pengunjung di berbagai lokasi.
Jika kamu mencari bantuan profesional dalam menerapkan strategi SEO dan pengembangan web untuk meningkatkan performa situs webmu, pertimbangkan untuk menggunakan jasa dari Optimaise.
Sebagai Digital Marketing Agency Malang, kami menawarkan jasa SEO Malang yang terintegrasi dan jasa pembuatan website yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik bisnismu.
Hubungi Optimaise untuk mendiskusikan bagaimana kami bisa membantu kamu mencapai hasil yang optimal!