Digital MarketingSEO

4 Hal tentang Google Panda Lengkap dengan Cara Mengecek dan Mengatasinya

Tiara Motik

5 Hal tentang Google Panda Lengkap dengan Cara Mengecek dan Mengatasinya

Google Panda telah menjadi salah satu algoritma yang sangat berpengaruh dalam dunia SEO sejak pertama kali diperkenalkan oleh Google pada tahun 2011.

Didesain untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian dengan menurunkan peringkat situs web yang memiliki konten berkualitas rendah atau duplikat, Google Panda telah mempengaruhi strategi SEO secara signifikan.

Dengan fokus pada menurunkan peringkat situs web yang memiliki konten berkualitas rendah atau duplikat, algoritma ini telah memaksa pemilik situs web untuk memperhatikan kualitas konten mereka dengan lebih serius.

Untuk mengetahui apakah situs web terkena dampak Panda, perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap konten, kualitas backlink, serta faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi peringkat.

Setelah mengidentifikasi masalah, langkah-langkah perbaikan yang tepat dapat diambil untuk mengatasi dampak negatif dari algoritma ini.

Karena itu, kita akan membahas aspek-aspek penting seputar Google Panda, termasuk penjelasan tentang cara kerjanya, dampaknya pada peringkat situs web, dan strategi untuk mengatasi penurunan peringkat yang disebabkan oleh algoritma ini.

Apa itu Google Panda?

Apa itu Google Panda?
Apa itu Google Panda?

Google Panda merupakan sebuah pembaruan algoritma penting yang diperkenalkan oleh Google pada Februari 2011.

Tujuan utamanya adalah untuk memberikan penghargaan pada situs web yang menyajikan konten berkualitas tinggi sembari mengurangi kehadiran situs web berkualitas rendah dalam hasil pencarian organik Google.

Pembaruan ini awalnya juga dikenal dengan nama “Farmers”, Panda awalnya diluncurkan sebagai respons terhadap keluhan pengguna tentang peningkatan konten spam atau konten berkualitas rendah yang menumpuk dalam hasil pencarian.

Menjadi bagian penting dari upaya Google untuk membersihkan taktik black hat SEO dan webspam. Seiring berjalannya waktu, Google terus menyempurnakan algoritmanya, termasuk Panda, untuk memberikan jawaban yang paling relevan terhadap permintaan pencarian pengguna.

Meskipun banyak perubahan algoritma tidak terlalu mencolok, tapi pembaruan Panda menonjol sebagai salah satu modifikasi paling signifikan dalam algoritma Google. Pembaruannya bekerja dengan membandingkan berbagai sinyal peringkat terhadap standar kualitas manusia.

Alasan Google Merilis Panda

Alasan Google Merilis Panda
Alasan Google Merilis Panda

Pada tahun 2010, kualitas hasil pencarian Google mulai menurun dan model bisnis “content farm” menjadi topik yang sering dibicarakan.

Ini terjadi setelah pembaruan algoritma “Google Caffeine” pada akhir tahun 2009 yang memungkinkannya untuk mengindeks konten dengan cepat, namun juga memasukkan sejumlah konten berkualitas rendah ke dalam indeks mereka.

Google menjelaskan bahwa masalah ini bukanlah spam secara langsung, tetapi lebih pada upaya memanfaatkan celah dalam peraturan Google. Content farm, seperti Demand Media dan Answers.com menjadi semakin populer pada saat itu.

Demand Media contohnya, menghasilkan ribuan konten per hari dengan memanfaatkan formula sederhana yang menciptakan banyak konten dengan cepat, sering kali kurang bermutu yang ditujukan untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari dan menarik banyak pengiklan.

Pada tanggal 24 Februari 2011, Google akhirnya merilis pembaruan algoritma yang dikenal sebagai Google Panda. Pembaruan ini bertujuan untuk menurunkan peringkat situs berkualitas rendah dan meningkatkan peringkat situs berkualitas tinggi.

Awalnya, pembaruan ini disebut sebagai “farmers update“, namun kemudian diungkapkan bahwa nama internalnya adalah “Panda” yang diambil dari nama insinyur yang menciptakan algoritma tersebut, yakni Navneet Panda.

Baca juga: User-Generated Content: Contoh dan 7 Tips Memulainya

Analisis terhadap situs-situs yang terkena dampak paling parah menunjukkan bahwa situs-situs dengan desain kurang menarik, iklan yang mengganggu, dan konten berkualitas rendah menjadi yang paling terpengaruh. Ini menyebabkan dampak besar bagi industri SEO, terutama pada praktik black hat.

Perbedaan Antara Google Panda dan Penguin

Perbedaan Antara Google Panda dan Penguin
Perbedaan Antara Google Panda dan Penguin

Google Panda dan Penguin adalah dua pembaruan penting dalam algoritma pencarian Google yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian. Namun, ada perbedaan utama antara Panda dan Penguin.

Panda berfokus pada konten situs secara keseluruhan, sementara Penguin lebih spesifik dalam menyoroti link yang berpotensi spam atau manipulatif. Jika situsmu terdampak oleh penalti Panda, perbaikan dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas konten secara keseluruhan.

Sedangkan untuk Penguin, kamu perlu membersihkan link profile situs webmu. Secara garis besar algoritma Panda bertujuan untuk menyaring konten berkualitas rendah, seperti thin content, duplikat, atau tidak berguna yang dapat menyebabkan penalti jika ditemukan di situs webmu.

Di sisi lain, Penguin menargetkan praktik black hat SEO, seperti keyword yang berlebihan, pembelian link, dan taktik tidak etis lainnya. Kedua pembaruan ini dapat mengakibatkan penurunan traffic situs web jika tidak ditangani dengan baik. Selain itu, Panda diperbarui setiap bulan, sementara Penguin diperbarui lebih jarang, hanya sekitar setiap dua tahun sekali.

Apa Saja Target Google Panda?

Apa Saja Target Google Panda?
Apa Saja Target Google Panda?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Google Panda memiliki tugas penting dalam menjalankan fungsi-fungsinya.

Secara umum, ia berperan sebagai “penjaga” kualitas konten dalam hasil pencarian Google dengan memastikan pengalaman pencarian yang lebih baik bagi pengguna.

Tapi kalau situs webmu mengalami dampak pembaruan algoritma Panda, bisa jadi situs websmu memiliki beberapa masalah yang harus ia tangani. Ini termasuk:

  1. Halaman web dengan konten yang minim atau dikenal dengan thin content, seperti hanya beberapa kalimat yang menjelaskan topik tertentu tanpa sumber yang relevan atau substansial.
  2. Konten duplikat yang sama muncul di beberapa tempat di internet, baik di situs web yang berbeda maupun di dalam situs web yang sama.
  3. Halaman-halaman web yang tidak memberikan banyak nilai kepada pembaca karena kurangnya informasi yang mendalam atau relevan.
  4. Konten yang dihasilkan oleh sumber yang tidak dianggap otoritatif atau terverifikasi sehingga membuat pengguna ragu untuk memberikan informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit.
  5. Situs web yang menghasilkan banyak konten berkualitas rendah dengan tujuan utama mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari, daripada memberikan nilai kepada pembaca.
  6. User Generated Content atau konten yang dihasilkan oleh pengguna yang kurang berkualitas, misalnya blog posting dengan kesalahan ejaan dan kurangnya informasi yang akurat.
  7. Halaman yang sebagian besar terdiri dari iklan berbayar dengan sedikit atau tanpa konten asli yang berguna.
  8. Konten yang diciptakan dengan tujuan utama untuk mempromosikan link afiliasi berbayar tanpa memberikan nilai yang signifikan kepada pembaca.
  9. Situs-situs yang secara langsung diblokir oleh pengguna karena dianggap memiliki kualitas yang rendah atau tidak berguna.
  10. Halaman yang tidak memenuhi ekspektasi pengguna setelah di-klik dari hasil pencarian, seperti halaman yang tidak memiliki informasi yang relevan dengan judulnya.

Panda update dirancang untuk membersihkan hasil pencarian dari konten-konten seperti ini yang tujuannya sudah pasti untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan meningkatkan kualitas hasil pencarian secara keseluruhan.

Baca juga: Guest Post untuk SEO dan 6 Cara Memulainya

Cara Mengecek Website yang Terdampak Google Panda

Cara Mengecek Website yang Terdampak Google Panda
Cara Mengecek Website yang Terdampak Google Panda

Salah satu tanda bahwa situs webmu mungkin terkena dampak dari penalti Google Panda adalah penurunan mendadak dalam organic traffic atau peringkat di mesin pencari yang terjadi bersamaan dengan tanggal pembaruan algoritma yang telah diketahui sebelumnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa ada banyak faktor lain yang juga dapat menyebabkan penurunan tersebut.

Ini termasuk munculnya pesaing baru yang lebih kuat di pasarmu, manual actions dari Google, penurunan minat konsumen secara musiman, atau bahkan pembaruan algoritma Google yang berbeda dari yang kamu duga.

Ketika ada pembaruan algoritma yang diketahui dan memiliki nama, penting untuk mempelajari informasi tentang praktik-praktik yang dapat mempengaruhi situs webmu dalam pembaruan terkait.

Kalau kamu menemukan bahwa penurunan traffic atau peringkatmu terjadi bersamaan dengan update pembaruan, periksa apakah situs webmu terlibat dalam praktik-praktik buruk yang terkait dengan pembaruan tersebut. Jika ya, segera ambil langkah-langkah untuk memperbaiki masalah tersebut dan memulihkan kinerja situs webmu.

Cara Memulihkan Website yang Terdampak Google Panda

Cara Memulihkan Website yang Terdampak Google Panda
Cara Memulihkan Website yang Terdampak Google Panda

Setelah mengecek dan mengetahui kalau situs webmu terdampak pada pembaruan Google Panda, tentunya kamu harus berusaha keras untuk memulihkannya. Apalagi di dalam dunia SEO, pembaruan Panda ini sering dianggap sebagai tantangan pemulihan yang sulit.

Namun, karena pembaruan ini sangat terkait dengan kualitas situs web dan kontennya maka langkah-langkah pemulihan yang harus ditempuh umumnya berkonsentrasi pada peningkatan kualitas tersebut.

Dengan kata lain, untuk memperbaiki dampak negatif yang disebabkan oleh Panda, fokus utamanya adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas situs web dan kontennya. Agar semakin jelas, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memulihkan situs webmu:

  1. Menghentikan praktik farmers content.
  2. Periksa semua konten di situs webmu untuk mengidentifikasi konten berkualitas rendah, duplikat, atau tidak relevan.
  3. Rombak atau hapus konten yang tidak berkualitas dan perbarui konten yang masih relevan dengan informasi yang lebih mendalam dan berguna bagi pengguna.
  4. Pastikan bahwa halaman-halaman situs webmu tidak didominasi oleh iklan dan sesuaikan rasio antara konten dan iklan.
  5. Hapus atau ubah konten duplikat agar tidak ada konten yang sama muncul di berbagai halaman situsmu.
  6. Lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap konten yang dibuat oleh pengguna atau UGC dan pastikan konten tersebut asli, bebas kesalahan, dan memberikan nilai kepada pembaca.
  7. Gunakan perintah robots.txt untuk menghentikan indexing konten duplikat atau konten yang tidak diinginkan oleh mesin pencari.
  8. Terus pantau kinerja situs webmu setelah melakukan perbaikan untuk melihat apakah ada perbaikan dalam peringkat dan organic traffic.

Kalau situs webmu secara konsisten menghasilkan konten yang orisinal dan berkualitas tinggi, kamu tidak perlu khawatir tentang pembaruan Google Panda.

Namun, jika situs webmu terlibat dalam praktik-praktik yang menjadi target Panda, kemungkinan besar akan terkena dampak dari pembaruannya suatu saat nanti.

Dalam hal ini, pendekatan terbaik dari segi praktis dan bisnis adalah dengan membangun merek yang diakui sebagai ahli di bidangnya dan menciptakan situs web yang dianggap sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya karena menyajikan konten yang berkualitas.

Sebagai upaya untuk memastikan situs webmu tetap unggul dan relevan, penting untuk bekerja sama dengan penyedia jasa SEO seperti Optimaise. Dengan bantuan Optimaise, kamu dapat mengoptimalkan dan menyusun strategi SEO situs webmu. Segera hubungi kami untuk mendapatkan solusi SEO yang tepat untuk kebutuhan bisnismu.

Baca Juga

Optimaise