Digital MarketingContent CreationSEO

Cara Tepat Menggunakan Tag Noindex dan 5 Tips Menghindari Kesalahan Umum

Tiara Motik

Cara Tepat Menggunakan Tag Noindex dan 5 Tips Menghindari Kesalahan Umum

Pernahkah kamu merasa kesulitan mengontrol halaman mana yang muncul di hasil pencarian Google? Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan tag noindex.

Tag noindex memungkinkan kamu memberi tahu mesin pencari untuk tidak mengindeks halaman tertentu, sehingga hanya halaman yang relevan yang muncul di hasil pencarian. Tapi, meskipun tag ini terdengar sederhana, kesalahan dalam penerapannya bisa berisiko merusak peringkat situs webmu.

Di dalam artikel ini, kita akan membahas cara yang tepat untuk menggunakan tag noindex dan memberikan beberapa tips untuk menghindari jebakan yang sering terjadi. Dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa memastikan situs webmu tetap optimal tanpa mengorbankan visibilitasnya.

Apa Itu Tag Noindex?

Apa Itu Tag Noindex?
Apa Itu Tag Noindex?

Tag noindex adalah perintah yang memberi tahu mesin pencari, seperti Google, untuk tidak menyimpan atau menampilkan halaman tertentu di hasil pencarian.

Dengan kata lain, saat kamu menggunakan noindex pada halaman web, kamu meminta agar halaman tersebut tidak ditampilkan ketika orang mencari informasi di internet.

Biasanya, noindex digunakan untuk halaman-halaman yang tidak perlu dilihat oleh publik, seperti halaman berisi informasi pribadi atau dokumen PDF yang ada di situs webmu.

Tag noindex ini adalah bagian dari “tag meta robot,” yaitu kumpulan instruksi yang memberi panduan kepada mesin pencari tentang cara menangani konten di sebuah situs web. Cara menggunakan tag noindex adalah dengan meletakkannya di bagian <head> dari kode HTML halaman.

Contohnya seperti ini:

<meta name="robots" content="noindex">

Jika kamu hanya ingin instruksi ini berlaku pada crawl tertentu, seperti Google, kamu bisa mengganti “robots” dengan nama crawl, seperti dalam contoh berikut:

<meta name="googlebot" content="noindex">

Secara default, mesin pencari mengindeks halamanmu, yang disebut instruksi “index.” Tapi, tag noindex ini memberi arahan spesifik untuk tidak menambahkannya ke indeks.

Baca juga: 5 Dampak Utama SearchGPT pada Strategi Digital Marketing di Masa Depan

Perlu diketahui bahwa tag noindex ini hanya berpengaruh pada halaman tertentu (URL yang diberikan tag tersebut). Jadi, instruksi ini hanya berlaku pada halaman tempat tag noindex diterapkan, bukan untuk seluruh situs.

Mengapa Tag Noindex Penting dalam SEO

Mengapa Tag Noindex Penting dalam SEO
Mengapa Tag Noindex Penting dalam SEO

Aturan noindex dapat membantu kamu memilih halaman mana yang ingin dimasukkan atau dikecualikan dari indeks mesin pencari. Ini memungkinkan kamu mengatur strategi SEO situs webmu dengan lebih baik.

Misalnya, jika ada halaman di situs webmu yang kurang memberikan nilai seperti thin page tetapi tidak bisa kamu hapus, maka kamu dapat menambahkan noindex pada halaman tersebut.

Dengan begitu, halaman yang kurang penting ini tidak akan memengaruhi performa SEOmu, dan mesin pencari dapat lebih fokus pada halaman yang lebih berharga.

Tapi, kamu perlu berhati-hati agar tidak menerapkan noindex pada halaman yang penting. Jika hal ini terjadi, halaman tersebut tidak akan muncul di hasil pencarian, yang bisa mengurangi visibilitas dan jumlah pengunjung situs webmu.

Karena itu, selalu pastikan untuk memeriksa kembali penggunaan noindex pada halaman-halaman di situs webmu.

Perbedaan Tag Noindex dan NoFollow

Noindex dan nofollow adalah dua perintah meta yang berbeda, meskipun sering digunakan bersama. Keduanya punya fungsi yang berbeda. Perintah nofollow, yang menambahkan atribut nofollow pada semua tautan di suatu halaman, memberi tahu mesin pencari untuk tidak mengikuti tautan tersebut.

Dengan kata lain, ini seperti “tanda berhenti” untuk menghalangi aliran kekuatan tautan ke halaman yang ditautkan. Kamu dapat menambahkannya di bagian <head> HTML halaman, seperti ini:

<meta name="robots" content="nofollow">

Tag nofollow ini berguna dalam dua situasi utama:

  1. Jika kamu menautkan ke situs yang tidak ingin kamu dukung atau percayai, kamu bisa menggunakan nofollow. Ini memberi tahu Google bahwa kamu tidak ingin berbagi kekuatan SEO halamanmu dengan situs tersebut.
  2. Jika situs webmu mengizinkan pengguna untuk menambahkan konten, seperti komentar atau postingan di forum, kamu bisa menggunakan nofollow untuk tautan yang mereka tambahkan. Ini membantu mencegah spam, sehingga orang tidak bisa menaruh tautan untuk mempromosikan situs mereka sendiri.

Kapan Harus Menggunakan Tag Noindex

Kapan Harus Menggunakan Tag Noindex
Kapan Harus Menggunakan Tag Noindex

Ada beberapa jenis konten yang sebaiknya menggunakan aturan noindex agar tidak muncul di hasil pencarian. Beberapa contohnya adalah:

  1. Thin pages: halaman yang isinya kurang bermanfaat bagi pengguna dapat berdampak buruk pada SEO, jadi lebih baik halaman-halaman ini dikecualikan dari indeks mesin pencari.
  2. Halaman pementasan (staging): halaman untuk melakukan pengujian dan pembaruan, hanya diperuntukkan bagi timmu, bukan untuk publik.
  3. Halaman admin internal: halaman-halaman ini hanya untuk kamu dan tim, seperti halaman admin atau pengaturan, yang tidak perlu muncul di hasil pencarian.
  4. Halaman ucapan terima kasih: setelah pengguna menyelesaikan suatu tindakan, seperti pembelian atau mengunduh sesuatu, mereka akan melihat halaman ini. Kamu tidak ingin halaman ini muncul di hasil pencarian, karena bisa membuat pengguna bingung jika menemukannya secara langsung.
  5. Halaman dengan konten yang bisa diunduh: jika pengguna perlu mengisi formulir untuk mengakses sumber daya tertentu, halaman ini juga sebaiknya menggunakan noindex. Ini memastikan calon prospek tidak bisa langsung menemukannya tanpa mengisi informasi kontak terlebih dahulu.

Cara Melakukan Noindex Page

Cara Melakukan Noindex Page
Cara Melakukan Noindex Page

Setelah kamu memahami jenis halaman yang sebaiknya menggunakan noindex, saatnya mempelajari cara menerapkannya. Ada 2 cara utama untuk menambahkan noindex:

  1. Menggunakan X-Robots-Tag di HTTP response header: ini cocok untuk file non-HTML seperti PDF, gambar, dan video.
  2. Menggunakan meta tag di dalam HTML: metode ini lebih sering dipakai untuk sebagian besar halaman web biasa.

Metode pertama, X-Robots-Tag di HTTP header, lebih teknis dan membutuhkan pengaturan di tingkat server. Kamu harus menambahkan baris kode di file konfigurasi server, seperti .htaccess.

Jika kamu menggunakan server Apache, berikut adalah contoh kode untuk menambahkan noindex pada semua file PDF di situs webmu:

<Files ~ "\.pdf$">
Header set X-Robots-Tag "noindex"
</Files>

Karena metode ini cukup rumit dan kesalahan kecil bisa menyebabkan masalah pada situs, lebih baik meminta bantuan developer jika kamu memilih cara ini.

Sedangkan metode kedua, yaitu menggunakan meta tag noindex, lebih mudah dan bisa ditambahkan langsung ke bagian <head> dalam HTML halaman. Contohnya seperti ini:

<meta name="robots" content="noindex">

Tapi, jika kamu menggunakan CMS seperti WordPress, biasanya terdapat beberapa plugin SEO yang memudahkan penambahan meta tag noindex tanpa perlu mengedit kode.

  1. Menggunakan Yoast SEO:
    • Buka halaman yang ingin kamu beri noindex di editor, gulir ke bagian Yoast SEO, lalu buka tab “Advanced”.
    • Di bagian “Allow search engines to show this content in search results?“, pilih “No” dari menu dropdown, dan simpan halaman.
  2. Menggunakan Rank Math SEO:
    • Buka halaman di editor, lalu masuk ke bagian Rank Math SEO, dan pilih tab “Advanced”.
    • Di bagian “Robots Meta,” hilangkan centang pada “Index” dan centang “No Index“, lalu simpan perubahan.

Cara Terbaik untuk Menerapkan Noindex

Cara Terbaik untuk Menerapkan Noindex
Cara Terbaik untuk Menerapkan Noindex

Penggunaan tag noindex yang kurang tepat bisa menimbulkan masalah, seperti membuat halaman penting tidak muncul di hasil pencarian atau membuat mesin pencari salah memahami struktur situs webmu. Walaupun penerapan tag noindex cukup sederhana, tapi kesalahan kecil bisa saja terjadi.

Berikut beberapa tips untuk memastikan tag noindex situs webmu memberikan manfaat SEO yang optimal dan menghindari kesalahan.

Jangan Blokir Halaman yang Tidak Terindeks dengan robots.txt

Dalam konteks penggunaan tag robots.txt dan noindex, prinsip “lebih sedikit lebih baik” sering berlaku. Tag noindex hanya akan bekerja jika mesin pencari diizinkan untuk mengakses halaman tersebut.

Jika kamu menggunakan file robots.txt untuk mencegah mesin pencari mengakses halaman tertentu, maka mereka tidak akan bisa “melihat” tag noindex di halaman itu dan karenanya tidak bisa mematuhinya. Akibatnya, bisa terjadi situasi di mana kami mengira halaman sudah dikeluarkan dari indeks pencarian, tetapi sebenarnya halaman itu tetap muncul di dalam hasil pencarian.

Sebagai gantinya, lebih baik fokus menggunakan tag noindex untuk halaman yang ingin kami kecualikan dari indeks. Biarkan mesin pencari mengakses halaman tersebut, sehingga mereka bisa mendeteksi tag noindex dan tahu bahwa halaman tersebut seharusnya tidak dimasukkan dalam indeks.

Sertakan Canonical Tag

Saat kamu menerapkan noindex pada sebuah halaman, kamu juga bisa menambahkan canonical tag yang mengarah ke URL halaman itu sendiri, menandainya sebagai “versi utama” atau yang lebih disukai.

Walaupun mungkin terdengar aneh menggunakan canonical tag pada halaman yang tidak dimaksudkan muncul di hasil pencarian dapat membantu mesin pencari memahami struktur situs webmu dengan lebih baik.

Ini adalah contoh penggunaan canonical tag yang mengarah ke URL halaman itu sendiri, misalnya jika URL halamanmi adalah https://www.example.com/noindexed-page:

<link rel="canonical" href="https://www.example.com/halaman-tanpa-indeks">

Dengan canonical tag ini, kamu memastikan mesin pencari tidak bingung jika halaman dapat diakses melalui beberapa URL berbeda, misalnya dengan parameter URL atau kode pelacakan. Tanpa canonical tag yang mengarah pada dirinya sendiri, mesin pencari mungkin memilih URL alternatif sebagai yang utama secara default, yang bisa mengakibatkan pengindeksan yang tidak diinginkan.

Menetapkan URL halaman sebagai kanoniknya sendiri memperkuat sinyal noindex dan menunjukkan pada mesin pencari bahwa URL tersebut adalah satu-satunya yang resmi, meskipun halaman itu sendiri memang sengaja dikecualikan dari indeks pencarian.

Pantau Indexing Situs Secara Teratur

Meskipun kamu mungkin sudah berhati-hati dalam menerapkan tag noindex, kesalahan tetap bisa terjadi. Tag noindex bisa saja terhapus secara tidak sengaja saat pembaruan situs, atau mungkin ada halaman penting yang justru tidak terindeks.

Untuk menghindari masalah ini, lakukan audit situs secara rutin. Google Search Console adalah alat yang sangat membantu untuk hal ini. Dalam laporan “Page Indexing”, kamu bisa melihat semua halaman di situs webmu yang telah di-crawl Google dan apakah mereka diindeks atau dikecualikan, serta alasan di baliknya.

Jika kamu menemukan halaman penting yang tiba-tiba tidak diindeks atau halaman yang tidak seharusnya diindeks malah muncul di hasil pencarian, maka kamu bisa segera mengambil langkah untuk memperbaikinya sebelum masalah ini berdampak besar pada trafik pencarian dan bisnismu.

Jangan Gunakan Noindex untuk Konten Duplikat

Konten duplikat terjadi ketika ada dua atau lebih halaman dengan konten yang sama atau hampir sama. Ini membuat mesin pencari bingung tentang halaman mana yang harus diindeks dan diberi peringkat di hasil pencarian.

Meskipun kamu mungkin berpikir bahwa menggunakan tag noindex pada halaman duplikat bisa jadi solusi, itu bukan pilihan terbaik. Sebagai gantinya, lebih baik menggunakan canonical tag.

Di sini canonical tag memberi tahu mesin pencari halaman mana yang seharusnya dianggap sebagai versi utama dan harus diindeks.

Yang lebih penting, tag ini membantu menggabungkan kekuatan peringkat dari semua versi duplikat ke halaman utama, sehingga meningkatkan peluang halaman utama untuk mendapat peringkat lebih baik di hasil pencarian.

Baca juga: 10 Metode Content Marketing yang Bisa Tingkatkan Traffic dan Konversi

Ajukan Recrawl Jika Noindexed Pages Masih Muncul

Ajukan Recrawl Jika Noindexed Pages Masih Muncul
Ajukan Recrawl Jika Noindexed Pages Masih Muncul

Meskipun kamu sudah menambahkan tag noindex pada halaman, halaman tersebut mungkin masih muncul di hasil pencarian jika Google belum merayapinya kembali setelah perubahan. Untuk mempercepat proses ini, kamu bisa meminta Google untuk merayapi ulang (recrawl) halaman tersebut secara manual.

Caranya adalah dengan menggunakan Google Search Console (GSC). Ini langkah-langkahnya:

  1. Masuk ke GSC dan pilih opsi “URL inspection” di menu sebelah kiri.
  2. Masukkan URL halaman yang ingin kamu minta untuk di-crawl ulang dan tekan enter.
  3. Klik tombol “Request Indexing”, maka Google akan recrawl halaman tersebut dan memperbarui statusnya.

Melalui pemahaman yang tepat tentang cara kerja tag noindex dan penerapan yang cermat, kamu dapat menjaga kualitas SEO situs webmu. Jika kamu memerlukan bantuan lebih lanjut di dalam mengoptimalkan situs webmu, Optimaise, sebagai digital agency Malang, siap membantu.

Kami menyediakan jasa press release, jasa penulisan artikel SEO friendly, dan jasa SEO untuk membantu kamu meningkatkan peringkat dan visibilitas situs di mesin pencari. Dengan pengalaman dan keahlian kami, Optimaise dapat membantu kamu mencapai hasil terbaik.

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise