WebsiteEdukasiHosting

9 Jenis Ransomware dan Cara Terbaik untuk Mengatasinya

Suwardi

9 Jenis Ransomware dan Cara Terbaik untuk Mengatasinya

Berselancar di dunia maya memang menyenangkan. Kamu bisa mengakses berbagai macam informasi dan hiburan untuk mengisi waktu luang.

Tapi, kamu nggak boleh lengah! Karena, di balik kepraktisannya, jagat internet ternyata menyimpan ancaman-ancaman yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah ransomware.

Ransomware adalah jenis serangan dengan target pengguna perangkat lunak yang sangat berbahaya. Penyerang biasanya menggunakan berbagai jenis ransomware dengan tujuan untuk mendapatkan biaya tebusan (ransom) dari target mereka.

Mengetahui tentang jenis ransomware bisa membantu kamu jadi lebih waspada dan siap dalam menghadapinya. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Jenis Ransomware yang Wajib Kamu Tahu

jenis ransomware
jenis ransomware

Dari penjelasan singkat di atas, kamu sudah tahu bahwa ransomware adalah program jahat yang dikembangkan oleh peretas untuk mengunci perangkat sehingga pemilik nggak bisa mengaksesnya Jenis virus komputer ini bahkan juga bisa mengakibatkan kelumpuhan sistem perangkat yang fatal.

Terutama, jika virus tersebut menyusup ke dalam perangkat komputer pemerintahan, rumah sakit, hingga jaringan perusahaan besar.

Jenis ransomware pun beragam dan sayangnya nggak semua orang mengetahui itu. Makanya, nggak heran jika sistem keamanan komputer di beberapa sektor masih sering kebobolan.

Untuk memastikan agar sistem komputermu tetap aman dari rongrongan virus jahat ini, yuk simak jenis-jenis ransomware berikut ini:

Encrypting Ransomware

Encrypting Ransomware
Encrypting Ransomware

Sesuai namanya, jenis ransomware ini menginfeksi sistem komputer dan mengunci atau mengenskripsi file penting tersebut.

Peretas biasanya akan menarget komputer yang digunakan di dalam lembaga pemerintahan maupun rumah sakit.

Data-data penting tersebut umumnya akan dikunci, yang untuk membukanya korban harus membayar biaya tebusan dengan nominal yang ditentukan.

Baca juga: Apa Itu Virtual Private Server dan 6 Kelebihannya

Setelah membayar biaya tebusan tersebut, barulah korban akan mendapatkan kode khusus untuk membuka dan mengembalikan file yang terkunci tersebut.

Kasus ini ternyata lumayan sering terjadi. Beberapa peristiwa seperti CryptoLocker, WannaCry, dan CryptoWall adalah beberapa kasus yang ditimbulkan akibat jenis ransomware ini.

Non-Ecrypting Ransomware

Non-Ecrypting Ransomware
Non-Ecrypting Ransomware

Jenis ransomware ini sebenarnya punya cara kerja yang mirip dengan encrypting ransomware. Perbedaannya, ia akan mengunci akses pengguna ke perangkat mereka tanpa mengenskripsi sistem file yang ada di dalamnya.

Peretas yang menggunakan ransomware ini akan membobol sistem komputer sehingga mengakibatkan pengguna nggak bisa mengakses komputer tersebut.

Untuk mengembalikan akses, korban harus membayar sejumlah uang sesuai dengan yang ditentukan oleh peretas. Beberapa kasus non-ecrypting ransomware yang lumayan populer adalah Reveton dan Winlocker.

Ransomware as a Service (RaaS)

Ransomware as a Service (RaaS)
Ransomware as a Service (RaaS)

Pernah dengar istilah Ransomware as a Service atau RaaS? Ini bukan sekadar istilah teknis yang sulit dipahami, faktanya, kamu harus waspada karena model kejahatan siber ini terus berkembang dan semakin mudah diakses oleh siapa pun, bahkan mereka yang tidak punya keahlian teknis tinggi.

RaaS adalah layanan berbahaya yang disediakan oleh kelompok peretas profesional. Mereka membuat dan mengelola ransomware, lalu “menyewakannya” kepada pengguna lain, biasanya penjahat dunia maya, yang ingin melancarkan serangan siber.

Dengan membayar biaya langganan atau berbagi hasil, pengguna bisa menjalankan serangan tanpa perlu membuat ransomware sendiri.

Berikut beberapa poin penting yang perlu kamu ketahui tentang RaaS:

  • Model bisnisnya mirip startup. Ya, RaaS dioperasikan layaknya perusahaan, dengan panel kontrol, dukungan teknis, dan pembagian keuntungan.
  • Anonimitas tinggi. Para pelaku beroperasi lewat jaringan gelap (dark web), membuat mereka sulit dilacak.
  • Target utamanya adalah datamu. Setelah sistem korban dikunci, pelaku akan meminta tebusan, biasanya dalam bentuk mata uang kripto, untuk memulihkan akses.
  • Risiko meluas. Bahkan pelaku yang tidak mahir IT bisa menyerang dengan mudah, karena semua sudah “disiapkan” oleh penyedia layanan.

RaaS adalah bentuk komersialisasi dari kejahatan digital yang sangat mengancam. Kamu perlu meningkatkan kesadaran dan keamanan siber agar tidak menjadi target berikutnya.

Jangan anggap remeh ancaman ini, semakin kamu paham, semakin siap kamu untuk melindungi dirimu dan data pentingmu.

Scareware

Scareware
Scareware

Bayangkan saat kamu sedang menggunakan komputer seperti biasa, lalu tiba-tiba muncul pop-up menakutkan yang menyatakan bahwa sistem kamu telah terinfeksi virus berbahaya.

Kamu diminta segera mengunduh software “keamanan” atau membayar sejumlah uang untuk membersihkannya. Jika pernah mengalami situasi seperti ini, besar kemungkinan kamu sedang berhadapan dengan scareware.

Scareware adalah jenis software penipuan yang dirancang untuk menakut-nakuti kamu agar mengambil tindakan tergesa-gesa, biasanya dengan membayar atau mengunduh aplikasi palsu.

Tujuannya bukan hanya membuat panik, tapi juga memancing kamu agar menyerahkan uang atau data pribadi.

Berikut ini ciri-ciri scareware yang perlu kamu waspadai:

  • Pop-up mencurigakan. Biasanya muncul tiba-tiba dan menyatakan bahwa komputer kamu penuh virus atau dalam bahaya.
  • Tampilan menyerupai antivirus resmi. Scareware sering kali meniru tampilan perangkat lunak keamanan terpercaya agar terlihat meyakinkan.
  • Permintaan pembayaran segera. Kamu akan didesak untuk “menyelesaikan masalah” dengan membayar atau mengunduh solusi instan.
  • Dampak bervariasi. Ada scareware yang hanya memenuhi layar dengan peringatan palsu, tapi ada juga yang sampai mengunci akses ke komputer kamu.

Yang membuat scareware berbahaya adalah efek psikologisnya, ia membuat kamu panik, lalu mengambil keputusan salah. Maka dari itu, tetap tenang jika kamu menemukan peringatan mencurigakan.

Jangan asal klik, dan pastikan kamu hanya menggunakan perangkat lunak keamanan dari sumber resmi. Semakin kamu sadar, semakin sulit scareware untuk menjebakmu.

Encrypting Web Server

Encrypting Web Server
Encrypting Web Server

Selain meretas sistem komputer, ada juga jenis ransomware yang menyerang server website. Ia juga mengenskripsi data yang terdapat di dalam website tersebut yang mengakibatkan beberapa file penting jadi rusak, atau icorrupted.

Akibatnya, situs tersebut jadi lumpuh dan nggak bisa diakses. Umumnya, serangan ransomware ini kerap ditemukan pada website dengan sistem keamanan CMS yang lemah.

Leakware

Leakware
Leakware

Berbeda dari jenis ransomware lainnya, jenis virus ini nggak mengunci sistem file yang ada di dalam perangkat maupun website.

Tapi, ia akan menyelinap dan mencuri informasi sensitif untuk kemudian digunakan oleh peretas untuk memeras korban dengan cara blackmailing.

Penyerang tersebut akan mengancam akan melepaskan informasi sensitif tersebut apabila korban nggak membayar biaya tebusan sesuai dengan yang diminta.

Mobile Ransomware

Mobile Ransomware
Mobile Ransomware

Mobile ransomware juga termasuk jenis ransomware yang paling umum ditemukan. Ransomware ini menyusup ke dalam perangkat smartphone, tablet, dan gadget lainnya, dan mengumpulkan informasi penting dan sensitif yang tersimpan di dalamnya.

Akibatnya, korban pun nggak bisa mengakses informasi penting tersebut. Untuk mengembalikan akses, korban harus membayar sejumlah biaya yang diminta oleh penyerang.

Screen Lockers

Screen Lockers
Screen Lockers

Seesuai dengan namanya, screen lockers merupakan tipe ransomware yang bisa mengunci beranda perangkatmu. Akibatnya, kamu jadi nggak bisa mengakses perangkatmu dengan leluasa.

Screen lockers ini biasanya berwujud gambar objek berukuran besar banget dan memenuhi layar. Sehingga, mengakibatkan kamu akan mengalami kesulitan dalam mengakses perangkat HP atau tabletmu.

Master Boot Record

Master Boot Record
Master Boot Record

Jenis ransomware terakhir adalah Master Boot Record, atau MBR. Ransomware ini menyerang dan melumpuhkan perangkat hard drive target peretasan.

Ransomware ini bekerja dengan cara mengenskripsi sistem MBR yang terdapat di dalam harddisk. Akibatnya, komputer atau perangkat gadget yang terinfeksi nggak bisa melakukan booting.

Contoh Serangan Ransomware

Contoh Serangan Ransomware
Contoh Serangan Ransomware

Untuk memahami betapa bahayanya jenis ransomware, kamu perlu melihat langsung beberapa contoh serangan nyata yang pernah terjadi. Dengan mengetahui bagaimana serangan ini bekerja, kamu bisa lebih waspada dan menghindari jebakan yang sama.

Berikut ini adalah beberapa contoh serangan ransomware paling terkenal yang perlu kamu ketahui:

  • Locky
    • Locky muncul pada tahun 2016 dan menyebar melalui email palsu. Kamu mungkin mengira itu email penting, lalu mengklik lampiran yang ternyata berisi malware. Locky mengenkripsi lebih dari 160 jenis file yang umum digunakan oleh para profesional seperti desainer dan pengembang. Ini adalah contoh klasik dari serangan phishing, salah satu jenis ransomware yang memanfaatkan rekayasa sosial.
  • WannaCry
    • Kamu pasti pernah dengar nama ini. WannaCry menyebar ke lebih dari 150 negara dan memengaruhi 230.000 komputer. Rumah sakit, kantor, dan perusahaan besar jadi korban. Ransomware ini mengeksploitasi celah keamanan Windows yang sebenarnya sudah punya pembaruan, tapi banyak pengguna yang belum memperbaruinya. Ini menunjukkan pentingnya menjaga sistem kamu tetap update.
  • Bad Rabbit
    • Bad Rabbit menyebar melalui situs web yang telah diretas. Ketika kamu mengunjungi situs tersebut dan mengunduh “update Flash palsu”, maka malware langsung menyerang. Inilah yang disebut serangan drive-by, kamu bisa terinfeksi hanya karena mengunjungi situs berbahaya.
  • Ryuk
    • Berbeda dari ransomware biasa, Ryuk menonaktifkan sistem pemulihan Windows dan menargetkan jaringan besar. Kalau kamu tidak punya cadangan data eksternal, semua file bisa hilang. Banyak organisasi akhirnya membayar tebusan demi memulihkan sistem mereka.
  • Troldesh (Shade) dan Jigsaw
    • Troldesh menyebar melalui email spam dan uniknya menawarkan “diskon” jika korban bernegosiasi. Sementara Jigsaw menakut-nakuti kamu dengan menghapus file setiap jam jika tebusan tidak dibayar.

Dari semua contoh ini, kamu bisa melihat betapa beragamnya jenis ransomware dan metode serangannya. Maka dari itu, kamu perlu waspada, rajin mencadangkan data, dan jangan sembarangan klik atau unduh sesuatu dari internet.

Baca juga: 8 Cara Memenangkan Featured Snippets Google untuk Tampilan Mobile

Bagaimana Cara Mengantisipasi Ransomware?

Bagaimana Cara Mengantisipasi Ransomware?
Bagaimana Cara Mengantisipasi Ransomware?

Nah, melalui ulasan di atas kamu sudah tahu kan mengenai apa saja jenis ransomware. Untuk mengembalikan akses file atau data yang terkunci gara-gara ransomware tentunya akan mengakibatkanmu mengeluarkan biaya yang terlalu mahal.

Untungnya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengantisipasi bahaya ransomware tersebut. Antara lain seperti penjelasan berikut ini.

Gunakan Situs Tanpa Perlindungan Enskripsi HTTPS

Gunakan Situs Tanpa Perlindungan Enskripsi HTTPS
Gunakan Situs Tanpa Perlindungan Enskripsi HTTPS

Hypertext Transfer Protocol Secure merupakan sistem enskripsi data yang bertujuan untuk menjamin keamanan pertukaran data yang berlangsung di dalam sebuah website.

Sistem ini menawarkan 3 lapis perlindungan bagi pemilik dan pengguna website, yaitu: autentikasi (aunthentication), integritas (integrity), dan enskripsi (encryption).

Bagi pengguna internet, pastikan untuk selalu mengunjungi situs yang sudah terenskripsi dengan HTTPS. Jika kamu pemilik situs, sebaiknya gunakan sistem keamanan SSL yang bisa memberikan perlindungan enskripsi HTTPS untuk situsmu.

Hindari Klik Tautan atau Iklan yang Mencurigakan

Hindari Klik Tautan atau Iklan yang Mencurigakan
Hindari Klik Tautan atau Iklan yang Mencurigakan

Pernahkah kamu mengunjungi sebuah situs, lalu tertarik untuk mengkliknya? Sebaiknya, kamu perlu lebih berhati-hati dan teliti sebelum melakukannya.

Walaupun beberapa iklan yang muncul di sebuah website sebenarnya nggak berbahaya, tapi kamu tetap harus melindungi diri dari adanya potensi ancaman malware dan virus, seperti ransomware, yang disisipkan di dalam iklan tersebut.

Hindari Mengunduh File dari Situs yang Tidak Kredibel

Hindari Mengunduh File dari Situs yang Tidak Kredibel
Hindari Mengunduh File dari Situs yang Tidak Kredibel

Ancaman ransomware juga jadi semakin terbuka jika kamu terbiasa mengunduh aplikasi atau file dari situs sumber yang nggak kredibel. Ini sering terjadi jika kamu mendownload aplikasi maupun file dari situs-situs ilegal.

Nggak hanya melanggar peraturan, mengunduh file apapun dari situs-situs tersebut bisa mengakibatkan keamanan privasi data perangkatmu terancam.

Jadi, alangkah baiknya untuk mengunduh aplikasi maupun file dalam bentuk apapun melalui situs resmi yang teruji kredibilitasnya.

Gunakan Koneksi Internet dari Jaringan yang Aman

Gunakan Koneksi Internet dari Jaringan yang Aman
Gunakan Koneksi Internet dari Jaringan yang Aman

Saat kamu berada di tempat umum, pastikan kamu berada di dalam jaringan internet yang aman sebelum mengakses komputermu, Misalnya, gunakan wifi yang dilengkapi dengan password yang tentunya akan sangat meminimalisir resiko peretas menyusupkan ransomware ke dalam jaringan perangkatmu.

Selain itu, untuk aktivitas perbankan, seperti transfer atau cek saldo melalui aplikasi M-Banking, sebaiknya gunakan koneksi privat yaitu dari provider selulermu.

Ternyata, ancaman dari berbagai jenis ransomware memang nyata adanya. Jika kamu berencana untuk mendirikan sebuah website bisnis tentunya perlu mempertimbangkan faktor keamanan untuk melindungi data privasi situsmu dan pengunjung websitemu.

Tapi, kamu nggak perlu khawatir! Dengan menggunakan jasa pembuatan website dari Optimaise, kamu akan mendapatkan website dengan sistem keamanan SSL terbaik. Tim kami juga akan selalu mengupdate sistem keamanan supaya situsmu bisa memberikan perlindungan maksimal kepada pengunjung.

[addtoany]

Baca Juga

Optimaise