EdukasiHostingWebsite

HTTP vs. HTTPS: Pengertian, Perbedaan, dan Tips Beralih ke HTTPS

Siti Rohmah Noviah

http vs https

Sedang mempertimbangkan untuk beralih ke HTTPS agar situs web lebih aman dan terpercaya?

Sebagian dari kamu mungkin masih penasaran apa yang membedakan HTTP vs. HTTPS. Jadi sebelum mengalihkan situs web ke HTTPS, sebaiknya pahami dulu perbedaan antara HTTP dan HTTPS. Sehingga kamu bisa tahu apa makna huruf S di belakang HTTP.

Simak selengkapnya di sini ya!

Apa Itu HTTP?

Agar bisa lebih memahami perbedaan HTTP vs. HTTPS, tentunya kamu harus mengetahui apa itu HTTP. HTTP adalah singkatan dari Hypertext Transfer Protocol, yaitu serangkaian aturan yang memungkinkan browser (seperti Chrome dan Safari) untuk dapat berkomunikasi dengan server web.

HTTP itu sendiri menggunakan mode request-response.

Sebagai contoh, saat seseorang mengetikan alamat situs web di address bar browser, browser tersebut akan mengirimkan permintaan ke server.

Nah, setelah server mengirimkan sumber daya ke browser, maka koneksi antara keduanya akan ditutup. Kemudian, browser akan membuat koneksi baru yang sesuai saat pengunjung bernavigasi ke halaman lain dari situs yang ia kunjungi.

Baca juga: Kenali JavaScript dan 3 Cara Optimalkan Konten SEO Friendly

Protokol yang ditentukan oleh HTTP menjadi dasar dalam menciptakan World Wide Web (WWW).

Akan tetapi, ada beberapa kelemahan dari HTTP, yaitu:

  • Lalu lintas (traffic) tidak terenkripsi dan dikirimkan sebagai teks biasa sehingga siapapun yang ada di jaringan yang sama bisa dengan mudah membaca data dalam proses transfer.
  • Tidak ada cara untuk melakukan autentikasi atau verifikasi identitas situs web yang diakses melalui HTTP.
  • HTTP tidak memberikan perlindungan terhadap gangguan, jadi penyerang bisa mengubah data sebelum sampai ke tujuan.
  • Website yang diakses melalui HTTP rentan berbagai ancaman, termasuk serangan dan kebocoran data.

Oleh sebab itu, kamu maupun pengunjung lain akan dengan mudah melihat pesan Not Secure saat berusaha mengakses situs web melalui HTTP. Itu artinya, konten di situs web tersebut diblokir oleh browser seperti Google Chrome.

Apa Itu HTTPS?

Setelah mengetahui apa itu HTTPS, apakah lantas membuat kamu bisa langsung memahami perbedaan antara HTTP vs. HTTPS?

Bagi yang belum familiar dengan keduanya tentu juga akan lebih baik untuk mengetahui apa itu HTTPS. Yang membedakan antara HTTP dengan HTTPS, adalah S setelah HTTP, bukan?

Akan tetapi, S di sana memiliki makna yang penting.

HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure adalah versi aman dari HTTP karena sudah ditambahkan enkripsi.

Berbeda dengan HTTP, HTTPS menggunakan koneksi terenkripsi untuk setiap komunikasi yang terjadi antara server dan browser. Nah, teknologi enkripsi yang digunakan pada HTTPS dikenal sebagai Secure Socket Layer (SSL).

Juga saat ini banyak dikenal sebagai TLS atau Transport Layer Security.

Pernah melihat ikon gembok di address bar? Ikon tersebut adalah tanda bahwa situs yang dikunjungi dienkripsi menggunakan sertifikat SSL atau TLS yang valid.

Sertifikat tersebut berisi kunci enkripsi publik dan private yang akan mengamankan transfer data antara browser dan situs web. Sehingga dapat mencegah akses tidak sah dan terjadinya peretasan.

Adapun mekanisme sertifikat SSL/TLS termasuk:

  • Enkripsi: Sertifikat SSL/TLS mengandung kunci untuk mengenkripsi komunikasi yang terjadi antara browser dan server sehingga dapat mencegah pihak ketiga dapat mengakses data sebelum dan saat sampai tujuan.
  • Autentikasi: Sertifikat memvalidasi identitas situs web, jadi pengunjung bisa memverifikasi bahwa mereka sedang mengunjungi situs terpercaya dan aman, bukan situs palsu.
  • Integritas Data: Koneksi terenkripsi mencegah kebocoran data selama proses transfer data atau informasi.

Mekanisme dari Sertifikat SSL/TLS memungkinkan sertifikat tersebut untuk mengamankan data dan aktivitas pengguna dengan melakukan enkripsi pada komunikasi dengan situs web.

Jenis Sertifikat SSL/TLS

Tahukah kamu? Ada tiga jenis sertifikat SSL/TLS, yaitu Domain Validation (DV), Organization Validation (0V), dan Extended Validation (EV).

Berikut adalah uraian lengkapnya:

Domain Validation (DV)

Domain Validation (DV) adalah jenis sertifikat SSL/TLS yang memvalidasi kepemilikan nama domain. Sertifikat ini cocok untuk situs web pribadi, blog, dan situs web dengan kebutuhan enkripsi dasar.

Organization Validation (OV)

Organization Validation (OV) adalah jenis sertifikat SSL/TLS yang memvalidasi identitas bisnis atau entitas pemilik domain. Jadi perlu memverifikasi kebenaran organisasi tersebut secara operasional dan hukum.

Sertifikat SSL/TLS jenis OV ini banyak digunakan oleh bisnis kecil-menengah dan situs e-commerce yang menangani transaksi.

Extended Validation (EV)

Jenis ketiga dari Sertifikat SSL/TLS adalah Extended Validation (EV). Untuk bisa mendapatkan sertifikat satu ini, perlu langkah verifikasi yang ekstensif. Dimana perlu proses validitas hukum, fisik, dan operasional secara detail tentang organisasi yang akan menggunakan Sertifikat SSL/TLS.

Sertifikat jenis ini cocok untuk institusi keuangan dan payment gateway yang berurusan dengan data sensitif.

Sertifikat SSL/TLS juga dapat dikategorikan berdasarkan jumlah domain yang dicover, yaitu:

  • Single domain, yaitu Sertifikat SSL/TLS yang mengamankan hanya satu nama domain saja.
  • Wildcard, jenis sertifikat SSL/TLS yang mengamankan beberapa subdomain dari satu domain utama yang sama.
  • Multi-domain, merupakan jenis sertifikat SSL/TLS yang dapat mengamankan beberapa nama domain hanya dengan satu sertifikat.

Sertifikat SSL/TLS tidak begitu saja didapatkan. Dimana sertifikat hanya akan dikeluarkan dan divalidasi oleh entitas yang disebut Certificate Authority (CA).

Baca juga: Apa Itu Domain dan 4 Fakta Menarik tentangnya

Perbedaan HTTP vs. HTTPS

Untuk dapat melihat perbedaan antara HTTPS vs. HTTPS, HTTP memungkinkan transmisi data di situs web. Sedangkan HTTPS menambahkan enkripsi melalui SSL/TLS untuk mengamankan koneksi antara browser dan server.

Guna mencegah akses tidak sah ke data sensitif yang dikirimkan (seperti kata sandi, informasi pribadi, maupun kartu kredit), enkripsi pada SSL/TLS akan mengacak informasi. Jadi, informasi tidak akan terbaca oleh pihak tidak berkepentingan selama perjalanan transfer ke tempat tujuan atau penerima.

Sementara HTP mengirimkan data dalam teks biasa tanpa adanya proses enkripsi, otentikasi, ataupun pemeriksaan integritas. Artinya, data dikirimkan secara terbuka dan bisa dibaca oleh orang lain.

Menggunakan HTTP bisa diibaratkan seperti mengirim kartu pos, siapapun bisa membacanya. Sedangkan HTTPS seperti mengirimkan surat yang disegel, hanya pengirim dan penerima yang dapat membaca isi surat tersebut.

Apa Saja Keuntungan Menggunakan HTTPS pada Situs Web?

Bagi yang masih bingung mengapa harus HTTPS, bukan lagi HTTP, berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan HTTPS pada situs web:

Keamanan Data

HTTPS mengenkripsi komunikasi antara browser dan server, mencegah kebocoran data sensitif pengguna, seperti kata sandi, kartu kredit, dan informasi pribadi lainnya.

Perlindungan terhadap Ancaman Siber

Autentikasi HTTPS membantu mencegah berbagai ancaman siber, seperti phishing dan serangan man-in-the-middle yang menargetkan koneksi tidak terenkripsi.

Membangun Kepercayaan Pengguna

Ikon gembok (padlock) merupakan tanda bahwa situs yang dikunjungi memiliki koneksi yang aman. Dengan begitu, pengguna bisa merasa aman dan percaya setiap data yang mereka bagikan terlindungi berkat HTTPS.

Meningkatkan Ranking SEO

Beralih ke HTTPS juga memberikan kesempatan yang lebih untuk meningkatkan ranking SEO. Mengapa? Google mengutamakan situs web HTTPS dibandingkan situs web HTTP dalam hasil pencarian.

Selain menggunakan HTTPS, kamu harus melakukan upaya optimasi situs web untuk mendapatkan ranking teratas di hasil pencarian Google dengan memaksimalkan SEO. Pelajari panduan belajar SEO di sini!

Sudah siap untuk beralih ke HTTPS?

Cara Beralih dari HTTP ke HTTPS

Agar situs web memberikan koneksi yang aman kepada para pengunjung, segera beralih ke HTTPS dengan beberapa langkah berikut:

Beli Sertifikat SSL

Langkah pertama untuk segera beralih ke HTTPS adalah dengan membeli sertifikat SSL/TLS yang tepat sesuai kebutuhan.

Pembelian bisa dilakukan secara langsung ke Otoritas Sertifikat, Seperti DigiCert atau Sectigo.

Pasang Sertifikat dan Buat 301 Redirect

Setelah mendapatkan sertifikat SSL/TLS, segera pasang sertifikat tersebut ke situs web. Kemudian buat 301 redirect dari HTTP ke HTTPS dengan bantuan dari penyedia web hosting bisa juga melalui plugin WordPress seperti Really Simple SSL.

Selanjutnya, pastikan ikon gembok ditampilkan di browser bar dan situs web memiliki koneksi yang aman.

Periksa Jika Ada Masalah Pemasangan HTTPS

Saat mengalihkan situs web dari HTTP ke HTTPS, kamu harus tahu kalau link internal tidak akan secara otomatis berganti dari HTTP ke HTTPS.

Sebaiknya cek kembali dan pastikan bahwa semuanya sudah melalui koneksi yang aman.

Lakukan Pembaruan Sitemap

Selanjutnya, jangan lupa untuk melakukan pembaruan pada sitemap. Mengapa? Mesin pencari harus tahu bahwa kamu sekarang menggunakan URL HTTPS sehingga akan memudahkan dalam proses indexing dan merangking situs web kamu dengan benar.

Buat XML sitemap baru yang berisi uRL dengan HTTPS dan kemudian submit ke mesin pencari.

HTTP vs. HTTPS: Mana yang Lebih Baik?

Saat ini, mesin pencari lebih menyukai dan memprioritaskan situs web dengan HTTPS. Situs web HTTP dianggap tidak aman dan lebih rentan terhadap serangan kejahatan siber.

Oleh sebab itu, sebaiknya segera beralih ke HTTPS yang juga dapat membantu meningkatkan ranking di mesin pencari.

Sudah tahu kan pentingnya HTTPS yang menjadi salah satu perbedaan antara HTTP vs. HTTPS?

Ingin segera punya situs web dengan koneksi aman? Kamu bisa memilih jasa pembuatan website. Dengan begitu, proses pembuatan website menjadi lebih mudah dan sesuai dengan harapan.

Wujudkan impian memiliki situs web aman yang akan meningkatkan kepercayaan para pengunjung. Jadi, tunggu apalagi?

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise