Konten yang kamu bagikan di media sosial dapat membuat merekmu menjadi terkenal dan pengikutmu menjadi penggemar setia. Namun, untuk mencapai hal ini, kamu perlu memiliki social media content strategy yang kokoh.
Cara terbaik untuk menjadi terkenal di media sosial adalah dengan menetapkan tujuan yang jelas, membuat postingan yang bermanfaat sesuai dengan tujuan tersebut, dan membagikan konten yang sesuai dengan platform yang kamu gunakan.
Meskipun tidak ada social media content strategy yang bisa menjamin kesuksesan, tetapi dengan mengidentifikasi industri, audiens, dan melakukan evaluasi secara berkala, kamu dapat mengembangkan rencana jangka panjang yang dapat memperkuat merek dan bisnismu.
Di dalam artikel ini, kamu akan mempelajari cara membuat social media content strategy untuk meningkatkan reputasi merekmu.
Table of Contents
Apa itu Social Media Content Strategy?
Social media content strategy atau strategi konten media sosial adalah rencana besar yang mencakup caramu dalam merencanakan, membuat, dan mengelola semua konten media sosialmu.
Tujuannya adalah agar kamu dapat lebih terhubung dengan audiens yang dituju dan mencapai tujuanmu. Kamu bisa menganggapnya sebagai peta perjalanan untuk aktivitas media sosialmu.
Dengan memiliki strategi konten yang baik, kamu akan memiliki panduan yang jelas untuk semua aktivitas media sosialmu di masa depan, sehingga akan membuat prosesmu menjadi lebih teratur dan terarah.
Cara Membuat Social Media Content Strategy
Membangun social media content strategy yang efektif adalah langkah penting dalam memperkuat kehadiran onlinemu.
Dengan strategi yang baik, kamu dapat menarik perhatian audiens, membangun hubungan yang lebih kuat, dan mencapai tujuan bisnismu. Namun, menciptakan strategi konten yang sukses tidaklah mudah.
Kamu perlu memahami audiensmu dengan baik, mengetahui platform media sosial yang tepat untuk digunakan, dan merencanakan konten yang relevan dan bermanfaat.
Baca juga: 3 Langkah Mudah Menggunakan Meta Business Suite untuk Kelola Facebook dan Instagram
Dalam panduan ini, kami akan membahas langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk membuat social media content strategy yang efektif dan memikat.
Tetapkan Tujuan yang Jelas
Sasaran dalam social media content strategy harus sejalan dengan tujuan bisnis dan marketing yang lebih besar. Kamu perlu dengan jelas menggambarkan bagaimana aktivitasmu di media sosial akan membantu mencapai tujuan tersebut.
Contohnya, beberapa tujuan umum dalam media sosial meliputi:
- Meningkatkan kesadaran merek sebesar X% pada kuartal mendatang.
- Menghasilkan X% lebih banyak prospek pada tahun depan.
- Mendapatkan X% lebih banyak traffic dari media sosial dalam 6 bulan ke depan.
Jika fokusmu adalah meningkatkan kesadaran merek, maka kamu perlu menetapkan Key Performance Indicators (KPI) yang akan membantumu melacak kemajuanmu.
Baca juga: 6 Langkah Social Media Competitor Analysis Beserta Rekomendasi Toolsnya
KPI adalah metrik yang kamu pilih untuk mengukur sejauh mana kamu mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, KPI dapat berupa jumlah tayangan atau jumlah interaksi dengan kontenmu di media sosial.
Meskipun banyak metrik yang bisa dipertimbangkan terkait kesadaran merek, KPI media sosial untuk tujuan ini dapat berupa dua hal:
- Jangkauan (reach): jumlah orang yang melihat postinganmu.
- Jumlah followers: jumlah orang yang mengikuti akun media sosialmu.
Dengan memantau KPI ini dari waktu ke waktu, kamu dapat melihat dengan jelas bagaimana perkembanganmu dalam mencapai tujuan meningkatkan kesadaran merek.
Nanti, kita akan membahas bagaimana cara menggunakan KPI bisnismu untuk mengukur kinerja.
Kenali Audiens
Sebelum kamu mulai membuat konten, penting untuk memahami siapa yang menjadi audiensmu. Ini karena topik yang kamu bahas, pesan yang kamu sampaikan, dan strategimu akan tergantung pada siapa yang kamu targetkan.
Dalam hal ini, melakukan riset audiens akan membantumu memahami karakteristik dari audiens targetmu. Untuk memulai, kamu dapat menggunakan alat seperti One2Target dari Semrush. Berikut langkah-langkahnya:
- Masukkan nama domainmu dan 4 nama domain pesaing ke dalam alat One2Target Semrush.
- Gulir ke tab “Demographics” untuk melihat informasi tentang usia pemirsa, jenis kelamin, dan lokasi.
- Buka tab “Socioeconomics” untuk melihat informasi tentang ukuran rumah tangga audiens, tingkat pendapatan, status pekerjaan, dan tingkat pendidikan.
- Buka tab “Behavior” untuk melihat minat audiens, perangkat yang paling sering digunakan, dan preferensi media sosial.
Dengan informasi yang kamu kumpulkan dari langkah-langkah ini, kamu dapat membuat persona audiens targetmu menggunakan bantuan Buyer Persona Tool Semrush.
Lakukan Riset Kompetitor
Dengan mempelajari kompetitormu, kamu bisa mendapatkan ide-ide baru untuk konten media sosialmu sendiri. Kamu juga bisa mengetahui area di mana kamu bisa meningkatkan atau mengisi kesenjangan yang ada di pasar.
Untuk memulainya, lakukan langkah-langkah ini:
- Buka Semrush Social dan pilih “Social Tracker” dari menu di sebelah kiri.
- Di dalamnya, kamu akan menemukan tabel “Comparison With Competitors” yang menunjukkan tiga poin data penting:
- Audience: Ini menunjukkan total audiensmu dan perubahan dalam jumlah audiens dibandingkan dengan pesaingmu.
- Activity: Ini menunjukkan seberapa sering kamu memposting di seluruh saluran dibandingkan dengan pesaingmu.
- Engagement: Ini menunjukkan bagaimana audiensmu berinteraksi dengan postinganmu di seluruh saluran dibandingkan dengan pesaingmu.
- Setelah itu, kamu dapat memperoleh informasi tentang pesaingmu di platform khusus. Contohnya, kamu bisa melihat tab “Engagement” untuk laporan tentang platform “X”.
Sekarang, kamu bisa melihat tren keterlibatanmu dan membandingkannya dengan pesaingmu. Selanjutnya, perhatikan konten mereka untuk memahami perbedaan utama yang kamu temukan.
Catatlah wawasan yang kamu dapatkan dari perbandingan ini. Informasi ini akan membantumu mengembangkan strategi selanjutnya.
Pilih Platform yang Tepat
Dengan menggunakan riset audiens dan informasi analisis pesaing media sosial, kamu dapat memahami platform mana yang harus difokuskan dan jenis konten yang efektif.
Perlu dipertimbangkan juga karakteristik unik dari setiap platform, karena ada peluang yang belum tergali. Berikut adalah gambaran lebih detail mengenai beberapa platform utama:
- Facebook: populer untuk bisnis B2B dan B2C. Cocok untuk berbagi informasi tentang produk baru.
- Instagram: ideal untuk bisnis B2C dengan foto menarik. Meskipun kurang umum untuk B2B, namun masih ada peluang tergantung pada audiens dan niche.
- X: cocok untuk bisnis dengan banyak permintaan dukungan dan layanan, meskipun tidak selalu cocok untuk semua bisnis karena kecepatan dan biaya langganan.
- Pinterest: disukai oleh retailer e-commerce dan bisnis visual, terutama bagi merek yang pelanggan mereka melakukan banyak perencanaan sebelum pembelian.
- YouTube: cocok untuk banyak merek karena sebagai mesin pencari terbesar kedua di dunia. Namun, memerlukan konsistensi dalam mempublikasikan konten video yang menarik.
- LinkedIn: sangat baik untuk bisnis B2B karena memungkinkan karyawan dan bisnis menunjukkan kepemimpinan mereka kepada profesional yang relevan.
- TikTok: dengan popularitas yang terus meningkat, TikTok dapat membantu merek menjangkau segmen audiens baru. Namun, format dan jenis kontennya tidak sesuai untuk semua merek, terutama yang berfokus pada gaya hidup.
Kembangkan Rencana Konten Media Sosial
Setelah menentukan platform yang akan difokuskan, saatnya merencanakan jenis konten yang akan dibuat untuk terhubung dengan audiensmu. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat rencana kontenmu.
Lakukan Brainstorming Topik
Penting untuk memilih topik yang sesuai dengan tujuan bisnis, audiens, dan strategi marketing media sosialmu.
Misalnya, brand fashion kelas atas sebaiknya tidak memposting konten tentang makanan kucing, karena tidak relevan dengan industri atau audiens mereka.
Salah satu cara untuk menemukan topik yang relevan adalah dengan menganalisis hashtag yang digunakan untuk mengatur percakapan di media sosial dan memperluas jangkauan merek.
Kamu dapat melihat hashtag yang digunakan oleh pesaingmu untuk mendapatkan ide. Misalnya, jika kamu bergerak di industri fashion kelas atas, kamu dapat menggunakan hashtag, seperti #HighEndFashion.
Lihat postingan teratas dengan hashtag tersebut untuk mendapatkan ide tentang apa yang diminati audiens dan keterlibatan yang tinggi.
Tentukan Jenis Postingan
Audiens target memiliki preferensi tertentu terhadap jenis postingan yang mereka sukai, serta jenis postingan yang efektif dapat bervariasi tergantung pada industri dan platform yang digunakan.
Misalnya, konten pemikiran kepemimpinan atau thought leadership mungkin lebih sesuai untuk LinkedIn dan lebih cocok untuk industri B2B.
Di sisi lain, user-generated content atau UGC mungkin lebih efektif untuk Instagram, terutama bagi perusahaan B2C yang menjual produk.
Berikut adalah beberapa jenis postingan yang mungkin ingin kamu pertimbangkan untuk strategi kontenmu, tergantung pada niche, audiens, dan platformmu:
- User-generated content: konten yang dibuat oleh pengguna, seperti ulasan atau foto pelanggan, dapat menarik perhatian dan membangun kepercayaan.
- Postingan karosel: serangkaian gambar atau video dalam satu postingan, sehingga cocok untuk menceritakan cerita atau menjelaskan proses secara rinci.
- Video: konten video dapat lebih menarik perhatian dan lebih mudah diserap oleh audiens.
- Live streaming: video langsung dapat memberikan pengalaman interaktif dan langsung dengan audiensmu.
- Ulasan: ulasan dari pelanggan atau mitra dapat membangun kepercayaan dan memberikan bukti sosial.
- Postingan produk yang informatif: postingan yang memberikan informasi detail tentang produk atau layananmu.
- Pertanyaan: mengajukan pertanyaan kepada audiens dapat mendorong keterlibatan dan interaksi.
Pilihlah jenis postingan yang paling sesuai dengan topik yang kamu bahas dan platform yang kamu gunakan.
Buat Kalender Media Sosial
Membuat kalender media sosial adalah cara yang bagus untuk merencanakan semua konten yang ingin kamu bagikan dan memastikan semua orang di tim memiliki visi yang sama.
Ini juga membantumu tetap konsisten dengan jadwal posting. Frekuensi postinganmu sebaiknya disesuaikan dengan ukuran bisnismu, industrimu, audiensmu, dan tujuan media sosialmu.
Untuk menentukan waktu terbaik untuk memposting, kamu bisa menggunakan fitur Social Tracker. Lihat tab “Activity” di platformmu untuk melihat kapan pesaingmu memposting dan berapa tingkat keterlibatan pemirsa mereka.
Informasi ini dapat membantumu merencanakan waktu yang paling efektif untuk memposting konten media sosialmu.
Meskipun ada banyak alat yang bisa digunakan, tapi membuat kalender konten menggunakan spreadsheet yang sederhana bisa sangat efektif.
Dalam spreadsheet tersebut, daftar jenis postingan yang ingin kamu buat setiap minggu dan tentukan waktu yang ingin kamu gunakan untuk mempostingnya.
Buat Engagement Plan
Untuk lebih terhubung dengan audiens, penting untuk aktif dalam percakapan. Berpartisipasi aktif akan membuat merekmu lebih dari sekadar pengamat.
Ajukan pertanyaan, dorong komentar, interaksi, dan diskusi kreatif. Kamu juga bisa mengadakan jajak pendapat dan kompetisi untuk menarik perhatian orang.
Namun, pastikan untuk selalu merespons dengan cepat terhadap balasan dan pesan yang kamu terima.
Buat dan Posting Konten
Menciptakan konten yang relevan dan menarik untuk dipublikasikan di platform media sosial melibatkan penentuan jenis konten yang akan dibuat, seperti gambar, video, atau teks.
Penulisan atau pembuatan konten tersebut, dan kemudian membagikannya di platform media sosial yang dipilih. Proses ini mencakup:
- Pembuatan konten: membuat konten sesuai dengan rencana yang telah dibuat, seperti menulis teks, membuat grafik, atau merekam video.
- Pengeditan dan format: mengedit konten untuk memastikan kualitasnya dan sesuaikan formatnya sesuai dengan platform media sosial yang digunakan.
- Penjadwalan: memilih waktu yang tepat untuk memposting konten agar mencapai audiens yang lebih besar dan lebih responsif.
- Pemantauan dan respons: memantau interaksi dan respons dari audiens, serta merespons komentar atau pertanyaan yang muncul.
Baca juga: User-Generated Content: Contoh dan 7 Tips Memulainya
Ukur Kinerja
Sekarang, saatnya untuk meninjau kembali Key Performance Indicators (KPI) yang telah kamu tetapkan sebelumnya untuk melihat apakah kamu telah mencapai tujuanmu atau perlu melakukan penyesuaian.
KPI yang kamu gunakan akan bervariasi tergantung pada tujuan dan bisnismu. Namun, contoh KPI yang umum digunakan untuk tujuan-tujuan yang telah disebutkan sebelumnya adalah:
- Kesadaran merek: jangkauan kontenmu dan jumlah followers di media sosial.
- Hasilkan prospek: tingkat konversi dari pengikut menjadi pelanggan atau unduhan dari magnet utamamu.
- Mendorong traffic situs web: jumlah traffic organik yang berasal dari media sosial ke situs webmu.
Kamu dapat menggunakan fitur Social Analytics Semrush untuk melihat data profilmu di Facebook, Instagram, dan LinkedIn.
Buka Semrush Social dan pilih “Social Analytics” dari menu di sebelah kiri. Dari tab “Overview“, kamu akan melihat ringkasan akunmu, termasuk followers baru, jangkauan postingan, keterlibatan, dan tingkat keterlibatan rata-rata.
Kamu juga dapat melihat informasi spesifik dari setiap platform dengan meng-klik platform yang ingin kamu lihat.
Penting untuk diingat bahwa strategi konten media sosial bukanlah sesuatu yang statis, tetapi harus terus berkembang seiring waktu.
Dengan terus memantau kinerja kontenmu dan mengikuti tren terbaru di media sosial, kamu dapat terus meningkatkan strategimu untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Selain itu, kerjasama dengan penyedia jasa sosmed management seperti Optimaise dapat memberikan nilai tambah bagi strategi kontenmu. Dengan tim yang ahli dalam bidangnya, Optimaise dapat membantumu untuk meningkatkan visibilitas dan memastikan bahwa kontenmu selalu relevan dan menarik bagi audiensmu.