Dalam riset keyword, kamu akan menemukan 2 istilah, yaitu volume search dan competition. Volume search adalah jumlah pencarian dari sebuah keyword dalam jangka waktu satu bulan. Semakin besar angka yang ditunjukkan, kata kunci tersebut semakin populer. Angka competition atau persaingan terhadap keyword tersebut juga pasti akan semakin besar. Sehingga, peluang kontenmu dikenali Google jadi semakin sulit. Nah, di situlah kamu bisa memanfaatkan long tail keyword. Apa itu long tail keyword? Yuk, cari tahu di sini!
Table of Contents
Apa Itu Long Tail Keyword?
Supaya kontenmu berhasil berada di peringkat teratas Google, strategi SEO-mu benar-benar harus matang. Nah, salah satu cara yang paling banyak dipakai oleh agensi SEO berpengalaman adalah menerapkan long tail keyword di dalam strategi konten mereka. Penasaran apa itu long tail keyword?
Berbeda dari jenis kata kunci pendek atau short tail keyword, kata kunci long tail ini biasanya memiliki jumlah kata yang lebih banyak. Umumnya, jenis keyword ini terdiri dari 3-5 kata. Jenis kata kunci ini biasanya punya cakupan yang lebih spesifik dibandingkan versi keyword pendek.
Baca juga: Long Tail vs Short Tail Keyword, Mana yang Lebih Baik?
Karena lebih panjang, secara otomatis volume pencarian kata kunci ini juga jadi lebih rendah. Alhasil, tingkat persaingan juga jadi lebih kecil. Selain itu, kata kunci long tail juga punya tingkat konversi yang lebih tinggi. Soalnya, cakupan konten yang mengusung keyword ini memang lebih bisa menjawab search intent dari pengguna web.
Salah satu contoh dari long tail keyword adalah “cara membuat kue tanpa oven”. Kata kunci ini merupakan perpanjangan dari kata kunci utama atau short tail keyword “cara membuat kue”. Dari sini, kamu bisa lihat perbedaan antara keduanya, kan? Dengan menggunakan longtail keyword pada contoh pertama akan membantu pembaca yang ingin menemukan cara membuat kue tanpa menggunakan oven.
Mengetahui apa itu long keyword dan penerapannya juga bisa membantu meningkatkan konversi konsumen, lho. Misalnya, kamu punya toko tas dan ingin menawarkan rekomendasi tas murah untuk wanita secara online. Nah, kamu bisa menyisipkan long tail keyword “rekomendasi tas wanita murah” untuk membantu calon konsumen menemukan kontenmu. Jika tertarik dengan ulasan produkmu, tentunya mereka akan langsung melakukan pembelian melalui situsmu.
Apa Itu Long Tail Keyword: Perbedaannya dengan Short Tail Keyword
Sekilas, kamu sudah tahu kan apa itu long tail keyword dan sedikit perbedaannya dengan jenis short tail keyword. Sebenarnya, Mengetahui perbedaan antara keduanya bisa bantu kamu menerapkan strategi penempatan keyword yang lebih efektif untuk kontenmu. Berikut adalah poin-poin lainnya yang bisa kamu jadikan pembanding antara keduanya:
Jumlah Kata
Perbedaan utama antara long tail keyword dengan short tail keyword bisa kamu lihat dari segi jumlah kata. Kata kunci pendek punya jumlah kata yang lebih sedikit, yaitu nggak lebih dari 3 kata. Salah satu contoh dari short tail keyword adalah “cara merawat kucing”. Sedangkan, long tail keyword adalah jenis kata kunci dengan panjang kata antara 3-5 kata. Kata kunci ini dipakai oleh pengguna internet yang memiliki search intent lebih spesifik. Salah satu contoh dari long tail keyword adalah “cara merawat kucing anggora”.
Jumlah Search Volume dan Angka Persaingan
Perbedaan antara apa itu long tail keyword dan short tail keyword juga bisa kamu simak dari jumlah search volume dan angka persaingan. Jenis short tail keyword biasanya merupakan jenis kata kunci yang populer banget. Jumlah volume pencarian dari keyword ini sangat banyak, dan tentunya angka persaingan dari kompetitor lain juga tak kalah sengit.
Baca juga: Apa Itu LSI Keyword dan 3 Rekomendasi Tools Terbaik
Sebaliknya, long tail keyword punya tujuan yang lebih spesifik dan biasanya hanya dipakai oleh segelintir orang saja. Sehingga, jumlah search volume dari kata kunci ini beserta angka persaingannya juga jadi lebih kecil. Biarpun demikian, potensi konversi dari long tail keyword ini bisa jadi lebih besar dibandingkan short tail keyword. Ini dikarenakan konten dengan kata kunci panjang biasanya punya informasi yang lebih selaras dengan search intent pengguna internet.
Penggunaan
Dalam menerapkan long tail maupun short tail keyword, mengetahui penggunaan yang tepat penting banget, lho. Penggunaan yang sesuai bisa bantu kamu meraih hasil yang maksimal. Jenis kata kunci short tail cocok untuk disematkan pada topik utama atau kategori dari sebuah konten. Tujuannya, tak lain adalah untuk meningkatkan jumlah pengunjung ke situs yang kamu kelola.
Sedangkan, penggunaan long tail keyword lebih diperuntukkan buat situs yang membutuhkan konversi tinggi. Selain itu, jenis keyword ini juga efektif banget buat memperkuat SEO kontenmu. Dengan memakai keyword ini, konten yang kamu sajikan bisa menjawab search intent pengunjung yang juga secara otomatis akan membantu otoritas situsmu di mata Google.
3 Cara Mudah Mencari Long Tail Keyword
Setelah tahu definisi dari apa itu long tail keyword dan manfaatnya pasti bikin kamu jadi makin bersemangat untuk menerapkannya dalam kontenmu. Mencari kata kunci panjang ini sebenarnya sangat sederhana, kok. Ada 3 cara mudah mencari long tail keyword buat pemula. Yuk, simak rekomendasinya berikut:
Riset Menggunakan Ubersuggest
Ubersuggest bisa dibilang merupakan pahlawan bagi semua SEO specialist. Tool gratis ini memang versatile banget dan bisa kamu pakai untuk berbagai keperluan optimasi SEO. Selain riset keyword, kamu juga bisa pakai Ubersuggest buat menemukan long tail keyword, lho! Caranya gampang banget.
Pada kolom pencarian, kamu bisa mengetikkan keyword utama dari konten yang akan kamu buat. Misalnya, kamu mengetikkan kata kunci “sepatu murah” pada kolom pencarian. Setelah kamu menekan tombol pencarian, kamu akan mendapatkan deretan rekomendasi long tail keyword beserta jumlah volume dan angka persaingan. Nah, kamu hanya perlu memilih jenis keyword yang sesuai dengan kebutuhan kontenmu.
Menyimak Penelusuran Terkait
Kalau kamu enggan melakukan registrasi akun di tool riset keyword yang kami rekomendasikan, masih ada alternatif yang bisa kamu coba setelah tahu apa itu long tail keyword. Cara termudah menemukan long tail keyword adalah dengan menyimak daftar “penelusuran terkait”. Fitur ini berada di bagian bawah laman hasil pencarian Google. Sebagai contoh, kamu mencari keyword “sepatu murah” pada kolom pencarian Google. Setelah menekan tombol “Cari”, scroll hingga mencapai bagian bawah laman, dan di situlah kamu akan menemukan hasil pencarian terkait keyword tersebut yang bisa kamu pakai. Cepat dan gampang, kan?
Gunakan Fitur Autocomplete dari Google
Metode terakhir untuk menemukan long tail keyword adalah memanfaatkan fitur autocomplete dari Google. Caranya, kamu cukup mengunjungi situs Google dan mengetikkan keyword utama yang kamu inginkan. Sebagai contoh, kamu ingin menemukan long tail keyword dari kata kunci “sepatu murah”. Dengan menggunakan cara ini, kamu bisa menemukan rekomendasi kata kunci yang berkaitan dengan keyword tersebut. Contohnya antara lain “sepatu murah malang”, sepatu murah di malang”, dan lain sebagainya.
Semoga ulasan mengenai apa itu long tail keyword dan cara menemukannya di atas bermanfaat buat kamu! Memilih kata kunci panjang yang ideal untuk kontenmu memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan tingkat tinggi. Nah, buat kamu yang punya segudang agenda bisnis mungkin akan kesulitan menyisihkan waktu untuk melakukan riset dan seleksi long tail keywordyang tepat.
Makanya, kamu bisa mempercayakan keperluan optimasi website maupun pembuatan konten SEO-friendly kepada Optimaise. Agensi kami menawarkan jasa SEO Malang dan jasa konten artikel yang tentunya mengikuti seluruh kaidah optimasi website. Tim SEO kami akan membantumu mendapatkan pemahaman tentang apa itu long tail keyword terbaik untuk optimasi sebelum menyematkannya pada konten yang berkualitas. Segera pilih paket SEO dan konten terbaik dari kami sekarang juga!