Menulis artikel listicle adalah cara yang ampuh untuk menyajikan informasi dengan cara yang terstruktur dan mudah dicerna. Dengan pendekatan yang berbasis poin-poin, pembaca bisa langsung memahami inti dari setiap topik tanpa harus menyelami teks panjang.
Tapi, meskipun sederhana, menulis listicle yang menarik memerlukan beberapa teknik khusus agar tetap bisa memikat dan memberikan nilai lebih.
Di dalam artikel ini, kami akan membagikan beberapa tips praktis yang akan membantu kamu menulis artikel listicle yang tidak hanya efektif, tetapi juga mampu menarik perhatian pembaca dari awal hingga akhir.
Table of Contents
Apa Itu Artikel Listicle?
Listicle adalah jenis konten yang menggabungkan artikel dan daftar dalam satu format. Dengan kata lain, artikel listicle menyajikan informasi dalam bentuk daftar yang lengkap dan terstruktur.
Di mana setiap item pada daftar ini biasanya diberi judul khusus, diikuti oleh beberapa kalimat atau paragraf penjelasan untuk memberi konteks, menjelaskan latar belakang, atau menekankan pentingnya poin tersebut bagi pembaca. Ini membuat pembaca lebih mudah memahami dan mencerna informasi secara cepat, karena setiap poin disajikan secara jelas dan teratur.
Format ini populer karena pembaca bisa mendapatkan inti informasi dengan cepat. Misalnya, artikel listicle bisa berisi topik hiburan seperti “5 Restoran Terunik di Dunia,” atau panduan yang bermanfaat seperti “8 Cara Efektif Meningkatkan Produktivitas”.
Artikel listicle yang baik akan memberikan penjelasan yang menarik untuk setiap poin sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan menikmati kontennya.
Baca juga: 8 Tips Menulis Call to Action yang Mampu Mendorong Audiens Bertindak
Kelebihan Artikel Listicle
Artikel listicle adalah jenis konten yang sangat populer karena memiliki beberapa kelebihan seperti ini:
- Listicle memecah topik menjadi bagian-bagian kecil yang mudah dipahami. Dengan format daftar, pembaca dapat dengan cepat menemukan poin-poin penting yang mereka cari.
- Saat artikel listicle membahas topik edukatif, format ini dapat membuat ide atau proses yang rumit jadi lebih jelas. Ini mempermudah pembaca untuk memahami konsep-konsep sulit tanpa merasa kewalahan.
- Format daftar juga membantu menyederhanakan penjelasan yang panjang, sehingga topik yang berat terasa lebih ringan dan tidak membingungkan.
- Dari sisi strategi konten, membuat dan mempublikasikan artikel listicle sangat bermanfaat bagi merek. Selain menarik minat pembaca, listicle juga bisa dioptimalkan untuk SEO, sehingga membantu artikel muncul di hasil pencarian.
Riset dari BuzzSumo menunjukkan bahwa artikel dengan judul berangka sering kali mendapat lebih banyak pembagian dan klik. Apalagi dengan optimasi keyword yang tepat, listicle yang baik dapat muncul di mesin pencari, menarik lebih banyak pengunjung, dan membantu menghasilkan prospek untuk situs webmu.
Perbedaan antara Artikel Biasa dan Listicle
Artikel biasa sering kali fokus pada satu topik atau satu ide saja, sehingga memberikan penjelasan mendalam pada satu poin tersebut. Sementara itu, artikel listicle mencakup beberapa poin atau subtopik yang saling terkait dalam satu tema besar.
Misalnya, dalam artikel listicle berjudul “10 Cara Meningkatkan Produktivitas”, di mana setiap item di daftar itu adalah tips yang berbeda tapi tetap berhubungan dengan tema produktivitas.
Keuntungan lain dari artikel listicle adalah kesempatan untuk menambahkan tautan, baik internal maupun eksternal. Setiap item pada listicle memberi peluang untuk menautkan ke artikel lain di internal link atau sumber dari luar yang relevan (backlink).
Internal link membantu pengunjung menjelajahi lebih banyak konten di situs webmu, sementara itu external link memberikan referensi tambahan yang memperkaya informasi.
Selain meningkatkan pengalaman pembaca, penambahan tautan ini juga bermanfaat untuk SEO, karena membantu mesin pencari memahami struktur dan relevansi konten situs webmu, sehingga meningkatkan peluang artikel untuk mendapat peringkat lebih tinggi di hasil pencarian.
Tips dan Trik Menulis Artikel Listicle yang Menarik
Menulis artikel listicle yang bagus bukan hanya tentang membuat daftar panjang yang mudah dibaca, tetapi juga tentang memberikan nilai yang nyata bagi pembaca.
Sebuah artikel listicle yang efektif dapat menginspirasi, mengedukasi, atau memberikan solusi praktis dalam format yang ringkas dan terstruktur dengan baik.
Jika kamu ingin membuat artikel listicle yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga bermanfaat, ada beberapa tips penting yang bisa kamu terapkan.
Pastikan Topiknya Sesuai
Sebelum menulis artikel listicle, penting untuk memastikan bahwa topik yang kamu pilih memang cocok dengan format daftar. Tidak semua topik dapat disajikan dengan format ini.
Jika kamu melakukan riset keyword dan menemukan bahwa sebagian besar konten serupa berbentuk “Panduan Utama” atau artikel mendalam, mungkin listicle bukanlah pilihan yang tepat.
Misalnya, kamu ingin menulis tentang “Strategi Digital Marketing”. Awalnya, kamu mungkin berpikir untuk membuat judul seperti “7 Strategi Terbaik untuk Digital Marketing”
Tapi, setelah melakukan riset, kamu menemukan bahwa ada banyak aspek lain yang perlu dibahas, seperti pengertian dasar digital marketing, tren terbaru, dan cara memilih platform yang tepat. Di alam situasi ini, format “Panduan Lengkap Digital Marketing” akan lebih sesuai dibandingkan format listicle.
Tapi, jika kamu tetap memilih membuat artikel listicle, pastikan setiap poin benar-benar relevan dengan topiknya. Sebagai contoh, jika kamu menulis listicle berjudul “5 Teknik Efektif untuk SEO”, semua poin di daftar tersebut harus membahas teknik SEO yang efektif.
Menambahkan informasi di luar konteks, seperti sejarah SEO atau alat yang tidak relevan, hanya akan membingungkan pembaca. Artikel listicle yang fokus dan terstruktur membantu pembaca mendapatkan informasi dengan mudah tanpa merasa kehilangan arah.
Masukkan Pembahasan yang Penting
Ciri utama dari listicle yang buruk adalah ketika daftar berisi poin-poin yang kurang bermanfaat dan tidak memberikan nilai yang jelas bagi pembaca. Sebagai contoh:
5 Tips Menjadi Penulis Hebat
- Mulai Menulis
- Baca Lebih Banyak Buku
- Belajar dari Penulis Lain
- Edit Tulisan Anda
- Terus Berlatih
Format seperti di atas kurang membantu karena hanya mencantumkan saran umum tanpa panduan atau langkah-langkah praktis. Listicle yang baik seharusnya tidak hanya sekadar memberi daftar ide, tetapi juga menjelaskan cara melakukannya.
Setiap poin perlu dijabarkan dengan jelas, sehingga pembaca benar-benar mendapatkan wawasan dan cara implementasi dari tiap saran. Listicle berkualitas akan menyingkirkan hal-hal yang kurang relevan dan fokus memberikan detail yang membantu pembaca mengaplikasikan informasi tersebut.
Tidak semua poin mungkin baru bagi pembaca, tapi jika mereka merasa mendapatkan sesuatu yang belum pernah dicoba, seperti, “Saya sudah menerapkan nomor 3, 4, dan 6, tetapi ternyata saya melewatkan nomor 1, 2, dan 5!” ini menunjukkan bahwa listicle tersebut memberikan nilai lebih.
Beberapa artikel listicle mungkin dibuat sekadar untuk hiburan, tetapi tetap bisa memberikan nilai yang bermanfaat.
Misalnya, dalam listicle berjudul “15 Film Natal Terbaik Sepanjang Masa”, kamu bisa menambahkan analisis singkat atau tips yang menjelaskan mengapa film-film tersebut begitu berkesan. Di sini kamu dapat membahas elemen, seperti teknik sinematografi yang unik, alur cerita yang kuat, atau karakter yang inspiratif.
Tambahkan Internal Link
Salah satu cara untuk membuat daftarmu lebih bermanfaat adalah dengan mengarahkan pembaca ke sumber lain yang relevan jika mereka ingin informasi lebih lanjut.
Terkadang, daftar yang lengkap dan informatif bisa jadi cukup panjang dan kompleks, yang membuatnya sulit dipahami sepenuhnya. Jika itu terjadi, kamu bisa memberikan referensi ke artikel atau sumber lain yang lebih mendalam.
Misalnya, di dalam listicle yang berjudul “7 Cara Meningkatkan Keamanan Situs Web Anda”, ada satu poin yang membahas tentang “Memperbarui SSL Certificate”.
Alih-alih menjelaskan secara detail bagaimana cara mengonfigurasi SSL atau memperbarui sertifikatnya, kamu cukup memberikan penjelasan singkat tentang pentingnya SSL untuk keamanan situs dan mengarahkan pembaca ke artikel lain yang membahas langkah-langkah rinci cara memperbarui SSL certificate melalui internal link.
Ini juga berlaku jika kamu menyertakan tautan ke artikel dari external link. Dengan begitu, kamu memberikan manfaat lebih banyak kepada pembaca tanpa harus membahas topik secara rinci dalam artikel yang sedang kamu tulis. Ini adalah cara yang bagus untuk saling mendukung antar artikel dan juga memberi nilai lebih pada pembacamu.
Sisipkan Contoh
Kadang-kadang cara terbaik untuk menjelaskan suatu ide di dalam daftarmu adalah dengan memberi contoh yang dapat membantu pembaca lebih memahami. Meskipun contoh nyata lebih ideal, tapi contoh hipotetis pun bisa sangat berguna.
Saat memilih contoh, pastikan itu relevan dengan audiensmu. Jika audiensmu berasal dari berbagai bidang atau industri, coba buat contoh yang umum dan mudah dipahami oleh banyak orang.
Misalnya, di dalam listicle yang berjudul “5 Tips Meningkatkan Produktivitas Kerja,” salah satu tipsnya adalah “Atur Tugas Prioritas”. Agar pembaca lebih mudah memahami cara melaksanakannya, saya memberikan contoh hipotetis: “Misalnya, jika kamu memiliki 3 tugas, yaitu menyusun laporan, menjawab email, dan merencanakan rapat, mulailah dengan menyusun laporan terlebih dahulu karena itu adalah tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dan fokus”.
Contoh ini membantu pembaca membayangkan bagaimana mereka bisa menerapkan saran tersebut dalam situasi sehari-hari mereka. Meskipun contoh ini tidak berdasarkan pengalaman nyata, tapi ia tetap efektif untuk menjelaskan bagaimana konsep tersebut dapat diterapkan secara praktis.
Beri Nomor
Saat kamu menulis sebuah artikel listicle, terutama jika judulnya mencakup angka, pastikan untuk memberi nomor pada setiap poin dalam daftar tersebut.
Ini sangat berguna jika daftar yang kamu buat panjang. Pembaca bisa melacak seberapa jauh mereka sudah membaca, seperti “Saya sudah setengah jalan” atau “Hanya satu poin lagi yang tersisa”.
Selain itu, pembaca mungkin ingin kembali merujuk atau membagikan poin tertentu. Dengan memberi nomor, mereka bisa dengan mudah mengatakan, “Lihat poin nomor 5” daripada menggambarkan dengan cara yang tidak pasti.
Memberikan nomor membuat pengalaman membaca menjadi lebih nyaman dan mudah bagi audiens.
Gunakan Format yang Konsisten
Selalu pastikan untuk menggunakan format yang konsisten saat membuat listicle. Meskipun kamu bisa saja mencoba hal baru, penting untuk diingat bahwa daftar yang terstruktur dengan baik, terutama yang menggunakan nomor, sangat populer dan mudah menarik perhatian pembaca.
Jadi, alih-alih mengubah format yang sudah terbukti efektif, sebaiknya tetap mengikuti standar yang sudah dikenal. Berikut ini beberapa aturan umum yang sebaiknya diikuti:
- Setiap poin dalam daftar harus diberi nomor.
- Gunakan tingkat judul yang sama untuk setiap item. Misalnya, semuanya H2 atau H3.
- Jelaskan setiap poin dengan detail. Berikan alasan mengapa item tersebut penting dan apa manfaatnya bagi pembaca. Jika perlu, jelaskan juga bagaimana cara melakukannya.
- Jika kamu memberikan langkah-langkah di dalam suatu proses, pastikan poin-poin tersebut mengikuti urutan kronologis. Jika tidak ada urutan yang jelas, tempatkan poin yang paling penting di bagian atas.
- Jika relevan, tambahkan gambar untuk menggambarkan setiap poin, misalnya, gambar sampul buku dalam daftar “100 Novel Terbaik”.
- Jika listiclemu panjang, pertimbangkan untuk mengelompokkannya berdasarkan kategori. Misalnya, di dalam daftar ide hadiah Natal, kelompokkan berdasarkan jenis hadiah. Misalnya, hadiah untuk anak-anak, hadiah untuk orang dewasa, dan lain-lain.
Baca juga: Cara Tepat Menggunakan Tag Noindex dan 5 Tips Menghindari Kesalahan Umum
Pastikan Pembahasannya Mengalir
Seperti halnya tulisan lainnya, listicle yang kamu buat juga perlu memiliki alur yang jelas dan menceritakan sebuah cerita. Caramu menyusunnya tergantung pada topik dan jenis artikel listicle yang kamu buat. Ini adalah beberapa cara pengorganisasian yang bisa dipilih:
- Berdasarkan abjad cocok untuk glosarium atau daftar kata.
- Kronologis bagus untuk panduan langkah demi langkah.
- Berdasarkan popularitas atau tingkat kepentingan, seperti urutan dari yang paling banyak hingga yang paling sedikit, atau sebaliknya. Bagus untuk daftar top 10, 20, atau 50.
Selain itu, pastikan untuk menonjolkan poin-poin paling penting di awal, tengah, dan akhir daftar. Ini akan membantu menjaga perhatian pembaca agar tetap terlibat sepanjang artikel.
Buat Judul yang Jelas dan Menarik
Seperti yang sudah djelaskan sebelumnya, salah satu alasan mengapa artikel dalam bentuk listicle sangat disukai adalah karena pembaca tahu persis apa yang akan mereka dapatkan dan berapa banyak yang akan mereka pelajari dari artikel tersebut.
Judul listicle yang efektif harus memenuhi 3 kriteria penting ini agar pembaca tertarik untuk membaca lebih lanjut:
- Menarik perhatian pembaca.
- Menunjukkan dengan jelas apa yang akan dipelajari atau didapatkan pembaca.
- Memberikan gambaran tentang seberapa banyak informasi yang akan diperoleh, biasanya dengan menggunakan angka.
Contoh lain yang jelas adalah judul ini, “7 Tips Efektif untuk Meningkatkan Traffic Website Anda [Panduan Lengkap]”. Dengan judul ini, pembaca tahu bahwa mereka akan mempelajari tujuh cara untuk meningkatkan trafik website mereka, dan mereka juga akan mendapatkan panduan lengkap yang bisa langsung diterapkan.
Dengan mengikuti tips-tips yang telah dibahas, kamu tidak hanya akan menciptakan artikel yang informatif, tetapi juga yang memiliki daya tarik dan mudah dipahami.
Jika kamu ingin memaksimalkan potensi kontenmu, Optimaise sebagai digital marketing agency Malang siap membantu. Kami menawarkan jasa penulisan artikel SEO-friendly, press release, dan jasa SEO yang dapat meningkatkan visibilitas online bisnismu. Jangan ragu untuk menghubungi Optimaise dan mulai mengembangkan strategi digital yang efektif!