Digital MarketingSEOTechnical SEO

9 Strategi Website Architecture agar Situsmu Lebih Mudah Diakses

Wiaam Rifqi Abror

9 Strategi Website Architecture agar Situsmu Lebih Mudah Diakses

Pernahkah kamu mengunjungi sebuah situs yang membuatmu bingung karena navigasinya rumit atau butuh terlalu banyak klik untuk menemukan informasi yang kamu cari? Jika iya, itu tanda bahwa website architecture situs tersebut kurang optimal.

Struktur situs yang baik bukan hanya soal tampilan menarik, tetapi juga bagaimana halaman-halaman di dalamnya terhubung dan bisa diakses dengan mudah, baik oleh pengguna maupun mesin pencari.

Dengan website architecture yang tepat, pengunjung bisa menemukan apa yang mereka butuhkan dalam hitungan detik, sementara Google dapat mengindeks halaman dengan lebih efisien.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai strategi yang bisa kamu terapkan agar situsmu lebih mudah diakses, lebih nyaman digunakan, dan lebih optimal untuk SEO.

Apa Itu Website Architecture dan Mengapa Penting?

Apa Itu Website Architecture dan Mengapa Penting?
Apa Itu Website Architecture dan Mengapa Penting?

Website architecture atau website structure adalah cara halaman-halaman dalam websitemu diatur dan saling terhubung.

Kalau situsmu tertata dengan baik, pengunjung akan lebih mudah menemukan informasi yang mereka cari, dan mesin pencari seperti Google juga bisa memahami serta mengindeks halaman-halamanmu dengan lebih efisien.

Halaman-halaman dalam websitemu dihubungkan dengan internal link, yaitu link yang mengarahkan pengguna ke halaman lain di dalam situs yang sama. Link ini bisa muncul di berbagai tempat, misalnya:

  1. Di dalam konten, seperti artikel yang menyertakan link ke halaman terkait.
  2. Di menu navigasi, yang biasanya ada di bagian atas situs untuk memudahkan akses ke halaman utama atau kategori penting.
  3. Di footer, yaitu bagian bawah situs yang biasanya berisi link ke halaman, seperti “Tentang Kami” atau “Kontak”.
  4. Di bagian rekomendasi atau filter, seperti di toko online yang menampilkan produk serupa atau saran kategori lain.

Website structure sangat penting untuk SEO karena berpengaruh pada cara mesin pencari dan pengunjung menemukan serta memahami websitemu. Ini beberapa alasannya:

  1. Kalau halaman-halaman di websitemu tertata dengan baik dan saling terhubung, mesin pencari seperti Google bisa lebih mudah menemukan, memahami, dan menyimpan halaman-halaman itu dalam databasenya. Ini meningkatkan peluang halamanmu muncul di hasil pencarian.
  2. Struktur yang jelas membantu mesin pencari memahami hubungan antara satu halaman dengan halaman lainnya. Misalnya, jika kamu punya toko online dengan kategori “Pakaian”, lalu ada subkategori “Kaos” dan “Jaket”, Google akan lebih mudah memahami bahwa “Kaos” dan “Jaket” adalah bagian dari “Pakaian”.
  3. Saat ada satu halaman di websitemu yang punya banyak internal link, mesin pencari menganggapnya penting. Dengan menghubungkan halaman-halaman di dalam websitemu melalui internal link, kamu bisa membagikan otoritas halaman tersebut ke halaman lain, membantu mereka mendapatkan peringkat yang lebih baik di pencarian.
  4. Pengunjung lebih nyaman menjelajah situs yang punya struktur rapi. Mereka bisa dengan mudah berpindah dari satu halaman ke halaman lain tanpa kebingungan, sehingga pengalaman pengguna jadi lebih baik.

Baca juga: Optimalkan Situsmu dengan Menganalisis Log File dalam 2 Langkah Mudah

Bagaimana Website Architecture yang Bagus?

Bagaimana Website Architecture yang Bagus?
Bagaimana Website Architecture yang Bagus?

Website architecture yang baik bukan sekadar soal desain menarik, tetapi bagaimana setiap halaman terhubung dengan rapi, mudah diakses, dan intuitif bagi pengguna.

Bayangkan kamu mengunjungi sebuah situs untuk mencari informasi atau produk, tetapi malah bingung karena navigasinya berantakan, itu adalah contoh arsitektur yang buruk.

Sebaliknya, situs yang terstruktur dengan baik memungkinkan pengunjung menemukan apa yang mereka butuhkan dalam hitungan detik, tanpa perlu menebak-nebak ke mana harus pergi selanjutnya.

Jadi, seperti apa sebenarnya website architecture yang bagus? Mari kita bahas lebih dalam.

Memiliki Diagram Arsitektur Situs yang Datar

Website architecture yang datar berarti halaman-halaman dalam websitemu mudah diakses tanpa harus melalui terlalu banyak langkah. Dengan kata lain, pengunjung bisa menemukan halaman atau konten yang mereka cari hanya dengan beberapa klik saja dari halaman utama.

Misalnya, jika websitemu adalah toko online:

  1. Struktur yang dalam (tidak datar): Beranda → Kategori → Subkategori → Produk → Detail Produk (4-5 klik)
  2. Struktur yang datar: Beranda → Kategori → Produk → Detail Produk (2-3 klik)

Semakin sedikit jumlah klik yang diperlukan, semakin cepat pengguna menemukan apa yang mereka butuhkan. Idealnya, setiap halaman penting bisa diakses dalam 3 klik atau kurang dari beranda.

Pengelompokan Konten Sesuai dengan Topiknya

Mengelompokkan konten berdasarkan topik berarti mengatur halaman-halaman di websitemu agar saling terkait dan membentuk struktur yang jelas. Ini membantu mesin pencari memahami hubungan antara satu halaman dengan halaman lainnya.

Jika kamu mengelompokkan konten yang berkaitan, Google dapat melihat bahwa websitemu memiliki informasi yang lengkap tentang suatu topik. Ini bisa meningkatkan peluang halaman-halamanmu muncul di hasil pencarian.

Dengan menghubungkan halaman-halaman terkait, pengunjung akan lebih mudah menjelajah situsmu dan menemukan informasi lain yang relevan. Ini bisa membuat mereka lebih lama di situs dan meningkatkan jumlah kunjungan dari pencarian organik.

Misalnya, jika kamu punya situs tentang kesehatan, kamu bisa mengelompokkan konten seperti ini:

  1. Topik utama: Pola Makan Sehat
    • Artikel 1: Manfaat Makan Sayur
    • Artikel 2: Rekomendasi Diet Seimbang
    • Artikel 3: Cara Mengurangi Konsumsi Gula

Ketiga artikel itu bisa saling terhubung dengan tautan internal, sehingga mesin pencari melihat bahwa websitemu memiliki informasi lengkap tentang pola makan sehat.

Tidak Memiliki Orphan Pages

Mesin pencari seperti Google menggunakan internal link untuk menjelajahi situsmu. Jika ada halaman yang tidak memiliki tautan dari halaman lain di dalam situs, mesin pencari mungkin tidak menemukannya atau menganggapnya kurang penting.

Ini juga bisa membuat pengguna kesulitan mengakses halaman tersebut, kecuali mereka mengetik URL-nya secara langsung. Akibatnya, navigasi di situsmu menjadi kurang optimal, yang bisa berdampak buruk pada SEO dan pengalaman pengguna.

Kamu bisa menggunakan fitur Site Audit Semrush untuk menemukan halaman-halaman yang terisolasi atau tidak terhubung dengan baik. Ini langkah-langkahnya:

  1. Masukkan domain situsmu di Semrush, lalu klik “Start Audit” atau “Create project” jika ini pertama kalinya.
  2. Atur audit situs sesuai kebutuhan. Jika mengalami kesulitan, kamu bisa mengikuti panduan yang tersedia. Setelah itu, klik “Start Site Audit” untuk memulai proses pemeriksaan.
  3. Setelah audit selesai, buka tab “Issues” untuk melihat daftar kendala yang ditemukan di situsmu.
  4. Gunakan kolom pencarian dan ketik “orphan” untuk menemukan halaman orphan page, halaman yang tidak memiliki internal link.
  5. Klik daftar yang muncul untuk melihat halaman mana saja yang perlu diperbaiki.
  6. Tambahkan internal link ke halaman-halaman tersebut dari halaman lain yang relevan agar lebih mudah ditemukan oleh pengguna dan mesin pencari.

Praktik Terbaik dalam Website Architecture

Praktik Terbaik dalam Website Architecture
Praktik Terbaik dalam Website Architecture

Website architecture bukan hanya tentang tampilan, tetapi juga tentang bagaimana pengguna dan mesin pencari dapat dengan mudah menavigasinya.

Website yang terorganisir dengan baik tidak hanya membuat pengalaman pengguna lebih nyaman, tetapi juga membantu meningkatkan peringkat di hasil pencarian.

Pada bagian ini, kita akan membahas praktik terbaik dalam membangun website architecture yang optimal, sehingga situsmu tidak hanya ramah bagi pengguna, tetapi juga lebih efektif dalam menarik trafik organik.

Gunakan Struktur yang Sesuai

Tidak ada satu cara yang pasti cocok untuk semua situs web. Kamu perlu menyesuaikan website architecture berdasarkan ukuran, tujuan, dan siapa penggunanya.

Jika kamu memiliki situs e-commerce, sebaiknya gunakan kategori produk agar lebih mudah dinavigasi. Misalnya, toko buku online bisa membagi produknya ke dalam kategori, seperti “Fiksi,” “Nonfiksi,” atau “Buku Best Seller”.

Jika situsmu berisi banyak artikel atau informasi, seperti blog atau portal berita, kamu bisa mengelompokkan konten berdasarkan topik. Misalnya, situs seperti Business Insider mengatur artikelnya ke dalam kategori, seperti “Bisnis,” “Teknologi,” dan “Keuangan”.

Saat menampilkan banyak produk atau artikel, kamu bisa membaginya ke dalam beberapa halaman. Misalnya, di toko online, produk tidak harus ditampilkan sekaligus di dalam satu halaman, bisa dipecah menjadi beberapa halaman untuk mempermudah pencarian.

Selain memudahkan pengguna, pembagian halaman juga menciptakan lebih banyak internal link, yang membantu mesin pencari memahami hubungan antarhalaman di situsmu.

Coba lihat bagaimana pesaing di bidangmu mengatur situs mereka. Pelanggan biasanya sudah terbiasa dengan cara navigasi tertentu, jadi mengikuti pola yang serupa bisa membuat situsmu lebih nyaman digunakan. Jika pengguna bisa dengan mudah menemukan apa yang mereka cari, mereka akan lebih betah dan lebih mungkin kembali ke situsmu.

Rencanakan Information Architecture

Information architecture adalah cara kamu mengatur dan menyusun konten di situs web agar lebih mudah dipahami oleh pengguna dan mesin pencari.

Salah satu strategi yang efektif adalah menggunakan pilar konten (content pillar) dan kelompok topik (topic cluster). Konsep ini membantu menyusun konten secara sistematis, sehingga lebih mudah dinavigasi dan lebih kuat dalam SEO.

Content pillar adalah halaman utama yang membahas suatu topik secara luas dan menyeluruh. Sementara itu, topic cluster terdiri dari halaman atau artikel yang membahas subtopik yang lebih spesifik dan terkait dengan pilar utama.

Semua halaman di dalam topic cluster ini saling terhubung dengan internal link, sehingga membentuk website architecture yang jelas dan membantu mesin pencari memahami hubungan antarhalaman.

Misalnya, kamu memiliki situs yang membahas digital marketing:

  1. Content pillar: “Digital Marketing” berupa halaman utama yang mencakup berbagai aspek digital marketing secara umum.
  2. Topic cluster berupa halaman turunan yang lebih spesifik:
    • Studi Kasus Digital Marketing Campaign
    • SEO dalam Digital Marketing

Gunakan Internal Link Secara Strategis

Ketika kamu menautkan satu halaman ke halaman lain di situsmu, kamu memberi tahu mesin pencari dan pengguna bahwa kedua halaman tersebut saling berhubungan. Selain membantu navigasi, internal link juga berperan dalam menyebarkan otoritas halaman di dalam situs.

Kamu bisa menggunakan fitur Site Audit Semrush untuk menemukan link rusak atau masalah internal link lainnya. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka laporan Site Audit di Semrush.
  2. Cari bagian yang menunjukkan masalah tautan, lalu klik “View details” untuk melihat daftar link yang bermasalah.
  3. Klik tombol “#issues” untuk meninjau masalah tautan internal secara lebih rinci. Jika butuh bantuan, klik “Why and how to fix it” untuk mendapatkan panduan perbaikan.
  4. Perbaiki masalah link agar website architecture tetap jelas dan tidak ada halaman yang sulit diakses.

Semrush juga memiliki metrik bernama “Internal LinkRank“, yang mengukur seberapa kuat otoritas masing-masing halaman di situsmu. Cek halaman dengan Internal LinkRank tertinggi, karena halaman ini dianggap paling berpengaruh.

Tempatkan halaman penting ini di bagian atas struktur situs, seperti di menu utama atau halaman beranda, agar otoritasnya bisa mengalir ke halaman lain melalui internal link.

Rancang Agar Situs Mudah Diakses

Agar situsmu mudah diakses, usahakan setiap halaman bisa dicapai dalam 3 klik atau kurang dari halaman beranda. Ini mempermudah pengguna menemukan konten yang mereka butuhkan dan membantu mesin pencari menjelajahi situsmu dengan lebih efisien.

Kamu bisa menggunakan fitur Site Audit Semrush untuk melihat apakah ada halaman yang terlalu jauh dari beranda. Ikuti langkah-langkahnya:

  1. Buka laporan “Internal Linking” di Semrush.
  2. Cari bagian “Notices” dan temukan peringatan dengan judul “Page Crawl Depth more than 3 click“.
  3. Periksa daftar halaman yang terdeteksi dan lihat apakah ada cara untuk menyederhanakan website architecture.

Gunakan Kategori dan Tag

Jika kamu memiliki blog, gunakan kategori dan tag untuk mengelompokkan artikel berdasarkan topik. Website architecture ini mempermudah pengunjung dalam menemukan konten yang mereka butuhkan dan membantu mesin pencari memahami hubungan antarartikel di situsmu.

  1. Kategori digunakan untuk membagi konten ke dalam topik utama yang luas. Misalnya, dalam blog teknologi, kamu bisa membuat kategori seperti:
    • “Review Gadget” berisi ulasan smartphone, laptop, dan perangkat lainnya
    • “Berita Teknologi” berisi berita terbaru seputar teknologi
    • “Tips & Trik” berisi panduan dan tutorial teknologi
  2. Tag membantu menghubungkan artikel dari kategori yang berbeda tetapi memiliki kesamaan tertentu. Misalnya, dalam kategori “Review Gadget”, kamu bisa menggunakan tag seperti:
    • “Android” untuk ulasan HP berbasis Android
    • “iOS” untuk ulasan produk Apple
    • “Laptop Gaming” untuk ulasan laptop yang cocok untuk gaming

Kamu bisa menyusun kategori blog teknologimu dengan beberapa cara berikut:

  1. Identifikasi topik utama yang sering kamu bahas, lalu buat kategori berdasarkan topik tersebut. Misalnya, jika kamu sering membahas gadget, buat kategori “Review Gadget” dengan subkategori seperti “Smartphone,” “Laptop,” dan “Wearable Devices”.
  2. Gunakan topic pillar sebagai kategori utama. Misalnya, kategori “Tips & Trik” bisa memiliki subkategori, seperti “Optimasi Smartphone,” “Panduan PC Rakitan,” dan “Keamanan Digital”.
  3. Pelajari blog teknologi lain dan lihat bagaimana mereka menyusun kategori, lalu gunakan ide yang sesuai dengan blogmu.
  4. Atur kategori berdasarkan jenis konten, bukan hanya topik. Misalnya, kamu bisa memiliki kategori seperti:
    • “Tutorial” untuk artikel yang memberikan langkah-langkah penggunaan perangkat atau software.
    • “Rekomendasi Produk” untuk daftar gadget terbaik berdasarkan kategori tertentu.
    • “Ulasan Perbandingan” untuk artikel yang membandingkan dua atau lebih produk sejenis.

Optimalkan URL

Google melihat URL sebagai salah satu cara untuk memahami website architecture dan hierarki halaman di situsmu. URL yang singkat, jelas, dan mengandung keyword utama lebih mudah dipahami oleh mesin pencari dan pengguna.

URL yang bagus:

website.com/panduan/liburan-jepang

URL yang buruk:

website.com/tempat-liburan-seru

Dengan begitu, Google lebih mudah menghubungkan URL dengan pencarian yang relevan. Tapi, jika kamu perlu mengubah URL halaman yang sudah ada, pastikan untuk menyiapkan pengalihan (redirect) agar tidak terjadi error 404 (halaman tidak ditemukan).

Baca juga: Cara Melakukan Cross Browser Testing dalam 6 Langkah

Buat Menu Navigasi

Sebagai seorang pengguna, kamu tentu ingin situs web yang mudah dijelajahi, di mana mereka bisa menemukan halaman-halaman penting tanpa kesulitan. Untuk itu, sebagian besar situs web menggunakan menu navigasi yang jelas dan terstruktur dengan baik.

Ini adalah jenis-jenis navigasi dalam situs web:

  1. Menu navigasi header (atas)
    • Biasanya ada di bagian paling atas situs web.
    • Contohnya:
      • Situs e-commerce: “Beranda | Kategori | Promo | Keranjang | Akun Saya”
      • Blog: “Beranda | Artikel | Tentang | Kontak”
  2. Menu navigasi footer
    • Terletak di bagian bawah halaman.
    • Biasanya berisi link ke halaman kebijakan, syarat & ketentuan, atau kontak.
    • Contoh:
      • “Tentang Kami | Kebijakan Privasi | Syarat & Ketentuan | Bantuan”
  3. Menu navigasi seluler
    • Digunakan di perangkat mobile.
    • Biasanya berbentuk ikon tiga garis atau hamburger menu yang menampilkan menu saat di-klik.
    • Contoh:
      • “☰ Menu” yang jika di-klik menampilkan pilihan, seperti “Produk, Promo, Kontak”.

Pastikan navigasi di situsmu tetap sederhana dan jelas, sehingga pengguna bisa menemukan halaman penting tanpa kebingungan.

Gunakan Breadcrumbs

Breadcrumb adalah jalur navigasi yang membantu pengguna mengetahui di mana mereka berada dalam suatu situs web. Biasanya ditampilkan di bagian atas halaman sebagai deretan tautan yang menunjukkan urutan halaman dari beranda hingga halaman yang sedang dibuka.

Misalkan kamu sedang mencari sepatu di toko online, lalu masuk ke kategori tertentu. Breadcrumb akan terlihat seperti ini:

Beranda > Sepatu > Sepatu Sneakers

Di mana jika pengguna ingin kembali ke kategori sebelumnya, mereka bisa langsung meng-klik salah satu tautan breadcrumb tanpa harus menekan tombol “Back” atau mencari ulang di menu.

Gunakan XML dan HTML Sitemap

Sitemap adalah daftar halaman dan file dalam sebuah situs web yang membantu mesin pencari dan pengguna menemukan konten dengan lebih mudah. Ada 2 jenis sitemap utama, yaitu HTML sitemap dan XML sitemap.

HTML sitemap dibuat untuk pengguna dan berisi daftar semua halaman penting di situs, sehingga memudahkan navigasi jika mereka kesulitan menemukan sesuatu. Misalnya, dalam toko online, HTML sitemap bisa berisi tautan ke kategori, seperti “Sepatu,” “Tas,” dan “Aksesoris.”

Sementara itu, XML sitemap dibuat khusus untuk mesin pencari. File ini berisi daftar URL dalam format yang dapat dibaca oleh Google dan mesin pencari lainnya, sehingga memudahkan mereka dalam indexing halaman baru atau yang diperbarui.

Penggunaan sitemap sangat penting karena mempercepat proses mesin pencari dalam menemukan dan memahami website architecture, meningkatkan pengalaman pengguna, serta membantu optimasi SEO.

Jika situsmu cukup besar, kamu bisa membuat beberapa sitemap terpisah berdasarkan kategori, seperti daftar halaman produk, artikel blog, atau kategori utama, agar mesin pencari lebih mudah mengindeksnya.

Website architecture yang baik bukan hanya soal tampilan, tetapi juga bagaimana setiap halaman terhubung dan bisa diakses dengan mudah. Website architecture yang jelas memudahkan pengguna menemukan informasi yang mereka butuhkan, sekaligus membantu mesin pencari mengindeks situs dengan lebih efektif.

Jika kamu ingin mengoptimalkan website agar lebih ramah pengguna dan SEO-friendly, Optimaise siap membantu. Sebagai digital marketing agency Malang, kami menyediakan jasa SEO Malang, jasa SEO Bali, dan jasa press release untuk membantu bisnismu lebih dikenal dan menjangkau lebih banyak pelanggan.

Hubungi Optimaise sekarang dan tingkatkan performa situsmu!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise