Digital MarketingSEO

Mengapa Bounce Rate Situs Webmu Tinggi? Ini 6 Penyebabnya

Tiara Motik

Mengapa Bounce Rate Situs Webmu Tinggi? Ini 6 Penyebabnya

Bounce rate mengacu pada persentase pengunjung yang membuka satu halaman di situs webmu dan meninggalkannya tanpa meng-klik tautan lain atau mengambil tindakan, seperti meng-klik tombol ajakan (CTA).

Jika situs webmu memiliki bounce rate yang tinggi, penting untuk mengetahui penyebabnya. Tanpa memahami akar masalahnya, kamu tidak akan bisa memperbaikinya.

Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa alasan mengapa bounce rate bisa tinggi di beberapa situs web. Dengan memberikan tips untuk mengatasi masalah ini dan menurunkan rasio ini, sehingga situs webmu bisa lebih SEO-friendly.

Alasan Penting untuk Memperhatikan Bounce Rate

Alasan Penting untuk Memperhatikan Bounce Rate
Alasan Penting untuk Memperhatikan Bounce Rate

Bounce rate memberikan gambaran tentang seberapa baik halamanmu berfungsi. Rasio ini menunjukkan apakah pengunjung tertarik pada konten yang kamu sajikan dan apakah mereka terus menjelajahi halaman lain setelah mengunjungi halaman pertama.

Jika bounce rate rendah, itu artinya halamanmu berhasil membuat pengunjung tertarik untuk melihat lebih banyak konten di situs webmu.

Sebaliknya, bounce rate yang tinggi bisa menjadi tanda bahwa ada masalah di situs webmu, seperti desain yang kurang menarik atau konten yang tidak memenuhi harapan pengunjung. Bounce rate penting karena ini:

  1. Jika bounce rate tinggi, ini menunjukkan bahwa banyak pengunjung meninggalkan situs webmu tanpa melakukan apa pun, seperti meng-klik tautan atau melakukan tindakan yang diinginkan.
  2. Ia juga bisa memengaruhi peringkat situs webmu di mesin pencari. Penelitian menunjukkan bahwa situs dengan bounce rate yang rendah cenderung memiliki peringkat yang lebih baik di hasil pencarian.

Baca juga: 5 Sorotan Penting dari Google Anti-Trust yang Perlu Marketer Ketahui

Bagaimanakah Bounce Rate yang Bagus?

Bagaimanakah Bounce Rate yang Bagus?
Bagaimanakah Bounce Rate yang Bagus?

Bounce rate yang tinggi pada blog atau situs berita biasanya terjadi karena pengunjung datang hanya untuk membaca satu artikel, kemudian meninggalkan situs tersebut.

Berbeda dengan situs e-commerce, yang menginginkan bounce rate lebih rendah karena pengunjung diharapkan bersedia untuk menjelajahi beberapa halaman dan akhirnya melakukan pembelian.

Setiap industri, sumber trafik, dan jenis halaman yang dikunjungi bisa mempengaruhi bounce rate. Menurut HubSpot, rata-rata bounce rate untuk sebagian besar situs web berada di antara 26% hingga 70%. Untuk situs B2B, rata-ratanya sekitar 56%, sementara untuk situs B2C, sekitar 45%.

Secara umum, bounce rate yang bagus adalah 40% ke bawah, sementara jika sudah mencapai 55% atau lebih, ini dianggap tinggi dan mungkin menandakan perlu adanya perbaikan agar pengunjung lebih terlibat dan tertarik untuk menjelajahi situs lebih jauh.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap situs web memiliki karakteristik yang berbeda. Ada banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi rasio pentalan, seperti kualitas konten dan seberapa baik pengalaman pengguna di situs tersebut. Karena itu, angka-angka ini hanya merupakan panduan umum dan mungkin tidak berlaku untuk semua situs web.

Penyebab Bounce Rate yang Tinggi

Penyebab Bounce Rate yang Tinggi
Penyebab Bounce Rate yang Tinggi

Bounce rate yang tinggi bisa menjadi indikasi bahwa ada beberapa masalah pada situs webmu. Ini menunjukkan bahwa pengunjung mungkin tidak menemukan apa yang mereka cari atau tidak merasa tertarik untuk menjelajahi lebih lanjut.

Tapi, kenapa bisa seperti itu? Coba simak penjelasan berikut ini agar kamu bisa mengetahui jawabannya.

Konten yang Tidak Berkualitas

Jika halaman web memiliki konten yang tidak berkualitas, itu akan membuat pengunjung merasa tidak puas dan memberi kesan negatif. Akibatnya, mereka cenderung meninggalkan situs web tanpa mengunjungi halaman lain, yang akhirnya menyebabkan bounce rate menjadi tinggi.

Begitupun jika kontennya tidak menarik, tidak informatif, atau kurang memikat, pengunjung tidak akan tertarik untuk melakukan tindakan seperti meng-klik tombol ajakan (CTA). Ini juga akan berkontribusi pada meningkatnya rasio pentalan.

Karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa konten di halaman web berkualitas tinggi, relevan, dan menarik bagi audiens. Konten yang informatif dan bermanfaat akan membuat pengunjung lebih mungkin untuk menjelajahi halaman lain di situs dan melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk atau berlangganan newsletter.

Tidak Memenuhi Keinginan Pengunjung

Ketika seseorang mengunjungi sebuah halaman web, mereka biasanya memiliki harapan tertentu, terutama dalam hal menemukan informasi yang mereka butuhkan. Kebanyakan orang datang ke situs web untuk mencari jawaban atau informasi.

Jika halaman webmu tidak memberikan informasi yang mereka cari atau tidak relevan dengan kebutuhan mereka, maka pengunjung akan segera pergi tanpa melihat lebih jauh atau melakukan interaksi lain, seperti meng-klik tombol atau mengunjungi halaman lain.

Karena itu, ada 2 hal penting yang perlu kamu perhatikan:

  1. Pastikan konten di halamanmu sesuai dengan apa yang pengunjung cari. Jangan hanya fokus pada penggunaan keyword, tetapi buatlah konten yang benar-benar membantu menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan pengunjung.
  2. Selain itu, buat meta tag yang jelas dan sesuai dengan konten halaman, sehingga pengunjung langsung tahu apa yang akan mereka dapatkan saat membuka halamanmu. Ini akan membantu menarik perhatian yang tepat dan menurunkan kemungkinan mereka pergi begitu saja.

Title Tag dan Meta Description yang Tidak Sesuai

Title tag dan meta description di halaman web sangat penting dalam memberikan gambaran kepada pengunjung tentang apa yang akan mereka temukan di halaman tersebut.

Jika judul atau meta description tidak sesuai dengan isi halaman, ini bisa membuat pengunjung kecewa dan menyebabkan mereka langsung pergi, yang berujung pada bounce rate yang tinggi.

Misalnya, jika seseorang mencari “beli AC” dan melihat halamanmu dengan judul “Beli AC | Gratis ongkir”, mereka akan berharap bisa langsung membeli AC.

Namun, saat mereka membuka halaman tersebut dan hanya menemukan artikel perbandingan berbagai jenis mesin cuci tanpa opsi untuk membeli, maka kemungkinan besar mereka akan segera meninggalkan halaman itu. Ini terjadi karena ekspektasi mereka tidak terpenuhi.

Navigasi yang Buruk

Bounce rate di situs web akan tetap rendah jika pengunjung menjelajahi halaman-halaman lain di situs web tersebut. Salah satu cara utama mereka melakukannya adalah melalui menu utama.

Jika menu utama sulit diakses atau tidak dirancang dengan baik, pengguna mungkin akan kesulitan untuk menemukan halaman lain yang mereka cari. Ini bisa membuat mereka frustrasi dan meninggalkan situs webmu dengan lebih cepat.

Karena itu, penting untuk memastikan bahwa menu dan semua item di dalamnya mudah dipahami, jelas, dan mudah diakses agar pengunjung dapat dengan mudah menjelajahi situs webmu.

Desain yang Tidak Menarik

Desain antarmuka (UI) dan pengalaman pengguna (UX) yang buruk sering kali menyebabkan rasio pentalan yang tinggi. Bahkan jika konten di situs webmu sangat baik, jika desain dan pengalaman pengguna tidak memadai, pengunjung mungkin tidak akan betah dan segera meninggalkan situs webmu.

Misalnya, jika situs webmu memiliki desain yang buruk, tidak menyenangkan, dan sulit dinavigasi, pengunjung mungkin akan cepat merasa frustrasi dan pergi. Pada akhirnya ini bisa membuat bounce rate situs webmu menjadi tinggi.

Penting untuk memastikan bahwa situs webmu memiliki desain yang menarik, mudah digunakan, dan intuitif. Ini termasuk memastikan bahwa tata letak halaman jelas, navigasinya mudah diakses, dan elemen-elemen desain tidak mengganggu pengalaman pengguna.

Baca juga: 5 Pertimbangan antara Ubersuggest vs. Ahrefs, Manakah yang Sesuai Untukmu?

Kecepatan Memuat yang Lambat

Pengguna internet tidak suka menunggu lama. Jika halaman webmu membutuhkan waktu lama untuk dimuat, mereka cenderung meninggalkannya tanpa melihat lebih lanjut, yang menyebabkan bounce rate tinggi karena mereka tidak meng-klik halaman atau tautan lainnya.

Google telah menganalisis jutaan halaman web dan menemukan bahwa halaman yang lambat dimuat sering kali memiliki bounce rate yang tinggi.

Periksa kecepatan muat halaman webmu. Jika memerlukan waktu lebih dari 2 detik, kamu perlu berusaha untuk mempercepatnya agar pengunjung tidak pergi sebelum halaman selesai dimuat.

Beberapa langkah untuk mempercepat waktu muat halaman webmu termasuk mengoptimalkan gambar, meminimalkan penggunaan plugin, dan mengurangi ukuran file. Selain itu, menggunakan layanan hosting yang cepat dan memastikan kode halamanmu bersih dan efisien juga bisa membantu.

Kalau kamu mengalami masalah dengan bounce rate yang tinggi atau situs webmu kesulitan untuk muncul di hasil pencarian, solusi terbaik adalah mengoptimalkan SEO situs webmu. Optimaise adalah SEO agency Malang terpercaya yang siap membantu bisnismu melalui jasa SEO profesionalnya.

Dengan pengalaman yang luas dalam meningkatkan visibilitas situs web, Optimaise menawarkan berbagai layanan, seperti jasa SEO Bali dan jasa backlink berkualitas. Segera hubungi Optimaise, dapatkan konsultasi SEO dari kami!

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise