Ketika mendengar nama Brimob, kamu mungkin langsung terbayang pasukan elite Polri yang dikenal tangguh dan sigap menghadapi berbagai situasi berintensitas tinggi.
Tapi, tahukah kamu bahwa di balik setiap anggota Brimob yang terlihat gagah, ada hierarki pangkat yang mengatur tugas dan tanggung jawab mereka? Mulai dari tamtama hingga perwira tinggi, setiap pangkat memiliki peran yang berbeda dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang apa saja pangkat di unit ini dan makna di balik lambang kebanggaannya!
Table of Contents
Apa Itu Brimob?
Brimob, yang singkatan dari Brigade Mobile, juga dikenal dengan nama Korps Brimob atau Korps Brigade Mobile. Seperti yang dijelaskan di laman resmi Korps Brimob, unit ini adalah bagian dari kepolisian yang khusus menangani ancaman-ancaman besar terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Korps ini memiliki tugas utama untuk menanggulangi masalah yang membutuhkan tindakan tegas, seperti radikalisasi bersenjata, aksi terorisme, dan pengamanan demonstrasi yang bisa berujung anarkis.
Dibentuk pada 14 November 1946, Korps Brimob adalah salah satu satuan tertua di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Sejak awal berdirinya, ia telah memberikan banyak kontribusi dalam menjaga keamanan dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Saat ini, oa terus menjadi garda terdepan dalam menangani ancaman-ancaman keamanan yang muncul, dan selalu siap untuk menghadapi tantangan besar yang ada.
Baca juga: Ketahui 3 Urutan Pangkat Polisi Lengkap dengan Lambangnya
Sejarah Terbentuknya Brimob
Korps Brimob adalah satuan khusus Polri yang bertugas untuk mengatasi ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tingkat intensitas tinggi. Seperti yang kamu tahu, Brimob juga memiliki sejarah panjang yang menarik.
Awalnya, unit berasal dari organisasi yang dibentuk oleh Jepang selama masa pendudukannya di Indonesia, yang telah melalui banyak perubahan nama. Organisasi ini pernah dikenal dengan berbagai nama seperti Tokubetsu Keisatsu Tai, Polisi Istimewa, hingga Mobrig (Mobil Brigade). Perannya mulai terlihat pada 8 Maret 1942, ketika Belanda menyerah kepada Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, pada 14 November 1946, seluruh kesatuan Polisi Istimewa digabung dan diubah namanya menjadi Mobile Brigade (Mobrig), yang kini kita kenal dengan nama Brigade Mobile atau Brimob.
Kemudian, pada 12 Agustus 1961, dengan surat perintah dari Menteri Kepala Kepolisian Negara, nama Mobile Brigade diubah menjadi Brigade Mobile pada 14 November 1961. Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Tugas dan Tanggung Jawab Brimob
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tugas utama Brimob adalah menjaga dan mengerahkan kekuatan untuk mengatasi gangguan yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tingkat intensitas tinggi. Tugas-tugas ini menjadi bagian dari peran Polri dalam menjaga keamanan dalam negeri.
Dalam Perpres Nomor 5 Tahun 2017, tertuang dengan jelas bahwa ia memiliki peran penting sebagai satuan khusus yang menangani kejahatan-kejahatan besar dan berbahaya.
Brigade Mobile bertugas melakukan berbagai maneuvers, baik secara individu maupun dalam kelompok, dengan kemampuan untuk bergerak cepat, memberikan tembakan yang tepat, dan melakukan sergapan untuk membatasi gerak para pelaku kejahatan.
Selain itu, unit ini juga bertanggung jawab untuk membantu, melengkapi, melindungi, memperkuat, dan menggantikan satuan polisi lainnya dalam melakukan tugas mereka.
Pangkat Brimob dan Lambangnya
Pangkat di Korps Brimob Polri sama seperti pangkat di Polri pada umumnya, dengan beberapa jabatan khusus yang mengacu pada tugas mereka dalam kesatuan tersebut. Ini adalah beberapa pangkat yang ada di Brigade Mobile, yang terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan golongan dan jabatan:
- Perwira Tinggi (Pati): pangkat tertinggi dan biasanya dipegang oleh mereka yang sudah berpengalaman dan memimpin kesatuan besar. Contohnya:
- Perwira Menengah (Pamen): biasanya dipegang oleh mereka yang bertugas memimpin unit lebih kecil atau memiliki peran penting dalam operasional sehari-hari. Contohnya:
- Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) dengan tiga melati
- Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dengan dua melati
- Komisaris Polisi (Kompol) dengan satu melati
- Perwira Pertama (Pama): umumnya dipegang oleh perwira yang lebih muda atau yang baru memulai karier kepolisian. Contohnya:
- Ajun Komisaris Polisi (AKP) dengan tiga balok emas
- Inspektur Polisi Satu (Iptu) dengan tiga balok emas
- Inspektur Polisi Dua (Ipda) dengan tiga balok emas
- Bintara Tinggi: diberikan kepada polisi yang memiliki pengalaman lebih banyak dan bertugas dalam fungsi-fungsi penting. Contohnya:
- Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) dengan dua balok bergelombang perak
- Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) dengan satu balok bergelombang perak
- Bintara: pangkat yang dipegang oleh anggota kepolisian yang menjalankan tugas operasional sehari-hari. Contohnya:
- Brigadir Polisi Kepala (Bripka) dengan empat balok panah perak
- Brigadir Polisi (Brigpol) dengan tiga balok panah perak
- Brigadir Polisi Satu (Briptu) dengan dua balok panah perak
- Brigadir Polisi Dua (Bripda) dengan satu balok panah perak
- Tamtama: pangkat paling rendah dalam struktur, dan mereka yang memegang pangkat ini biasanya bertugas sebagai pelaksana dalam berbagai kegiatan. Contohnya:
- Ajun Brigadir Polisi (Abrip) dengan tiga balok panah merah
- Bhayangkara Kepala (Bharaka) dengan tiga balok miring merah
- Bhayangkara Satu (Bharatu) dengan dua balok miring merah
- Bhayangkara Dua (Bharada) dengan satu balok miring merah
Pangkat-pangkat ini tidak hanya menunjukkan level tugas dan tanggung jawab, tapi juga peran penting yang mereka emban dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia.
Baca juga: Apa Manfaat Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride? Ini 6 Manfaat dan Rekomendasinya
Perbedaan antara Brimob dan Polisi
Ketika mendengar kata “Polisi”, kamu mungkin langsung terbayang dengan petugas berseragam cokelat yang menjaga keamanan di jalan atau membantu masyarakat.
Meskipun Brimob bagian dari Polri, ada beberapa perbedaan yang membedakan mereka dari kesatuan lainnya. Berikut ini 3 perbedaan utama antara Brigade Mobile dan polisi.
Tugas Brimob dan Polisi
Secara umum, tugas polisi diatur dalam Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Polisi bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan dan pelayanan kepada warga.
Sementara itu, Brimob, sebagai satuan khusus, juga memiliki tugas yang sama. Tapi, ia lebih fokus pada tugas khusus yang melibatkan ancaman dengan intensitas tinggi. Misalnya, mereka ditugaskan untuk menangani ancaman dari gerakan radikal bersenjata, aksi terorisme, hingga mengamankan demonstrasi yang berpotensi anarkis.
Seragam
Kamu pasti tahu kalau anggota Polri umumnya mengenakan seragam dengan warna cokelat muda di baju dan cokelat tua untuk celananya. Beberapa kesatuan menggunakan topi, sementara yang lainnya memakai baret.
Nah, anggota Brimob memakai baret berwarna biru dongker, yang membedakan mereka dari kesatuan lainnya. Misalnya, polisi lalu lintas memakai topi putih, Densus 88 memakai baret merah, dan Sabhara memakai baret cokelat. Ia juga memiliki beberapa jenis seragam, termasuk seragam hitam, hijau, dan loreng, tergantung pada tugas yang sedang dijalankan.
Struktur Organisasi Polri dan Brimob
Dalam struktur organisasi Polri, di tingkat Mabes ada beberapa bagian penting. Misalnya, Kapolri dan Wakapolri yang memiliki pangkat Jenderal dan Komisaris Jenderal. Ada juga Asisten Kapolri yang membawahi berbagai bidang penting, seperti Operasi, SDM, dan Perencanaan.
Sementara itu, Brimob lebih terfokus pada pelaksanaan tugas pokok, yang dipimpin oleh Komandan Korps Brigade Mobile berpangkat Irjen. Di dalam Korps, ada Pasukan Gegana yang memiliki tugas khusus, seperti Satuan Penjinak Bom (Jibom). Selain itu, ada juga Pasukan Pelopor yang bertugas mengamankan massa dan menghadapi insurjensi untuk menjaga ketertiban di dalam negeri.
Jadi, meskipun sama-sama bagian dari Polri, ia memiliki peran yang lebih spesifik dan sering terlibat dalam situasi yang lebih berisiko, dengan seragam dan struktur organisasi yang unik.
Informasi seperti ini penting untuk dipahami dan disampaikan dengan cara yang tepat, terutama jika kamu ingin meningkatkan kesadaran publik melalui media online.
Untuk kamu yang membutuhkan bantuan profesional dalam menyebarluaskan informasi seperti ini, Optimaise sebagai digital marketing agency Malang, siap membantu. Kami menyediakan jasa press release, jasa penulisan artikel SEO-friendly, hingga jasa SEO untuk membantu bisnismu lebih mudah ditemukan di dunia digital. Hubungi Optimaise sekarang dan jadikan kontenmu lebih efektif dan berdampak!