Berselancar di dunia maya memang menyenangkan. Kamu bisa mengakses berbagai macam informasi dan hiburan untuk mengisi waktu luang. Tapi, kamu nggak boleh lengah! Karena, di balik kepraktisannya, jagat internet ternyata menyimpan ancaman-ancaman yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah ransomware. Ransomware adalah jenis serangan dengan target pengguna perangkat lunak yang sangat berbahaya. Penyerang biasanya menggunakan berbagai jenis ransomware dengan tujuan untuk mendapatkan biaya tebusan (ransom) dari target mereka.
Mengetahui tentang jenis ransomware bisa membantu kamu jadi lebih waspada dan siap dalam menghadapinya. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Table of Contents
Jenis Ransomware yang Wajib Kamu Tahu
Dari penjelasan singkat di atas, kamu sudah tahu bahwa ransomware adalah program jahat yang dikembangkan oleh peretas untuk mengunci perangkat sehingga pemilik nggak bisa mengaksesnya Jenis virus komputer ini bahkan juga bisa mengakibatkan kelumpuhan sistem perangkat yang fatal. Terutama, jika virus tersebut menyusup ke dalam perangkat komputer pemerintahan, rumah sakit, hingga jaringan perusahaan besar.
Jenis ransomware pun beragam dan sayangnya nggak semua orang mengetahui itu. Makanya, nggak heran jika sistem keamanan komputer di beberapa sektor masih sering kebobolan. Untuk memastikan agar sistem komputermu tetap aman dari rongrongan virus jahat ini, yuk simak jenis-jenis ransomware berikut ini:
Encrypting Ransomware
Sesuai namanya, jenis ransomware ini menginfeksi sistem komputer dan mengunci atau mengenskripsi file penting tersebut. Peretas biasanya akan menarget komputer yang digunakan di dalam lembaga pemerintahan maupun rumah sakit. Data-data penting tersebut umumnya akan dikunci, yang untuk membukanya korban harus membayar biaya tebusan dengan nominal yang ditentukan.
Baca juga: Apa Itu Virtual Private Server dan 6 Kelebihannya
Setelah membayar biaya tebusan tersebut, barulah korban akan mendapatkan kode khusus untuk membuka dan mengembalikan file yang terkunci tersebut. Kasus ini ternyata lumayan sering terjadi. Beberapa peristiwa seperti CryptoLocker, WannaCry, dan CryptoWall adalah beberapa kasus yang ditimbulkan akibat jenis ransomware ini.
Non-Ecrypting Ransomware
Jenis ransomware ini sebenarnya punya cara kerja yang mirip dengan encrypting ransomware. Perbedaannya, ia akan mengunci akses pengguna ke perangkat mereka tanpa mengenskripsi sistem file yang ada di dalamnya. Peretas yang menggunakan ransomware ini akan membobol sistem komputer sehingga mengakibatkan pengguna nggak bisa mengakses komputer tersebut. Untuk mengembalikan akses, korban harus membayar sejumlah uang sesuai dengan yang ditentukan oleh peretas. Beberapa kasus non-ecrypting ransomware yang lumayan populer adalah Reveton dan Winlocker.
Encrypting Web Server
Selain meretas sistem komputer, ada juga jenis ransomware yang menyerang server website. Ia juga mengenskripsi data yang terdapat di dalam website tersebut yang mengakibatkan beberapa file penting jadi rusak, atau icorrupted. Akibatnya, situs tersebut jadi lumpuh dan nggak bisa diakses. Umumnya, serangan ransomware ini kerap ditemukan pada website dengan sistem keamanan CMS yang lemah.
Leakware
Berbeda dari jenis ransomware lainnya, jenis virus ini nggak mengunci sistem file yang ada di dalam perangkat maupun website. Tapi, ia akan menyelinap dan mencuri informasi sensitif untuk kemudian digunakan oleh peretas untuk memeras korban dengan cara blackmailing. Penyerang tersebut akan mengancam akan melepaskan informasi sensitif tersebut apabila korban nggak membayar biaya tebusan sesuai dengan yang diminta.
Mobile Ransomware
Mobile ransomware juga termasuk jenis ransomware yang paling umum ditemukan. Ransomware ini menyusup ke dalam perangkat smartphone, tablet, dan gadget lainnya, dan mengumpulkan informasi penting dan sensitif yang tersimpan di dalamnya. Akibatnya, korban pun nggak bisa mengakses informasi penting tersebut. Untuk mengembalikan akses, korban harus membayar sejumlah biaya yang diminta oleh penyerang.
Screen Lockers
Seesuai dengan namanya, screen lockers merupakan tipe ransomware yang bisa mengunci beranda perangkatmu. Akibatnya, kamu jadi nggak bisa mengakses perangkatmu dengan leluasa. Screen lockers ini biasanya berwujud gambar objek berukuran besar banget dan memenuhi layar. Sehingga, mengakibatkan kamu akan mengalami kesulitan dalam mengakses perangkat HP atau tabletmu.
Master Boot Record
Jenis ransomware terakhir adalah Master Boot Record, atau MBR. Ransomware ini menyerang dan melumpuhkan perangkat hard drive target peretasan. Ransomware ini bekerja dengan cara mengenskripsi sistem MBR yang terdapat di dalam harddisk. Akibatnya, komputer atau perangkat gadget yang terinfeksi nggak bisa melakukan booting.
Baca juga: 8 Cara Memenangkan Featured Snippets Google untuk Tampilan Mobile
Bagaimana Cara Mengantisipasi Ransomware?
Nah, melalui ulasan di atas kamu sudah tahu kan mengenai apa saja jenis ransomware. Untuk mengembalikan akses file atau data yang terkunci gara-gara ransomware tentunya akan mengakibatkanmu mengeluarkan biaya yang terlalu mahal. Untungnya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengantisipasi bahaya ransomware tersebut. Antara lain:
Gunakan Situs Tanpa Perlindungan Enskripsi HTTPS
Hypertext Transfer Protocol Secure merupakan sistem enskripsi data yang bertujuan untuk menjamin keamanan pertukaran data yang berlangsung di dalam sebuah website. Sistem ini menawarkan 3 lapis perlindungan bagi pemilik dan pengguna website, yaitu: autentikasi (aunthentication), integritas (integrity), dan enskripsi (encryption).
Bagi pengguna internet, pastikan untuk selalu mengunjungi situs yang sudah terenskripsi dengan HTTPS. Jika kamu pemilik situs, sebaiknya gunakan sistem keamanan SSL yang bisa memberikan perlindungan enskripsi HTTPS untuk situsmu.
Hindari Klik Tautan atau Iklan yang Mencurigakan
Pernahkah kamu mengunjungi sebuah situs, lalu tertarik untuk mengkliknya? Sebaiknya, kamu perlu lebih berhati-hati dan teliti sebelum melakukannya. Walaupun beberapa iklan yang muncul di sebuah website sebenarnya nggak berbahaya, tapi kamu tetap harus melindungi diri dari adanya potensi ancaman malware dan virus, seperti ransomware, yang disisipkan di dalam iklan tersebut.
Hindari Mengunduh File dari Situs yang Tidak Kredibel
Ancaman ransomware juga jadi semakin terbuka jika kamu terbiasa mengunduh aplikasi atau file dari situs sumber yang nggak kredibel. Ini sering terjadi jika kamu mendownload aplikasi maupun file dari situs-situs ilegal. Nggak hanya melanggar peraturan, mengunduh file apapun dari situs-situs tersebut bisa mengakibatkan keamanan privasi data perangkatmu terancam. Jadi, alangkah baiknya untuk mengunduh aplikasi maupun file dalam bentuk apapun melalui situs resmi yang teruji kredibilitasnya.
Gunakan Koneksi Internet dari Jaringan yang Aman
Saat kamu berada di tempat umum, pastikan kamu berada di dalam jaringan internet yang aman sebelum mengakses komputermu, Misalnya, gunakan wifi yang dilengkapi dengan password yang tentunya akan sangat meminimalisir resiko peretas menyusupkan ransomware ke dalam jaringan perangkatmu. Selain itu, untuk aktivitas perbankan, seperti transfer atau cek saldo melalui aplikasi M-Banking, sebaiknya gunakan koneksi privat yaitu dari provider selulermu.
Ternyata, ancaman dari berbagai jenis ransomware memang nyata adanya. Jika kamu berencana untuk mendirikan sebuah website bisnis tentunya perlu mempertimbangkan faktor keamanan untuk melindungi data privasi situsmu dan pengunjung websitemu.
Tapi, kamu nggak perlu khawatir! Dengan menggunakan jasa pembuatan website dari Optimaise, kamu akan mendapatkan website dengan sistem keamanan SSL terbaik. Tim kami juga akan selalu mengupdate sistem keamanan supaya situsmu bisa memberikan perlindungan maksimal kepada pengunjung.