Digital MarketingSEOWebsite

Ketahui Apa Itu Keyword Relevance dan 7 Cara Penerapannya

Tiara Motik

Ketahui Apa Itu Keyword Relevance dan 7 Cara Penerapannya

Ketika berbicara tentang SEO, keyword relevance atau relevansi kata kunci adalah salah satu elemen penting yang sering kali menentukan posisi situs webmu di hasil pencarian.

Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan keyword relevance dan bagaimana cara menerapkannya secara efektif?

Di dalam postingan ini, kita akan membahas beberapa langkah praktis untuk memastikan bahwa keyword yang kamu gunakan tidak hanya relevan dengan konten, tetapi juga dengan apa yang dicari oleh audiens.

Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana keyword relevance bisa meningkatkan visibilitasmu di hasil pencarian Google.

Apa Itu Keyword Relevance dalam SEO?

Apa Itu Keyword Relevance dalam SEO?
Apa Itu Keyword Relevance dalam SEO?

Keyword relevance merupakan hal yang sangat penting di dalam hasil pencarian Google, baik untuk hasil organik maupun iklan berbayar.

Ia membantu dalam memastikan bahwa hasil yang ditampilkan benar-benar sesuai dengan apa yang dicari oleh pengguna dan memenuhi kebutuhan mereka.

Google menilai relevansi dengan memahami maksud di balik pencarian, mempertimbangkan kesesuaian keyword yang tepat, serta menganalisis interaksi pengguna dengan halaman yang muncul.

Selain itu, faktor-faktor, seperti internal link, lokasi pengguna, personalisasi, dan apakah konten tersebut up-to-date juga menjadi pertimbangan.

Baca juga: 5 Contoh Kasus Search Intent Shift yang Menarik untuk Diketahui

Kamu bisa menganggap relevansi sebagai pondasi dari konten yang kamu buat. Konten harus sesuai dengan arti kueri dan alasan di balik pencarian tersebut. Untuk meningkatkan relevansi konten dan menarik lebih banyak pengunjung, kamu dapat menerapkan berbagai teknik SEO.

Perbedaan Keyword Relevance Pada Local SEO dan Google Ads

Perbedaan Keyword Relevance Pada Local SEO dan Google Ads
Perbedaan Keyword Relevance Pada Local SEO dan Google Ads

Google menerapkan konsep keyword relevance untuk menentukan peringkat hasil pencarian lokal dan memilih iklan yang muncul di dalam Google Search Ads.

Jika kamu terlibat dalam pemasaran mesin pencari, penting untuk memahami perbedaan antara keduanya. Sebagai penjelasan, ini ada perbedaan di antara keyword relevance pada local SEO dan Google Ads:

  • Local relevance adalah seberapa baik profil bisnis lokal mencocokkan apa yang dicari oleh pengguna. Ini mencakup nama bisnis, kategori, dan atribut lainnya. Ketika orang mencari produk atau layanan di dekat mereka, Google tidak hanya melihat ini, tetapi juga mempertimbangkan faktor lain, seperti keunggulan dan jarak.
  • Ad relevance berfokus pada seberapa baik konten iklan dan halaman tujuan terkait dengan maksud pencarian pengguna. Google menyatakan bahwa kamu bisa mendapatkan peringkat yang lebih baik untuk iklanmu dibandingkan pesaing yang membayar lebih, hanya karena iklanmu lebih relevan dengan apa yang dicari orang.

Sinyal Keyword Relevance yang Digunakan Google

Sinyal Keyword Relevance yang Digunakan Google
Sinyal Keyword Relevance yang Digunakan Google

Keyword relevance tidak hanya tentang mencocokkan kata-kata yang dicari. Google mempertimbangkan setidaknya beberapa faktor yang berbeda untuk menentukan tidak hanya apakah suatu halaman itu relevan, tetapi juga seberapa relevan halaman tersebut.

Karena itu, penting untuk memastikan bahwa konten yang kami buat memenuhi semua kriteria yang diperlukan. Dengan begitu, kamu akan meningkatkan peluang halamanmu untuk muncul dalam hasil pencarian yang sesuai.

Tapi, sebelum itu, sebaiknya ketahui beberapa faktor dari keyword relevance yang telah dikonfirmasi Google ini:

  1. The intent behind the query (maksud di balik kueri): Google berusaha memahami apa yang diinginkan pengguna saat mereka melakukan pencarian. Jika kontenmu membahas suatu topik, tetapi tidak memenuhi kebutuhan atau pertanyaan pengguna, maka konten tersebut dianggap kurang relevan.
  2. Exact keyword matches (pencocokan kata kunci yang tepat): konten yang mengandung kata-kata yang sama dengan apa yang dicari pengguna dianggap relevan. Tapi, Google tidak hanya mengandalkan keyword relevance yang tepat saja.
  3. Other relevant keywords and content (kata kunci dan konten relevan lainnya): selain pencocokan keyword yang persis, Google juga mencari kata-kata lain yang terkait, termasuk media seperti video atau gambar. Jika suatu halaman membahas topik secara menyeluruh, besar kemungkinan halaman tersebut menyertakan istilah yang relevan.
  4. Data perilaku pencari: jika pengguna berinteraksi dengan halaman yang mereka temukan di hasil pencarian, itu menunjukkan bahwa halaman tersebut relevan dengan apa yang mereka cari.
  5. Link: tautan baik dari luar maupun dalam membantu Google memahami konteks halaman. Google juga memperhatikan anchor text dan kata-kata di sekitar tautan tersebut.
  6. Lokalisasi dan personalisasi: hasil pencarian bisa berbeda tergantung pada lokasi pengguna, riwayat pencarian, dan preferensi mereka. Personalisasi ini membantu menampilkan hasil yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  7. Kesegaran: konten yang diperbarui secara teratur biasanya lebih relevan, terutama untuk topik yang terus berkembang. Google cenderung memprioritaskan konten baru untuk kueri tertentu.

Meskipun relevansi merupakan faktor penting, itu bukan satu-satunya prinsip atau sistem yang digunakan Google untuk menentukan peringkat halaman.

Paul Haahr, seorang Insinyur Terhormat di Google, menjelaskan bahwa ada 2 jenis sinyal yang diperhitungkan, yakni sinyal yang berhubungan dengan kueri pengguna dan sinyal yang menilai halaman itu sendiri, terlepas dari apa yang dicari.

Cara Menggunakan Keyword Relevance dalam Membuat Konten

Cara Menggunakan Keyword Relevance dalam Membuat Konten
Cara Menggunakan Keyword Relevance dalam Membuat Konten

Sebelum memulai optimasi mesin pencari, pastikan kamu memiliki keyword target yang baik dan layak untuk waktu dan usaha yang akan kamu investasikan.

Google cenderung lebih mengutamakan halaman yang sudah memiliki peringkat tinggi, sehingga hasil pencarian teratas sering kali terlihat sangat mirip.

Untuk memastikan kontenmu relevan dengan keyword yang ditargetkan, biasanya akan lebih efektif jika kamu menyelaraskan kontenmu dengan materi yang sudah ada dan berhasil, daripada mencoba membuat sesuatu yang sepenuhnya baru dan berharap Google akan menghargai upayamu.

Selanjutnya, ikuti beberapa cara menggunakan keyword relevance dalam membuat konten berikut ini.

Selaraskan dengan Search Intent

Search intent merujuk pada apa yang diharapkan pengguna untuk melihat di hasil pencarian (SERP) ketika mereka memasukkan permintaan pencarian.

Maksud ini bisa berupa daftar produk terbaik, video, halaman informasi, seperti Wikipedia, atau jawaban langsung yang tidak memerlukan klik lebih lanjut.

Pengguna biasanya tidak mengetikkan pertanyaan panjang, seperti “apa yang harus saya ketahui sebelum membeli laptop keluaran terbaru?” Mereka lebih cenderung mengetikkan “laptop terbaru 2024” dengan harapan Google memahami apa yang mereka cari.

Karena itu, Google mengharapkan para content creator untuk membuat konten yang relevan agar dapat diindeks, diberi peringkat, dan ditampilkan kepada pengguna.

Cara terbaik untuk memastikan kontenmu selaras dengan search intent adalah dengan melihat konten yang sudah memiliki peringkat tinggi dan mengidentifikasi 3 elemen kunci dari search intent ini:

  1. Jenis konten: ini biasanya berupa postingan blog, video, halaman produk, halaman kategori, atau landing page.
  2. Format konten: ini terutama berkaitan dengan konten informatif. Misalnya, panduan cara melakukan sesuatu akan memiliki format yang berbeda dibandingkan dengan daftar atau ulasan produk.
  3. Sudut pandang konten: mencakup fokus tertentu atau nilai jual unik yang membuat postingan dan halaman yang memiliki peringkat tinggi menonjol.

Sebagai contoh, jika semua konten yang relevan adalah postingan blog dalam format daftar (listicle), maka kamu mungkin menemukan sudut pandang seperti “yang benar-benar penting,” “penting,” atau “utama.”

Cara lain yang efektif untuk memeriksa search intent adalah dengan melihat jumlah trafik yang dihasilkan oleh berbagai jenis halaman. Untuk mempercepat proses ini, kamu dapat menggunakan fitur Identify intents dari Ahrefs.

Sertakan Keyword Target

Google memiliki beberapa area di halaman yang menjadi fokus utama saat mencari sinyal relevansi. Ini termasuk:

  1. Judul halaman
  2. Header utama (H1)
  3. Subjudul (H2, H3, dll.)
  4. Paragraf pembuka

Artinya, Google mencari relevansi yang jelas dan langsung. Meskipun puisi dan artikel Wikipedia bisa sama-sama membahas topik seperti cinta, jenis relevansi yang kamu ingin capai di dalam konten adalah yang lebih informatif dan faktual, seperti yang terdapat di dalam artikel Wikipedia.

Ingatlah bahwa di dalam teks yang ingin kamu peringkatkan, terlepas dari seberapa kreatif atau uniknya, Google kemungkinan akan memperhatikan area-area ini untuk menentukan relevansinya.

Sertakan Keyword Sekunder dan Frasa yang Relevan

Langkah ini berfokus pada penggunaan kata dan frasa yang secara alami relevan dengan teksmu. Setelah kamu mengidentifikasi frasa-frasa ini, semuanya akan terasa lebih jelas.

Misalnya, jika keyword utamamu adalah “coffee shop”, frasa terkait bisa meliputi “biji kopi pilihan,” “metode penyeduhan,” dan “menu spesial.”

Kamu dapat mencari frasa yang sama di antara halaman-halaman dengan peringkat tinggi secara manual atau melalui diskusi dengan tim. Tapi, cara tercepat dan paling efektif adalah dengan menggunakan alat SEO yang memungkinkan kamu untuk melakukan pencarian keyword secara spesifik.

Ini adalah langkah-langkah menggunakan Keywords Explorer dari Ahrefs:

  1. Masukkan keyword targetmu di bilang pencarian Keyword Explorer.
  2. Buka laporan “Related terms.”
  3. Pilih “Also rank for” untuk menemukan keyword sekunder dan “Also talk about” untuk frasa yang sering muncul.
  4. Kamu akan mendapatkan hasil yang lebih baik, terutama jika kamu menggunakan mode “Top 10“.

Perhatikan Struktur Konten

Struktur konten berkaitan dengan caramu menyajikan informasi, di mana yang paling relevan dan penting ditampilkan terlebih dahulu, sementara informasi tambahan disampaikan di bagian akhir.

Untuk mengetahui informasi mana yang harus disorot dan mana yang hanya sekadar baik untuk diketahui, kamu bisa melihat konten yang sudah berhasil mendapatkan peringkat tinggi. Konten-konten ini telah terbukti relevan dengan keyword yang ditargetkan.

Misalkan kamu membuat konten dengan judul “Panduan Lengkap Memasak Pasta.” Kamu sebaiknya memulai dengan informasi yang paling mendasar dan penting, seperti “Apa itu pasta?”, “Jenis-jenis pasta yang umum digunakan”, “Cara memasak pasta dengan benar.”

Menempatkan informasi ini di awal membantu pembaca memahami dasar-dasarnya sebelum melanjutkan ke teknik yang lebih kompleks, seperti “Saus pasta yang paling populer” atau “Tips menyajikan pasta yang sempurna.”

Selain itu, struktur konten juga mencakup seberapa lengkap kamu membahas topik tersebut, termasuk seberapa dalam kamu menjelaskan setiap subtopik.

Terakhir, struktur konten juga melibatkan jenis media yang kamu sertakan di halaman tersebut. Google memperhatikan keberadaan gambar atau video yang dapat menambah nilai dan relevansi kontenmu.

Perhatikan Meta Description di SERP

Kamu juga bisa menemukan petunjuk tambahan dari halaman hasil pencarian mesin pencari (SERP). Salah satunya melalui meta description, yang sering diabaikan dalam SEO karena bukan faktor peringkat langsung.

Tapi, karena Google sering menulis ulang deskripsi meta hingga sekitar 60% dari waktu, hal ini bisa memberi gambaran tentang apa yang dianggap penting oleh Google dan pencari.

Jika kamu memperhatikan artikel-artikel dengan judul pertanyaan, kamu akan menemukan bahwa Google lebih suka jawaban cepat dan langsung, jadi kamu bisa mencoba menambahkan jawaban singkat “ya” di bagian pembukaan artikel.

Google bahkan menulis ulang meta description untuk menonjolkan jawaban langsung di depan. Kamu bisa menemukan petunjuk serupa pada fitur SERP, seperti:

  1. Rich snippets
  2. Kotak “People also ask”
  3. Kotak “Ringkasan AI”
  4. Gambar yang muncul di bagian atas hasil pencarian

Menggunakan petunjuk ini dapat membantu kamu menyelaraskan kontenmu dengan apa yang paling relevan bagi pengguna.

Baca juga: 11 SEO Chrome Extensions yang Bisa Kamu Gunakan Secara Gratis

Bangun Internal Link

Internal link adalah hyperlink yang menghubungkan satu halaman dengan halaman lain di dalam situs yang sama. Ini penting bukan hanya untuk navigasi pengguna, tetapi juga untuk mesin pencari seperti Google.

Berikut ini beberapa hal penting mengenai internal link:

  1. Internal link memberi petunjuk kepada Google tentang bagaimana halaman di situs webmu saling berhubungan. Ketika Google meng-crawl (mengindeks) halaman, mereka mengikuti tautan ini untuk menemukan dan memetakan semua halaman di situs webmu, sehingga membantu konten baru dan lama untuk muncul di hasil pencarian.
  2. Halaman yang mendapatkan banyak backlink berkualitas cenderung memiliki ekuitas tautan yang tinggi, dan ketika halaman ini menautkan ke halaman lain di dalam situs, sebagian dari ekuitas tersebut akan mengalir ke halaman yang ditautkan. Ini membantu halaman-halaman terkait untuk juga berpotensi mendapat peringkat lebih tinggi di hasil pencarian.
  3. Dengan menautkan halaman yang relevan satu sama lain, kamu dapat membantu mesin pencari lebih memahami topik yang saling berkaitan di situs webmu. Ini juga memungkinkan Google memahami hierarki konten, dan halaman-halaman penting bisa diprioritaskan dalam hasil pencarian.

Dari sudut pandang pengguna, internal link memudahkan pengunjung situs untuk menavigasi dan menemukan informasi lebih lanjut, sehingga mereka tetap berada di situs lebih lama. Pengalaman pengguna yang baik juga dapat meningkatkan kinerja SEO.

Gunakan Backlink yang Relevan

Backlink yang relevan adalah tautan dari situs lain yang menggunakan keyword utamamu atau frasa serupa, baik dalam teks yang di-klik (anchor text) maupun di bagian teks di sekitarnya.

Kamu bisa menggunakan alat seperti Web Explorer dari Ahrefs untuk menemukan halaman yang sudah menggunakan keyword targetmu sebagai anchor text, dan mencoba mendapatkan tautan dari halaman tersebut. Caranya, cukup ketik “outlinkanchor:[keyword targetmu]” di bilah pencarian Ahrefs.

Tapi, penting untuk diingat agar tidak terlalu berlebihan dalam mendapatkan backlink dengan anchor text yang sama.

Jika sebagian besar backlink menggunakan anchor text yang seragam, Google bisa melihatnya sebagai upaya manipulasi, yang justru bisa berdampak buruk bagi SEOmu. Diversifikasi anchor text adalah langkah yang lebih aman.

Langkah-langkah ini akan membantu memastikan bahwa websitemu tidak hanya relevan, tetapi juga kompetitif di mata mesin pencari seperti Google. Jika kamu ingin menerepkan strategi SEO dan pembuatan website ke tingkat berikutnya, Optimaise, sebagai digital marketing agency Malang, siap membantumu.

Kami menyediakan jasa SEO Malang yang komprehensif serta jasa pembuatan website profesional untuk mendukung kesuksesan bisnismu di ranah digital. Hubungi Optimaise sekarang dan wujudkan strategi digitalmu dengan mitra yang tepat!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise