Digital MarketingSEOTechnical SEO

Cara Melakukan Cross Browser Testing dalam 6 Langkah

Mohamad Katavi

Cara Melakukan Cross Browser Testing dalam 6 Langkah

Bayangkan jika situs webmu terlihat sempurna di satu browser, tetapi berantakan di browser lain. Masalah seperti ini sering kali luput dari perhatian, namun dampaknya bisa besar bagi pengalaman pengguna. Untuk itu, cross browser testing menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa langkah sederhana namun efektif untuk memastikan situs atau aplikasimu berfungsi dengan baik di berbagai browser, sehingga memberikan pengalaman yang mulus untuk semua pengguna.

Apa Itu Cross Browser Testing?

Apa Itu Cross Browser Testing?
Apa Itu Cross Browser Testing?

Cross browser testing atau pengujian lintas browser adalah proses yang biasanya dilakukan oleh teknisi QA untuk mengevaluasi apakah situs web atau aplikasi dapat berfungsi dengan baik di berbagai browser.

Tujuan utama pengujian ini adalah memastikan pengguna mendapatkan pengalaman yang konsisten dan nyaman, tanpa masalah yang disebabkan oleh perbedaan cara kerja tiap browser.

Dengan melakukan pengujian ini, kamu bisa mengetahui apakah ada bagian dari situs atau aplikasi yang perlu diperbaiki agar dapat berjalan lancar di semua browser, sehingga pengguna tidak menghadapi kendala saat mengaksesnya.

Bayangkan situs webmu seperti resep brownies favoritmu. Cross browser testing adalah proses mencoba resep tersebut di berbagai dapur yang memiliki oven, alat, dan bahan yang sedikit berbeda.

Tujuannya adalah memastikan kue yang dihasilkan tetap memiliki rasa yang sama lezat dan tekstur yang sempurna, apakah dibuat di “dapur” Chrome, Firefox, atau Safari.

Baca juga: 8 Strategi Jitu untuk Menaikkan Ranking Google dan Mendominasi Halaman Pertama

Ini adalah langkah penting untuk memastikan situs web atau aplikasimu memberikan pengalaman terbaik, apa pun browser yang digunakan pengunjung.

Mengapa Cross Browser Testing Dibutuhkan?

Mengapa Cross Browser Testing Dibutuhkan?
Mengapa Cross Browser Testing Dibutuhkan?

Bayangkan kamu sedang membuat brownies panggang. Oven atau loyang yang berbeda mungkin memengaruhi cara kue matang, ada yang lebih cepat, ada yang lebih lambat. Ini serupa terjadi pada situs web di berbagai browser.

Setiap browser memiliki “mesin” dan cara kerja unik untuk menampilkan situs web. Akibatnya, tampilan atau fungsinya bisa berbeda-beda. Misalnya, sebuah halaman yang terlihat sempurna di satu browser bisa saja memuat lebih lambat atau tampil tidak lengkap di browser lain.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perbedaan ini meliputi:

  1. Jenis browser, seperti Chrome, Edge, atau Safari.
  2. Versi browser yang digunakan.
  3. Sistem operasi, seperti MacOS atau Android.
  4. Jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, atau laptop dengan ukuran layar berbeda.
  5. Kondisi jaringan internet meliputi kecepatan atau kestabilan jaringan yang berbeda.

Pengujian pada berbagai sistem operasi ini sering disebut juga pengujian lintas-platform atau cross browser testing. Yang bertujuan untuk memastikan situs atau aplikasi bekerja dengan baik di semua perangkat dan lingkungan.

Langkah-langkah Cross Browser Testing

Langkah-langkah Cross Browser Testing
Langkah-langkah Cross Browser Testing

Cross browser testing bukan hanya tentang mengecek tampilan, tetapi juga memastikan fungsi dan kinerja tetap konsisten di semua platform.

Tapi, bagaimana cara memulainya? Pada bagian ini, kami akan membahas langkah-langkah penting untuk melakukan cross browser testing dengan efisien, sehingga kamu dapat mengatasi potensi masalah sebelum pengguna menemukannya.

Identifikasi Tujuan dan Sasaran

Untuk melakukan cross browser testing, langkah pertama adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa tujuan umum dalam pengujian ini dapat meliputi:

  1. Memastikan sistem yang diuji sesuai dengan ekspektasi.
  2. Menemukan masalah yang mungkin hanya muncul di browser tertentu.
  3. Mencoba mengulangi masalah yang ditemukan untuk memastikannya.
  4. Menguji solusi atau perbaikan yang dirancang untuk mengatasi masalah tersebut.
  5. Untuk menangani masalah dan menguji perbaikannya, kamu perlu membuat lingkungan pengujian yang sesuai.

Sementara itu, ada beberapa cara untuk melakukan cross browser testing, seperti:

  1. Pengujian manual (manual testing): memeriksa tampilan dan fungsi situs secara langsung di berbagai browser.
  2. Pengujian visual (visual testing): mengevaluasi elemen desain untuk memastikan semuanya terlihat konsisten.
  3. Pengujian otomatis (automated testing): menggunakan alat khusus untuk menjalankan pengujian di berbagai browser dengan lebih cepat dan efisien.

Metode-metode ini membantu dalam memastikan apakah situs web atau aplikasimu dapat bekerja dengan baik di semua browser.

Siapkan Cross Browser Testing Environment

Cross browser testing environment adalah platform yang dirancang untuk menguji bagaimana sebuah situs web atau aplikasi berjalan di berbagai browser dengan berbagai versi, perangkat, dan sistem operasi.

Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa pengguna mendapatkan pengalaman yang konsisten, apa pun browser yang mereka gunakan.

Mengapa lingkungan ini penting? Ini karena browser memiliki cara yang berbeda-beda dalam merender situs web atau menjalankan fitur tertentu. Misalnya, fitur yang bekerja dengan baik di Chrome mungkin tidak sepenuhnya kompatibel di Safari atau Edge.

Di mana lingkungan ini dirancang agar menyerupai kondisi nyata, sehingga memungkinkan pengujian yang menyeluruh untuk memastikan situs atau aplikasi dapat bekerja dengan baik di semua browser.

Pengaturan lingkungan ini bisa dilakukan secara manual, tetapi menggunakan alat khusus dapat mempercepat prosesnya dan membuat pengujian lebih efektif, terutama jika dilakukan dalam skala besar.

Dengan cross browser testing environment, tim developer dapat menemukan dan memperbaiki masalah ini sebelum situs diluncurkan.

Pilih Alat Cross Browser Testing yang Tepat

Ada berbagai alat dan platform untuk cross browser testing yang bisa kamu coba, di mana masing-masing alat memiliki kelebihan dan kekurangannya. Beberapa alat yang bisa dipertimbangkan antara lain:

  1. Website Testing di Semrush App Center: alat ini membantu menguji situs web di berbagai browser untuk memastikan kompatibilitas dan kinerja yang baik.
  2. Mobile App Tester di Semrush App Center: fokus pada pengujian aplikasi seluler di berbagai perangkat dan browser untuk memeriksa fungsionalitas dan tampilan.
  3. BrowserStack: platform ini memungkinkan pengujian berbagai browser dan perangkat secara bersamaan untuk memastikan situs berfungsi dengan baik di semua lingkungan.
  4. Playwright: alat yang memudahkan cross browser testing dengan antarmuka yang mudah digunakan.
  5. Selenium: salah satu alat paling populer untuk otomatisasi pengujian, termasuk cross browser testing, dengan banyak fleksibilitas.
  6. CrossBrowserTesting: alat untuk memeriksa bagaimana situs web tampil dan berfungsi di berbagai browser secara manual atau otomatis.
  7. LambdaTest: platform yang menawarkan cross browser testing otomatis dengan integrasi ke berbagai alat software developer.

Masing-masing alat memiliki fitur unik, jadi penting untuk memilih yang paling sesuai dengan tujuan pengujian dan anggaranmu.

Mengonfigurasi Platform Pengujian

Setelah memilih alat pengujian, langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi platform pengujian. Platform ini mengacu pada kombinasi browser dan sistem operasi yang akan kamu gunakan untuk menguji situs web atau aplikasimu.

Pemilihan platform pengujian harus disesuaikan dengan perangkat dan browser yang paling banyak digunakan oleh audiens targetmu. Misalnya, jika audiensmu lebih sering menggunakan Windows, kamu perlu menguji situs webmu di browser, seperti Microsoft Edge atau Chrome yang berjalan di sistem operasi Windows.

Dengan menggunakan alat seperti Website Testing App dari Semrush, kamu dapat memilih berbagai lingkungan pengujian sesuai kebutuhan. Kamu hanya perlu memilih versi browser dan sistem operasi yang relevan dengan audiensmu, lalu klik tombol “Start Browser” untuk mulai menguji URLmu di setiap browser yang dipilih.

Melaksanakan Cross Browser Testing

Setelah kamu menetapkan tujuan pengujian dan menyusun skenario pengujian, langkah berikutnya adalah menjalankan pengujian pada berbagai browser dan perangkat. Untuk menghemat waktu, kamu bisa menggunakan alat cross browser testing yang memungkinkan proses ini berjalan otomatis.

Meskipun menguji di browser populer, seperti Google Chrome atau Safari penting, fokuslah pada browser yang paling sering digunakan oleh audiensmu. Misalnya, jika sebagian besar penggunamu memakai Chrome, pastikan situs atau aplikasimu berfungsi dengan baik di semua versi Chrome yang relevan.

Kamu mungkin merasa penasaran untuk mencoba situs webmu di browser lama, tetapi itu tidak selalu perlu. Prioritaskan browser yang sesuai dengan preferensi penggunamu. Jika audiensmu lebih banyak menggunakan Edge, lakukan pengujian mendalam pada browser tersebut agar pengalaman pengguna tetap optimal.

Baca juga: Sudah Tahu Script HTML Bucin Sinkronin? Ketahui 3 Langkah Cara Membuatnya

Lakukan Analisis

Setelah selesai menjalankan cross browser testing, langkah berikutnya adalah menganalisis hasilnya. Banyak alat cross browser testing menyediakan laporan detail dan tangkapan layar untuk menunjukkan apakah situs atau aplikasimu tampil dan berfungsi dengan baik di berbagai browser. Laporan ini membantu kamu menemukan masalah atau bug yang perlu diperbaiki.

Saat memeriksa hasil pengujian, fokuslah pada beberapa hal ini:

  1. Perhatikan masalah yang hanya terjadi pada browser atau versi tertentu. Biasanya, ini terkait dengan perbedaan kompatibilitas atau fitur bawaan browser.
  2. Cari masalah yang memengaruhi cara kerja situs atau aplikasi, seperti navigasi yang tidak lancar, formulir yang gagal dikirim, atau elemen UI yang tidak berfungsi.
  3. Perhatikan kecepatan pemuatan halaman dan responsivitas situs. Masalah seperti waktu loading yang lambat bisa berdampak negatif pada pengalaman pengguna.

Setelah mengidentifikasi masalah, urutkan berdasarkan tingkat keparahan dan pengaruhnya terhadap pengguna. Mulailah dengan memperbaiki masalah yang paling serius, lalu lanjutkan ke masalah yang lebih ringan. Setelah perbaikan dilakukan, jalankan kembali pengujian untuk memastikan semua masalah telah teratasi.

Intinya, menganalisis dan memperbaiki hasil cross browser testing adalah langkah penting untuk memastikan situs atau aplikasimu memberikan pengalaman yang optimal di semua browser yang relevan.

Tapi, memastikan kompatibilitas lintas browser hanyalah salah satu bagian dari upaya meningkatkan performa online bisnismu. Jika kamu membutuhkan solusi menyeluruh untuk mengoptimalkan visibilitas situs webmu, Optimaise hadir untuk membantu.

Kami menawarkan jasa SEO Malang yang dirancang untuk meningkatkan visibilitas situs webmu di mesin pencari, serta jasa pembuatan website profesional yang responsif dan ramah pengguna. Percayakan kebutuhan digitalmu kepada Optimaise, dan bawa bisnismu menuju kesuksesan!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise