Google sebagai mesin pencari yang paling sering kita gunakan sebenarnya beroperasi lebih dari sekadar mencari keyword. Search engine ini mencoba memahami makna dari konten yang kamu hasilkan, bukan hanya mencocokkan kata-kata secara harfiah.
Karena itu, Google menggunakan sesuatu yang disebut algoritma Natural Language Processing (NLP) untuk membaca dan memahami setiap konten.
Ini dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan memberikan hasil pencarian yang sesuai dengan maksud sebenarnya, bukan hanya kata-kata yang mirip.
Apalagi dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan data digital telah membuat NLP semakin penting. Membuatnya tidak hanya digunakan dalam mesin pencari, tetapi juga dalam aplikasi lain seperti analisis sentimen di media sosial dan asisten virtual, seperti Siri dan Alexa.
Tapi, kalau kamu belum tahu banyak hal tentang NLP, ulasan berikut ini akan membantumu untuk mengenal lebih jauh tentangnya.
Table of Contents
Apakah yang Dimaksud dengan NLP?
Natural Language Processing (NLP) adalah bagian dari kecerdasan buatan atau AI yang memungkinkan mesin untuk memahami bahasa manusia, baik yang tertulis maupun lisan.
Ini melibatkan perpaduan antara linguistik dan ilmu komputer yang memungkinkan komputer untuk menganalisis dan “mengerti” bahasa sehingga dapat mengekstrak makna dari teks dan ucapan.
Untuk mencapai hal ini, kamu perlu mengatur program komputer agar dapat memahami, menafsirkan, dan merespons ucapan manusia secara efektif.
Dengan kata lain, NLP membuat mesin dapat “berbicara” dan “mendengarkan” layaknya seperti cara manusia berkomunikasi.
Fungsi dari NLP
Pada saat ini, Natural Language Processing memberikan bantuan signifikan dalam mengelola data berbasis teks di berbagai situs web. Fungsi NLP dalam kehidupan sehari-hari terlihat pada berbagai alat media, seperti:
- Memungkinkan analisis otomatis data teks dalam skala besar, seperti komentar media sosial, tiket dukungan pelanggan, dan laporan berita yang memberikan wawasan berharga.
- Algoritma NLP mendukung terjemahan otomatis di platform, seperti Google Translate dan Bing Translator yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi melintasi bahasa dengan lebih mudah.
- Mendukung otomatisasi proses dengan memungkinkan mesin untuk menyortir dan merutekan informasi secara real-time tanpa perlu banyak interaksi manusia.
- Membantu dalam mengekstrak informasi penting dari teks, memungkinkan mesin untuk mengenali entitas, seperti nama orang, lokasi, tanggal, atau informasi lainnya.
- Membantu dalam pengolahan kata untuk berbagai tujuan, termasuk deteksi plagiarisme, koreksi tata bahasa, dan analisis teks lebih lanjut.
- Dalam konteks SEO, NLP membantu mesin pencari memahami dan mengindeks konten web. Memastikan hasil pencarian yang lebih relevan dengan pertanyaan pengguna.
Fungsi-fungsi ini menjadikan NLP sebagai alat yang sangat berguna dalam memahami, menganalisis, dan memproses bahasa manusia dalam berbagai konteks dan aplikasi.
Bagaimana Cara Kerja NLP Google?
Algoritma NLP Google beroperasi dengan cara memecah kalimat menjadi istilah-istilah terpisah, membaginya menjadi bagian-bagian ucapan, dan mengatur hubungan antar kata berdasarkan aturan tata bahasa.
Selanjutnya, Google mengenali subjek dan objek sebagai entitas, lalu mengklasifikasikannya ke dalam jenis entitas, seperti orang, lokasi, atau organisasi. Algoritma juga mengidentifikasi entitas yang sudah dikenal, yakni entitas yang telah ada di dalam database Google Knowledge Graph.
Kamu dapat mengamati proses ini sendiri dengan menganalisis teks menggunakan demo Natural Language API Google. Demo ini memberikan gambaran tentang bagaimana NLP Google membagi kalimat menjadi entitas.
Selain itu, Google berusaha memahami kategori konten dan melakukan analisis sentimen yang mencerminkan sikap penulis terhadap entitas yang disebutkan dalam teks.
Baca juga: Apa itu Google Penguin? Ketahui Definisi dan 3 Mitosnya
Untuk lebih memahami konsep ini, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang entitas dan knowledge graph.
Cara Google Menggunakan NLP
NLP memainkan peran kunci dalam kemampuan mesin pencari, terutama Google, untuk memberikan jawaban yang akurat dan cepat atas pertanyaan pengguna. Ini juga membantu pengguna menyaring hasil pencarian ketika pertanyaannya kompleks atau tidak jelas.
Bayangkan saat kamu mengetik pertanyaan ke Google dan mendapatkan jawaban yang tepat. Bagaimana Google bisa melakukan ini? Google menghadapi dua tantangan utama.
Pertama, Google harus memahami kueri pengguna. Sebagian besar kueri dibuat dalam bahasa alami, dan Google harus mengerti pertanyaan dengan baik.
Ini berbeda dengan cara kita membuat pertanyaan pada tahun 2018, sebelum algoritma BERT diluncurkan, di mana kita sering kali membuat kueri berbasis frasa pendek dan mencoba beberapa variasi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Kedua, setelah memahami pertanyaan, Google harus menentukan konten mana yang paling relevan untuk menjawabnya. Ini melibatkan penilaian terhadap peringkat URL dan fitur SERP yang relevan.
NLP membantu Google menganalisis kueri dan konten dalam indeksnya, memastikan bahwa jawaban yang diberikan sudah sesuai dan informatif. Sebagai contoh, fitur SERP seperti featured snippets atau cuplikan unggulan sering memerlukan pemahaman yang baik untuk menyajikan jawaban yang jelas.
Taktik Mengimplementasikan NLP dalam Strategi SEO
Dalam konteks SEO, NLP dapat membantumu untuk mengatur konten dengan memungkinkan Google untuk lebih efektif memahami dan menafsirkan maksud pencarian.
Sama seperti kita yang perlu mengingat informasi penting, Google juga berusaha membuat knowledge graphic dengan format penyimpanan terstruktur untuk ide dan artikel.
Dengan kata lain, penggunaannya dapat menjadi metode SEO yang mengubah ide manusia menjadi konten yang dapat dipahami oleh pembelajaran mesin. Ini membantu Google memahami perilaku manusia dan mendukung keberhasilan pemasaran online.
Nah, untuk memanfaatkan keberadaannya dalam strategi SEO, kamu bisa mencoba menerapkan beberapa taktik atau cara berikut.
Lakukan Analisis SERP
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Google melakukan analisis terhadap permintaan pencarian dengan tujuan memahami maksud di balik kueri tersebut. Hal ini dilakukan untuk memberikan hasil yang relevan dan memadai sebagai jawaban atas pertanyaan pengguna.
Penting untuk memahami bagaimana Google mengartikan maksud pencarian, dan cara termudah untuk melakukannya adalah dengan menganalisis Search Engine Results Page (SERP).
Analisis SERP memungkinkan kamu melihat sumber daya yang Google tampilkan untuk menjawab pertanyaan tertentu, ini memberi kamu wawasan tentang cara Google memahami maksud pencarian.
Jika kamu ingin mendalami analisis konten teks dengan memahami konteks dan makna artikel, kamu dapat memanfaatkan Natural Language API Google, IBM Watson, atau sumber terbuka lain, seperti OpenAI.
Di mana ini memungkinkan kamu untuk menganalisis dan mengkategorikan halaman web, memberikan informasi berharga tentang pesaing di SERP dalam tingkat pasar atau keyword tertentu. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui jenis situs atau halaman yang bersaing denganmu.
Analisis Konten Pesaing
Karena Google tidak hanya mengenali entitas dalam kontenmu tetapi juga mengaitkan entitas tersebut ke entitas yang sudah dikenal dalam knowledge graphic, langkah penting adalah mengidentifikasi semua entitas yang diharapkan Google muncul dalam konten sebagai jawaban atas kueri pencarian.
Kamu bisa melakukan ini dengan mudah dengan menganalisis konten teratas pada hasil pencarian Google menggunakan demo API Google atau dengan mengimpor data entitas menggunakan Python.
Mulai dengan menganalisis konten pesaingmu menggunakan demo Natural Language API Google. Cukup masukkan kontennya ke dalam demo dan lakukan analisis. Setelah selesai, periksa laporan Entitas.
Di mana pun alat tersebut menampilkan URL, seperti dari Wikipedia, itulah entitas yang dikenal. Kamu juga dapat menggunakan Python untuk menggali data entitas.
Melalui pendekatan ini, kamu dapat melihat konten teratas dari pesaing dan mencari entitas umum yang dapat kamu tambahkan ke dalam kontenmu.
Buat Konten yang Sederhana tapi Berkualitas
Google menganalisis subjek dan objek dalam kalimat kontenmu untuk mengenali entitas. Penting untuk diingat bahwa membuat perubahan kecil pada struktur kalimat dapat mengubah makna kalimat secara semantik, bahkan tanpa disadari.
Selain itu, Google sebagai mesin pencari, tidak memahami kontenmu seperti manusia.Untuk mengatasi ini, disarankan untuk menulis kalimat dengan struktur yang sederhana dan berusaha menyampaikan satu ide per kalimat.
Dengan cara ini, kamu dapat membantu Google memahami dan menginterpretasikan kontenmu dengan lebih baik sehingga meminimalisir risiko perubahan makna akibat dari struktur kalimat yang kompleks.
Baca juga: 7 Hal tentang Google Bard, AI Chatbots Besutan Google
Jawab Pertanyaan Audiens
Sebenarnya tidak ada cara pasti untuk ini, tapi untuk meningkatkan kemungkinan kontenmu muncul, penting untuk memberi tahu Google bahwa kontenmu menjawaban pertanyaan audiens dengan menyusunnya secara terstruktur.
Google memberi nilai tinggi pada konten yang mampu menjawab pertanyaan audiens dengan memahami dan memenuhi kebutuhannya. Di mana ia menganalisis sejauh mana konten memberikan jawaban yang relevan dan akurat terhadap pertanyaan audiens.
Kamu bisa memanfaatkan fitur “Orang Juga Bertanya” atau “People Also Ask” untuk membantu Google memahami kontenmu secara umum.
Gunakan Struktur Konten yang Jelas
Untuk membantu Google dalam memahami dan mengenali kontenmu, kamu perlu memberikan struktur yang jelas dan teratur.
Google lebih efisien dalam memahami memproses informasi dari markup HTML yang memiliki tata letak terstruktur, seperti penggunaan judul-judul dengan urutan, seperti H1, H2, dan seterusnya.
Memberikan struktur yang terorganisir pada kontenmu membuat Google dapat lebih mudah menarik informasi terkait entitas atau elemen penting dari halamanmu.
Pada akhirnya, struktur yang jelas juga membantu meningkatkan kemungkinan kontenmu diindeks dan dipahami dengan lebih baik oleh mesin pencari. Sebaliknya, memahami konten yang kurang terstruktur menjadi lebih rumit baginya.
Pentingnya memahami peran Natural Language Processing (NLP) dan konten yang terstruktur dapat menjadi strategi SEO. Sebagaimana Google menghargai konten yang merespon pertanyaan pengguna secara relevan serta memanfaatkan struktur halaman dan konten yang terorganisir.
Setelah memahami pentingnya integrasi Natural Language Processing (NLP) dalam strategi SEO, kemungkinan kamu mencari mitra yang dapat mendukungmu dalam mengoptimalkan potensi situs web bisnismu. Melalui jasa SEO, Optimaise hadir sebagai mitra yang tepat. Tak perlu berlama-lama, silakan hubungi tim Optimaise untuk mendiskusikan lebih lanjut bagaimana layanannya dapat membantumu!