Digital MarketingSEO

4 Cara Terbaik Memanfaatkan Google Autocomplete untuk Konten dan SEO

Tiara Motik

4 Cara Terbaik Memanfaatkan Google Autocomplete untuk Konten dan SEO

Saat kamu mulai mengetik di kotak pencarian Google, berbagai prediksi pencarian muncul secara otomatis. Fitur ini disebut Google Autocomplete. Fungsinya adalah untuk mempercepat proses pengetikan dengan menampilkan opsi kata kunci yang mungkin kamu cari.

Google mengklaim ini dapat mengurangi waktu mengetik hingga 25%, memberikan kenyamanan, terutama saat menggunakan perangkat seluler.

Bukan hanya itu, dengan memahami dan memanfaatkan fitur ini dapat memberi kamu keunggulan dalam merancang strategi SEO.

Ada banyak cara kreatif untuk memanfaatkan Google Autocomplete dalam strategi konten dan SEO. Selain empat cara yang akan dibahas, artikel ini juga akan mengeksplorasi teknik-teknik lanjutan untuk mengoptimalkan penggunaan fitur ini.

Apa itu Google Autocomplete?

Apa itu Google Autocomplete?
Apa itu Google Autocomplete?

Google Autocomplete merupakan fitur pada Google Search yang memberikan prediksi istilah penelusuran saat pengguna mulai mengetik.

Contohnya, ketika kamu mengetikkan “sate terenak” majan Google memberikan opsi prediksi yang disesuaikan seiring pengetikanmu, seperti “sate terenak di Bandung”, “sate terenak terdekat”, dan “sate terenak di Solo”.

Fungsinya utamanya mempermudah pengguna dengan menyajikan kemungkinan hasil pencarian sehingga kamu dapat meng-klik opsi yang diinginkan tanpa mengetik semua kata kunci.

Proses penentuan prediksi ini melibatkan analisis penelusuran sebenarnya di Google, menampilkan hasil yang umum dan sedang tren terkait dengan karakter yang dimasukkan, serta penelusuran sebelumnya.

Lokasi dan bahasa yang kamu gunakan juga dapat mempengaruhi hasil sehingga prediksi Google Autocomplete akan disesuaikan berdasarkan negara atau kota tempatmu berada.

Cara Memanfaatkan Google Autocomplete untuk Konten dan SEO

Cara Memanfaatkan Google Autocomplete untuk Konten dan SEO
Cara Memanfaatkan Google Autocomplete untuk Konten dan SEO

Dari riset keyword hingga strategi pemasaran konten yang terfokus, kamu bisa menjelajahi berbagai cara untuk memaksimalkan potensi fitur Google Autocomplete dalam merancang strategi konten dan SEO.

Sebelum kamu mencoba untuk memanfaatkan prediksi Google Autocomplete untuk keperluan konten dan SEO, ada tiga langkah penting yang perlu kamu ambil:

  1. Pastikan untuk keluar dari akun Google atau gunakan mode penyamaran atau incognito untuk memastikan bahwa riwayat pencarian pribadimu tidak mempengaruhi hasil prediksi yang kamu amati.
  2. Jika kamu berada di Indonesia tetapi mengincar audiens di Amerika Serikat, gunakan VPN agar hasil prediksi terlihat seolah-olah kamu berada di Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk mendapatkan prediksi yang relevan dengan lokasi target audiensmu.
  3. Sesuaikan pengaturan bahasamu agar sejajar dengan bahasa yang digunakan oleh audiens target. Ini akan membantumu melihat prediksi yang serupa dengan apa yang mungkin dilihat oleh audiens yang kamu tuju.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat memastikan bahwa analisis prediksi Google Autocomplete lebih relevan dan sesuai dengan target pemasaranmu.

Baca juga: Exact Match Keyword dan 6 Hal Tentangnya

Riset Keyword

Riset Keyword
Riset Keyword

Riset keyword merupakan langkah kritis dalam strategi SEO, dan Google Autocomplete adalah alat atau tools yang sangat berguna dan mudah digunakan untuk mencapai tujuan ini.

Dengan memahami cara pengguna merumuskan pertanyaan atau mencari informasi, kamu dapat mengidentifikasi tren pencarian yang relevan.

Cara yang paling mudah adalah dengan mulai dengan mengetik kata kunci inti dalam bilah pencarian, dan biarkan Google Autocomplete menampilkan opsi prediksi. Berikut ini adalah beberapa cara lanjutan memanfaatkan fitur ini untuk riset keyword.

Telusuri Alfabet

Jika kamu tidak puas dengan salah satu prediksi yang muncul, cobalah ketik kata kunci dan jelajahi setiap huruf alfabet untuk melihat prediksi baru.

Sebagai contoh, jika kamu mencari “cara membuat konten”, tambahkan huruf “a” untuk melihat opsi prediksi baru, seperti “cara membuat konten agar fyp” dan “cara membuat konten agar menghasilkan uang”.

Lanjutkan dengan huruf-huruf berikutnya, seperti “b” dan “c” untuk variasi keywordn lebih lanjut. Dengan menjelajahi setiap huruf alfabet ini, kamu dapat menggali lebih dalam dalam ragam prediksi dan membantumu meningkatkan ketepatan riset keyword.

Gunakan Karakter Garis Bawah

Meskipun belum banyak yang tahu, kamu juga bisa menggunakan karakter garis bawah “_” dalam frasa pencarian untuk memanfaatkan Google Autocomplete dalam riset keyword dengan mudah.

Contohnya, cobalah penggunaan kata kunci “fotografer Jakarta _”. Dengan menambahkan garis bawah, kamu tidak hanya memungkinkan Google melengkapi bagian terakhir, tetapi juga memperoleh pilihan keyword yang lebih baik sesuai dengan jenis frasa yang kamu masukkan.

Kamu juga bisa mencoba “Jakarta _ fotografer”, cobalah juga ” _ Jakarta fotografer” untuk melihat apakah kamu mendapatkan pilihan kata kunci yang berbeda dan lebih sesuai dengan tujuan pencarianmu.

Temukan Long-Tail Keyword

Langkah pertama dalam menemukan long-tail keyword yang berharga adalah dengan mengetik kata kunci yang relevan dengan niche atau topikmu dan melihat prediksi yang muncul.

Proses ini merupakan bentuk penelitian yang efektif dan dapat memberikan wawasan tentang keyword spesifik yang mungkin dicari oleh pengguna.

Setelah mengumpulkan keyword potensial, langkah selanjutnya adalah menggunakan tools SEO, seperti SEMrush, Ubersuggest, Ahrefs, atau Moz Pro.

Alat tersebut membantu kamu menganalisis keyword tersebut secara mendalam, memberikan informasi tentang volume pencarian, tingkat kesulitan, dan potensinya.

Menemukan Keyword untuk Local SEO

Menemukan Keyword untuk Local SEO
Menemukan Keyword untuk Local SEO

Local SEO adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas bisnis pada hasil pencarian lokal. Ini bertujuan untuk mengoptimalkan informasi bisnis agar dapat ditemukan lebih mudah oleh calon pelanggan dalam pencarian lokal, seperti ketika mereka mencari layanan atau produk di suatu kota atau daerah tertentu.

Google Autocomplete dapat menjadi sumber ide berharga untuk strategi local SEO yang mungkin belum terpikirkan. Ambil contoh kamu ingin meningkatkan peringkat situs web coffee shop di Jogja.

Alih-alih hanya menargetkan keyword umum seperti “coffee shop Jogja”, Google Autocomplete memberi wawasan lebih dalam tentang apa yang dicari orang.

Misalnya, mencatat adanya “Malioboro” dan “terdekat” dalam prediksi menunjukkan bahwa mencakup area bisnis utama atau landmark seperti tempat wisata dapat menjadi strategi yang baik.

Baca juga: 5 Fungsi Fetch as Google dan Cara Terbaru Menggunakannya

Fitur Autocomplete ini memberikan pandangan yang lebih kaya terkait lokasi-lokasi populer dan istilah yang mungkin dicari oleh pengguna lokal.

Jadikan Sebagai Ide untuk Membangun Situs E-commerce

Jadikan Sebagai Ide untuk Membangun Situs E-commerce
Jadikan Sebagai Ide untuk Membangun Situs E-commerce

E-commerce merupakan industri besar dengan lebih dari 2 miliar orang yang melakukan pembelian online setiap tahun. Namun, dalam persaingan yang ketat, penting untuk membuat toko e-commerce yang menarik dan ramah pengguna.

Salah satu cara efektif menggunakan Google Autocomplete untuk mencapai ini adalah dengan fokus pada kategori produk yang paling populer. Misalnya, jika toko onlinemu menjual sepatu, pakaian, dan aksesoris, Google Autocomplete dapat membantu mengidentifikasi kategori yang paling dicari.

Pencarian “kaos polo” mungkin menunjukkan istilah seperti “kaos polo hitam “, “kaos polo lengan panjang”, dan “kaos polo putih”. Ini memberikan wawasan bahwa orang sering mencari kaos polo dengan warna dan model tertentu.

Selain itu, Autocomplete membantu mengidentifikasi merek populer, seperti yang terlihat dalam pencarian “kaos polo” yang memberikan merek, seperti Giordano dan Ralph Lauren. Menggunakan merek-merek ini dapat menarik audiens yang kemungkinan besar akan membeli.

Selain dari segi produk, Google Autocomplete juga memberikan ide untuk halaman FAQ dengan menunjukkan pertanyaan yang sering ditanyakan pengguna, seperti “apakah kaos polo formal?” atau “apakah kaos polo termasuk kemeja?”. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat meningkatkan pengalaman pengguna.

Inspirasi Topik Konten

Inspirasi Topik Konten
Inspirasi Topik Konten

Google Autocomplete menyajikan penelusuran yang sering dilakukan dan menargetkan istilah ini dapat meningkatkan traffic ke kontenmu, asalkan kontennya berkualitas. Berikut beberapa tips untuk mendapatkan inspirasi konten dengan fitur ini:

  1. Tambahkan kata tanya, seperti Siapa, Apa, Dimana, Bagaimana, Mengapa sebelum atau sesudah istilah kunci utamamu dan lihat saran yang diberikan Google. Contohnya, “bagaimana content marketing” dapat memberikan inspirasi untuk menulis konten informatif.
  2. Cari kata kerja tindakan terkait dengan topikmu untuk memberikan sudut pandang kreatif pada kontenmu. Misalnya, mencari “content marketing adalah” dapat menghasilkan ide judul seperti “strategi optimalkan content marketing“.
  3. Gunakan “Istilah Kunci dan…”, jelajahi istilah kunci utamamu dengan menambahkan “dan” untuk melihat topik terkait yang dicari oleh pengguna. Contohnya, dengan mencari “content marketing dan…” kamu dapat menemukan saran terkait, seperti SEO, media sosial, dan storytelling.

Dengan memanfaatkan Google Autocomplete sebagai alat yang sangat berharga untuk riset keyword, mendapatkan ide konten, dan memahami perilaku pencarian pengguna, kamu bisa merancang strategi SEO yang lebih terfokus.

Tapi, jika kamu membutuhkan bantuan lebih lanjut intuk mengoptimalkan keberhasilan pencarian dan meningkatkan visibilitas bisnismu, sangat penting untuk memilih penyedia jasa SEO yang berpengalaman, seperti Optimaise.

Baca Juga

Optimaise