Menulis call to action (CTA) yang efektif bisa menjadi kunci untuk mengubah pengunjung menjadi pelanggan.
Sebuah CTA yang tepat dapat menggugah audiens untuk mengambil tindakan yang kamu inginkan, baik itu membeli produk, mendaftar untuk newsletter, atau bahkan sekadar mengetahui lebih banyak tentang layananmu.
Tapi bagaimana caranya agar CTAmu benar-benar bisa menarik perhatian dan mendorong tindakan? Di dalam artikel kali ini, kami akan mengungkap beberapa tips yang bisa membantu kamu menulis CTA yang tidak hanya menonjol, tetapi juga mampu mendorong audiens untuk bertindak segera.
Table of Contents
Apa Itu Call to Action?
CTA atau call-to-action adalah elemen penting dalam sebuah halaman web, iklan, atau konten yang bertujuan untuk mendorong audiens melakukan tindakan tertentu.
Dalam dunia marketing, CTA dapat membantu bisnis mengarahkan pengunjung atau pembaca untuk menjadi prospek yang potensial bagi tim penjualan. Jenis tindakan yang didorong oleh CTA bisa bervariasi, tergantung pada tujuan utama dari konten yang disajikan.
Bagi marketer, CTA sangat relevan karena memberikan dorongan kepada audiens untuk bertindak di dalam kampanye marketing.
Secara keseluruhan, setiap kampanye marketing berupaya mengarahkan audiens melalui tahapan perjalanan pembelian, dengan harapan bahwa mereka pada akhirnya akan mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
Baca juga: Apa Itu Brand Awareness? Ini 7 Panduan Lengkap tentang Definisi Hingga Contohnya
Manfaat dari Call to Action yang Bagus
CTA atau call-to-action merupakan petunjuk yang dapat mengarahkan audiens untuk menjadi pelanggan. Fungsinya membantu calon pelanggan terus maju ke arah yang diinginkan, sehingga mereka tetap fokus dan tidak terdistraksi.
Ini adalah beberapa contoh yang menunjukkan dampak dari CTA yang efektif:
- Email dengan satu CTA bisa meningkatkan klik hingga 371% dan penjualan sebesar 1617%.
- Menambahkan CTA di landing page dapat meningkatkan klik hingga 80%.
- Memasukkan CTA di tempat yang tepat pada blog dapat meningkatkan pendapatan hingga 83%.
Tips Menulis Call to Action yang Bagus
Menulis call to action (CTA) yang efektif adalah keterampilan penting dalam pemasaran digital. CTA yang tepat tidak hanya memberi tahu audiens apa yang harus dilakukan selanjutnya, tetapi juga memotivasi mereka untuk bertindak segera.
Dengan kata-kata yang tepat, CTA bisa menjadi penggerak utama konversi, baik itu untuk membeli produk, mendaftar ke newsletter, atau menghubungi layanan.
Di dalam penjelasan berikut ini, kami akan membagikan tips praktis untuk menulis CTA yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mendorong audiens untuk mengambil langkah yang diinginkan.
Awali dengan Kata Kerja Tindakan
Pada dasarnya CTA merupakan elemen yang sederhana dan singkat. Karena itu, kamu perlu menggunakan ruang call to action secara efektif dengan langsung memberi tahu audiens apa yang harus dilakukan.
Setiap tombol CTA sebaiknya diawali dengan kata kerja tindakan agar pesan lebih jelas dan menarik. Pilih kata-kata yang sesuai dengan tujuan bisnismu:
- Untuk toko online: gunakan kata-kata, seperti “beli,” “belanja,” atau “pesan”.
- Jika kamu menawarkan buletin atau konten gratis: mulailah call to action dengan “unduh” atau “berlangganan”.
- Untuk bisnis layanan: Pilih kata-kata, seperti “hubungi sekarang” atau “jadwalkan janji”.
Hindari menulis call to action yang hanya memberi informasi tanpa dorongan aksi, seperti “koleksi terbaru kami tersedia”. Sebagai gantinya, pilih kalimat yang langsung mengajak, seperti “klik di sini untuk tren terbaru,” agar lebih menarik dan meningkatkan CTR (Click through-Right).
Sertakan Copywriting yang Emosional
Jika kamu ingin lebih banyak klik dan konversi, kamu perlu mendapatkan respons yang kuat dari audiens. Menulis call to action yang antusias dan menggunakan bahasa emosional bisa sangat efektif.
Misalnya, ketika seseorang ingin memesan liburan keluarga, melihat CTA seperti “rencanakan liburan impian Anda hari ini!” bisa membuat mereka bersemangat membayangkan perjalanan tersebut. Hal ini membuat mereka lebih mungkin meng-klik tautan pada iklanmu.
Ada beberapa cara lain untuk membuat CTAmu lebih menarik secara emosional:
- Mengurangi ketidakpastian atau kekhawatiran.
- Membangun rasa percaya.
- Menciptakan rasa urgensi.
- Menyampaikan nilai yang kuat.
Tambahkan tanda seru di akhir CTAmu untuk menambah kesan antusias. Tanda seru bisa membuat call to action terasa lebih hidup dan menarik perhatian.
Berikan Alasan untuk Bertindak
Beritahu orang-orang apa keuntungan yang akan mereka dapatkan jika mereka meng-klik CTA. Apakah itu membantu mereka bekerja lebih efektif, menurunkan berat badan, atau menghemat uang?
Ini harus sesuai dengan unique selling point (USP). USP sangat penting untuk menarik calon pelanggan baru, jadi menggabungkan USP dan CTA yang kuat bisa membantu meningkatkan jumlah klik.
Contoh call to action yang efektif misalnya, “hubungi kami untuk mulai menghemat uang hari ini!” Di sini, kamu tidak hanya meminta mereka untuk bertindak, tetapi juga memberi alasan yang menarik untuk menghemat uang.
Manfaatkan FOMO
Ini adalah salah satu teknik favorit saya untuk CTA yang efektif. Rasa takut ketinggalan, atau FOMO, sangat ampuh sebagai motivator. Ketika orang merasa ada kesempatan yang mungkin tak datang lagi, mereka cenderung cepat bertindak.
Cara terbaik menggunakan FOMO di dalam CTA adalah dengan menyebutkan penjualan atau promosi yang terbatas. Pesan seperti “Belanja sekarang!”, “Diskon berakhir Senin”, atau “Beli segera sebelum persediaan habis!”.
Menambahkan unsur FOMO ke dalam CTA dapat membantu meningkatkan jumlah klik yang kamu dapatkan karena mampu membangkitkan antusiasme. Sangat cocok diterapkan pada momen musim liburan, terutama dalam situasi yang mendesak seperti waktu menjelang Natal.
Sesuaikan CTA Pada Perangkat yang Digunakan
Menulis call to action yang menarik memang penting, tetapi kamu juga perlu menyesuaikan CTA berdasarkan perangkat yang digunakan audiensmu. Google menganggap desktop dan tablet sebagai perangkat serupa karena ukuran layar dan pola penggunaan yang mirip.
Contohnya, ketika seseorang duduk di sofa pada malam hari dan melihat iklan produk di TV, biasanya mereka akan menggunakan tablet untuk mencari tahu lebih lanjut. Dalam situasi ini, CTA seperti “pelajari lebih lanjut” atau “beli sekarang” mungkin efektif.
Tapi, perilaku pengguna di perangkat seluler cenderung berbeda dari desktop atau tablet. Karena 80% pencarian bisnis lokal di perangkat seluler menghasilkan konversi, sehingga penting untuk menyesuaikan call to action sesuai perangkat.
Satu perbedaan utama di perangkat seluler adalah kemudahan untuk langsung menelepon saat berbelanja. Jadi, disarankan untuk menulis call to action yang memudahkan panggilan telepon di perangkat seluler, terutama untuk bisnis layanan.
Misalnya, kamu bisa menggunakan call to action, seperti “hubungi sekarang juga untuk memulai” atau “hubungi kami hari ini untuk info lebih lanjut” untuk memudahkan audiens mengambil tindakan yang kamu inginkan.
Lakukan A/B Testing
A/B testing merupakan cara yang efektif untuk melihat call to action mana yang menghasilkan banyak klik dan mana yang kurang menarik bagi audiens. Meskipun ada CTA yang sudah teruji dan sering berhasil, kamu tidak akan benar-benar tahu hasilnya sampai kamu mencobanya di situs webmu sendiri.
Digital marketing sering kali melibatkan eksperimen, termasuk dalam memilih CTA yang tepat. Meskipun sebuah call to action terlihat bagus di atas kertas atau direkomendasikan oleh rekan, satu-satunya cara untuk benar-benar memastikan efektivitasnya adalah dengan mencobanya langsung.
Audiensmu mungkin tidak merespons “CTA yang pasti berhasil” seperti yang diharapkan, sehingga kamu perlu mencoba ide baru. Dengan A/B testing, kamu bisa membandingkan beberapa call to action yang kreatif dengan yang standar. Jika respons audiens terhadap iklanmu rendah, mungkin saatnya mencoba pendekatan berbeda.
Kamu bisa mulai dengan beberapa call to action seperti:
- Lihat penawaran hari ini!
- Isi formulir untuk memulai
- Hubungi kami hari ini untuk info lebih lanjut!
Kemudian bandingkan dengan:
- Penawaran menarik di ujung jari Anda
- Hidup lebih sehat dimulai sekarang!
- Jangan sampai ketinggalan, hubungi kami hari ini!
Tambahkan Angka Bila Perlu
Sebagai konsumen, kita sering tertarik pada angka-angka, seperti harga, diskon, promosi, atau insentif. Angka-angka ini membantu kita memutuskan apakah produk yang kita inginkan sepadan dengan uang yang akan kita keluarkan, meskipun mungkin bukan kebutuhan utama.
Jadi, kenapa kamu tidak mencoba menarik perhatian calon pelangganmu dengan cara ini?
Menyertakan informasi harga di dalam teks iklan, termasuk CTA, bisa menjadi strategi efektif. Ketika pengguna melihat harga di iklanmu dan tetap meng-klik, artinya mereka sudah mempertimbangkan untuk membeli produk atau layananmu.
Dengan begitu, klik yang kamu dapatkan jadi lebih bernilai dan peluang untuk konversi juga menjadi lebih tinggi.
Sebaliknya, jika kamu tidak menampilkan harga, orang mungkin meng-klik situs webmu karena tertarik, tetapi mundur setelah melihat harga produk yang mungkin dianggap terlalu tinggi. Ini bisa menyebabkan pemborosan anggaran tanpa hasil.
Cobalah memasukkan harga atau informasi numerik lainnya di call to action buatanmu. Misalnya, “Dapatkan AC di bawah Rp3 Juta hari ini!” tidak hanya memberi gambaran harga, tapi juga memberi kesan urgensi.
Jika kamu menawarkan pengiriman cepat, kamu bisa coba menulis call to action, seperti “Pesan sebelum hari Minggu untuk pengiriman instan”.
Atau, jika kamu memiliki diskon di bengkel mobilmu, call to action seperti “Pesan hari ini! Dapatkan diskon 20% untuk kunjungan berikutnya” akan menarik minat orang untuk segera bertindak.
Baca juga: Cara Tepat Menggunakan Tag Noindex dan 5 Tips Menghindari Kesalahan Umum
Manfaatkan Kata Negatif
Menambahkan sedikit sentuhan keberanian di dalam teks call to action bisa sangat efektif untuk menarik perhatian. Salah satu cara yang agak berisiko adalah menggunakan kata-kata negatif untuk mendorong orang melakukan perubahan yang mereka inginkan.
Misalnya, jika saya mencari cara untuk memperbaiki mobil saya dan melihat CTA seperti “Mobil Anda mogok terus? Biarkan kami memperbaikinya hari ini!” saya mungkin akan tertarik untuk meng-kliknya. Memang, teknik ini bisa terkesan berlebihan, jadi sebaiknya digunakan dengan hati-hati, tapi pasti bisa menarik perhatian.
Contoh lain, misalnya, saya ingin membersihkan dinding rumah saya yang kotor dan kusam karena debu. Jika saya melihat iklan dengan call to action seperti “Jangan biarkan debu merusak kenyamanan rumah Anda. Pesan layanan kami hari ini!” Saya mungkin akan tertarik untuk meng-klik iklan tersebut hanya untuk melihat apa yang bisa dilakukan perusahaan tersebut untuk saya.
Meskipun menggunakan kata-kata seperti itu memang lebih berisiko, tapi teknik ini dapat memberikan hasil yang cukup bagus jika diterapkan dengan tepat.
Dengan menggabungkan elemen-elemen seperti urgensi, penawaran menarik, dan kejelasan, kamu dapat menciptakan CTA yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga mendorong tindakan nyata dari audiens.
Nah, jika kamu ingin mengoptimalkan konten sekaligus strategi digitalmu lebih lanjut, Optimaise dapat membantumu.
Kami menyediakan jasa penulisan artikel SEO-friendly, press release yang menarik, serta jasa SEO yang ditargetkan untuk meningkatkan visibilitas online bisnismu. Dengan pendekatan yang disesuaikan, Optimaise siap membantu meningkatkan visibilitas dan dampak online bisnismu!