Digital MarketingContent CreationSEO

Temukan Peluang Melalui 8 Langkah Riset Keyword E-Commerce yang Efektif

Tiara Motik

Temukan Peluang Baru Melalui 8 Langkah Riset Keyword E-Commerce yang Efektif

Apakah kamu merasa bisnis e-commercemu tengah stagnan atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup? Salah satu cara untuk mengubah keadaan adalah dengan melakukan riset keyword e-commerce dengan cermat.

Dalam ekosistem digital yang terus berubah, mengetahui apa yang diinginkan pelangganmu sangat penting. Melalui delapan langkah riset keyword e-commerce yang efektif, kamu akan menemukan peluang baru yang bisa mengangkat produk dan layananmu ke tingkat yang lebih tinggi.

Siap untuk menggali potensi tersembunyi dan mendominasi pasarmu? Mari kita telusuri langkah-langkahnya!

Mengapa Riset Keyword E-Commerce Penting

Mengapa Riset Keyword E-Commerce Penting
Mengapa Riset Keyword E-Commerce Penting

Melakukan riset keyword e-commerce bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari, tetapi proses ini bisa membuat perbedaan yang besar.

Proses ini akan mempengaruhi keputusan masa depanmu dalam pembuatan konten, strategi digital marketing, iklan online, dan banyak lagi.

Misalnya, dengan mengoptimalkan halaman produk menggunakan keyword yang relevan, kamu bisa menarik lebih banyak pengunjung ke situs webmu dan meningkatkan penjualan.

Di sisi lain, riset ini juga memberi kamu wawasan tentang kebutuhan pelanggan, yang akan memaksimalkan strategi marketingmu.

Peringkat yang lebih tinggi berarti lebih banyak orang yang melihat situs webmu, lebih banyak trafik organik, dan potensi penjualan yang lebih besar. Dalam jangka panjang, ini bisa meningkatkan kesadaran merek, penjualan yang lebih tinggi, dan keuntungan yang lebih besar.

Riset keyword e-commerce juga dapat membantu kamu dalam beberapa hal lain, seperti:

  1. Kamu dapat menemukan istilah pencarian yang tidak ditargetkan oleh kompetitor.
  2. Keyword dapat digunakan untuk mengatur produk menjadi kategori yang memudahkan pelanggan menemukan barang yang mereka cari.
  3. Jika kamu memiliki toko fisik, maka riset keyword e-commerce dapat membantu kamu menjangkau pelanggan di wilayah atau negara tertentu.
  4. Dalam kampanye iklan berbayar, keyword dengan persaingan rendah dapat menghemat biaya.
  5. Dengan melihat keyword yang dicari orang, kamu bisa mengetahui apa yang mereka inginkan dan menyesuaikan konten serta produkmu.

Baca juga: Apa Itu Orphan Page? Temukan dan Atasi Masalah Ini dengan 3 Strategi Efektif

Karena itu, sebelum kamu dapat mengoptimalkan situs webmu, langkah pertama adalah memilih keyword yang relevan untuk ditargetkan.

Pertimbangan dalam Memilih Keyword E-Commerce

Pertimbangan dalam Memilih Keyword E-Commerce
Pertimbangan dalam Memilih Keyword E-Commerce

Misalkan kamu menjalankan bisnis yang menjual peralatan dapur. Mungkin terlihat mudah untuk menargetkan keyword populer, seperti “blender” atau “pisau dapur.”

Tapi, persaingannya sangat tinggi. Ribuan penjual lain, termasuk merek-merek besar, seperti ruparupa dan IKEA, sudah memiliki posisi yang kuat di hasil pencarian untuk keyword ini. Dibutuhkan waktu, tenaga, dan sumber daya yang signifikan untuk mencoba menyaingi mereka.

Di sinilah riset keyword e-commerce menjadi penting, di mana kamu perlu menemukan keyword dengan kombinasi karakteristik yang tepat seperti berikut ini.

Relevan dengan Bisnis dan Audiens

Pertama-tama, pastikan kamu melakukan evaluasi yang masuk akal. Apakah keyword yang kamu pilih sesuai dengan bisnis atau produkmu?

Saat melakukan riset keyword e-commerce, kamu mungkin menemukan banyak keyword yang terlihat cocok berdasarkan kriteria tertentu. Di dalam spreadsheet, keyword tersebut mungkin tampak ideal.

Tapi, jika dianalisis lebih dalam, maka kamu akan menyadari bahwa beberapa dari keyword tersebut sebenarnya tidak relevan untuk bisnis atau audiensmu. Contoh sederhananya adalah keyword yang menyebutkan merek tertentu.

Misalkan kamu menjual peralatan dapur. Saat melakukan riset keyword e-commerce, kamu mungkin menemukan keyword, seperti “panci Le Creuset” atau “mixer KitchenAid” yang tampaknya cocok dengan semua kriteria.

Tapi, penting untuk bertanya, apakah produk ini relevan dengan tokomu? Jika kamu tidak menjual merek-merek tersebut, maka tidak ada gunanya menargetkan keyword seperti “panci Le Creuset.”

Meski terlihat bagus di spreadsheet, keyword tersebut tidak relevan karena pelanggan yang mencarinya berharap menemukan produk dari merek tertentu yang tidak kamu tawarkan.

Contoh lain adalah permintaan pencarian yang terkait dengan kebutuhan spesifik yang tidak bisa dipenuhi oleh tokomu. Misalnya, “mixer KitchenAid.”

Jika tokomu tidak menjual mixer dari merek tersebut dan tidak memiliki konten yang berkaitan, maka menargetkan keyword itu tidak akan menguntungkan bisnismu.

Memperhatikan Search Intent

Search intent, atau alasan seseorang mengetik keyword tertentu di mesin pencari. Google mempertimbangkan maksud pencarian ini saat menentukan peringkat halaman.

Google menggunakan search intent sebagai faktor dalam menentukan peringkat halaman. Biasanya, halaman yang muncul di peringkat teratas adalah yang paling sesuai dengan apa yang dicari pengguna.

Ini adalah 4 jenis search intent:

  1. Navigasi: pengguna ingin mengunjungi situs tertentu, misalnya mengetik “website resmi Tupperware” atau “blog resep dari Philips.”
  2. Informasional: pengguna mencari informasi tentang topik tertentu, seperti “cara memilih blender.”
  3. Komersial: pengguna meneliti produk sebelum membeli, seperti “blender terbaik untuk MPASI.”
  4. Transaksional: pengguna siap melakukan pembelian atau tindakan lainnya, misalnya “beli blender Philips.”

Tugasmu sebagai penjual peralatan dapur adalah menemukan keyword yang sesuai dengan search intent pengguna dan konten di situs webmu.

Sebagai contoh, jika seseorang ingin membeli blender berkualitas, mereka mungkin memulai dengan keyword informasional seperti “jenis-jenis blender.”

Selanjutnya, mereka mungkin mencari keyword komersial seperti “blender terbaik untuk membuat jus.” Akhirnya, ketika siap membeli, mereka akan menggunakan keyword transaksional seperti “beli blender Philips.”

Jika kamu menjual blender, beberapa keyword ini mungkin muncul di dalam risetmu. Haruskah kamu menargetkan keyword tersebut?

Ini tergantung pada apakah situs webmu memiliki konten yang sesuai dengan search intent berikut:

  1. Untuk keyword “jenis-jenis blender” (informasional), kamu memerlukan artikel atau panduan yang menjelaskan berbagai tipe blender.
  2. Untuk “blender terbaik untuk membuat jus” (komersial), kamu perlu membuat daftar produk atau ulasan.
  3. Untuk “beli blender Philips” (transaksional), kamu perlu halaman produk yang memungkinkan pengguna untuk membeli langsung.

Selain itu, beberapa keyword dapat menunjukkan masalah yang dialami pengguna, misalnya “blender yang tidak berisik.” Dengan memahami masalah ini, kamu bisa menyoroti fitur blendermu yang mengatasi keluhan tersebut.

Mempertimbangkan Search Volume

Jumlah pencarian bulanan untuk kata kunci tertentu dikenal sebagai “search volume.” Ini menunjukkan seberapa populer topik tersebut. Semakin tinggi volume pencariannya, maka akan semakin banyak orang yang mencari keyword itu.

Jadi, apakah masuk akal untuk hanya menargetkan keyword dengan search volume tertinggi agar bisa menjangkau banyak calon pelanggan? Tidak selalu.

Keyword dengan search volume tinggi biasanya memiliki tingkat persaingan yang lebih sulit. Ini berarti, meskipun situs webmu dioptimalkan dengan baik, tapi mungkin akan sulit untuk mencapai peringkat teratas, dan situs webmu bisa jadi tidak mendapatkan trafik yang diinginkan.

Pendekatan yang lebih bijak untuk toko e-commerce adalah menargetkan long-tail keyword. Keyword ini lebih panjang dan lebih spesifik. Contohnya seperti “sepatu Nike Air Zoom merah untuk pria”. Keyword ini mungkin memiliki search volume yang lebih rendah, tetapi persaingannya juga lebih sedikit.

Coba bayangkan, lebih baik mana, tidak mendapat apa-apa dari pasar yang besar, atau mendapat 25% dari pasar yang lebih kecil? Dalam hal keyword, kamu ingin menargetkan keyword yang bisa kamu ranking, lalu memilih yang volumenya paling tinggi.

Tingkat keyword difficulty (KD) akan membantu menentukan seberapa mudah atau sulitnya untuk bersaing di keyword tersebut.

Tetapkan Keyword Difficulty

Keyword difficulty mampu mengukur seberapa sulit untuk bisa mendapatkan peringkat yang baik secara organik untuk keyword tertentu. Biasanya, skor ini berkisar dari 0 hingga 100, tergantung pada alat riset keyword yang digunakan, dengan angka yang lebih tinggi menandakan persaingan yang lebih ketat.

Sebagai contoh, keyword “peralatan dapur restoran” memiliki tingkat persaingan (KD) sebesar 95, menurut alat Google Keyword Planner. Ini artinya keyword tersebut “sulit” untuk mendapatkan peringkat tinggi.

Sebaliknya, keyword “perlengkapan dapur” memiliki KD sebesar 54, yang berarti sedikit lebih mudah, tetapi masih memerlukan usaha untuk bersaing.

Apakah itu berarti kamu harus menghindari keyword yang sulit? Tidak juga. Kamu tetap bisa menargetkan keyword yang sulit, tetapi perlu lebih strategis dalam memilihnya.

Saat melakukan riset keyword e-commerce, tetapkan batasan KD berdasarkan seberapa kuat situs webmu. Jika situs webmu baru dan belum terlalu dikenal, fokuslah pada keyword dengan KD di bawah 20.

Tapi, jika situs webmu sudah memiliki reputasi dan otoritas yang baik, kamu bisa menargetkan keyword dengan KD hingga 60 atau di bawahnya.

Langkah-langkah Melakukan Riset Keyword E-Commerce

Langkah-langkah Melakukan Riset Keyword E-Commerce
Langkah-langkah Melakukan Riset Keyword E-Commerce

Bayangkan jika kamu dapat berbicara langsung dengan calon pelanggan, memahami apa yang mereka cari, dan menjawab kebutuhan mereka dengan tepat.

Riset keyword e-commerce bukan sekadar melihat angka dan statistik, ini adalah jalan untuk melihat keinginan pasar dan memposisikan produkmu di depan mata mereka.

Mari kita telusuri bersama langkah-langkah penting dalam riset keyword e-commerce yang dapat membantu dalam menyusun strategi.

Siapkan Daftar Keyword Awal

Keyword awal adalah istilah dasar yang akan kamu gunakan sebagai landasan untuk membuat daftar ide keyword. Pikirkan keyword ini sebagai istilah pertama yang muncul saat memikirkan bisnis atau produkmu.

Misalnya, jika kamu menjual peralatan dapur, maka beberapa keyword awal bisa berupa “blender”, “pisau dapur”, atau “panci stainless steel.” Dari kata-kata tersebut, kamu bisa mengembangkan lebih banyak ide keyword yang relevan dengan produkmu.

Gunakan Daftar untuk Menemukan Keyword Potensial

Setelah kamu membuat daftar keyword awal, langkah berikutnya adalah menggunakannya untuk menemukan lebih banyak ide keyword potensial.

Salah satu alat yang bisa digunakan adalah Google Keyword Planner. Alat gratis ini awalnya dibuat untuk pengiklan PPC, tetapi kamu juga bisa memanfaatkannya untuk riset keyword e-commerce.

Cukup masukkan keyword awalmu, dan alat ini akan menampilkan berbagai saran keyword. Kamu bisa meninjau, menyaring, dan menambahkan keyword baru yang menurutmu relevan ke daftar keyword awal.

Terapkan Filter

Untuk mempersempit hasilnya, gunakan alat seperti Keyword Magic Tools dari Semrush dan filter berdasarkan kriteria seperti:

  1. Relevansi
  2. Search intent
  3. Popularitas (search volume)
  4. Kelayakan (keyword difficulty)

Ini akan membantu kamu fokus pada keyword yang paling cocok dengan bisnismu. Berikut cara menggunakannya:

  1. Buka alat “Keyword Magic Tool” di sisi kiri layar. Masukkan keyword awalmu di kolom pencarian. Pilih negara yang ingin kamu targetkan dari menu drop-down, lalu klik “Search.”
  2. Di bagian sebelah kiri, kamu akan melihat daftar kata-kata yang muncul dalam semua ide keyword tersebut.
    • Jika kamu menemukan kata-kata yang tidak relevan, klik ikon mata kecil untuk mengecualikannya. Misalnya, jika kamu tidak menjual produk Gaiam, kamu dapat mengecualikan semua keyword yang mengandung “gaiam” di dalam satu langkah.
  3. Filter daftar tersebut untuk menampilkan keyword dengan keyword difficulty (KD) di bawah 20%. Klik menu filter “KD %,” lalu masukkan “20” di kotak “To.” Setelah itu, klik “Apply.”
  4. Urutkan hasil berdasarkan search volume. Klik kolom “Vol.” untuk mengurutkan keyword dari yang memiliki pencarian tertinggi hingga terendah.
  5. Sekarang kamu memiliki daftar keyword dengan KD 20% atau lebih rendah, diurutkan berdasarkan popularitas. Lihat kolom “Intent” untuk mengetahui search intent dari keyword. Arahkan kursor ke ikon di kolom ini untuk melihat penjelasannya.
  6. Gunakan filter “Intent” untuk memilih maksud pencarian “Commercial” dan “Transactional,” lalu klik “Apply.”

Terakhir, tinjau hasilnya dan pilih keyword yang sesuai dengan kriteriamu berdasarkan KD, search volume, dan faktor lainnya.

Kembangkan Daftar Keyword

Setelah mendapatkan daftar ide keyword yang sudah difilter, tinjau setiap saran dengan teliti dan buat daftar keyword yang ingin kamu targetkan untuk situs webmu.

Pastikan keyword tersebut relevan dengan bisnismu. Apakah keyword tersebut sesuai dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan? Apakah ada peluang bagi kamu untuk mencapai peringkat tinggi di mesin pencari untuk keyword itu?

Jika iya, centang kotak di sebelah keyword yang ingin kamu targetkan. Kemudian, klik “Add to keyword list” dan pilih “Create new empty list.”

Masukkan nama untuk daftar keyword di kotak teks, lalu klik tanda centang hijau untuk menyimpannya.

Lakukan Riset Kompetitor

Perluas daftar keyword dengan cara menganalisis keyword terbaik dari kompetitormu. Ini bisa membantu kamu menemukan istilah pencarian baru yang mungkin tidak muncul dalam riset awalmu.

Sebagai contoh, jika bisnis onlinemu bersaing dengan Ruparupa, sebuah platform e-commerce populer untuk furnitur, maka kamu bisa mulai dengan menganalisis keyword yang mereka gunakan.

  1. Akses alat riset keyword Semrush dan pilih opsi “Organic Research”. Masukkan URL kompetitor, seperti Ruparupa, di bilah pencarian. Pilih negara targetmu dari menu drop-down, lalu klik “Search”.
  2. Klik tab “Positions” di bagian atas laporan untuk melihat daftar keyword yang membuat Ruparupa mendapatkan peringkat. Ini termasuk banyak keyword yang mungkin ingin kamu targetkan juga.
  3. Terapkan filter yang sama seperti yang kamu gunakan sebelumnya, yaitu:
    • KD %: maksimum 20
    • Intent: “Commercial” dan “Transactional
    • Urutkan berdasarkan “Search volume
  4. Gulir melalui daftar keyword dan tinjau seperti yang kamu lakukan sebelumnya. Jika kamu menemukan keyword yang sesuai dengan bisnismu, centang kotak di sampingnya.
  5. Klik “Add to keyword list” dan pilih daftar yang telah kamu buat sebelumnya.
  6. Kamu dapat mengulangi proses ini untuk menemukan lebih banyak keyword. Klik tab “Competitors” untuk melihat situs lain yang memiliki peringkat untuk banyak keyword yang sama dengan kompetitor yang kamu analisis. Beberapa di antaranya mungkin juga kompetitor langsungmu.
  7. Klik angka di kolom “SE Keywords” untuk melihat daftar keyword yang membuat situs tersebut mendapatkan peringkat. Tambahkan keyword yang relevan ke daftarmu.

Identifikasi Keyword yang Mampu Mendorong Penjualan

Setelah kamu memiliki daftar keyword, langkah selanjutnya adalah menggunakan aplikasi Ecommerce Keyword Analytics Semrush untuk menilai seberapa baik keyword tertentu dapat menghasilkan penjualan di situs ritel besar.

Ini akan membantu kamu memperkirakan potensi konversi dari keyword tersebut di situs webmu sendiri.

  1. Pertama, masuk ke akun Semrushmu, lalu buka “App Center” dari menu navigasi di bagian atas.
  2. Dari menu drop-down di sisi kiri halaman, pilih “Keyword Research”.
  3. Klik pada “Ecommerce Keyword Analytics” untuk membuka aplikasinya. Kamu juga bisa mencari aplikasi ini langsung di search bar.
  4. Di aplikasi tersebut, masukkan keyword utamamu. Pilih wilayah targetmu, lalu klik “Search”. Kamu juga bisa memasukkan keyword lain yang berhubungan dengan merek atau produkmu.
  5. Tab “Overview” akan menampilkan data klikstream untuk keyword yang kamu masukkan di berbagai situs ritel populer. Ini menunjukkan seberapa sering pencarian untuk keyword tersebut menghasilkan klik dan pesanan, serta tingkat konversinya.
  6. Klik tab “Top Retailers” untuk melihat data yang sama dipecah berdasarkan masing-masing pengecer. Ini membantu kamu memahami di mana keyword tersebut paling efektif.
  7. Untuk menemukan lebih banyak informasi, pilih tab “Related Keywords“. Di sini, kamu akan mendapatkan data serupa untuk istilah pencarian yang mirip dengan keywordmu.
  8. Jika kamu tertarik dengan keyword tertentu, klik keyword tersebut untuk melihat clickstream data dan merek-merek teratas yang juga menargetkannya.

Kamu juga memiliki pilihan untuk membandingkan hingga 4 keyword dalam aplikasi ini. Ini akan membantu kamu melihat bagaimana keyword tersebut dibandingkan dalam hal klik, permintaan pencarian, dan faktor lainnya.

Gunakan wawasan dari analisis ini untuk memilih keyword yang memiliki potensi tertinggi dalam mendorong penjualan di situs webmu.

Lakukan Evaluasi

Setelah kamu menyelesaikan pencarian keyword, langkah selanjutnya adalah menggunakan Keyword Strategy Builder di Semrush untuk menganalisis dan menyempurnakan hasil yang telah kamu kumpulkan.

  1. Mulailah dengan meng-klik “Keyword Strategy Builder” di menu sebelah kiri.
  2. Setelah itu, pilih nama daftar keyword yang telah kamu buat selama proses riset keyword e-commerce.
  3. Ini akan membawa kamu ke tampilan lengkap dari semua keyword yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber.

Luangkan waktu untuk meninjau daftar ini sekali lagi. Jika kamu menemukan keyword yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan bisnismu, hapus keyword tersebut dari daftar.

Baca juga: 10 Rekomendasi Chrome Extension untuk SEO dan Analisis Web

Buat Keyword Cluster

Langkah terakhir dalam proses ini adalah mengelompokkan istilah yang saling terkait menjadi satu kelompok keyword. Proses ini penting karena membantu kamu menggunakan keyword dengan cara yang lebih strategis.

Alih-alih membuat halaman terpisah untuk setiap keyword, kamu bisa menggabungkan keyword yang serupa ke dalam satu kluster dan menargetkan semua keyword tersebut di satu halaman.

Contohnya, jika kamu memiliki keyword “matras yoga tebal” dan “matras yoga ekstra tebal,” kedua istilah ini sangat mirip. Jadi, lebih efektif untuk mengoptimalkan satu halaman di situs webmu untuk kedua keyword tersebut.

Dengan menggunakan Keyword Strategy Builder, kamu bisa melakukan pengelompokan ini dengan mudah.

  1. Di tab tabel, cukup klik opsi “Cluster this list.”
  2. Semrush akan menganalisis setiap keyword dan hasil yang muncul di halaman hasil pencarian (SERP).
  3. Klik tab “Topics and Pages” untuk melihat hasil pengelompokan yang telah dilakukan.

Semrush bahkan dapat melakukan keyword clustering secara otomatis hanya berdasarkan 5 kata keyword yang kamu masukkan.

Setelah seluruh tahap ini telah kamu lalui, sekarang saatnya untuk mulai menerapkan keyword e-commerce yang telah kamu pilih ke dalam konten di situs webmu.

Tapi, jika kamu merasa proses ini terlalu rumit, tim ahli dari Optimaise siap membantu kamu. Kami menyediakan jasa SEO yang komprehensif, penulisan artikel SEO friendly, dan jasa SEO di Bali yang dirancang untuk meningkatkan peringkat dan daya tarik online bisnismu. Jangan ragu untuk menghubungi Optimaise!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise