Ketika kamu ingin mencari informasi di internet, langkah pertama biasanya adalah membuka laptop atau ponsel, lalu membuka browser web dan melakukan pencarian.
Pencarian ini menggunakan kata-kata tertentu yang disebut keyword untuk menemukan hasil yang relevan. Sama halnya, jika kamu ingin orang lain menemukan situs webmu, kamu perlu memahami bagaimana menggunakan keyword dengan baik.
Dalam artikel ini akan dijelaskan secara rinci bagaimana cara menggunakan keyword secara efektif. Dengan memahami konsep ini, kamu dapat meningkatkan visibilitas situs webmu di dalam hasil pencarian.
Table of Contents
Cara untuk Menentukan Keyword
Memilih keyword yang tepat adalah kunci utama untuk meningkatkan peringkat situs webmu di dalam hasil pencarian.
Keyword ini akan membantu mesin pencari memahami kontenmu dan menampilkan situs webmu kepada orang-orang yang mencari informasi yang kamu tawarkan.
Dengan memahami bagaimana menentukan keyword yang relevan dengan audiensmu, kamu dapat membuat strategi konten yang lebih efektif dan meningkatkan visibilitas onlinemu.
Pilih Seed Keywords yang Relevan untuk Mengembangkan Ide
Seed keywords adalah kata atau frasa yang menjadi titik awal dalam riset keyword untuk menemukan lebih banyak keyword terkait.
Contohnya, untuk situs webmu, keyword awal bisa berupa istilah umum dalam industri seperti “SEO”, “organic traffic”, “digital marketing”, “keyword”, “backlink”, dan sejenisnya.
Ada beberapa sumber yang dapat digunakan untuk menemukan keyword awal yang baik:
- Kamu dapat mengumpulkan tim atau melakukan brainstorming sendiri untuk mencari istilah yang mungkin digunakan oleh calon pelangganmu saat mencari produk atau layananmu.
- Melihat label yang digunakan oleh pesaingmu di menu navigasi, header, dan footer situs web mereka dapat memberimu gambaran tentang istilah industri penting dan produk atau layanan yang populer.
- Menggunakan alat seperti Ahrefs dapat membantumu melihat keyword mana yang ditargetkan oleh pesaingmu di dalam kampanye SEO dan iklan berbayar mereka.
- Tinjau teks di situs webmu, terutama pada halaman yang memiliki performa baik, serta materi promosi, seperti brosur, iklan, dan press release. Hal ini dapat membantumu menemukan istilah yang relevan dengan audiensmu.
- Alat AI dapat membantumu menghasilkan ide keyword berdasarkan deskripsi singkat tentang bisnis, produk, atau industrimu. Contoh alat ini antara lain Copilot, ChatGPT, dan Perplexity.
Selanjutnya gunakan Keyword Explorer Ahrefs, ikuti langkah-langkah ini untuk menggunakannya dan menghasilkan ide keyword adalah sebagai berikut:
- Tempelkan keyword awal ke dalam Keyword Explorer Ahrefs.
- Pastikan kamu telah menyiapkan negara yang ingin kamu fokuskan.
- Tekan tombol “Search” untuk memulai penelitianmu.
- Buka laporan “Matching terms” untuk melihat daftar besar keyword.
- Perbaiki daftar keyword yang kamu dapatkan karena tidak semua keyword sama bagusnya dan daftar tersebut mungkin terlalu besar untuk dikelola. Kamu perlu mencari keyword target, yakni keyword yang akan menjadi topik kontenmu.
Baca juga: Ketahui Cara Menemukan 2 Jenis Competitor Keywords Beserta Penggunaanya
Sempurnakan Daftar dan Cluster
Langkah berikutnya adalah menyempurnakan daftar keyword menggunakan filter. Beberapa filter yang berguna adalah:
- Keyword Difficulty (KD): filter ini menunjukkan seberapa sulit mendapatkan peringkat di halaman pertama Google untuk keyword tertentu. Semakin tinggi nilai KD, semakin sulit untuk bersaing.
- Traffic potential: filter ini menunjukkan jumlah traffic yang bisa kamu peroleh jika berhasil mendapatkan peringkat #1 untuk keyword tersebut, serta keyword relevan lainnya berdasarkan halaman yang saat ini berada di peringkat #1.
- Lowest Domain Rate (DR): filter ini memungkinkan kamu melihat keyword di mana situs web dengan DR yang sama dengan situs webmu sudah menempati peringkat 10 teratas. Ini membantumu menemukan keyword yang mungkin lebih mudah untuk bersaing.
- Target: filter ini berguna untuk mengecualikan keyword yang sudah kamu rangking agar fokus pada keyword baru yang ingin kamu peringkatkan.
- Include/Exclude: filter ini memungkinkan kamu melihat keyword yang mengandung kata tertentu untuk meningkatkan relevansi atau menyembunyikan keyword dengan kata yang tidak relevan.
Sebagai contoh, kamu dapat menggunakan filter pada Keyword Explorer untuk menemukan keyword yang memiliki potensi ttaffic di atas 300 kunjungan bulanan.
Kamu dapat melakukan hal ini dengan membuka laporan “Matching terms” dan mengatur beberapa filter. Pertama, atur filter keyword difficulty (KD) pada Domain Rating untuk memilih keyword yang lebih mudah untuk bersaing.
Kemudian, atur filter traffic potential untuk memastikan keyword yang dipilih memiliki potensi traffic di atas 300 kunjungan bulanan. Terakhir, filter volume situs webmu ke minimum 300 untuk memastikan keyword yang dipilih relevan dengan situs webmu.
Selain itu, cluster juga merupakan langkah penting dalam menyempurnakan daftar keyword milikmu. Ini membantumu menemukan keyword lain yang dapat kamu targetkan untuk mendapatkan lebih banyak traffic yang dikenal sebagai parent topic.
Cluster juga membantumu melihat keyword mana yang kemungkinan besar bersaing di halaman yang sama dalam hasil pencarian. Sebagai contoh, berikut adalah beberapa kelompok keyword yang disaring dari topik pemasaran dengan tingkat persaingan rendah.
Identifikasi Search Intent
Sebelum membuat konten, penting untuk memastikan bahwa konten tersebut akan memenuhi kebutuhan pencari dan keyword yang dipilih akan menarik audiens yang tepat.
Untuk mengetahui jenis halaman yang perlu kamu buat untuk memuaskan pencari, kamu dapat melihat halaman dengan peringkat teratas untuk mengetahui tujuan laman tersebut, apakah lebih bersifat informatif atau komersial. Kamu juga dapat menggunakan fitur “Identify intents” AI di Keyword Explorer.
Misalnya, jika halaman dengan peringkat teratas adalah halaman e-commerce dan kamu tidak menawarkan produk di situs webmu, maka akan sulit untuk bersaing dalam peringkat.
Selanjutnya, pertimbangkan apakah pengunjung yang tertarik dengan keyword tersebut akan memberikan manfaat bagi bisnismu, seperti berlangganan buletin atau melakukan pembelian.
Misalnya, jika halaman dengan peringkat teratas adalah halaman e-commerce dan kamu tidak menawarkan produk di situs webmu, maka akan sulit untuk bersaing dalam peringkat.
Selanjutnya, pertimbangkan apakah pengunjung yang tertarik dengan keyword tersebut akan memberikan manfaat bagi bisnismu, seperti berlangganan buletin atau melakukan pembelian.
Jika keyword tersebut memenuhi semua kriteria, tambahkan ke daftar keyword milikmu. Dengan demikian, kamu akan memiliki daftar keyword target yang relevan dan berpotensi memberikan traffic yang siap untuk digunakan dalam pembuatan konten.
Kamu dapat mengulangi proses ini dengan keyword awal yang berbeda atau menggunakan filter yang berbeda untuk menemukan ide-ide baru.
Perkaya Daftar dengan Keyword Pesaing
Pada langkah ini, kita akan melakukan analisis kesenjangan konten untuk menemukan keyword yang telah diperingkat oleh pesaingmu, tetapi belum diperingkat olehmu.
Pertama, identifikasi pesaingmu:
- Masukkan domainmu ke dalam Site Explorer dan buka laporan “Organic competitors“.
- Pilih pesaing yang paling relevan dan klik “Copy“, ini akan menyalin URL mereka.
Selanjutnya, temukan keyword yang belum kamu rangking:
- Buka alat “Competitive Analysis“, tempelkan URL yang telah kamu salin sebelumnya, masukkan domainmu di bagian atas, dan tekan “Show keyword opportunities“.
- Di laporan “Content gap“, gunakan filter untuk menyaring hasilnya.
- Pilih keyword yang relevan dan tambahkan ke daftarmu.
Melalui cara ini, kamu dapat menemukan peluang keyword baru yang telah dimanfaatkan oleh pesaingmu dan mulai mengoptimalkan kontenmu untuk keyword tersebut.
Cara Menggunakan Keyword di dalam Konten dan Meta Tag
Setelah kamu memiliki keyword target, selanjutnya bagaimana cara menggunakan keyword yang tepat? Kamu dapat menempatkannya di bagian-bagian penting dalam konten halamanmu, seperti URL slug, judul dan H1, meta description, sub-judul, isi konten, serta anchor text.
Tapi, perlu diingat jika keyword target di sini adalah topik utama kontenmu dan keyword utama yang akan kamu optimalkan dan lacak peringkatnya.
Gunakan Keyword Target untuk Menentukan Search Intent
Search intent adalah alasan di balik pencarian pengguna. Memahaminya membantumu mengetahui apa yang dicari pengguna dan apa yang perlu kamu sertakan di dalam kontenmu.
Untuk mengidentifikasi search intent, periksa hasil peringkat teratas untuk keyword targetmu di Google dan cari tahu 3 elemen utama dari search intent:
- Jenis konten: lihat jenis konten apa yang paling banyak muncul. Apakah itu postingan blog, halaman produk, video, atau yang lainnya?
- Format konten: tentukan format yang umum digunakan, seperti panduan cara, daftar, ulasan, atau perbandingan.
- Sudut konten: perhatikan nilai jual unik dari konten peringkat teratas, seperti “terbaik”, “termurah”, “untuk pemula”, dll. Ini memberikan wawasan tentang apa yang paling dihargai oleh pengguna dalam pencarian tertentu.
Sebagai contoh, jika kamu melihat hasil peringkat teratas untuk keyword “skincare kulit berjerawat”, kamu mungkin menemukan bahwa sebagian besar halaman tersebut adalah postingan blog yang berfungsi sebagai rekomendasi pilihan dan panduan memilih skincare.
Sudut pandang yang digunakan biasanya sederhana dan mudah diikuti, sehingga menunjukkan bahwa pencari adalah pemula yang mencari panduan langkah demi langkah yang jelas.
Gunakan Keyword Target di URL Slug
URL slug adalah bagian dari URL yang mengidentifikasi halaman tertentu di situs web dalam format yang mudah dibaca oleh pengguna dan mesin pencari.
Jika kamu melihat URL halaman yang kamu buka, maka slug adalah bagian terakhir dari URL, seperti www.contohsitus.com/blog/laptop-gaming-terbaik
Google menyarankan untuk menggunakan kata-kata yang relevan dengan konten halamanmu di dalam URL slug. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan memasukkan keyword targetmu ke dalam URL slug tersebut.
Gunakan Keyword Target pada Judul dan Cocokkan dengan Tag H1
Title tag adalah bagian kode HTML yang digunakan untuk menentukan judul halaman web. Contohnya:
<title>Cara Menggunakan Keyword untuk SEO: Panduan Lengkap untuk Pemula</title>
Tag H1 adalah tag HTML yang paling umum digunakan untuk menandai judul utama halaman web. Contohnya:
<h1>Cara Menggunakan Keyword untuk SEO: Panduan Lengkap untuk Pemula</h1>
Kedua tag ini sangat penting bagi Google dan pengguna. Keduanya menunjukkan kepada Google dan pengguna tentang isi halaman tersebut. Kamu dapat mencocokkan judul di title tag dan tag H1, seperti pada contoh di atas.
Judul membantu Google memahami konteks halaman. Bahkan, sedikit perbaikan pada judulmu bisa meningkatkan peringkat halaman di hasil pencarian.
Google menyarankan untuk fokus membuat judul yang baik. Judul yang baik harus “unik untuk halaman tersebut, jelas dan ringkas, serta mendeskripsikan konten halaman secara akurat”.
Cara terbaik untuk mendeskripsikan konten secara akurat adalah dengan menggunakan keyword target. Jika memungkinkan, usahakan untuk menggunakan kata kunci secara persis dalam judul.
Namun, jika kamu perlu menambahkan preposisi atau memecah frasa agar lebih masuk akal, itu tidak masalah. Google sangat baik dalam memahami variasi keyword yang serupa, jadi kamu tidak perlu khawatir tentang variasi kecil atau salah ejaan.
Gunakan Keyword di dalam Meta Description
Sebaiknya hindari untuk menulis meta description hanya untuk Google. Ini karena Google sering menulis ulang meta description lebih dari separuh waktu dan tidak menggunakannya untuk tujuan pemeringkatan.
Sebaliknya, fokuslah pada pembuatan meta description yang menarik bagi pengguna. Deskripsi ini muncul di hasil pencarian (SERP), tempat pengguna dapat membacanya.
Jika deskripsimu relevan dan menarik, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan pengguna meng-klik linkmu. Memasukkan keyword target di dalam meta description biasanya bisa dilakukan secara alami.
Misalnya, di dalam artikel yang disebutkan sebelumnya, menyisipkan keyword di dalam kalimat memberikan gambaran yang lengkap tentang topik yang dibahas.
Gunakan Keyword Target untuk Menemukan Keyword Sekunder
Keyword sekunder adalah keyword yang erat kaitannya dengan keyword utama yang kamu targetkan dengan halamanmu. Kamu dapat menemukan keyword sekunder dengan menggunakan keyword utamamu sebagai awalnya.
Selanjutnya, kamu bisa menggunakan keyword sekunder ini sebagai subjudul (tag H2-H6) dan topik utama di dalam kontenmu. Langkah pertama adalah membuka Keyword Explorer dan memasukkan keyword utamamu.
Setelah itu, buka laporan istilah terkait dan lihat 2 bagian penting:
- Also rank for: keyword yang juga diperingkat oleh 10 halaman peringkat teratas.
- Also talk about: keyword yang sering disebutkan oleh artikel peringkat teratas.
Untuk menggunakan keyword sekunder di dalam teksmu, kamu dapat melihat secara manual halaman peringkat teratas untuk keyword tersebut. Perhatikan bagaimana dan di mana halaman-halaman tersebut menggunakan keyword tersebut.
Misalnya, jika kamu mencari keyword “digital marketing”, lihat artikel-artikel teratas untuk keyword tersebut. Kamu akan melihat bahwa definisi, template, dan pentingnya adalah beberapa aspek penting yang sering dibahas.
Kamu juga bisa mencari inspirasi dari “People Also Ask” di hasil pencarian. Kotak ini dapat memberikan ide tentang keyword dan subtopik yang bisa ditambahkan ke artikelmu.
Baca juga: 7 Praktik Terbaik Redirects untuk Menghindari Error
Gunakan Keyword Primer dan Sekunder di Konten Utama
Untuk mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari, penting untuk memasukkan keyword di dalam teksmu. Meskipun Google bisa memahami variasi keyword yang serupa, menggunakan keyword spesifik yang banyak dicari orang tetap membantu.
Saat menulis, pastikan keyword dimasukkan secara alami. Mulailah dengan informasi paling relevan yang kemungkinan besar dicari orang. Ini membantu pembaca dan mesin pencari menemukan poin-poin penting dengan cepat.
Jika kamu memiliki keyword sekunder yang masih relevan, pertimbangkan untuk memberikannya fokus khusus. Pendekatan ini memungkinkan eksplorasi topik yang lebih rinci, daripada hanya menyebutkannya secara singkat.
Namun, hindari penggunaan keyword secara berlebihan. SEO yang efektif melibatkan lebih dari sekadar pengulangan keyword. Jika kamu hanya fokus pada kepadatan keyword, kontenmu mungkin terasa seperti spam.
Sebagai contoh, jika “strategi konten” adalah topik utama, sebaiknya kamu tidak hanya menyebutnya sekali dalam artikel.
Namun, mengisi artikel dengan keyword tersebut lebih dari yang diperlukan tidak akan membantu, bahkan bisa merugikan dengan membuat kontenmu terlihat seperti spam.
Gunakan Keyword Target di Link atau Anchor Text
Link text atau anchor text adalah teks dalam hyperlink yang dapat kamu klik. Google menggunakan link text untuk memahami konteks halaman, dan meskipun ada anggapan bahwa link text dapat mempengaruhi peringkat, faktanya pengaruhnya kemungkinan kecil.
Penting untuk memberikan konteks pada link text. Kata-kata sebelum dan sesudah tautan juga penting, jadi pastikan kalimat secara keseluruhan masuk akal.
Jika kamu menggunakan keyword target di dalam link text, pastikan hal itu terasa alami dan relevan dengan konten yang ditautkan. Gunakan teks yang membantu pembaca memahami tujuan tautan tersebut.
Sebagai contoh, dalam halaman tentang “pengoptimalan konten”, tautan yang menyertakan “featured snippet” dianggap tepat karena itu juga merupakan keyword target dari halaman yang ditautkan.
Setiap cara menggunakan keyword di dalam konten web sangat penting untuk meningkatkan visibilitas dan peringkat halamanmu di mesin pencari.
Dengan memahami bagaimana cara menemukan keyword dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif di dalam kontenmu, kamu dapat meningkatkan potensi halaman webmu untuk menarik lebih banyak pengunjung yang relevan.
Jika kamu mencari bantuan dalam mengoptimalkan penggunaan keyword dan strategi SEO secara keseluruhan, Optimaise adalah solusi yang tepat. Sebagai penyedia jasa SEO yang berpengalaman, Optimaise dapat membantumu untuk mendapatkan lebih banyak visibilitas. Jangan ragu untuk menghubungi Optimaise untuk konsultasi lebih lanjut tentang bagaimana kamu dapat meningkatkan strategi SEOmu!