Content CreationDigital MarketingSEO

5 Tips Pagination yang Lebih Baik dan Efisien dalam Meningkatkan User Experience

Mohamad Katavi

5 Tips Pagination yang Lebih Baik dan Efisien dalam Meningkatkan User Experience

Ketika pengguna mengunjungi situs webmu, mereka ingin menemukan informasi dengan cepat dan tanpa kesulitan. Di sinilah pagination berperan penting, ia membantu mereka menavigasi konten yang luas.

Tapi, pagination yang tidak dirancang dengan baik bisa membuat pengguna merasa bingung atau frustrasi, sehingga mengakibatkan mereka meninggalkan situs webmu.

Karenanya, kita akan membahas beberapa tips pagination yang dapat membantu kamu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dan efisien.

Apa Itu Pagination dalam SEO?

Apa Itu Pagination dalam SEO?
Apa Itu Pagination dalam SEO?

Pagination di situs web adalah cara untuk membagi konten ke dalam beberapa halaman yang terurut, terutama jika terdapat banyak konten yang mirip. Umumnya, pagination menggunakan tombol atau tautan dengan nomor yang memudahkan pengguna menjelajahi seluruh isi situs.

Contoh umum dari pagination dapat dilihat pada halaman arsip blog atau kategori di e-commerce, di mana halaman-halaman dipisahkan menjadi beberapa bagian.

Misalnya, Optimaise menggunakan tombol bernomor di situs webnya, sehingga kamu dapat dengan mudah meng-klik nomor untuk melihat koleksi artikel yang ada.

Hal serupa juga diterapkan oleh toko online Sociolla, di mana mereka menggunakan tautan bernomor dan tanda panah untuk memudahkan pengguna berpindah antar halaman produk mereka.

Baca juga: 6 Langkah Optimalkan Kontenmu dengan AI Content Helper dari Ahrefs

Manfaat Pagination untuk SEO

Manfaat Pagination untuk SEO
Manfaat Pagination untuk SEO

Apakah pagination bagus? Ya, jika diterapkan dengan benar, maka pagination bisa memberikan manfaat bagi SEO. Mari kita bahas bagaimana strategi SEO yang tepat untuk pagination bisa membantu situs webmu.

Meningkatkan User Experience

Pagination membuat pengalaman pengguna lebih baik karena memudahkan mereka untuk menelusuri banyak konten dengan lebih efisien.

Dengan adanya halaman bernomor, pengguna juga dapat mengetahui posisi mereka saat ini dan berapa banyak konten yang perlu mereka jelajahi.

Contohnya, jika seseorang ingin membeli baju di situs web dan melihat bahwa ada 50 halaman produk, mereka mungkin akan memilih untuk menyaring hasil pencarian berdasarkan ukuran. Dengan begitu, mereka tidak perlu melalui terlalu banyak halaman baju yang tidak relevan.

Halaman Akan Dimuat Lebih Cepat

Halamanmu bisa memuat lebih cepat jika hanya menampilkan sebagian dari keseluruhan konten. Mengapa ini penting? Karena Google sudah menyatakan bahwa kecepatan halaman adalah salah satu faktor yang memengaruhi peringkat pencarian.

Selain itu, halaman yang memuat dengan cepat dapat membantu menurunkan bounce rate, yaitu persentase orang yang meninggalkan situs web setelah hanya melihat satu halaman.

Dengan mempercepat waktu muat menggunakan pagination, kamu bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi di hasil pencarian dan mendorong pengunjung agar tetap menjelajahi situs webmu.

Meningkatkan Peluang Internal Link

Pagination memberi peluang untuk menambahkan lebih banyak internal link. Internal link adalah tautan yang menghubungkan halaman-halaman di dalam situs webmu sendiri, sehingga membantu mesin pencari seperti Google memahami bagaimana halaman-halaman di situs webmu saling terkait.

Tautan ini tidak hanya membantu pengunjung menavigasi situs dengan lebih mudah, tetapi juga membagikan “otoritas” dari halaman yang lebih kuat ke halaman lainnya.

Otoritas ini adalah faktor yang digunakan mesin pencari untuk menentukan peringkat halaman, sehingga semakin banyak halaman yang saling terkait, maka semakin besar peluang halaman-halaman tersebut untuk mendapat peringkat lebih tinggi di hasil pencarian.

Risiko Pagination yang Salah

Risiko Pagination yang Salah
Risiko Pagination yang Salah

Meskipun memiliki manfaat, tapi pagination juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai. Pertama, pemilik situs web yang tidak mengelola pagination dengan benar bisa mengalami masalah duplikasi konten, yang dapat berdampak buruk pada SEO.

Duplikasi konten terjadi ketika ada konten yang sama muncul di beberapa halaman situs webmu. Sebagai contoh, bayangkan toko onlinemu memiliki tombol “Lihat semua” di samping konten yang terbagi ke beberapa halaman.

Jika pengaturan paginasinya tidak benar, maka ada risiko konten yang sama muncul di halaman-halaman yang dipisah dan di halaman “Lihat semua”.

Masalah ini bisa membingungkan mesin pencari, karena mereka akan menemukan konten yang identik di beberapa tempat, yang dapat merusak peringkat situs webmu.

Kedua, jika pengaturannya tidak tepat, pengguna mungkin enggan untuk meng-klik setiap halaman. Bayangkan kamu mengunjungi situs dengan ratusan halaman yang perlu di-klik satu per satu. Bukannya menjelajahi setiap halaman lebih jauh, kamu mungkin merasa kewalahan dan memilih meninggalkan situs tersebut.

Tips Melakukan Pagination Secara Efektif

Tips Melakukan Pagination Secara Efektif
Tips Melakukan Pagination Secara Efektif

Saat kontenmu terus bertambah, mengatur informasi menjadi beberapa halaman memungkinkan pengunjung untuk menjelajah tanpa merasa kewalahan. Tapi, tidak semua cara pembagian halaman sama efektifnya.

Dalam penjelasan berikut ini, kita akan menjelajahi berbagai tips dan praktik terbaik untuk menerapkan pagination dengan benar dan efektif.

Tambahkan Self-referencing Canonical Tag

Canonical tag yang mengacu pada halaman itu sendiri dapat membantu mencegah masalah duplikasi konten.

Tapi, apa sebenarnya canonical tag? Ia adalah cara untuk memberi tahu mesin pencari halaman mana yang kamu anggap sebagai versi utama dari sebuah konten di situs webmu.

Tag ini biasanya ditempatkan di bagian <head> kode HTML dan terlihat seperti ini:

<link rel="canonical" href="https://example.com/preferred-url-here/"/>

Self-referencing canonical tag berarti tag ini di halaman tertentu mengarahkan kembali ke URL halaman yang sama, dengan menandainya sebagai versi utama.

Ini sangat penting untuk halaman yang diberi pagination, karena kamu ingin mesin pencari memahami bahwa setiap halaman bernomor adalah versi “utama” dari kontennya.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki situs e-commerce dengan produk yang terbagi dalam beberapa halaman, tanpa canonical tag, mesin pencari mungkin bingung dan tidak tahu halaman mana yang harus diprioritaskan.

Solusinya? Tambahkan canonical tag yang merujuk ke URL masing-masing halaman yang diberi paginasi. Contohnya:

  1. Halaman 1: <link rel=”canonical” href=”https://example.com/shop/”/>
  2. Halaman 2: <link rel=”canonical” href=”https://example.com/shop/?page=2″/>
  3. Halaman 3: <link rel=”canonical” href=”https://example.com/shop/?page=3″/>

Setelah menambahkan tag ini, pastikan mereka berfungsi dengan benar. Kamu bisa memeriksa pengaturan canonical tag menggunakan alat seperti Site Audit dari Semrush untuk memastikan semuanya sudah benar.

Gunakan URL yang Mudah Dipahami

URL yang mudah dipahami sangat penting bagi pengguna dan mesin pencari saat menelusuri konten yang terbagi ke dalam beberapa halaman.

Sebelumnya, para SEO expert menggunakan atribut “rel=prev/next” untuk menunjukkan urutan antarhalaman. Atribut ini memberi tahu mesin pencari halaman mana yang datang sebelum dan setelah setiap halaman.

Tapi, Google sekarang sudah tidak lagi menggunakan “rel=prev/next.” Karena itu, penting untuk membuat URL yang jelas dan unik bagi setiap halaman dalam serangkaian paginasi.

URL semacam ini membantu Google memahami bagaimana halaman-halaman tersebut terhubung satu sama lain.

Selain itu, URL yang jelas juga memudahkan pengguna untuk mengetahui di mana mereka berada di situs webmu dan menavigasi dengan mudah ke halaman lain sesuai kebutuhan.

Gunakan Query Parameters

Pengidentifikasi fragmen atau fragment identifiers adalah bagian dari URL yang dimulai dengan tanda hash (#), seperti ini https://example.com/blog/#page2.

Tapi, Google mengabaikan fragment identifiers ini dan mungkin tidak mengikuti tautan yang mengandungnya. Akibatnya, konten yang ada di halaman-halaman tersebut mungkin tidak dijelajahi oleh Google.

Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya gunakan query parameters sebagai gantinya. Query parameters adalah tambahan di akhir URL yang lebih mudah dipahami oleh mesin pencari. Penggunaan parameter ini memungkinkan mesin pencari seperti Google untuk menelusuri konten pada halaman yang terpisah.

Ini adalah contoh URL dengan query parameters https://example.com/blog/?page=2. Di mana ia ebih ramah untuk SEO dan membantu memastikan seluruh kontenmu dapat diindeks oleh Google.

Terapkan De-Optimize Paginated

Deoptimize paginated yang dibagi menjadi beberapa bagian dapat menyebabkan mesin pencari lebih memilih menampilkan halaman utama atau root page dalam hasil pencariannya.

Menurut John Mueller dari Google, halaman yang diberi paginasi dianggap seperti halaman biasa. Ini berarti bahwa halaman-halaman yang terpisah dalam rangkaian pagination dapat bersaing dengan halaman utamamu dalam hasil pencarian.

Jika tujuanmu adalah mengarahkan lebih banyak trafik ke halaman utama, bukan ke halaman-halaman tengah, maka kamu perlu mencegah mesin pencari mengindeks halaman bernomor tersebut.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menambahkan “Page #” di awal title tag untuk setiap halaman yang diberi pagination. Kamu juga dapat menonaktifkan penggunaan H1 tag di setiap halaman yang terpisah dengan cara yang sama.

H1 tag adalah judul utama yang muncul di halaman web, dan dengan menonaktifkannya, maka kamu dapat membantu fokuskan perhatian mesin pencari pada halaman utama.

Hindari Noindex Tag

“Noindex” tag memberikan perintah kepada mesin pencari untuk tidak mengindeks halaman tertentu dalam hasil pencariannya. Tag ini biasanya ditempatkan di bagian <head> dari halaman web dan ditulis seperti ini:

<meta name="robots" content="noindex">

Meskipun kamu mungkin terpikir untuk menambahkan “noindex” tag pada halaman-halaman yang dibagi menjadi beberapa bagian agar halaman tersebut tidak muncul dalam hasil pencarian, tapi sebenarnya langkah ini bisa memiliki dampak negatif.

Ia dapat menyebabkan kamu kehilangan peluang untuk mendapatkan trafik dari halaman yang sebenarnya bisa menarik pengunjung.

Alternatif Lain dari Pagination

Alternatif Lain dari Pagination
Alternatif Lain dari Pagination

Meskipun pagination adalah metode yang umum digunakan untuk mengatur konten, tapi ada kalanya pendekatan lain bisa lebih efektif.

Berikut ini terdapat berbagai pilihan selain pagination yang penting untuk mempertimbangkan sebagai alternatif yang dapat meningkatkan pengalaman browsing dan aksesibilitas informasi untuk pengguna.

Baca juga: Rahasia Gonzo Content Melalui 5 Penjelasan Lengkap yang Perlu Kamu Tahu

Terapkan Infinite Scrolling

Infinite scrolling adalah ketika konten terus dimuat secara otomatis saat pengguna menggulir ke bawah pada sebuah halaman. Metode ini bisa meningkatkan keterlibatan pengguna karena mereka tidak perlu menekan tombol atau menunggu halaman baru dimuat.

Tapi, infinite scrolling juga bisa mengganggu pengalaman pengguna. Mengapa? Karena jika pengguna ingin mengakses bagian bawah halaman, seperti footer, mereka mungkin harus terus menggulir tanpa henti.

Ini bisa membuat frustrasi, dan mereka mungkin memilih untuk meninggalkan situs sebelum mencapai apa yang mereka cari.

Selain itu, Google mungkin kesulitan mengakses semua konten yang tersembunyi di infinite scrolling, tergantung pada cara pengaturannya. Menurut John Mueller dari Google, ia dapat memengaruhi strategi SEO yang berkaitan dengan pagination.

Buat Tombol Load More

Tombol “Load More” memungkinkan pengguna untuk mengklik dan memuat konten tambahan, memberikan mereka lebih banyak kontrol saat menjelajahi informasi baru. Ini memberikan alternatif yang lebih baik dibandingkan infinite scrolling.

Tapi, penggunaan tombol ini juga bisa menimbulkan masalah untuk SEO. Pertama, jika terlalu banyak konten dipisahkan oleh tombol “Load More”, maka struktur situs webmu menjadi terlalu dalam. Ini berarti pengguna harus melakukan lebih banyak klik untuk mencapai halaman yang mereka inginkan.

Misalnya, jika seseorang ingin melihat produk di halaman lima, mereka perlu mengklik tombol tersebut 4 kali sebelum sampai ke sana, yang bisa membuat pengalaman pengguna menjadi kurang nyaman.

Selain itu, hal ini juga bisa berdampak negatif pada strategi SEOmu. Menurut John Mueller, Google tidak dapat meng-crawl konten yang disembunyikan di balik tombol JavaScript “Load More”. Akibatnya, mesin pencari sering kali tidak melihat konten di halaman yang memerlukan tindakan pengguna untuk “Load More”.

Jika kamu mencari cara untuk mengoptimalkan situs webmu lebih lanjut, pertimbangkan untuk bekerja dengan Optimaise. Sebagai penyedia jasa SEO yang berpengalaman, kami tidak hanya menawarkan strategi SEO yang efektif, tetapi juga jasa SEO Bali dan jasa penulisan artikel SEO friendly yang akan menarik perhatian audiensmu.

Melalui keahlian kami, Optimaise siap membantu bisnismu tumbuh dan bersaing di dunia digital. Hubungi Optimaise hari ini untuk memulai perjalananmu menuju kesuksesan online!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise